You are on page 1of 8

BAB I PENDAHULUAN 1.1. 1.2. 1.3. 1.4. 1.5. 1.6.

Pendahuluan Latar Belakang Batasan Masalah Perumusan Masalah Tujuan Penulisan Metode penulisan Sistematika Penulisan

BAB II PEMBAHASAN 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Hak Cipta Menurut Dra. Farida Hasyim, M.Hum dalam buku Hukum Dagang (2009: 187), hak cipta adalah hak khusus uang diberikan oleh pemerintah kepada seseorang yang telah menciptakan sesuatu berdasrakan pemikirannya/keahliannya dalam bidang ilmu pengerahuan, seni, dan sastra. Menurut Pasal 1 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta, dinyatakan bahwa hak cipta adalah hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak pembatasan-pembatasan menurt peraturan perundangan-undangan yang berlaku. Pencipta adalah seorang atau beberapa orang yang secara bersama-sama yang atas inspirasinya melahirkan ciptaan berdasarkan kemampuan pikiran, imajinasi, kecekatan, keterampilan, atau keahlian yang dituangkan ke dalam bentuk yang khas dan bersifat probadi. Oleh karena itu, ciptaan merupakan hasil setiap karua pencipta yang menunjukkan keasliannya dalam lapangan ilmu pengetahuan, seni atau sastra. Menurut Dra. Farida Hasyim, M.Hum dalam buku Hukum Dagang, hak cipta menurut teorinya dibagi atas: Hak moral (moral right), yaitu hak dari seorang pencipta yang tidak dapat diambil sedemikian rupa tanpa izin dari pemegang hak cipta. Artinya hak untuk pemakaian, untuk mengubah isi/nama/judul dari penciptaannya. Orang lain dilarang untuk mengumumkan, memakai atau mengubah hasil ciptaan seseorang. Mora right ini tidak lrpas atau dirampas dari penciptaannya. Bila dikaitkan dengan universital Declaration of Human Right,

moral right jelas dipegang oleh penciptanya dan tidak bisa dirampas pihak lain. Hak ekonomi (economic right), yaitu hak yang berkaitan dengan masalah uang bersangkut-paut dengan keuangan dan penjualan hasil ciptanya. Di sini pencipta dapat melisensikannya kepada pohak lain dengan menerima royalti. Dua macam hak cipta yang dapat diserahkan kepada pihak lian yang disebut dengan lisensi dan assignment. Lisensi adalah suatu pemberian hak kepada orang lain oleh si pemegang hak untuk melaksanakan haknya tadi. Sedangkan assignment adalah penyerahan untuk dapat melaksanakannya, sehingga dapat mencetak, menjual, memfilmkan, dan sebagainya. Penyerahan ini bisa kepada pemerintah atau kepada seseorang, tetapi moral right-nya tetap milik pencipta. Menurut undang-undang, ada 3 (tiga) sifat hukum hak cipta, yaitu Hak cipta dianggap sebagai benda yang bergerak dan inmaterial, yang dapat dialihkan kepada pihak lain. Hak cipta harus dialihkan dengan suatu akta tertulis, baik akta notaries maupun akta di bawah tangan. Peralalihan hak cipta baik sebafian maupun seluruhnya ini dapat terjadi karena 5 (lima) hal, yaitu pewarisan, hibahm wasiat, dijadikan milik negara dan perjanjian. Hak cipta tidak dapat disita, alasannya adalah berhubung sifat ciptaan merupakan hak pribadi yang manunggal dengan diri pencipta itu sendiri, sekalipun penciptanya telah meninggal dunia dan menjadi milik ahli warisnya atau penerima wasiat.

2.1.2

Fungsi dan Sifat Hak Cipta Berdasarkan Pasal 2 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta, hak cipta merupakan hak ekskusif bagi pencipta atau pemegang hak cipta untuk memgumumkan atau memperbanyak ciptaaannya yang yang timbul secara otomatis setelah suatu ciptaan

2.1.3

2.1.4

dilahirkan tanpa mengurangi pembatasan menurut perundangundangan yang berlaku. Cipta yang Dilindungi Dalam undang-undang ciptaan yang dilindungi adalah ciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra yang mencakup Buku, pamphlet dan semua hasil karya tulis lainnya; Ceramah, kuliah, pidato, dan sebagainya; Pertunjukkan seperti music, karawitan, darama, tari, pewayangan, pantomin, dan karya siaran, antara lain radio, televise dan film, serta karya rekaman cideo; Ciptaan tari (koreografi), ciptaan lagu atau musk dengan atau tanpa teks, dan karya rekaman suara atau bunyi; Segala bentuk seni rupa seperti seni lukis, seni pahat, seni patung, dan seni kaligrafi yang perlindungannya diatur dalam pasal 10 ayat (2); Seni batik; Arsitektur; Peta; Sinematografi; Fotografi; Program computer atau computer program; Terjemahan, tafsiran, saduran, dan penyusunan bunga rampai. Masa Berlaku Hak Cipta Dalam Pasal 29 sampai dengan Pasal 34 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta diatur masa/jangka waktu untuk suatu ciptaan. Dengan demikian, jangka waktu tergantung dari jenis ciptaan. Hak cipta atas suatu ciptaan berlaku selama hidup pencipta dan terus menerus berlangsung hingga 50 tahun setelah pencipta meninggal dunia. Ciptaan yang dimiliki oleh dua orang atau lebih, hak cipta berlaku selama hidup pencipta yang meninggal dunia paling akhir dan berlangsung hingga 50 tahun setelah pencipta yang terlama meninggal, antara lain a. Buku, pamflet, dan semua hasil karya tulis lain,

