You are on page 1of 24

EPIDEMIOLOGI TUBERKULOSIS

SEPTIAN EMMA D. J

DEFINISI

Tuberkulosis(TB) : penyakit menular disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis. menyerang paru (>>>) Tb paru organ tubuh lainnya TB ekstra paru

GEJALA KLINIS
Dicurigai TB : 1. Gejala utama : batuk berdahak selama 2-3 minggu atau lebih 2. Gejala tambahan dahak bercampur darah, batuk darah, sesak nafas, badan lemas,

nafsu makan menurun, berat badan menurun, malaise, berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik, demam meriang lebih dari satu bulan

AGENT
1.

2. 3.

4.

5.

Bakteri mycobacterium tuberculosis Karakteristik : gram positif, batang halus, tahan asam dan aerobic Sifat-sifat : Mycobacterium tidak tahan panas, akan mati pada 6C selama 15-20 menit. Biakan dapat mati jika terkena sinar matahari lansung selama 2 jam. Dalam dahak dapat bertahan 20-30 jam. Basil yang berada dalam percikan bahan dapat bertahan hidup 8-10 hari. Biakan basil ini dalam suhu kamar dapat hidup 6-8 bulan dan dapat disimpan dalam lemari dengan suhu 20C selama 2 tahun. Myko bakteri tahan terhadap berbagai bahan kimia dan disinfektan antara lain phenol 5%, asam sulfat 15%, asam sitrat 3% dan NaOH 4%. Basil ini dihancurkan oleh jodium tinctur dalam 5 menit, dengan alkohol 80 % akan hancur dalam 2-10 menit

HOST

HIV, imunodepresan, gizi buruk, Laki-laki, Usia produktif 15-50 tahun

LINGKUNGAN

Rumah hunian terlalu padat Ventilasi kurang sirkulasi udara jelek lembab, kotor, gelap

MASA INKUBASI
Infeksi lesi primer / testuberkulin (+) : 210 minggu sampai menjadi TBC paru atau TBC luar paru (extra pulmonum) kira-kira 1 2 tahun

CARA PENULARAN

Sumber penularan : pasien TB BTA positif. batuk /bersin bakteri udara droplet nuclei Penularan terjadi : dalam ruangan dimana percikan dahak berada dalam waktu yang lama. Percikan bertahan selama beberapa jam dalam gelap dan lembab.

Infeksi penyakit , tergantung : 1. Jumlah basil penyebab infeksi 2. Pertahanan tubuh

RISIKO PENULARAN

Risiko tertular : tingkat pajanan dengan percikan dahak. Pasien TB paru BTA (+) risiko penularan > pasien TB paru dengan BTA (-). Annual Risk of Tuberculosis Infection (ARTI) yaitu proporsi penduduk yang berisiko terinfeksi TB selama satu tahun. ARTI sebesar 1%, berarti 10 (sepuluh) orang diantara 1000 penduduk terinfeksi setiap tahun. Menurut WHO ARTI di Indonesia : 1-3%.

RISIKO MENJADI SAKIT


10% terinfeksi TB sakit TB. ARTI 1% jumlah penduduk 100.000 ?? Faktor yang mempengaruhi kemungkinan seseorang menjadi pasien TB : daya tahan tubuh yang rendah (HIV/AIDS dan malnutrisi (gizi buruk)). Infeksi HIV sistem daya tahan tubuh seluler rusak (cellular immunity) faktor risiko paling kuat terinfeksi TB sakit TB (TB Aktif). ODHA , jumlah pasie TB , penularan TB di masy.

BESARAN MASALAH TB

1/3 penduduk duni a TB 75% pasien TB usia paling produktif secara ekonomis (15-50 tahun). seorang pasien TB dewasa kehilangan rata-rata waktu kerjanya 3 - 4 bulan kehilangan pendapatan tahunan rumah tangganya 20-30% meninggal kehilangan pendapatannya sekitar 15 tahun. Dampak stigma dikucilkan

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PENYAKIT TB


1.

Sos-ek keadaan rumah, kepadatan hunian, lingkungan perumahan, lingkungan dan sanitasi tempat bekerja yang buruk memudahkan penularan TBC. Pendapatan keluarga kecil tidak dapat hidup layak dengan memenuhi syarat-syarat kesehatan

2.

3. 4.

Status gizi Keadaan malnutrisi atau kekurangan kalori, protein, vitamin, zat besi dan lain-lain daya tahan tubuh rentan TB. Gizi buruk daya tahan tubuh rendah mudah tertular sulit sembuh mudah kambuh Umur usia muda atau usaia produktif (15 50) Jenis kelamin lebih tinggi pada laki-laki rokok& alkohol menurunkan sistem pertahanan tubuh

TB DI INDONESIA
Fakta TB masih masalah utama kesehatan masyarakat Indonesia, antara lain 1. Indonesia merupakan negara dengan pasien TB terbanyak ke-5 di dunia setelah India, Cina, Afrika Selatan dan Nigeria (WHO, 2009). jumlah pasien TB di INA 5,8% total jumlah pasien TB didunia. setiap tahun ada 429.730 kasus baru dan kematian 62.246 orang. Insidensi kasus TB BTA positif sekitar 102 /100.000 penduduk

2.

