You are on page 1of 235

PENGANTAR RISET KEPERAWATAN

BOBOT : 2 SKS (16 X PERTEMUAN) PENGAJAR : HERMIN MANGANAN

riset

PENGANTAR RISET KEPERAWATAN


1. RISET KEPERAWATAN a. Pengertian b. Tujuan c. Manfaat 2. PERKEMBANGAN RISET KPRWTN a. Era Florence Nightingale b. Era thn 1950 an c. Era thn 1970 an s/d sekarang
riset 2

3. PERAN PERAWAT DLM PENELITIAN a. Peran sbg konsumen/ pengguna hasil riset b. Peran sbg pengumpul data/enumerator c. Peran sbg peneliti replikator d. Peran sbg perancang riset/penyusun proposal riset 4. RUANG LINGKUP RISET KEPERAWATAN a. Riset Promosi kes b. Riset Keperawatan klinik c. Riset pd kelomp risiko tinggi d. Riset pd kelomp khusus
riset 3

5. LANGKAH-LANGKAH RISET a. Memilih/mengidentifikasi masalah riset b. Merumuskan masalah riset c. TULISKAN JUDUL RISET d. Menetapkan tujuan Riset e. Menetapkan manfaat riset f. Studi literatur/Tinjauan kepustakaan g. Merumuskan kerangka konsep riset h. Merumuskan hipotesis riset >Var Independen >Var Dependen >Definisi Operasional Var Indep & Var Dep >Skala pengukuran Var Dep & Var Indep i. Menetapkan metode riset j. Mengumpulkan data k. Renc.Mengolah & menganalisis & menyajikan data l. Menyusun laporan hasil riset

riset

CARA MENGETAHUI & MEMPEROLEH PENGETAHUAN BARU DLM PRAKTIK KEPERAWATAN Menurut KAPLAN (1964) ada bbrp cara utk menemukan penget baru : 1. Intuisi (dorongan hati) 2. Pendekatan pemecahan mslh dg menggunakan alasan logis (rasional) 3. Melalui pengalaman praktis 4. Melalui penyelidikan secara ilmiah (riset)

riset

Penyelidikan secara Ilmiah adalh proses meng analisa data secara kritis dr fenomena tertentu yg dikumpulkan secara sistematis. Riset Keperawatan berusaha mencari penget baru atau menguji kembali penget yg ada utk menjawab/mengatasi mslh keprwtn yg ada yg didasarkan pd teori. PENGERTIAN RISET KPRWTN Riset Keperawatan adlh penerapan penyelidikan ilmiah secara sistematis terhdp fenomena keperawatan pd klien (individu, klrg & masy) & pengalaman kes mereka.
riset 6

BEDAKAN : Riset Keperawatan fokusnya pd klien & pengalaman kesehatannya. Contoh : Studi tentang kecemasan klien yg menghadapi perawatan kanker Riset Dlm Keperawatan Fokusnya pd perawat & fasilitas perawatan, bukan pd klien. Contoh : Studi tentang kinerja perawat berdasar kan tingkat pendidikan Latihan mah: Buat 1 contoh Riset keprwtn Buat 1 contoh Riset Dlm Kprwtn
riset 7

MAKSUD & TUJUAN RISET KEPERAWATAN


PENGETAHUAN PENINGKATAN MUTU ASKEP

MAKSUD

TUJUAN

RISET KEPERAWATAN

riset

MAKSUD RISET KPRWTN : Mengidentifikasi & memahami penget yg relevan dg mslh keprwtn klien & pengalaman kesnya TUJUAN RISET KPRWTN : Mengembangkan ilmu penget kprwtn utk meningkatkan mutu askep yg diterima klien MANFAAT RISET KPRWTN: Menyediakan pelay kprwtn yg tepat (bermutu tinggi & terbaru ) pd klien
riset 9

Memberikan data yg efektif & tepat utk melakukan Askep krn didsrkan pd penget kprwtn yg terus berkembang & diperbaiki Memberikan rasa percaya diri pd perawat dlm melkasanakan praktik kprwtn

riset

10

PERKEMBANGAN RISET KEPERAWATAN


1. Era Florence Nightingale Sebgn besar riset kprwtn berasal dr Era Florence Nightingale. Karya klasiknya yi Notes on Nursing (1859-1969) menekankan pd pen tingnya observasi yg hati-2 dlm prwtn pasien. Dgn observasi yg sistematik prwt dpt menentu kan prwtn terbaik bg psn shg merupakan cikal bakal perkembangan Sains (Ilmu Penget) ke perawatan.
riset 11

sains Kprwtn adlh kumpulan penget yg unik dr disiplin ilmu kprwtn yg merupakan penemuan informasi, menjelaskan & memperkirakan hub antara individu/klien dgn pengalaman kesnya 2. Era thn 1900 - <1970 : Peletakan Dasar-2 perkembangan kprwtn Sblm abad ke 19, sbg hsl usaha Florence Nightingale kprwtn dipandang sbg suatu pek atau okupasi. Th 1923 : GOLDMARK melakukan studi kom prehensif pd wkt berlangsung pelatihan kprwtn di RS (Training Ground)

riset

12

Hasil studinya merekomendasikan utk memper siapkan pendidikan bg prwt yg sama dg profesi lain. Laporan hsl studi Goldmark merekomenda sikan PENDIDIKAN BG CALON TNG PRWT. Laporan dr Goldmark tsb memotivasi lahirnya riset di bidang kprwtn. Th 1948; BROWN melakukan studi intensip mengenai isu pddkn & pelay prwtn. Laporan hsl studi Brown merekomendasikan pengem bangan pendidikan yg tepat bg calon tenaga prwt & pelay kprwtn yg lebih baik. Pd saat itu mulai dilakukan klasifikasi & akreditasi sekolah sekolah kprwtn. Riset dibdg kprwtn semakin
riset 13

berkembang shg dibentuk agen atau perwakilan utk mendukung & membimbing riset keprwtn. Th 1950-an : Berdsrkan rekomendasi & laporan Goldmark & Brown, mulai dipersiapkan pembukaan sekolah keperawatan di Institut & Universitas; Pendirian pusat-2 riset Kprwtn utk mendukung prwt dlm melakukan riset shg muncul teori kprwtn dr HILDEGARD PEPLAU . Sejak th 1950-an penekanan riset keprwtn mengalihkan perhatian pd klien/pasien seperti: >Perawatan/pendidikan ps Diabetik >Perawatan/pddkn ps dg gangguan kulit >Mengukur tingkah laku ps dlm meningkatkan kes
riset 14

