You are on page 1of 12

Bunyi dapat dipantulkan dan diserap.

Sebagian besar bunyi dipantulkan jika mengenai permukaan benda yang keras, seperti permukaan dinding batu atau semen, besi, kaca, dan seng. Sebaliknya, sebagian besar bunyi akan diserap jika mengenai permukaan benda yang lunak, misalnya kain, karet, busa, gabus, karpet, dan wol (benda-benda peredam bunyi). Hukum pemantulan bunyi dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Bunyi datang, buny pantul, dan garis normal terletak pada satu bidang datar. b. Besar sudut datang sama dengan besar sudut pantul. Macam-macam bunyi pantul a. Bunyi pantul yang memperkuat bunyi asli bunyi pantul yang memperkuat bunyi asli terjadi jika jarak antara sumber bunyi dan dinding pemantul berdekatan. Gaung atau kerdam b. Gaung adalah bunyi yang diperoleh dari hasil pemantulan oleh sumber bunyi yang jaraknya dengan dinding pemantul agak jauh sehingga sebagian dari bunyi pantul terdengar bersamaan dengan bunyi asli yang lain dan menyebabkan bunyi terdengar tidak jelas. c. Gema Gema adalah bunyi yang diperoleh dari pemantulan dimana jarak antara sumber bunyi dan dinding pemantul sangat jauh sehingga keseluruhan bunyi pantul dapat terdengar setelah bunyi asli. Misalnya, bunyi pantul orang yang berteriak di lereng bukit. Manfaat pemantulan bunyi Manfaat pemantulan bunyi antara lain : a. c. Mendeteksi cacat dan retak pada logam Mengukur kedalaman laut b. Mengukur ketebalan pelat logam

d. Mengetahui kedudukan kapal selam dengan mengirim gelombang ultrasonic dari kapal pemburu ke bawah laut. e. f. Mengetahui kedudukan gerombolan ikan di laut Mengetahui kantung-kantung cekungan minyak bumi dengan mengirimkan gelombang bunyi ke dalam tanah.

Interferensi Gelombang Bunyi Jika suatu pagelaran musik diadakan di suatu gedung yang tidak memiliki kualitas akustik yang baik maka akan dihasilkan bunyi yang kurang enak didengar. Pada posisi tertentu terdangar dengung, sementara pada posisi lain terdengar bunyi yang sangat jelas. Bahkan, mungkin pada posisi lainnya tidak terdengar sama sekali. Keadaan demikian diakibatkan oleh adanya interferensi gelombang. Interferensi adalah penggabungan dua atau lebih gelombang yang menghasilkan pola-pola gelombang baru. Penggabungan ini dapat menghasilkan tiga macam pola gelombang, yaitu penguatan gelombang, penghilang gelombang, dan pencampuran gelombang yang bukan berupa penguatan

atau penghilangan gelombang. Interferensi gelombang dapat diamati dengan eksperimen Quincke. Penguatan gelombang terjadi akibat interferensi dua gelombang yang sefase. Jika interferensi terjadi antara gelombang yang memiliki frekuensi yang sama, namun arah simpangannya berlawanan maka dihasilkan penghilangan gelombang. Jika interferensi terjadi antara gelombang yang tidak memiliki frekuensi gelombang yang sama maka akan terjadi gelombang yang baru dengan frekuensi yang telah bergeser. Pergeseran frekuensi inilah yang menyebabkan bunyi yang terdengar tidak sama dengan bunyi semula sehingga timbul dengung.

Misalnya

ada

dua

sumber

bunyi

yang

masing-masing dan mempunyai

menghasilkan

gelombang

berfase

sama

simpangan yang sama.Kedua sumber tersebut diletakkan sedemikian rupa sehingga jarak antara keduanya adalah s dan menghasikan gelombang seperti gambar berikut ini. Berdasarkan gambar tersebut, letak interferensi maksimum dan letak interferensi minimum dapat ditentukan sebagai berikut. a. Interferensi maksimum S = n dengan n = 0, 1, 2, .

b. Interferensi minimum S = dan 3/2 Secara umum, hal itu dapat ditulis sebagai berikut.