2.1.5

b. Lagu atau music dengan atau tanpa teks, c. Drama atau drama musical, tari, koreografi d. Seni rupa dalam segala bentuk seperti seni lukis, gambar, seni ukir, seni kaligrafi, seni pahat, seni patung, e. Arsitektur, f. Peta, g. Seni batik, h. Terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai, i. Alat peraga, j. Ceramah, kuliah, pidato, dan ciptaan lain yang sejenis. Hak atas ciptaan dimiliki atau dipegang oleh suatu badan hukum berlaku selama 50 tahun sejak pertama kali diumumkan, antara lain a. Program computer b. Sinematografi c. Fotografi d. Database, dan e. Karya hasil pengalihan wujud Untuk perwajahan karya tulis yang diterbitkan berlaku selama 50 tahun sejak pertama kai diterbitkan. Untuk ciptaan yang tidak diketahui siapa penciptanya, dan peninggalan sejarah dan prasejarah benda budaya nasional dipegang oleh negara, jangka waktu berlaku tanpa batas waktu. Untuk ciptaan yang belum diterbitkan dipegang oleh negara, ciptaan yang sudah diterbitkan tidak diketahui pencipta dan penerbitnya dipegang oleh negara, dengan jangka waktu selama 50 tahun sejak ciptaan tersebut pertama kali diketahui secara umum. Untuk ciptaan yang sudah diterbitkan penerbit sebagi pemegang hak cipta, jangka waktu berlaku selama 50 tahun sejak pertama kali diterbitkan. Pendaftaraan Ciptaan

Pendaftaran tidak merupakan kewajiban untuk mendapatkan hak cipta, sehingga dalam daftar umum pendaftaran ciptaan tidak mengandung arti sebagai pengesahan atas isi, arti, maksud, atau bentuk dari ciptaan yang didaftar. Fungsi dari pendaftaran hak cipta hanyalah untuk mempermudah pembuktian jika ada sengketa. 2.1.6 Lisensi Pemegang hak cipta berhak memberikan lisensi kepada pihak lai berdasarkan surat perjanjian lisensi untuk melaksanakan perbuatan hukum selama jangka waktu lisensi dan berlaku untuk seluruh wilayah negara Republik Indonesia. Oleh karena itu, setiap perjanjian lisensi wajib dicatatkan pada Direktorat Jendral Hak Cipta. 2.1.7 Penyelesaian Sengketa Pemegang hak cipta berhak mengajukan gugatan ganti rugi kepada pengadilan niaga atas pelanggaran hak cipta dan meminta penyitaan terhadap benda yang diumumkan atau hasil perbanyak ciptaan itu. Namun, apabila putusan pengadilan niaga tidak memberikan hasil yang baik maka dapat diajukan permohonan kasasi Mahkamah Agung. 2.1.8 Pelanggaran terhadap Hak Cipta Pelanggaran terhadap hak cipta telah diatur dalam Pasal 72 dan Pasal 73 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta, yang dapat dikenakan hukum pidana dan perampasan oleh negara untuk dimusnahkan.

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian pada makalah ini menggunakan metode penelitian deskriptif karena dalam pelaksanaannya meliputi data, analisis dan intreprestasi tentang arti dan data yang diperoleh. Penelitian ini disusun sebagai penelitian induktif yakni mencari data yang ada dilapangan dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor, unsur-unsur bentuk, dan suatu sifat dari fenomena di masyarakat.

3.2.

Metode pengumpulan data

BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Penjualan VCD/ CD/DVD Bajakan di Sekitar Stasiun UI Lokasi Perdagangan VCD/DVD/CD bajakan sangat popular di sekitar Stasiun Universitas Indonesia yang terkenal dengan nama Kober. Daerah ini merupakan kawasan yang sangat strategis, karena terletak di pusat kos-kosan mahasiswa, Stasiun UI, dan Jalan Raya Margonda. Lokasi ini dekat beberapa kampus, yaitu Universitas Indonesia, Politeknik Negeri Jakarta, dan Universitas Gunadarma. Para Pedagang bajakan ini mempunyai latar belakang pendidikannya ratarata berpendidikan sekolah dasar hingga sekolah menengah umum. Dari segi latar belakang social ekonominya mereka dapat dikategorikan sebagai masyarakat bawah. Pedagang bajakan sendiri sebagian besar besar merupakan perantau yang mencari nafkah di sekitar pusat pendidikan. Para pedagang VCD/DVD/CD bajakan rata-rata telah melakukan perdagangan di sekitar Stasiun UI rata-rata lebih dari 3 (tahun). Lama waktu perdagangan VCD/DVD/CD bajakan di lingkungan ini biasanya dimulai dari pukul 09.00 sampai pukul 19.00. CD dan DVD bajakan yang diperdagangkan itu meliputi CD yang berisi aplikasi computer atau berisi musik-musik dengan format mp3 serta DVD yang dijual berisi film dalam maupun luar negeri. Harga DVD yang berisi film rata-rata dijual dengan harga Rp. 7000/keping, CD yang berisi musik rata-rata dijual dengan harga Rp. 5.000/keping dam yang berisi aplikasi komputer rata-rata dijual dengan harga Rp. 25.000/keping. 4.2. 4.3. 4.4. 4.5. Tingkat Pembajakan di Indonesia Pelaku yang terlibat dalam pembajakan di Indonesia Tingkat Kesadaran Masyarakat tentang pembajakan Dampak dari pembajakan

You might also like