3. 4.

Kekebalan ganda kuman TB terhadap obat anti TB (multidrug resistance = MDR) diantara kasus TB baru sebesar 2%, MDR diantara kasus penobatan ulang sebesar 20%. (WHO, 2009) SKRT 95 TB penyebab kematian no.3 dan no.1 dari gol. penyakit infeksi Survey Prevalensi TB di INA (2004) : prevalensi TB BTA (+) secara Nasional 110/100.000 penduduk. Secara Regional prevalensi TB BTA (+) di INA dikelompokkan dalam3 wilayah, yaitu: 1) Sumatera : 160 /100.000 penduduk; 2) Jawa dan Bali : 110/100.000 penduduk; 3) Indonesia Timur : 210 /100.000 penduduk. DIY dan Bali 68 per 100.000 penduduk. diperkirakan penurunan insiden TB BTA (+) secara Nasional 3-4 % setiap tahunnya

PENGOBATAN

DOTS (Directly Observed TreatmentShortcourse Chemotherapy) yang direkomendasikan oleh WHO Pemberian Obat TB : isoniazid, rifampicin, pyrazinamide,streptomycin, dan ethambutol Fixed Dose Combination/Kombinasi Dosis tepat

STRATEGI PENGENDALIAN TB DI INA 2010-2014


1. 2. 3.

4. 5. 6. 7.

Memperluas dan meningkatkan pelayanan DOTS yang bermutu Menghadapi tantangan TB/HIV, MDR-TB, TB anak dan kebutuhan masyarakat miskin serta rentan lainnya Melibatkan seluruh penyedia pelayanan pemerintah, masyarakat (sukarela), perusahaan dan swasta melalui pendekatan Public-Private Mix dan menjamin kepatuhan terhadap International Standards for TB Care Memberdayakan masyarakat dan pasien TB. Memberikan kontribusi dalam penguatan sistem kesehatan dan manajemen program pengendalian TB Mendorong komitmen pemerintah pusat dan daerah terhadap program TB Mendorong penelitian, pengembangan dan pemanfaatan informasi strategis

PENCEGAHAN
1.

Pengawasan Penderita, Kontak dan Lingkungan Oleh penderita menutup mulut sewaktu batuk dan membuang dahak tidak disembarangan tempat. Oleh masyarakat vaksinasi BCG. Oleh petugas kesehatan penyuluhan TB, meliputi gejala bahaya dan akibat yang ditimbulkannya Isolasi, pemeriksaan orang-orang yang terinfeksi, pengobatan khusus TBC

Des-Infeksi, Cuci tangan dan tata rumah tangga kebersihan yang ketat, ventilasi rumah dan sinar matahari yang cukup Imunisasi orang-orang kontak & tindak lanjut bagi yang positif tertular Penyelidikan orang-orang kontak Tuberculin-test & photo Ro pemeriksaan tiap bulan selama 3 bulan Pengobatan khusus

2.

Pencegahan meningkatkan pendidikan kesehatan Pengobatan preventif BCG pasteurisasi air susu sapi

PENYULUHAN PENDERITA TB
1.

2.

3.

Petugas baik dalam masa persiapan maupun dalam waktu berikutnya secara berkala memberikan penyuluhan kepada masyarakat luas melalui tatap muka, ceramah dan mass media yang tersedia diwilayahnya, tentang cara pencegahan TB-paru. Memberikan penyuluhan kepada penderita dan keluarganya pada waktu kunjungan rumah dan memberi saran untuk terciptanya rumah sehat, sebagai upaya mengurangi penyebaran penyakit. Memberikan penyuluhan perorangan secara khusus kepada penderita agar penderita mau berobat rajin teratur untuk mencegah penyebaran penyakit kepada orang lain

4.

5.

6.

7.

Menganjurkan, perubahan sikap hidup masyarakat dan perbaikan lingkungan demi tercapainya masyarakat yang sehat. Menganjurkan masyarakat untuk melapor apabila diantara warganya ada yang mempunyai gejala-gejala penyakit TB paru. Berusaha menghilangkan rasa malu pada penderita oleh karena penyakit TB paru bukan bagi penyakit yang memalukan, dapat dicegah dan disembuhkan seperti halnya penyakit lain. Petugas harus mencatat dan melaporkan hasil kegiatannya kepada koordinatornya sesuai formulir pencatatan dan pelaporan kegiatan kader

TERIMA KASIH

You might also like