Th 1970 s/d sekarang : TREND DUNIA BARU Fokus riset kprwtn adalh pd mslh-2 praktik kpwtn. Menurut Peplau (1988) Kprwtn sebagai ILMU & SENI telah diterima secara umum. KPRWTN SBG SENI ketrampilan praktik yg diperoleh perawat melalui pengalaman & pengamatan. KPRWTN SBG ILMU Penget & kemampu an prwt utk : Menegakkan diagnosa kprwtn, Merencanakan & melaksanakan askep, meni lai Askep, meningkatkan kes klien & keluarga,
riset 15

dan mencegah penyakit. MASA DEPAN RISET KEPERAWATAN Kprwtn berkembang sbg ilmu & seni dg kecepat an yg pesat. Kegiat riset utk membntk & me ngembangkan ilmu kprwtn berkembang dlm wkt yg relatif singkat. Sekolah-2 tinggi kprwtn semakin banyak yg terbuka. Riset-2 dibidang kprwtn semakin ba nyak shg meningkatkan penget keprwtn & mutu askep bagi klien. Pemanfaatan riset kprwtn dlm praktik kprwtn semakin dirasakan peningkatan mutu askep
riset 16

PERANAN PERAWAT DLM RISET Utk lulusan D3 Kprwtn peran yg diharapkan dlm penelitian adalah : 1. Sebagai konsumen (pengguna) hasil riset kprwtn 2. Sbg pengumpul data/kolektor/enumerator 3. Replikator riset kprwtn pengulangan riset kprwtn yg telah dilakukan sebelumnya 4. Membuat proposal riset perorgn atau berkelompok 5. Melakukan riset secara berkelompok
riset 17

PENELITIAN/RISET KESEHATAN
PENGERTIAN PENELITIAN upaya memahami & memecah kan masalah secara ilmiah, sistematis & logis. ILMIAH Kebenaran pengetahuan yg didasar kan pada fakta empiris yg diperoleh dr penyeli dikan secara ber-hati-2 & bersifat objektif. SISTEMATIS menurut aturan ttt LOGIS sesuai dengan penalaran. Sbg mahluk sosial, kita tdk terleps dr berbgi mslh.
riset 18

RESEARCH -------- RISET = PENELITIAN MASALAH SESUATU YG TDK SEHARUSNYA KEMAUAN TERTUNDA KESENJANGAN ANTARA APA YG SEHARUSNYA DEGN KENYATAAN
19

riset

Masalah-2 tsb dikelomp.kan dlm berbagai bidg : 1. Bid. Pendidikan 4. Bid. Politik 2. Bid. Kes 5. Bid. Ekonomi 3. Bid. Kemasy.an 6. Bid. Agama dsb. Menurut HILLWAY TYRUS dlm bukunya INTRODUCTION TO RESEARCH, Penelitian adalh suatu cara memahami sesuatu mel penyelidikan atau mencari bukti-2 yg ada sehub. dg maslh ttt yg dilakukan secara hati-2 shg diperoleh cara pemecahannya. Penelitian kes memfokuskan kegiatan pd mslh-2 yg tmbl dibid kes/kedokteran/keperawatan & sistem kes
riset 20

Bidang Kes terdiri atas 2 sub bidang : 1. Kes individu yg berorientasi klinis seperti kedokteran, keperawatan. 2. Kes. Kelomp masy yg berorientasi pencegah an yi Kes.Mas (public health). Sub Bid Kesmas meliputi : Epidemiologi > Admnistrsi kesmas Pddkn kes >Gizi masy Kesling >dsb

riset

21

MEMILIH MASALAH RISET/PENELITIAN


KRITERIA PEMILIHAN MSLH RISET: 1. Masih baru (Orisionil) Mslh riset blm pernah diteliti oleh org lain, karena itu banyak membaca literatur atau hasil riset org lain 2. Aktual : Mslh tsb benar-2 ada atau terjadi dlm masy artinya mslh masy bukan mslh peneliti 3. Praktis : Mslh memp nilai praktis artinya hsl riset dpt menunjang kegiat di lapangan.) 4. Interest (menarik)
riset 22

4. Memadai : Ruang lingkup riset tdk terlalu luas agar hsl risetnya jelas ttpi juga tdk terlalu sempit agar menghslkan sesuatu yg berbobot. Beberapa contoh masalah riset : 1. Angka kesakitan peny DHF di Kec. A tinggi (40 %). 2. Prevalens KEP sedang, di Kab A, cukup tinggi ( 30 %). 3. Angka infeksi Nosokomial (plebitis) pd pasien dgn pemasangan infus di RS A sebesar 20 %. 4. Angka ketidakpuasan klien terhdp pelayanan keperawatan di RS B cukup tinggi (45 %)
riset 23

5. Angka drop out imunisasi Polio di Kab Majene pd thn 2006 cukup tinggi ( 30 %) 6. Cakupan imunisasi Campak di Kec. Allu pada th 2006 rendah (30 %) 7. Kinerja perawat di RS C sangat rendah 8. Angka kesakitan TBC di Kelurahan B pd th 2006 sangat tinggi ( 40 %) 9. 90 % masyarakat di Kelurahan B pd thn 2007 belum memanfaatkan WC 10. 80 % penduduk di Kel C pd th 2007 mem buang sampah di sungai & pantai
riset 24

LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN PROPOSAL RISET


1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Tentukan Masalah Riset Rumuskan masalah Riset (Pernyataan atau pertanyaan) Rumuskan tujuan Riset (Tujuan umum & tujuan khusus) Rumuskan manfaat riset Tuliskan Tinjauan pustaka Buat kerangka konsep riset Tentukan variabel riset (Variabel Independen & variabel dependen) Rumuskan Defininsi operasional Variabel Independen & variabel dependen Buat hipotesis riset
25

8.
9.
riset

10.Tentukan skala pengukuran variabel Independen & variabel dependen 11.Tentukan jenis penelitian/riset 12. Tentukan Populasi & Sampelnya 13. Hitung besarnya sampel 14. Tentukan cara pengambilan sampelnya 15. Tentukan cara pengumpulan data riset 16. Tentukan alat pengumpul data 17. Tuliskan rencana pengolahan data riset 18. Tuliskan rencana analisa data 19. Tuliskan rencana penyajian data

riset

26

PERUMUSAN MASALAH RISET/PENELITIAN


MASALAH Kesenjangan (gap) antara harapan & kenyataan atau apa yg diharapkan dg apa yg terjadi (fakta). Merumuskan masalah riset bisa dlm bentuk : 1. Pernyataan masalah ( Problem statement) 2. Pertanyaan riset/penelit (Researche question) Contoh : Di Kab. Bogor, Posyandu sdh merata, penyuluhan imunisasi sdh dilakukan,ttpi drop out imunisasi Polio : 50 % Masalah
riset 27

30 % disposibel yg digunakan berulang oleh perawat di RS Wahidin th 2002 - 2005


Rumusan masalah : Terdpt 30 % penggunaan ulang disposible di rs Wahidin. Belum diketahui penyebabnya dg pasti. (Pernyataan masalah) Faktor-2 apa yg menyebabkan terjadinya penggunaan disposibel secara berulang oleh perwat di RS Wahidin
riset 28

Pernyataan masalah Riset : Angka drop out Imunisasi Polio di Kab Bogor tinggi (50 %);Belum diketahui dg pasti penye babnya. Pertanyaan Riset/penelitian : Mengapa drop out imunisasi Polio di Kab. Bogor tinggi ? Atau Faktor-2 apa yg menyebabkan tingginya drop out imunisasi polio di Kab. Bogor ?

riset

29

TUJUAN RISET/PENELITIAN
Tujuan Riset Suatu petunjuk/indikasi kearah mana riset dilakukan atau data/informasi apa yg akan dicari melalui riset tsb. Tujuan riset dirumuskan dlm bentuk Pernyataan yg konkrit, yg dpt diamati (observable) & dpt diukur (measurable). Contoh tujuan riset : 1. Memperoleh informasi (data) ttg jumlah bayi yg drop out imunisasi polio di Kecamatan A
riset 30

2. Memperoleh informasi ttg faktor-2 yg mempengaruhi terjadinya drop out imunisasi polio pd bayi. Biasanya tujuan riset meliputi Tujuan Umum & Tujuan khusus. Tujuan umum bersifat umum, sedang tujuan khusus merupakan penjabaran dr tujuan umum. Contoh : Tujuan umum : Diketahuinya hub antara kualitas air bersih yg digunakan penduduk dg kejadian diare di Kab Majene.
riset 31

Tujuan Khusus : 1. Diketahuinya kualitas fisik air bersih yg digunakan penduduk di kab. Majene 2. Diketahuinya kualitas bakteriologis air bersih yg digunakan penduduk di kab. Majene 3. Diketahuinya angka kejadian diare pd penduduk di kab. Majene 4. Diketahuinya hub antara kualitas air bersih dg kejadian diare di kab. Majene

riset

32

Contoh lain : Tujuan Umum : Diketahuinya faktor-2 yg mempengaruhi terjadinya DO Imunisasi pd bayi di Kab Bogor. Tujuan Khusus : 1. Diketahuinya jumlah bayi yg DO imunisasi polio di Kab. Bogor 2. Diketahuinya faktor-2 yg menyebabkan DO imunisasi Polio pd bayi di Kab. Bogor. Kalau tujuan umum suatu riset tdk perlu dispesifikasikan lagi maka dibuat tujuan riset saja.
riset 33

MANFAAT RISET/PENELITIAN
Manfaat dr hasil penelitian : 1. Utk kepentingan pengembangan program 2. Utk kepentingan pengemb ilmu penget 3. Utk kepentingan pengemb pengal. peneliti Contoh manfaat riset. 1. Hsl riset ini sbg masukan dlm rangka meningkatkan kualitas imunisasi polio 2. Hasil riset ini menambah wawasan ilmu penget imunisasi 3. Hasil riset ini menambah penget & pengal peneliti
riset 34

Contoh lain manfaat penelitian: 1. Hasil riset ini sbg masukan dlm meningkatkan kualitas air bersih yg digunakan masy di Kab. Majene 2. Hasil riset ini menambah wawasan penget di bdg Kes Mas khususnya kes.lingk. 3. Riset ini meningkatkan penget & pengalaman peneliti dlm riset keslingk.

riset

35

Contoh manfaat riset keperawatan : 1. Hsl riset ini sbg masukan dlm rangka meningkatkan kualitas asuhan kep klien dg demam di RS A 2. Hsl riset ini menambah wawasan ilmu penget keperwtn khususnya perwtn penderita dg demam 3. Riset ini dpt meningkatkan penget & pengalaman peneliti dalm riset keperawatan

riset

36

TINJAUAN KEPUSTAKAAN (LITERATUR REVIEW)

Tinjauan Kepustakaan mendukung mslh yg diungkapkan. Tinjauan kepustakaan biasanya mencakup : 1. Tinjauan teori yg berkaitan dg mslh yg diteliti. Tujuan tinjauan pustaka adlh : a. Agar peneliti memiliki wawasan yg luas utk mengidentifikasi variabel-2 yg akan diteliti
riset 37

b.Agar peneliti dpt mengidentifikasi mslh yg ingin diteliti dlm konteks ilmu penget yg digeluti Biasanya dlm tinjauan pustaka diuraikan ke rangka teori. 2. Tinjauan dr hsl penelit seblmnya yg berkaitan dg mslh yg diteliti. 3. Pemikiran atau pendpt-2 pribadi peneliti tdk dimskkan dlm tinjauan pustaka. Studi literatur pd hakekatnya memperoleh infor masi/penget yg berhub dg mslh yg akan diteliti.

