You are on page 1of 16

PAPER SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Real Case Studi Siklus Pendapatan pada PT.

Rante Mutiara Insani

Nama anggota kelompok :

Muhammad Rusydi Aziz Ari Budi Widodo Muhammad Irfan Hotman Jefferson S.

(125020300111040) (125020300111103) (125020300111105) (125020307111001)

Kelas CA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA KOTA MALANG 2013

BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN


1.1 Pendahuluan PT. Rante Mutiara Insani (RMI) adalah perusahaan kontraktor yang berdiri sejak tahun 1996 dan bergerak di bidang konstruksi umum, terkhusus pada kontraktor jasa pertambangan batubara dan kegiatan pendukung jasa pertambangan. Cakupan kegiatan yang dilakukan oleh PT. Rante Mutiara Insani meliputi penggalian (mining), pengangkutan (loading), konstruksi (construction) dan penyewaan alat alat berat yang berhubungan dengan aktivitas penambangan. Dalam pengakuan pendapatannya, PT Rante Mutiara Insani menggunakan metode presentase penyelesaian dimana setiap pekerjaan yang telah selesai dikerjakan dihitung berdasarkan hasil yang dicapai dan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan periode pekerjaannya.

1.2 Sejarah Perusahaan PT Rante Mutiara Insani suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia dengan Akta Nomor 40 tertanggal 20 Juni 1996, berdomisili di Jalan Belimbing D III Nomor 13 Komplek Pertamina Murung Pudak, Kabupaten Tabalong, Provinsi Kalimantan Selatan. Pada awal operasinya, perusahaan ini memfokuskan bidang usahanya pada jasa penunjang pertambangan, yaitu dengan mengerjakan proyek-proyek pendukung industri pertambangan batubara serta menyewakan alat-alat berat maupun kendaraan sarana penunjang operasional bagi perusahaan-perusahaan kontraktor batubara atau menjadi subkontraktor bagi perusahaan-perusahaan tersebut. Dalam perkembangannya, saat ini perusahaan telah meningkatkan bidang usaha dan kemampuannya sebagai penyedia jasa pertambangan atau sebagai kontraktor bagi perusahaan-perusahaan pemilik konsesi pertambangan batubara.

1.3 Visi dan Misi Visi Menjadi perusahaan yang tangguh, efisien, dan efektif dalam bidangnya Misi Selalu memberikan yang terbaik kepada mitra kerja, perusahaan dan karyawan

Komitmen Selalu belajar serta meningkatkan kemampuan setiap saat, selalu mengutamakan keselamatan kerja dan hasil kerjasama (team work) dalam setiap kegiatan, selalu berpikir positif atas setiap perubahan yang terjadi

1.4 Lingkup Usaha Perusahaan Luas lingkup usaha perusahaan saat ini adalah di wilayah Propinsi Kalimantan Selatan, yaitu di proyek penambangan batubara PT Adaro Indonesia serta proyek-proyek PT Pertamina UBEP Tanjung, dan di wilayah Propinsi Kalimantan Timur, yaitu di Kabupaten Paser dengan mengerjakan proyek penambangan batubara milik PT Kideco Jaya Agung serta PT Tunas Muda Jaya. Untuk menunjang seluruh kegiatan usahanya, terutama dari segi administrasi dan keuangan, perusahaan mendirikan kantor perwakilan yang berlokasi di Jalan Duta I Blok MM No. 1G Kemang Pratama, Bekasi, Jawa Barat. Dari segi logistik dan kebutuhan material untuk kegiatan operasionalnya, perusahaan mendirikan Work Shop dan Depo Logistik di Haul Road KM 68, Site Adaro, Kalimantan Selatan. Saat ini PT Rante Mutiara Insani fokus kepada kegiatan usaha jasa pertambangan batubara. Di bidang jasa pertambangan batubara, perusahaan bertindak sebagai kontraktor bagi perusahaan-perusahaan pemilik tambang atau pemegang ijin penambangan dengan kegiatan ekploitasi di lahan yang ditentukan oleh pemilik tambang.

