You are on page 1of 24

Created by Kelompok IV

Fitriani 023

Akifa Syahrir

Fitriani 024
Haryana Hasban Helmi Juwita

A. Batari Ola
A. Arnida Aulya Kartini dg. Karra

Haeruddin

Irwan Hadi Wirawan

JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UIN ALAUDDIN MAKASSAR 2013

TENSION HEADCACHE

Konsep Medis Tension Headcache

Konsep Keperawata Tension Headcache

Integrasi Islam dalam Penanganan Tension Headcache

Suatu keadaan yang melibatkan sensasi nyeri atau rasa tidak nyaman di daerah kepala, kulit kepala atau leher yang
biasanya berhubungan dengan ketegangan otot. Tension headache: nyeri kepala tegang, nyeri kepala kontraksi otot, nyeri

kepala psikomiogenik, nyeri stress, nyeri kepala esensial, nyeri kepala idiopatik, dan nyeri kepala psikogenik.

1. Psikis Stres, cemas, depresi, dan konflik emosional

2. Fisik posisi kepala yang menetap mengakibatkan kontraksi otototot kepala dan leher dalam jangka waktu lama, tidur yang kurang, kesalahan dalam posisi tidur, dan kelelahan 3. Posisi tertentu
Posisi tertentu yang dapat menyebabkan kontraksi otot kepala dan leher yang dilakukan bersamaan dengan kegiatankegiatan yang membutuhkan peningkatan fungsi mata dalam jangka waktu lama misalnya membaca

Tegang & kontraksi struktur peka nyeri tekanan pada serabut saraf vasokontriksi pembuluh darah aliran darah berkurang oksigen terhambat & penumpukan hasil metabolisme nyeri

*Nyeri ringan sampai sedang atau tekanan yang

mempengaruhi bagian depan, atas atau sisi kepala

*Kesulitan untuk tertidur dan tetap tidur *Kelelahan kronis *Lekas marah *Konsentrasi terganggu *Sensitivitas berlebih terhadap cahaya atau suara

Komplikasi TTH adalah rebound headache yaitu nyeri kepala yang disebabkan oleh penggunaan obat obatan analgesia seperti aspirin, asetaminofen, dll yang berlebihan.

Tidak ada uji spesifik untuk mendiagnosis TTH dan pada saat dilakukan pemeriksaa neurologik tidak ditemukan kelainan apapun. TTH biasanya tidak memerlukan pemeriksaan darah, rontgen, CT scan kepala maupun MRI.

*Terapi Farmakologis
1. terapi abortif
2. terapi preventif

*Terapi Non-Farmakologis
1. Kompres hangat atau dingin pada dahi 2. Mandi air hangat
3. Tidur dan istirahat 4. Teapi islami

JAUHI FAKTOR PENCETUS !!!!!!

Nyeri ini dapat sembuh dengan perawatan ataupun dengan menyelesaikan masalah yang menjadi latar belakangnya jika merupakan nyeri kepala tegang otot yang timbul akibat pengaruh psikis. Nyeri kepala ini dapat sembuh dengan terapi obat berupa analgetik. Nyeri kepala tipe tegang ini biasanya mudah diobati sendiri. Dengan pengobatan, relaksasi, perubahan pola hidup, dan terapi lain, lebih dari 90% klien sembuh dengan baik.

1. Aktivitas / Istirahat Lelah, letih , malaise, ketegangan mata, kesulitan membaca, dan insomnia. 2. Sirkulasi Denyutan vaskuler misalnya daerah temporal, pucat, wajah tampak kemerahan. 3. Integritas ego Ansietas, peka rangsang selama nyeri kepala. 4. Makanan / Cairan Anoreksia selama nyeri. 5. Neurosensori Pening, disorientasi (selama nyeri kepala) 6. Kenyamanan Respon emosional/ perilaku tak terarah seperti menangis, gelisah. 7. Interaksi social Perubahan dalam tanggung jawab peran.

1.

Nyeri berhubungan ketegangan.

dengan

stress

dan

2. Tidak efektifnya koping individu berhubungan dengan nyeri dan perubahan gaya hidup.
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri.

4.

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan suplai O2 di seluruh tubuh.