riset

38

Sumber informasi yg diperlukan dlm studi literatur adalah : 1. Sumber informasi dokumenter 2. Sumber informasi kepustakaan (bibliografi) 3. Sumber informasi lapangan 1.Sumber informasi dokumenter adlh semua btk informasi resmi maupun tdk resmi. Dokumen resmi dokumen yg diperoleh dr instansi resmi spt laporan RS/Puskesmas/Din kes, statistik, catatan kartu klinik di RS dsb. Dokumen tdk resmi dokumen yg diperolh dr instansi tdk resmi spt catatan harian, biografi dsb.
riset 39

2. Sumber informasi kepustakaan yi bahan baca an & informasi berbgi disiplin ilmu dr buku-2 di perpustakaan berupa buku teks, laporan penelitian, majalah ilmiah, jurnal dsb yg mem berikan informasi ttg teori, generalisasi/kesim pulan, konsep-2 yg dikemukakan olh para ahli. Manfaat informasi dr perpustakaan : 1) Mengarahkan kt memahami perumusan mslh riset dg tepat. 2) Membantu kt mengarahkan pemikiran konsep tual & mengarahkan kt mermskn hipotesis / asumsi.
riset 40

3) Membantu kt menentukan tehnik riset yg tepat 4) Membantu kt menghindari pengutipan pen dpt yg tdk tepat. Bahan-2 pustaka yg dpt digunakan : 1. Buku-2 yg diterbitkan 2. Penerbitan berkala spt majalah ilmiah, jurnal, buletin dsb 3. Surat kabar 4. Makalah ilmiah yg diterbitkan atau tdk diterbit kan 5. Laporan-2 riset, laporan dr instansi resmi dsb
riset 41

Penulisan sumber informasi dr bahan-2 pustaka hendaknya berdsrkan aturan umum penulisan karya ilmiah. >>Cara penulisan keterangan sumber informasi : 1) Nama pengarang atau badan/instansi yg menerbitkan 2) Tahun penerbitan 3) Judul buku sumber 4) Bila informasi dr koran/majalah tuliskan judul, nama koran/mjlh, volume, edisi, no penerbitan, tgl,bln thn. 5) Nama penerbit, t4 penerbitan. 6) Jika buku dlm bbrp jilid/vol, tuliskan jilid/vol
riset 42

6) Bila perlu cantumkan no halaman yg dikutip >>Bila mengutip sesuai dg aslinya atau meringkas informasi penting sbg penunjang teoritis maka no halaman, judul buku & nama pengarang dituliskan >>Informasi yg diperoleh dr buku yg sama disusun sesuai urtan halaman mulai dr no kecil ke no besar. >>Informasi dr buku sumber nama pengarangnya disusun menurut abjad. >>Catatan sumber informasi dibuat dlm kertas lepas & diatur dlm map utk memudahkan mencari kembali bila informasi tsb dibutuhkan.

riset

43

3. Sumber informasi lapangan meliputi : 1) Sumber pribadi/perorgn yg memahami mslh riset spt org yg ahli dibid tsb atau terlibat langsung dlm mslh tsb spt petugas imunisasi, petugas gizi dsb. 2)Lembaga atau organisasi misal Dinkes, RS, Puskesmas, Posyandu dsb. 3)Kantor-2 pemerintah/swasta 4)Kejadian, gejala atau kasus yg terjadi dlm masy (observasi sementara ).

riset

44

Angka kesakitan Diare sebesar 2,9 % di Puskemas Limboro pd bln jan s/d juli 2009
RMSN MSLH ; Masih terdpt 2,9 % penduduk yg menderita diare di Pkm Limboro. Penyebabnya belum diketahui dengan pasti TUJUAN RISET 1. Mendptkan informasi ttng jumlah penderita diare di PKM Limboro 2. Mendptkan informasi ttg faktor-2 yg berhub dgn peny diare di PKM Limboro MANFAAT RISET 1. Hsl riset ini diharapkan meningkatkan program pencegahan & penanggulangan peny diare 2. Hsl riset ini diharapkan dpt mengembangkan ilmu pengetahuan kesmas jhususnya pencegahan & penanggulangan peny diare 3. Hsl riset ini diharapkan meningkatkan pengalaman peneliti dlm bidang riset khuusnya dlm pencegahan & penanggulangan peny diare
riset 45

TINJAUAN KEPUSTAKAAN
Faktor-2 yg diduga mempengaruhi terjadinya diare 1. Minum air yg tdk dimasak 2. Tidak mencuci tangan dgn sabun & air bersih sebelum makan & sesudah b.a.b 3. Mengkonsumsi makanan yg tercemar atau makanan basi 4. Kebersihan alat makan/minum bagi bayi dan anak 5. Intoleransi susu formula
riset 46

KERANGKA KONSEP RISET


Konsep adlh abstraksi yg dibtk dari simpulan/ generalisasi hal-2 yg khusus. Konsep tdk dpt langsung diamati & diukur; kon sep msh hrs dijabarkan lagi menjadi variabel-2. Contoh konsep : Sehat; Utk mengetahui seseorg sehat atau sakit, mk yg dpt diukur adlh Tek. Darah, pernapasan, suhu badan,denyut nadi, kadar Hb dsb.
riset 47

Contoh konsep yg lain : Sosial ekonomi masy dijabarkan lagi menjadi : Variabel tk pendidikan, pekerjaan, pendptn keluarga dsb. KERANGKA KONSEP RISET kerangka hub konsep-2 atau variabel-2 yg akan diamati & diukur mel riset/penelit yg akan dilakukan.