Sebuah Kisah Dibalik Efek Doppler


Leave a reply

Efek Doppler adalah sebuah peristiwa jika ada sebuah sumber bunyi dan pendengar yang bergerak relative satu sama lain (menjauhi atau mendekati) maka frekuensi yang didengar oleh pendengar tidak sama dengan frekuensi yang dipancarkan oleh sumber bunyi. Efek Doppler, dinamakan mengikuti tokoh fisika, Christian Andreas Doppler. Maka untuk menentukan seberapa besar frekuensi yang didengar oleh pendengar bisa kita cari dengan persamaan sebagai berikut :

Keterangan : Fp = frekuensi pendengar (Hz) Fs = frekuensi sumber bunyi (Hz) V = kecepatan merambatnya gelombang di udara (m/s) Vp = kecepatan pendengar (m/s) Vs = kecepatan sumber bunyi (m/s) Kelihatannya memang sedikit aneh, rumus yang menggunakan 2 tanda operator matematika sekaligus yaitu plus dan minus, tetapi ingat yang digunakan hanya salah satu saja tergantung dari

kondisi sumber bunyi dan pendengar, ketententuanya sebagai berikut : Jika sumber bunyi bergerak mendekati pendengar maka kecepatan sumber bunyi (Vs) bernilai negatif (Vs = -), jika bergerak sebaliknya maka bernilai positif (Vs = +) Jika pendengar mendekati sumber bunyi maka kecepatan pendengar (Vp) bernilai positif (Vp = +), jika bergerak sebaliknya maka bernilai negatif (Vp = - ) Sebagai contoh adalah gambar peristiwa di bawah ini: Contoh 1

Dengan melihat peristiwa dan menerapkan aturan di atas maka kita bisa membuat persamaan Efek Doppler sebagai berikut:

Contoh 2

Dengan melihat peristiwa dan menerapkan aturan di atas maka kita bisa membuat persamaan Efek Doppler sebagai berikut:

++++++++++====================++++++++++ Semua bermula disini, di sebuah desa hiduplah seorang pria bujang lapuk yang bernama Paijo (P). Dia sangat menyukai Surti (S), seorang gadis yang tergolong paling cantik didesanya. Gadis secantik Surti seharusya tidak mau berdekatan dengan Paijo yang bujang lapuk. Semua warga desa berpendapat bahwa: 1. Jika Surti mendekati Paijo, maka berarti bahwa Surti tidak waras alias gila (-). Akan tetapi jika Paijo mendekati Surti, maka Paijo dijalur yang benar (+). 2. Jika Surti menjauhi Paijo, maka berarti bahwa Surti berada di jalur yang benar (+). Akan tetapi jika Paijo menjauhi Surti, maka Paijo tidak waras alias gila (-).

Lalu apa hubungannya dengan Efek Doppler?

- Sesuai dengan pernyataan 1, sumber bunyi diibaratkan sebagai Surti (S), dan pendengar diibaratkan sebagai Paijo (P). Jika Surti mendekati Paijo, maka berarti bahwa Surti tidak waras alias gila (-). Akan tetapi jika Paijo mendekati Surti, maka Paijo dijalur yang benar (+).

Sesuai dengan pernyataan 2, sumber bunyi diibaratkan sebagai Surti (S), dan pendengar diibaratkan sebagai Paijo (P). Jika Surti menjauhi Paijo, maka berarti bahwa Surti berada di jalur yang benar (+). Akan tetapi jika Paijo menjauhi Surti, maka Paijo tidak waras alias gila (-).
Hai Semuanya, kali ini saya akan ngeposting tentang Apakah Efeek Dopler itu?. Jika kalian belum tau sama sekali tentang apa itu efek Doppler, Langsung aja baca artikel ini.