BAB II BISNIS PROSES DALAM SIKLUS PENDAPATANNYA


2.1 Pertambangan Batubara : Setelah adanya perjanjian kontrak dengan pemberi kerja, selanjutnya kegiatan penambangan batubara (Coal Mining) dilakukan dalam beberapa tahapan pekerjaan. Tahap pertama dimulai dari Penyiapan Lahan (Land Clearing), selanjutnya dilakukan pengupasan tanah atau penggalian (Digging). Apabila tahapan tersebut telah dilakukan, maka tahapan selanjutnya adalah melakukan pengambilan batubara (Coal getting). Batubara yang telah diperoleh kemudian di angkut sampai ke pelabuhan (Coal Loading).Untuk kegiatan-kegiatan tersebut perusahaan dibayar berdasarkan output atau hasilnya. Output dari kegiatan ini adalah berupa tanah kupasannya (Over Burden/OB) dihitung dengan satuan meter kubik (m3), Batubara (Coal) dihitung dengan satuan Ton, dan jasa pengangkutannya dihitung dengan satuan Ton/KM. Tarif harga untuk Over Burden per m3 dan Coal per Ton ditetapkan dengan matrix harga atau tabel yang memperhitungkan jarak (distance). Jarak yang dimaksud merupakan jarak vertikal yaitu ketinggian dari permukaan dan jarak horizontal yaitu kemana tanah kupasan atau batubara tersebut diangkut atau lokasi pit. Kegiatan perhitungan untuk setiap proyek yang dilaksanakan oleh PT. RMI dilakukan di lokasi proyek. Proses perhitungan dimulai dengan melakukan rekap progress produksi harian (daily report) yang dilakukan oleh engineering dari setiap proyek/site. Selanjutnya, akan dilakukan cross check atau sering disebut dengan joint survey. Joint survey ini dilakukan oleh engineering dan produksi antara pihak PT. RMI dengan pihak pemberi kerja ( bowheer ). Apabila hasil dari joint survey telah disepakati oleh kedua belah pihak, diterbitkan berita acara joint survey yang ditandatangani oleh kedua belah pihak. Berdasarkan berita acara tersebut,bagian administrasi proyek/site akan membuat invoice. Invoice yang telah dibuat selanjutnya diserahkan dari pihak RMI kepada enginering pemberi kerja, untuk mendapatkan persetujuan. Jika invoice tersebut telah sesuai dengan hasil joint survey yang dilakukan sebelumnya, maka akan dibuatkan faktur pajak oleh bagian Tax & Payroll perusahaan. Selanjutnya, Dokumen Invoice, Faktur Pajak, dan Berita Acara Joint Survey diserahkan ke bagian administrasi proyek/site untuk dibuat laporan Bulanan ( Production Payment Summary ) per proyek/site. Setelah semua proses telah selesai, copy rangkap dari invoice, faktur pajak, dan kwitansi dikirim ke bagian Accounting kantor cabang Bekasi untuk

dilakukan proses selanjutnya sedangkan dokumen aslinya dikirim kepada pemberi kerja sebagai laporan pekerjaan yang telah diselesaikan.

2.2 Konstruksi Sebelum melakukan perhitungan untuk kegitan konstruksi, kontraktor mendapatkan project plan dan target yang dituangkan dalam kontrak kerja. Perencanaan proyek tersebut yang nantinya digunakan sebagai dasar perhitungan penyelesaiannya. Perhitungan pendapatan didasarkan pada prosentase penyelesaian proyek yang sedang dikerjakan yang dituangkan dalam project summary sheet. Dalam dokumen project summary sheet dijelaskan jenis pekerjaan yang dikerjakan, alat apa saja yang dipakai, dan rincian penyelesaian pekerjaan. Dari rincian pekerjaan tersebut dapat diketahui presentase penyelesaian pekerjaan dalam satu periode setelah ditandingkan dengan jumlah total pekerjaan. Total pekerjaan itulah yang nantinya digunakan sebagai dasar penagihan kepada pemberi kerja dengan menerbitkan invoice sesuai dengan periode pekerjaannya.

2.3 Rental/penyewaan Perhitungan untuk kegiatan rental tidak berbeda jauh dengan kegiatan mining. Hal yang membedakan hanyalah satuan untuk menghitung dan dokumen pendukungnya. Kegiatan rental alat berat dihitung berdasarkan jam pemakaian alat, sehingga dokumen yang digunakan adalah time sheet. Berdasarkan time sheet tersebut, maka dibuatlah invoice untuk menagihkan pembayaran kepada pemberi kerja.