riset

48

Contoh kerangka konsep riset Hubungan kualitas SAB dengan kejadian diare

PENDIDIKAN

PERILAKU

KUALITAS FISIK SAB

KUALITAS AIR BERSIH

KEJADIAN DIARE

STATUS EKONOMI

STATUS SOSIAL

riset

49

Cnth Kerangka konsep riset : Faktor-faktor yg berhub dg perilaku pemberian ASI


FAKTOR PREDISPOSISI -PENDIDIKAN -PENGETAHUAN -PERSPSI, SIKAP

FAKTOR PENDUKUNG: -PENDPTN KELUARGA -KESEMPATAN

PERILAKU PEMBERIAN ASI

FAKTOR PENDORONG -SIKAP PETUGAS -ORG TUA

riset

50

VARIABEL
PENGERTIAN : VARIABEL Ukuran atau ciri yg dimiliki oleh anggota-2 suatu kelompok yg berbeda dg yg dimiliki oleh kelomp lain. VARIABEL Sesuatu yg digunakan sbg ciri, sifat atau ukuran yg dimiliki oleh satuan penelitian ttg sesuatu konsep ttt. Beberapa contoh variabel : Jenis kelamin, umur, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, pendapatan, penyakit dsb
riset 51

Umumnya dikenal 2 jenis variabel yaitu : 1. Var. Independen=var penyebab=var yg mempengaruhi=var bebas = faktor risiko 2. Var. Dependen = var terikat = var akibat = var tergantung = var efek CONTOH: Var. pekerjaan dipengaruhi oleh var pnddkn Var. Ca paru dipengaruhi oleh var merokok Var pendptn dipengaruhi var pekerjaan Var peny diare dipengaruhi var personal higiene dsb.
riset 52

DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL


Definisi operasional variabel mendefinisikan atau membatasi variabel yg akan diteliti. Contoh : 1. Jenis kelamin adalah jenis kelamin responden yg terdiri atas jenis kelamin laki-2 dan jenis kelamin perempuan 2. Umur adalah umur responden yg dinyatakan dalam bulan atau tahun 3. Pekerjaan adalah pekerjaan utama responden 4. Diare adalah penyakit saluran pencernaan berupa buang air besar lebih dari 3 x sehari dgn konsisten encer sampai cair 5. Dodsb : anemia adalah kadar Hb ibu kurang dari < 11 gr %
Ko : anmia klw kadar Hb < 11 gr % tidak anemia > 11 gr % Do : pengetahuan sehub. Apa yang diketahui responden tentang anemia Ko : tinggi klw responden menjawab benar > 50 % rendah klw responden menjawab < 50 % riset

53

PENGUKURAN VARIABEL Pengukuran variabel dikelompokkan menjadi 4 skala pengukuran yi : 1. Skala Nominal 2. Skala Ordinal 3. Skala Interval 4. Skala Ratio SKALA NOMINAL suatu himpunan yg terdiri dari anggota-2 yg tiap anggotanya mempu nyai kesamaan dan berbeda dg anggota himpunan yg lain. Contoh : Jenis kelamin, suku bangsa dsb
riset 54

SKALA ORDINAL Himpunan yg anggotanya dikelompokkan menurut rangking, urutan, pangkat atau jabatan. Pd skala ordinal tiap himpunan/kelompok berbeda dgn kelompok yg lain & kelompok yg satu lebih tinggi/ren dah dr kelompok lainnya. Cnth : Var pendidikan : SD,SLP,SLA,PT dst Var pendptn : tinggi, sedang, rendah Var umur : bayi, anak-2, dewasa, tua, dsb.

riset

55

SKALA INTERVAL Seperti pd skala ordinal tetapi himpunan/kelompok yg satu dg kelompok lainnya mempunyai nilai interval/ja rak antar urutan kelas yg bersangkutan. Cnth. Skala pengukuran suhu tubuh, skala waktu thn Masehi dsb. SKALA RATIO Variabel mempunyai perbandingan yg sama, lebih besar atau lebih kecil. Cnth. Berat badan,panjang, tinggi badan dsb.
riset 56

HIPOTESIS
HIPOTESIS pernyataan ttg hub antara 2 atau lebih variabel yg dpt diuji secara empiris. HIPOTESIS jawaban sementara dr suatu riset yg hrs dibuktikan kebenarannya. HIPOTESIS PENELITjawaban/dugaan sementara dr suatu riset/penelit yg kebenaran nya akan dibuktikan mel riset tsb. Hipotesis hrs mempunyai landasan teori/ilmiah

riset

57

Biasanya hipotesis terdiri atas ADA atau TDK ADANYA hub antara 2 variabel yaitu variabel bebas (independen) dan variabel terikat (dependen). Setelah melalui pembuktian, hipotesis dapat benar atau salah, dpt diteri ma atau ditolak. Kesimpulan dr pembuktian & analisis hipotesis merupakan hsl akhir dr suatu riset shg menghslkan dalil atau teori yg berlaku umum atau berlaku utk kelomp ttt.

riset

58

PERANAN HIPOTESIS 1. Memberi batasan & memperkecil lingkup riset 2. Memfokuskan perhatian dlm pengumpulan data 3. Sbg panduan dlm pengujian fakta 4. Membantu mengarahkan dlm mengidentifika si variabel yg akan diteliti. CIRI-2 HIPOTESIS 1.Dinyatakan dlm btk pernyataan 2. Berkaitan dg bdg penget yg akan diteliti
riset 59

3. Hrs dpt diuji terdiri atas var-2 yg dpt diukur atau dibandingkan 4. Hrs sederhana tdk menimbulkan perbeda an persepsi/pengertian bagi pembaca. JENIS-2 HIPOTESIS 1. Hipotesis kerja 2. Hipotesis Nol/Hip statistik vs hipotesis alternatif 3. Hipotesis mayor & hipotesis minor 4. Hipotesis hubungan & hipotesis perbedaan
riset 60