Dx. 1
1. Teliti keluhan nyeri, catat itensitasnya, karakteristiknya (misal: berat, berdenyut, konstan), lokasinya, lamanya, faktor yang memperburuk atau meredakan. R/ Sebagai dasar dalam menentukan intervensi selanjutnya. 2. Observasi TTV R/ Perubahan TTV merupakan indikasi adanya nyeri yang hebat 3. Anjurkan pada klien untuk mengurangi aktivitas yang berat dan menambah waktu istirahat R/ Menghindari stimulusnyeri dan meningkatkan rasa nyaman. 4. Massage kepala dan leher R/ Meningkatkan relaksasi dan menurunkan ketegangan otot 5. Kompres hangat atau dingin pada daerah kepala R/ Kompres dingin dapat mengakibatkan vasodilatasi, sehingga dapat menurunkan nyeri kepala. Kompres hangat dapat meningkatkan sirkulasi darah dan menurunkan tegangan otot 6.Berikan tindakan distraksi R/ Mengalihkan perhatian klien dari nyeri yang dirasakan 7. Kolaborasi pemberian obat: aspirin dengan metoklopramid R/ Mengurangi rasa nyeri skala ringan hingga sedang.

No 1.

Intervensi

Rasional

Observasi perilaku klien dan perubahan yang terjadi klien dengan nyeri kepala akan terjadi perubahan saat nyeri prilaku, seperti sensitive, marah, depresi

2.

Pantau serangan

mekanisme koping

klien saat

terjadi Menentukan efektifitas koping

3.

Dorong klien untuk mengekspresikan masalah yang Menyampaikan perasaan dapat mengurangi masalah dihadapi sekarang seperti rasa takut

4.

Berikan support dan berikan informasi yang realistik Membangkitkan kemampuan untuk mengurangi rasa nyeri

No 1.

Intervensi

Rasional

Observasi perilaku klien dan perubahan yang klien dengan nyeri kepala akan terjadi terjadi saat nyeri perubahan prilaku, seperti sensitive, marah,

depresi

2.

Pantau mekanisme koping klien saat terjadi Menentukan efektifitas koping serangan

3.

Dorong

klien

untuk

mengekspresikan Menyampaikan perasaan dapat mengurangi

masalah yang dihadapi sekarang seperti rasa masalah

takut

4.

Berikan support dan berikan informasi yang Membangkitkan

kemampuan

untuk

realistik

mengurangi rasa nyeri

No.

Intervensi

Rasional

1.

Rancang jadwal harian klien

Mencegah aktivitas klien yang berlebihan

2.

Tingkatkan aktivitas secara bertahap dengan periode istirahat di antara dua aktivitas misalnya duduk dulu sebelum berjalan setelah tidur

Meningkatkan tingkat toleransi aktivitas klien

3.

Observasi respon klien terhadap aktivitas

Evaluasi kelemahan dan tingkat toleransi aktivitas klien

4.

Bantu

aktivitas

dan

motivasi

klien

untuk

Motivasi dapat meningkatkan keinginan sehingga klien lebih percaya diri dalam melaksanakan aktivitasnya secara

melakukan aktivitas sesuai kemampuan

mandiri.

* Nyeri

kepala berkurang ditandai dengan klien mengatakah bahwa nyerinya berkurang dan ekspresi wajah klien tidak nampak kesakitan.
klien efektif ditandai dengan klien menyatakan mengerti cara mengatasi nyeri kepala yang benar, perubahan perilaku kea rah positif, dan merasa lebih nyaman. tidur klien terpenuhi ditandai dengan kemampuan klien mengatasi penyebab gangguan tidurnya dan tidak adanya tanda-tanda kurang tidur dan istirahat. aktivitas ditandai dengan kelemahan klien berkurang dan mampu beraktivitas secara mandri.

* Koping

* Kebutuhan

* Toleransi

KAMSAHAMNIDA

Kelompok 1 : Observasi TTV, Tidak Ada Tujuan dan Kriteria Hasil..?? Terapi Islami????? Kelompok 3 : TH terjadi komplikasi pada obat2an..??? Apa alasan mendahulukan massage dibanding distraksi..??? Obat Metoklopramid..?? Apakah ada ayat yg menjelaskan ttg penanganan.?? Kelompok 2 : Bagaimana cara mengelompokkan TH?? KASUS = Bagaimana mekanisme pada org yang lama didepan layar LAPTOP???

You might also like