2.4 Perekapan Dokumen Hasil rekap invoice yang diterima bagian Accounting kantor cabang Bekasi yang berupa softcopy di cocokan dengan copy rangkap invoice yang dikirim berupa hardcopy. Proses pencocokan/verifikasi dilakukan dengan mencocokan nomor invoice dengan nominal yang tertulis. Dokumen invoice, faktur pajak, dan lampirannya kemudian diarsipkan sesuai dengan nama pemberi kerja dan dikelompokan berdasarkan periode pekerjaannya. Hasil rekap invoice yang berupa softcopy digunakan oleh bagian finance untuk memonitor pembayaran, menagih sesuai tanggal jatuh tempo, dan membuat laporan penerimaan pembayaran. Pada tahapan ini, bagian finance membuat memorial voucher untuk mencatat jumlah piutang untuk setiap invoice yang diterima dan selanjutnya jurnal tersebut diinput pada software akuntansi perusahaan.

2.5 Penagihan Penagihan dilakukan secara periodik bulanan sesuai dengan periode pekerjaan atau sesuai dengan kontrak yang sudah disepakati. Umumnya, cut off untuk satu periode pekerjaan dimulai dari tanggal 26 bulan dimulai pekerjaan sampai dengan tanggal 25 bulan berikutnya.

2.6 Penerimaan Pembayaran Perusahaan tidak memberlakukan pembayaran uang muka untuk setiap pekerjaannya sehingga pembayaran dilakukan berdasarkan termin yang telah disepakati pada kontrak atau perjanjian tertulis. Jangka waktu pembayaran cukup variatif mulai dari n/30 sampai dengan n/60 sesuaidengan kontrak yang telah disepakati dengan pemberi kerja. Jangka waktu termin (term of payment) dihitung sejak dokumen penagihan (invoice) diterima oleh pemberi kerja secara lengkap dan benar sampai dengan jatuh tempo yang ditentukan. Akan tetapi, secara prakteknya terkadang pemberi kerja melakukan pembayaran kurang dari periode yang ditentukan dan ada yang melakukan pembayaran melampaui batas pembayaran (over due). Hal ini terjadi karena pemberi kerja membuat skedul pembayaran untuk mengatur cashflownya. Misalnya, pembayaran dilakukan setiap minggu ke -2 dan sebagainya. Sehingga invoice tidak dibayarkan secara satu per satu (every single invoice), tetapi bisa dalam beberapa invoice sekaligus atau biasanya dibuat porto folio. Diluar kemungkinan tersebut, tetu saja terdapat keterlambatan pembayaran yang memang mundur pembayarannya atau overdue. Dalam klausul kontrak, biasanya ditentukan penalty atas keterlambatan pembayaran yang besarnya variatif. Akan tetapi, secara prakteknya pengenaan penalty atas keterlambatan pembayaran jarang dilakukan.

2.7 Pengakuan Pendapatan Apabila pemberi kerja telah membayar atas apa yang ditagihkan sesuai dengan tanggal jatuh tempo, maka selanjutnya bagian finance perusahaan akan mengakui pendapatan tersebut sesuai dengan periode dan jenis pekerjaannya. Untuk mengetahui apakah pemberi kerja telah melakukan pembayaran, maka perusahaan akan melakukan konfirmasi melalui telepon kepada pemberi kerja untuk mengkonfirmasi pembayaran.Setelah pemberi mengkonfirmasi pembayaran, maka bagian kasir perusahaan akan menghubungi pihak bank penerima pembayaran yang telah ditentukan untuk menanyakan apakah ada uang masuk dari nomor

rekening pemberi kerja. Ketika pihak bank telah mengkonfirmasi bahwa telah terjadi transfer yang dimaksudkan, maka pihak kasir akan mengkonfirmasi kepada bagian finance bahwa piutang kontrak dari pemberi kerja telah dibayar. Selanjutnya, bagian finance akan mengakui pendapatan atas kontrak sesuai dengan periode pekerjaan kontrak yang ditagihkan. Pada tahap ini, perusahaan telah mengakui pendapatan dan telah mengurangkan piutang dari pemberi kerja. Dalam penerapan akuntansi kontrak konstruksi berkaitan dengan pengakuan pendapatan, PT Rante Mutiara Insani menggunakan metode presentase penyelesaian. Metode tersebut sesuai dengan standar keuangan yang berlaku untuk perusahaan konstruksi di indonesia. Perusahaan konstruksi dapat menggunakan metode ini untuk mengakui pendapatan dengan memperhatikan tahapan penyelesaian suatu kontrak pekerjaan. Pendapatan yang diterima ketika prestasi pekerjaan telah dicapai dapat dinilai menggunakan dokumen dokumen pendukung kegiatan perusahaan, seperti : production summary sheet untuk kegiatan penambangan batubara, rekap biaya pekerjaan untuk kegiatan konstruksi,dan time sheet untuk kegiatan rental alat penunjang pertambangan.Pendapatan kontrak dapat diakui oleh perusahaan apabila mampu diukur secara andal dan jika besar kemungkinan manfaat ekonomu yang berkaitan dengan kontrak akan tertagih dan mengalir ke perusahaan.Pendapatan kontrak pada masing masing jenis pekerjaan yang disajikan dan dinyatakan dalam surat perjanjian kontrak mempunyai tingkat kepastian yang tinggi karena mempunyai landasan hukum yang kuat. Hak dan kewajiban pihak kontraktor dengan pihak pemberi kerja tertuang dalam surat perjanjian yang dibuat oleh kedua belah pihak.