1. HIPOTESIS KERJAMembuat ramalan ttg pe ristiwa/mslh yg akan terjadi bila suatu gejala muncul. Biasanya menggunakan kata: Jika maka. Cnth: >Jika air limbah Rumah tangga penduduk tdk dikelola secara baik, maka kejadian peny diare akan meningkat pd penduduk tsb. >Jika persalinan ditolong oleh dukun tdk terlatih, maka angka kesakitan tetanus neo natorum akan meningkat. >Jika penget gizi ibu balita kurang, maka angka kejadian KEP Balita akan meningkat

riset

61

2. HIPOTESIS NOL (H0) ATAU HIPOTESIS STATISTIK VS HIP ALTERNATIF HO menyatakan tdk adanya perbedaan yg bermakna antara 2 atau lebih kelompok mengenai suatu masalah. Contoh : -Tdk ada perbedaan angka kemat peny jantung koroner antara penddk kota dan penddk desa. -Tdk ada perbedaan status gizi antara bayi yg mendptkan ASI dg yg mendptkan susu formula -Tdk ada perbedaan angka kesakitan diare pd penddk yg menggunakan SAB PAM dg SGL
riset 62

3. HIPOTESIS MAYOR (HIPOTESIS INDUK) = HI POTESIS UTAMA & HIPOTESIS MINOR (HIPOTESIS PENUNJANG=ANAK HIPOTESIS) Hipotesis Minor adlh penjabaran dari hipotesis Mayor. Conth Hipotesis Mayor: Sanitasi yg buruk menyebabkan tingginya peny menular. Dijabarkan menjadi hipotesis minor sbb : 1)Ada hub antara pengelolaan air limbah dengan angka kejadian diare 2)Ada hub antara penggunaan WC dg angka kejadian diare 3)Ada hub antar pengelolaan sampah dg angka kejadian peny DBD
riset 63

4. HIPOTESIS HUBUNGAN & HIPOTESIS PERBEDAAN. Hipotesis hubungan memperjelas hub 2 variabel atau lebih. Contoh : >Makin tinggi pendidikan ibu, makin teratur memeriksakan kehamilannya >Makin tinggi pengetahuan ibu balita ttg gizi,makin baik status gizi balita tsb. Hipotesis perbedaan menunjukkan adanya perbedaan dua kelompok. Contoh : >Praktek pemberian ASI pd ibu di Desa A lebih baik daripada di desa B >Nilai rata-2 mata kuliah Pengantar Riset di Kelas IIIa lebih tinggi daripada di Kelas III B
riset 64

METODE RISET / PENELITIAN


Metode Riset adalah cara yg digunakan dlm riset/ penlit. Bbrp ahli menggunakan istilah Desain penelitian (Research Design). Ada juga yg menggunakan isti lah Bahan & cara (Material & Method). Metode riset/penelit meliputi: 1. Jenis riset/penelit 2. Populasi & sampel 3. Cara pengumpulan data & Instrumen pengumpulan data
riset 65

JENIS RISET / PENELITIAN


1. SURVEI : 1.1. Survei Deskriptif 1.2.Survei Analitik : 1.2.1. Studi Kros seksional 1.2.2.Studi Retrospektif (studi Kasus kontrol=Studi kasus kelola) 1.2.3.Studi Prospektif (studi kohor) 2. Eksperimental 2.1.Rancangan-2 Pra Eksperimen: 2.1.1.Postest only design 2.1.2.One group pretest-postest 2.1.3.Perbandingan kelompok statis
riset 66

2.2. Rancangan-2 Eksperimen Sungguhan (True Experiment): 2.2.1.Rancangan pretest-postest dg kelomp kontrol (Pretest-postest with Control group). 2.2.2.Rancangan Salomon Four group. 2.2.3.Rancangan Postes dg kelompok kontrol (Postest only Control Design)

riset

67

2.3.Rancangan-2 Eksperimen Semu (Quasi Experiment) : 2.3.1.Ranc. Rangkaian wkt (Time series Design) 2.3.2.Ranc.Rangkaian wkt dg kelomp pembanding (Control Time Series Design) 2.3.3.Ranc. Non Equivalent Control group 2.3.4.Ranc.Separate Sample Pretest-pos test

riset

68

PENELITIAN/RISET DESKRIPTIF Langkah-2 Riset deskriptif : 1. Memilih masalah riset 2. Merumuskan mslh riset 3. Membuat asumsi-2; rumuskan tujuan riset 4. Merumuskan hipotesis riset 5. Memilih tehnik pengumpulan data 6. Menklasifikasi data 7. Menentukan tehnik & alat pengumpul data 8. Mengumpulkan data 9. Mengolah data & menguji hipotesis 10. Menarik kesimpulan/generalisasi 11. Menyusun laporan riset
riset 69

JENIS-2 RISET DESKRIPTIF 1. Survei : 1.1.Survei Rumah tangga (Household survey) 1.2.Survei morbiditas (morbidity survey) 1.3.Survei Analisis jabatan (functional analysis survey) 1.4.Survei pendpt umum (public opinion survey) 2. Studi kasus (case study) 3. Studi Perbandingan (Comparative study) 4. Studi Korelasi (Correlation study) 5. Studi prediksi (Prediction study) 6. Studi Evaluasi (evaluation study)

riset

70

SURVEI Riset /penelit yg dilakukan tidak pada seluruh populasi ttpi mengambil hanya sebgn dr populasi yg dianggap mewakili populasinya (sampel). Hasil riset dg menggunakan sampel tsb disimpulkan (digeneralisasikan ) sbg hasil populasi. Penelitian Deskriptif meliputi : 1. Survei Deskriptif mendeskripsikan/menjelaskan suatu keadaan dlm suatu masy. Contoh : distribusi /penyebaran peny menurut umur, jenis kelamin, pekerjaan dsb. Survei Deskriptif biasa disebut Exploratory Study atau penelitian penjelajahan.

riset

71

Tujuan Survei Deskriptif : 1. Membuat deskripsi/penjelasan suatu keadaan menjelaskan besarnya masalah dlm masy 2. Dasar utk menjelaskan hub. Antara berbgi variabel dr objek riset yg banyak. 3. Menilai suatu kondisi, program yg sedang atau selesai dilaksanakan utk perbaikan program tsb & utk perencanaan program berikutnya.

