You are on page 1of 2

PENATALAKSANAAN

Pengobatan gastritis akibat infeksi kuman Helicobacter Pylori bertujuan untuk melakukan radikasi kuman tersebut. Pada saat ini indikasi yang telah disetujui secara universal untuk melakukan eradikasi adalah infeksi kuman Helicobacter Pylori yang ada hubungannya dengan tukak peptik dan yang berhubungan dengan low grade B cell lymphoma. Sedangkan pasien yang menderita dyspepsia non tukak, walaupun berhubungan dengan infeksi kuman Helicobacter Pylori eradikasi terhadap kuman tersebut masih menjadi perdebatan. Mereka yang setuju berpendapat bahwa eradikasi kuman tersebut ditinjau dari epidemiologi diharapkan dapat menekan kejadian atrofi dan metaplasia pada pasien-pasien yang sudah terinfeksi. Selanjutnya dapat mencegah tukak peptik, kanker lambung dan limfoma. Mereka tidak setuju menganggap bahwa belum cukup bukti eradikasi dapat berimplikasi sedemikian luas. Eradikasi dilakukan dengan kombinasi dengan berbagai antibiotik dan proton pump inhibitor (PPI). Antibiotika yang dianjurkan adalah klaritomisin, amoksilin, metronidazol, dan tetrasiklin. Bila PPI dan 2 kombinasi antibiotika gagal dianjurkan menambahkan bismuth subsalisilat/subsitral. Contoh regimen untuk eradikasi infeksi Helicobacter Pylori Obat 1 PPI dosis ganda PPI dosis ganda PPI dosis ganda Obat 2 Klarithomisin (2x500mg) Klarithomisin (2x500mg) Tetrasiklin (4x500mg) Obat 3 Amoksilin (2x100 mg) Metronidazole (2x500 mg) Metronidazole (2x500 mg) Obat 4

Subsalisilat/subsitral

Regimen diberikan selama 1 minggu

Pengelolaan gastritis autoimun ditujukan pada 2 hal yakni defisiensi kobalamin dan lesi pada mukosa gaster. Atrofi mukosa gaster merupakan keadaan yang irreversible. Kuman sering bersama-sama dengan penyakit autoimun yang lain, sebaiknya penyakit yang menyertai terssebut diterapi. Memperbaiki defisiensi kobalamin sering dapat memperbaiki komplikasi yang timbul akibat defisiensi tersebut. Komplikasi yang berupa patologik memang lebih sukar diatasi. Dipikirkan untuk melakukan surveillance terhadap kemungkinan kanker dengan pemeriksaan gastrokopi secara periodik. Gastritis limfositik, sering ada hubungannya dengan infeksi Helicobacter Pylori, bila hal itu terbukti, eradikasi dapat dilakukan dan sering kali membawa perbaikan. Belum ada terapi khusus untuk gastritis limfositik idiopatik. PPI dosis standar dapat dicoba dan sering kali membawa perbaikan. Sedangkan gastritis limfositik yang menyertai penyakit lain, missal enteropati gluten, pengelolaan ditujukan pada penyakit primer. Sumber: Aru W. Sudoyo & dkk. 2009. Buku ajar IPD edisi 5 jilid 1. Jakarta: internaPublishing

You might also like