2.8 Pencatatan Atas Pengakuan Pendapatan Pembayaran yang telah diterima dari pemberi kerja kemudian dibuatkan jurnal untuk mencatat pendapatan yang diperoleh. Dasar dari pembuatan jurnal adalah dokumen invoice dan konfirmasi dari pihak bank. Jurnal dalam bentuk bank voucher dibuat dalam file excel dan dikelompokan berdasarkan periode pekerjaan dari setiap proyek/site.Tujuan dari pembuatan bank voucher ini adalah sebagai controler dari hasil perhitungan yang akan dihasilkan dari sistem informasi akuntansi dan sebagai arsip tertulis bagi perusahaan. Apabila perhitungan telah sesuai, maka selanjutnya hasil rekap pendapatan yang berupa bank voucher digunakan untuk input jurnal transaksi ke dalam software akuntansi perusahaan yang kemudian akan diolah menjadi laporan keuangan.

BAB III DIAGRAM ALIR SISTEM PERUSAHAAN


Flow Chart untuk proses bisnis perusahan Kantor Pusat (Kalimantan Selatan)
Perjanjian Kontrak

Penambanga n Bartubara

Mining Summary Sheet

Menghitung Hasil Pekerjaan

Invoice

Faktur Pajak

Production Summary Sheet

Mining Summary Sheet

Perjanjian Kontrak

Penambanga n Bartubara

Monthly Report Activity

Menghitung Hasil Pekerjaan

Invoice

Faktur Pajak

Monthly Report Activity

Rekap Biaya Produksi

Perjanjian Kontrak

Bagan Diagram Alir Sistem Kantor Pusat.

Melaksanaka n Rental

Time Sheet

Menghitung Hasil Pekerjaan

Invoice

Faktur Pajak

Time Sheet

Berita Acara Produksi

Kantor Cabang Bekasi


A

Invoice

Faktur Pajak

Produstion Summary Sheet

Mining Summary Sheet

Grouping & Sorting Document

Invoice

Faktur Pajak

Produstion Summary Sheet

Mining Summary Sheet

Membuat Memorial Voucher

Memorial Voucher

Invoice

Faktur Pajak

D D

Invoice

Faktur Pajak

Monthly Activy Report

Rekap Biaya Pekerjaan

Grouping & Sorting Document

Invoice

Faktur Pajak

Monthly Activity Report

Rekap Biaya Pekerjaan

Membuat Memorial Voucher

Memorial Voucher

Invoice

Faktur Pajak

D D

Dari alir tersebut terlihat perusahaan melakukan 3 jenis aktivitas bisnis yaitu : Penambangan Batubara, Pengerjaan Konstruksi, dan melaksanakan rental. Dari tiga alir sistem A, B, C, Invoice dan Faktur Pajak adalah dokumen selalu sibuat di ketiga jenis aktivitas bisnis. Sedangkan terdapat dokumen yang hanya dibuat di aktivitas bisis ternetu Karena perbedaan fungsi misal dokumen Production Summary Sheet dan Mining Summary Sheet uuntuk aktivitas penambangan bautubara. Kemudian yang dibuat di kantor pusat diproses di kantor cabang.