riset

72

Jenis-2 Survei deskriptif di bidang kesehatan : 1)Survei Rumah tangga Survei deskriptif dg sasaran Rumah tangga; sumber informasi adalah kepala keluarga; informasi yg diperoleh meliputi keadaan KK, anggota keluarga, rumah & lingkungan dsb. 2)Survei morbiditas survei deskriptif utk menget kejadian peny & penyebarannya pd penduduk menget besarnya angka kejadian peny ( insiden atau prevalens). 3)Survei Analisis jabatan mengetahui tugas & tanggung jawab tenaga kes; menget hub antara atasan & bawahan, kondisi kerja & fasilitas lain dlm pelaksnan tugas.
riset 73

4) Survei Pendpt umum menget gbran ttg pendpt umum masy terhdp program pelay kes atau keperwtn yg sedang berlangsung. 2. STUDI KASUS Dilakukan dg cara mempelajari/meneliti suatu masalah melalui suatu kasus. Kasus bisa tunggal, bisa sekelompok penduduk yg terkena maslah, misal keracunan. Pd studi kasus objek (kasus) dianalisis secara mendalam meliputi :Keadaan kasus, faktor-2 yg mempengaruhi, kejadian-2 khusus yg terjadi, tindakan yg diberikan, reaksi kasus terhdp tindakan yg diberikan & evaluasi terhadap tindakan yg diberikan

riset

74

3.Studi Perbandingan Mengumpulkan fakta pada 2 kelompok atau lebih & membandingkan perbedaan atau persamaan fakta yg ditemukan pd kelomp tsb. Fakta tsb sbg dasar utk menelusuri penyebab terjadinya mslh. eg. Membandingkan status gizi antara 2 atau lebih kelompok balita. 4. Studi Korelasi penelitian korelasi/hubungan antara 2 variabel atau lebih pd sekelompok objek dg cara mengidentifikasi variabel yg ada & menelusuri apakah ada hub antara variabel-2 tsb. eg. Var. BB bayi wkt lahir dg var paritas/ gravida ibu Var. penddkn ibu dg var status gizi balitanya

riset

75

5. Studi Prediksi Memperkirakan kemungkinan munculnya suatu gejala berdasarkan gejala yg lain yg sudah diketahui. Eg. >Memperkirakan menurunnya AKB berdasar kan cakupan imunisasi. >Memperkirakan kemungkinan kejadian wabah diare dari hasil pemeriksaan air dari sumber air minum penduduk. 6. Studi Evaluasi Menilai suatu program yg sedang atau selesai dilakukan. Eg. >Penelitian evaluasi program imunisasi >Penelitian evaluasi program gizi
riset 76

2. RANCANGAN PENELIT ANALITIK (STUDI ANALITIK)


1. Studi Kasus Kontrol = Studi Retrospektif (Retrospective study)=Studi Kasus kelola 2. Studi Kros Seksional (Cros Sectional Study) 3. Studi Kohor = Studi Prospektif ( Prospective Study)

riset

77

1. Studi Krosseksional Riset yg mempela jari hub antara faktor-2 risiko (var indepen den) dg efek (var dependen) yg terjadi. >Pd riset Krosseksional pengumpulan datadr var independen & var dependen dilakukan pd saat yg bersamaan >Riset Krosseksional biasa juga disebut riset Transversal > Metode riset Krosseksional merupakan riset analitik yg lemah dibandingkan dg studi prospektif & Retrospektif. Bahkan ada ahli yg mengelompokkan studi krosseksio nal kedlm studi Deskriptif.
riset 78

Beberapa hal yg perlu dipahami pd studi Kros Seksional a. Faktor Risiko b. Faktor Agent (Penyebab peny) c. Efek atau penyakit

a.Faktor Risiko Faktor-2 yg mempenga ruhi perkemb.suatu peny/mslh kes/status kes.


Faktor Risiko meliputi : a) Faktor Risiko Intrinsik yg berasal dr manusia itu sendiri a.l : > Faktor Jenis Kelamin; eg. Anemia lebih banyak pd perempuan >Faktor Usia; eg. Hipertensi, diabetes Mellitus lebih banyak pd usia > 40 th; DBD lebih banyak menyerang anak-2

riset

79

>Faktor anatomi/konstitusi tubuh eg. Virus herpes menyerang bagian saraf tertentu >Faktor imunitas/ daya tahan tubuh >Faktor nutrisi, misal Malnutrisi rentan terhdp peny infeksi, overnutrisi rentan terhadap peny DM dsb b) Faktor Risiko Ekstrinsik, berasal dr lingkungan > Lingk. Fisik, biologis, kimiawi, psikologis dsb. >Lingk yg padat penduduk Ispa, TBC paru dsb > Lingk. Pekerjaan Peny akibat kerja >Lingkungan gaduh, kerusuhan dsb stres

riset

80

b. Faktor Agent (penyebab peny) Mikro organis me atau kondisi lingk. Yg bereaksi dg individu shg individu sakit. eg. >Faktor agent peny TBC adalh Mycobacte rium TBC > Faktor risiko peny TBC paru Lingk yg buruk seperti : - Ventliasi kurang - Udara lembab - asap yg banyak - Penghuni rumah padat

riset

81

c. Efek seperti penyakit akibat atau mslh yg ditimbulkan oleh agent (penyebab peny). HUB. ANTARA AGENT, FAK. RISIKO & EFEK
FAKTOR RISIKO

INTERNAL

EKSTERNAL

AGENT

MANUSIA

SAKIT

riset

82

Rancangan studi kros seksional


EFEK +
FAKTOR RISIKO + EFEK Populasi (sampel) EFEK + FAKTOR RISIKO EFEK EFEK --

riset

83

Langkah-2 Studi Kros Seksional : 1. Identifikasi var riset yaitu Faktor Risiko & Efek 2. Tetapkan Populasi & sampel 3. Observasi & ukur Var. Faktor Risiko & var. Efek pada saat yg sama 4. Analisa hub Faktor Risiko & Var Efek dg cara membandingkan persentase kelompok faktor Risiko & Efek

riset

84

Eg. Hub Anemi Besi pada Ibu Hamil dg BB bayi wkt lahir dg Rancangan Studi Krosseksional
BBLRendah bb < 2.5kg