Bayangkan kamu adalah pengemudi Ambulans, berusaha menjalankan mobilmu secepat mungkin di tengah lalu lintas kota. Kamu menyalakan sirine, yang mulai meraung terus menerus. Saat kamu bergegas ke Rumah Sakit, kamu melewati orang orang yang memandangi dari trotoar. Sekarang bayangkan kamu adalah orang yang berdiri di trotoar: Kamu tahu ada Ambulans mendekat. Kau dapat mendengar sirenenya dari jauh. Saat Ambulans makin dekat, bunyi sirenenya menjadi makin nyaring dan makin memekakkan telinga: Raungannya makin tinggi dan tinggi. Dengan kata lain, nadanya berubah saat ambulans melaju ke arahmu. Kemudian setelah ambulans lewat, efek yang berlawanan terjadi: Bunyi sirene turun dalam nada, makin rendah dan rendah saat ambulans menghilang. Tetapi pengemudi ambulans tidak mendengar perubahan. Baginya, sirene selalau terdengar sama. Namun bagi orang yang dilewati ambulans tersebut, sirene mengeras menjadi raungan bernada tinggi, dan kemudian sama cepatnya menghilang.

Riset Doppler mula- mula maju dengan kecepatan siput

Apakah nada sirene itu sama atau berubah? Siapa yang benar, Pengemudi Atau Penonton? Sebenarnya, keduanya. Apa yang kamu dengar sebenarnya tergantung pada di mana kamu berada. Efek Doppler yang menyebabkan perbedaan itu. Apa yang kita terima sebagai bunyi sebenarnya gelombang yang bergerak melewati zat. Sirene menyebabkan molekul molekul udara bergetar; gelombang bunyi mengalir di udara seperti gelombang air bergulung di Samudra. Molekul molekul di udara berkumpul, menyebar, dan kemudian berkumpul lagi. Semakin rapat gelombang itu semakin tinggi nada, atau Frekwensi, Bunyi. Semakin jauh jarak gelombang semakin rendah nadanya.

Saat ambulans melaju kea rah kita, gelombang bunyi yang dikeluarkan semakin merapat. Gelombang di padatkan, sehingga kita mendengar nada yang lebih tinggi. Namun saat ambulans lewat, gelombang menyebar di belakangnya, dan kita mendengar bunyi yang lebih rendah. Namun di dalam ambulans pengemudi dan sirene bergerak bersamaan, jadinadanya tetap sama. Frekwensi yang didengar orang yang mengamati tergantung pada bagaimana sang pengamat dan sumber bunyi bergerak secara relatif satu sama lain. Efek Doppler bekerja pada jenis gelombang lain juga. Ambil contoh gelombang cahaya misalnya. Jika ambulans itu mengeluarkan, katakanlah, cahaya kuning dari depan dan belakangnya sebagai ganti suara, Frekwensi cahaya akan berubah saat ambulans mendekati kita dn melaju menjauh. Dalam kecepatan Bumi yang biasa, kita tidak akan melihat banyak perbedaan. Tetapi jika ambulans dapat melaju sampai mendekati kecepatan cahaya ( 300.000 Km per detik ) kita akan melihat perbedaan yang mencengangkan. Pengemudi itu akan melihat cahaya kuning tetap menyorot di jalanan di depannya. Tetapi karena cahaya ambulans akan semakin berdekatan saat ambulans semakin dekat, para pengamat akan melihat cahaya dari kuning menjadi Biru berfrekwensi tinggi. Saat lewat, mereka akan melihat cahaya di belakang berubah dari biru kembali menjadi kuning, saat gelombang menyebar lagi. Akhirnya, mereka akan melihat cahaya dari ambulans sebagai bintik cahaya merah berfrekwensi rendah yang memudar, kemudian lenyap di garis cakrawala.

fp = (

) )

TL = T = ( fL = f L = f 1 f2

atau

vP =

You might also like