Kantor Cabang Bekasi


C

Invoice

Faktur Pajak

Time Sheet

Berita Acara Produksi

Grouping & Sorting Document

Invoice

Faktur Pajak

Time Sheet

Berita Acara Produksi

Membuat Memorial Voucher

Memorial Voucher

Invoice

Faktur Pajak

D D

Menerima Bayaran Invoice Rekening Koran

Memorial Voucher

Menginput Ke dalam software akuntansi perusahaan


Invoice

Membuat Bank Voucher

Rekening Koran

Bank Vuocher

Memorial Voucher

Menginput ke dalam software akuntansi perusahaan Bank Vuocher

Proses terkahir dari diagram alir tersebut adalah membuat dokumen memorial voucher yang jumlah seharusnya sama dengan jumlah invoice, rekening Koran, bank voucher. Software akuntansi juga berperan karena terdapat dua kali pencatatan di sostware sehingga memastikan tidak ada kumlah yang disalah gunakan.

BAB IV DOKUMEN-DOKUMEN YANG DIGUNAKAN


4.1 Surat Permintaan Pembayaran/Berita Acara Pembayaran Surat permintaan/Berita Acara pembayaran merupakan surat yang dibuat oleh manajer operasional perusahaan kepada pemberi kerja untuk memberitahukan penyelesaian pekerjaan dalam satu periode pekerjaan dan nominal yang harus dibayar oleh pemberi kerja. Dalam surat ini disebutkan jenis pekerjaan, nomor invoice yang menjadi dasar pembuatan surat, lampiran lampiran, alamat pemberi kerja, nominal pembayaran setelah ditambah PPN sebesar 10% untuk transaksi dengan perusahaan lokal dan PPN sebesar 5% untuk transaksi dengan perusahaan asing, dan penanggung jawab atas penerbitan berita acara pembayaran ini adalah Operation Manager.

4.2 Invoice / Faktur Dokumen invoice merupakan lampiran dalam surat permintaan pembayaran. Dalam invoice yang dikirim kepada pemberi kerja disebutkan rincian pekerjaan, perhitungan, dan jumlah nominal dari hasil pekerjaan dalam satu periode. Jumlah tersebut sudah termasuk penambahan PPN sebesar 10% untuk transaksi dengan perusahaan lokal dan PPN sebesar 5% untuk transaksi dengan perusahaan asing. Format dari invoice berbeda untuk setiap pemberi kerja, hal ini terjadi karena setiap pemberi kerja menginginkan format invoice yang berbeda. Dalam invoice ini tertera tanda tangan dari Operation Manager perusahaan dan pemberi kerja. Tanda tangan tersebut merupakan bukti bahwa invoice yang dibuat telah benar berdasarkan rincian pekerjaan yang sudah dilaporkan sebelumnya.

4.3 Faktur Pajak Faktur pajak berisikan jenis pekerjaan yang terkena PPN ataupun pajak lain sehubungan dengan pekerjaan yang ditagihkan kepada pemberi kerja.

4.4 Progress Report Activity Progress report activity merupakan dokumen yang berisikan rincian pekerjaan yang dilakukan. Isi dari progress report tersebut berbeda untuk setiap jenis pekerjaan. Untuk kegiatan mining, maka dokumen tersebut menjadi mining summary sheet. Dalam mining summary sheet ini dijelaskan secara rinci pekerjaan apa saja yang sudah diselesaikan dalam

satu periode pekerjaan (description), kuantitas dari pekerjaan dalam satu bulan (this month), dan kuantitas keseselurahan dari tiap pekerjaan sampai penagihan periode ini (year to date).

4.5 Berita Acara Join Survey Dokumen berita acara joint survey merupakan dokumen yang dibuat setelah pihak perusahaan dan pemberi kerja melakukan pencocokan data laporan hasil kerja dengan yang di lapangan. Berita acara joint survey tersebut nantinya akan digunakan sebagai dasar pembuatan payment sheet dan pembuatan invoice.

4.6 Kwitansi Kwitansi merupakan lampiran dalam surat permintaan pembayaran yang berisikan jumlah nominal yang harus dibayar oleh pemberi kerja. Kwitansi bukan merupakan bukti bahwa tagihan sudah dibayar, melainkan sebagai acuan oleh pemberi kerja jumlah nominal yang harus dibayar dan kapan jatuh tempo pembayaran. Tanggal jatuh tempo pembayaran adalah tanggal diterbitkan kwitansi pembayaran sampai jangka waktu termin yang disepakati oleh tiap tiap pemberi kerja.

