You are on page 1of 19

Disentri Basiler

Subdivisi GEH

Kasus

Identitas
Nama : An P Tanggal lahir : 26-01-2013 Jenis kelamin : perempuan Agama : Islam

Anamnesis
KU : Berak encer AT : Dialami sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Frekuensi 6 kali, ampas (+), lendir (-), darah (-) Demam (+) sejak 3 hari yll, kejang (-), menggigil (-) Batuk (-), lendir (-), sesak (-) Muntah (+), frekuensi 5 kali sejak 2 hari SMRS, isi sisa makanan dan air, tidak menyemprot, darah (-). Anak malas makan dan minum. BAK : kesan cukup. Riwayat kontak dengan penderita diare (-)

Pemeriksaan Fisis
KU : SS, GB, CM Tanda vital : T 90/60 mmHg, N 112 x/i, P 34 x/i, S 38,2OC Mata cekung (+), bibir kering (+), turgor baik. Skor dehidrasi : 11 Paru : BP vesikuler, ronkhi -/-, Wh -/ Jantung : BJ I/II murni reguler, bising (-) Abdomen : Peristaltik (+), kesan meningkat. H/L ttb

Pemeriksaan Tambahan
Darah Rutin :
WBC RBC HGB HCT MCV MCH MCHC PLT MPV NEUT [%] LYMPH [%] MONO [%] EO BASO [%] 5.68 [10^3/ul] 3.92 [10^6/uL] 10.0 [g/dl] 30.2 [%] 77.0 [fL] 25.5 [pg] 33.1 [g/dl] 272 [10^3/uL] 9.0 [fL] 0.47* [10^3/uL] Elektrolit :
Kalium Natrium Klorida 135 mmc 3.58 mmc 112 mmc

Analisa Feses :
Makroskopis :
Konsistensi : Encer Warna : Kuning Muda Lendir : (-) Darah : (-) Eritrosit : 0-1 Leukosit : 4-5 Amoeba : (-) Telur cacing : tidak ditemukan Cacing : tidak ditemukan Bakteri : (+1)

8.2*

4.26* [10^3/uL] 75.o* 0.76* [10^3/uL] 13.4* 0.01 [10^3/uL] 0.2 [%] 0.18 + [10^3/uL] 3.2 +

Mikroskopis :

LAB BIKA :
Leukosit : +3

Pembahasan

Definisi
Penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri shigella Lokasi lesi : sigmoid & rektum

Etiologi
Organisme penyebab : basil disentri, genus shigella, gram-negatif bakteri, non motil 4 jenis Shigella & 50 serotipe
S. dysenteriae (yang memunculkan gejala paling parah) S. flexneri S. boydii S. sonnei (gejala sedang)

Epidemiologi
Sumber infeksi :
Pasien Carrier

Rute transmisi :
Fecal-oral Person-to-person contact

Patofisiologi

Manifestasi Klinis
Masa tunas berlangsung antara 7 jam sampai 7 hari Lama gejala bisa sampai 4 minggu Fase awal : nyeri perut bawah, diare, demam hingga 400 C, selanjutnya diare berkurang tapi masih mengandung darah dan lendir, tenesmus, dan nafsu makan menurun. Bentuk klinis yang lebih berat (S. dysentriae):
timbul mendadak, feses seperti air dengan lendir dan darah, muntah-muntah, suhu badan sub-normal

dehidrasi, (timbul rasa haus, kulit kering & dingin, turgor kulit berkurang) renjatan septik, sianosis, ekstremitas dingin, viskositas darah meningkat

Pemeriksaan Tambahan
Laboratorium :
Darah :
WBC Count meningkat, neutrofil meningkat

Feses :
Pem. makroskopis Pem. Mikroskopis : WBC, RBC, pus cells, melihat ada tidaknya parasit Kultur bakteri

Sigmoidoskop :
Ulkus, luka, polip

Differensial Diagnosis
Diare akut :
Disentri amoebik :
E. hystolitica Feses : merah kecokelatan, seperti selai Flask-shaped ulcer, trophozoit Amoeba

Enteritis :
Disebabkan oleh E. coli, salmonella, diare karena virus

Intussusepsi :
feses berbentuk jelly, massa abdominal, dan tidak ada demam

Diare kronik :
Karsinoma kolon & rektal :
Tidak ada terapi jangka panjang, dan penurunan berat badan

Ulkus kolitis non spesifik :


Tidak ada terapi jangka panjang, kultur feses negatif, Sigmoidoskop : hemorrhage, ulkus,

Schistomiasis Japonica kronik :


Adanya kontak dengan penyakit Hepatomegali dan splenomegali Ditemukan telur schistomiasis japonica

Pengobatan
Koreksi & pengaturan cairan dan elektrolit Pengaturan diet :
Diet lunak tinggi kalori & protein untuk mencegah malnutrisi Dosis tunggal vitamin A, pada anak yg diduga mengalami defisiensi Kotrimoksazol (trimetoprim 10mg/kbBB/hari dan sulfametoksazol 50mg/kgBB/hari) dibagi dalam 2 dosis, selama 5 hari Alternatif yang dapat diberikan :
Ampisilin 100mg/kgBB/hari dibagi dalam 4 dosis Cefixime 8mg/kgBB/hari dibagi dalam 2 dosis Ceftriaxone 50mg/kgBB/hari, dosis tunggal IV atau IM Asam nalidiksat 55mg/kgBB/hari dibagi dalam 4 dosis

Antibiotik :

Sanitasi

Pencegahan
Mengontrol sumber infeksi Memutuskan rute transmisi

You might also like