4.7 Memorial Voucher Memorial Voucher merupakan dokumen yang dibuat oleh bagian akuntansi perusahaan. Dokumen ini dibuat setelah copy invoice dari kantor tanjung sampai ke kantor bekasi. Dokumen ini digunakan untuk mengakui piutang dari setiap invoice yang ditagihkan kepada pemberi kerja.

4.8 Bank Voucher Bank Voucher merupakan dokumen yang dibuat oleh bagian akuntansi perusahaan. Dokumen ini dibuat untuk mengakui adanya pembayaran. Dasar pembuatan dokumen ini adalah bukti pembayaran dari pihak bank, rekening koran, ataupun konfirmasi pembayaran yang dilakukan oleh perusahaan kepada pemberi kerja.

BAB 5 ASPEK PENGENDALIAN YANG DITERAPKAN DALAM SIKLUS PENDAPATAN


1. Penerapan penalty untuk keterlambatan pembayaran oleh pemberi kerja hendaknya dapat dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Hal ini diharapkan dapat mengurangi terjadinya keterlambatan pembayaran yang dilakukan oleh pemberi kerja sehingga proses penerimaan dan pengakuan pendapatan perusahaan tidak terganggu. 2. Format invoice dibuat standar tertentu untuk masing masing jenis pekerjaan, bukan masing masing klien. Sehingga perusahaan mempunyai format invoice tersendiri untuk masing masing jenis pekerjaan yang dilakukan. Format tersebut dapat mengacu pada salahsatu invoice yang sudah digunakan perusahaan dengan memperhatikan komponen komponen penting yang harus ada di dalamnya.

3. Penomoran invoice sebaiknya menggunakan format atau standar tertentu, sehingga memudahkan dalam membaca informasi yang terkandung didalamnya. Seperti, 001/INV/RMI/ABC/MINING/I/2012. 001 adalah nomor invoice, INV- adalah kode untuk invoice, RMI adalah identitas perusahaan yang mengeluarkan invoice, ABC adalah identitas bahwa invoice tersebut ditujukan kepada PT.ABC, MINING adalah keterangan bahwa invoice ini untuk aktivitas pertambangan batubara, I merupakan bulan pembuatan invoice, dan 2012 adalah tahun pembuatan invoice. Susunan dari komponen komponen penyusun nomor invoice tidak boleh terbalik dan harus konsisten.Supaya dikemudian hari dapat digunakan sebagai acuan dalam penelusuran dokumen dan keperluan lain yang terkait dengan invoice tersebut. 4. Penyimpanan dan pengiriman dokumen dokumen pendukung dari kantor pusat ke kantor cabang Bekasi sebaiknya dilakukan secara periodik yaitu setiap satu bulan setelah pekerjaan selesai dikerjakan,sehingga tidak terjadi keterlambatan pekerjaan di kantor cabang bekasi.

5. Kelengkapan dan keakurasian dokumen yang dikirimkan ke kantor cabang bekasi hendaknya dapat ditingkatkan supaya data dan informasi yang diproses di kantor cabang bekasi menjadi lebih akurat. Hal ini dapat dilakukan dengan memastikan kelengkapan dokumen atau melakukan pengecekan terhadap dokumen dokumen sebelum dikirimkan ke kantor cabang bekasi.

BAB VI KESIMPULAN

PT Rante Mutiara Insani adalah perusahaan kontraktor yang berdiri sejak tahun 1996 dan bergerak di bidang konstruksi umum, terkhusus pada kontraktor jasa pertambangan batubara dan kegiatan pendukung pertambangan. Cakupan kegiatan yang dilakukan PT Rante Mutiara Insani meliputi penggalian (mining), pengangkutan (loading), konstruksi, dan penyewaan alat-alat berat yang berhubungan dengan aktivitas penambangan.

DAFTAR PUSTAKA Hall, James. A. 2009.Accounting Information System Buku 1 Edisi 4. Jakarta : Salemba Empat

Indonesian Commercial Newsletter. 2010. Industri Pertambangan Batubara di Indonesia http://www.datacon.co.id/Batubara-2010Pertambangan.html 14 Juni 2012. Indonesian Commercial Newsletter. 2010. Jasa Kontraktor Produksi Berkembang Seiring Perkembangan Industri Batubara http://www.datacon.co.id/Batubara-2010Jasa.html. 14 Juni 2012.

http://repository.library.uksw.edu/bitstream/handle/123456789/2642/T1_232008091_Full%2 0text.pdf?sequence=2

You might also like