Hb ( anemi)
BBL Normal bb >2.5kg

POPULASI BUMIL

BBLRRendah BB < 2.5 kg Hb +(tdk anemi) BBLNormal BB > 2.5 kg


riset 85

2. STUDI KASUS KONTROL = STUDI KASUS KELOLA = STUDI RETROSPEKTIF Yaitu pengumpulan data dimulai dari var.akibat, kemudian menelusuri penyebab. Pd studi Retrospektif, Efek diidentifikasi lebih dahulu ke mudian mengidentifikasi/menelusuri faktor Risiko (penyebab) pd wkt yg lalu.

riset

86

Studi Retrospektif dpt digbrkan sbb :


FAKTOR RISIKO + ( merokok) FAKTOR RISIKO (Tdk merokok) EFEK + (KASUS) Ca paru + POPULASI (SAMPEL)

FAKTOR RISIKO + (merokok) FAKTOR RISIKO (tdk merokok)


riset

EFEK (KONTROL) Ca paru -

87

Langkah-2 studi Kasus Kontrol 1. Identifikasi variabel riset Var Efek (var dependen), kemudian telusuri Faktor Risiko (penyebab=var independen) 2. Tentukan populasi & sampel 3. Identifikasi kasus (Efek) atau akibat 4. Pilih kontrol sebagai pembanding 5. Lakukan penelusuran kebelakang utk mengetahui faktor risiko/penyebab 6. Analisis faktor risiko & bandingkan proporsi faktor risiko pada kasus dg pada kontrol. Eg.> Hub Malnutrisi pd balita dg perilaku pemberian makanan oleh ibu. > Hub. Perilaku merokok dg kejadian Kanker paru

riset

88

3. STUDI KOHOR = STUDI PROSPEKTIF Yaitu studi dimana pengumpulan data dimulai dari Faktor Risiko = Var. penyebab = var. Independen kemudian diikuti sampai terjadi akibat = efek = var. dependen artinya kita lebih dahulu mengidentifikasi faktor Risiko kemudian diikuti kedepan secara prospektif sampai terjadi efek seperti penyakit. Kesimpulan hasil studi ini membandingkan efek/akibat yg terjadi pada kelompok yg terpapar dg faktor risiko dg yg tdk terpapar dg faktor risiko.
riset 89

Rancangan/Studi Kohor.Prospektif
EFEK + FAKTOR RISIKO + (prospektif) EFEK POPULASI (SAMPEL) FAKTOR RISIKO (prospektif) EFEK +

EFEK -

riset

90

Langkah-2 Studi Kohor/Prospektif: 1. Identifikasi Faktor Risiko & Efek 2. Tetapkan populasi & sampel 3. Pilih responden dg Faktor Risiko + sebagai objek kajian kita; & tentukan responden tanpa faktor Risiko sebagai pembanding/kon trol. 4. Observasi responden selama batas wkt ttt; selanjutnya identifikasi efek yg terjadi pd ke2 kelompok. Eg. Hub. Pemberian ASI EKS dg Kejadian diare pd bayi 0-6 bln
riset 91

BAGAN SURVEI ANALITIK Fak Risiko (penyebab) Penyebab Var.Indep Studi retrospektif Efek/peny

Studi Prospektif Studi Krosseksion

Efek/Akibat Var.dep

riset

92

Keunggulan Studi Krosseksional : 1.Mudah dilaksanakan, sederhana, wkt yg digunakan relatif lebih sedikit dibandingkan studi analitik lainnya 2. Hasilnya dpt diperoleh dg cepat. 3. Dlm wkt yg bersamaan kita dpt mengumpulkan var Indep & var dependen . Keterbatasan Studi krosseksional : 1. Diperlukan subjek penelitian yg banyak 2. Hasilnya tdk dpt memprediksi kecenderungan suatu mslh dlm populasi 3. Kesimpulan hasil riset paling lemah dibandingkan dg studi prospektif & Retrospektif.
riset 93

Keunggulan Studi Kasus Kontrol (Retrospektif): 1. Wkt pengukuran variabel sama pada kelompok kasus & kelomp kontrol. 2. Kesimpulan hsl riset lebih baik/kuat dp studi krosseksional. 3. Wkt riset lebih singkat dibandingkan studi Prospektif 4. Tidak menghadapi mslh etik seperti pd studi Prospektif (Kohor) & Eksperimental.

riset

94

Kelemahan Studi Kasus Kontrol(Retrospektif) 1. Hsl pengukuran variabel kurang valid karena responden hrs mengingat kembali faktor risiko pd wkt yg lampau (responden bisa lupa) 2. Kadang-2 sulit mengambil kelompok kontrol yg benar-2 mirip dg kelompok kasus. 3. Var luar sulit dikendalikan

riset

95

Keunggulan Studi Kohor (prospektif) 1. Sejak awal studi, perbandingan antara kelompok kasus & kontrol dpt diatur. 2. Besarnya risiko dpt ditetapkan dari wkt ke wkt 3. Terjadi keseragaman observasi dari kelompok kasus & kelompok pembanding. Kelemahan Studi Kohor 1. Perlu wkt yg cukup lama 2. Perlu sarana & pengelolaan yg cermat 3. Kemungkinan ada responden yg drop out shg mengganggu hasil riset 4. Perlu memperhatikan masalah etika
riset 96

METODE RISET/PENELITIAN EKSPERIMEN


Riset/Penelit Eksperimen (Experiment Research) adalah penelitian dimana responden/objek yg diteliti diberi perlakuan/intervensi/percobaan. Ciri khas dr penelit percobaan adlh adanya percobaan (trial) atau intervensi/perlakuan. Tujuan Riset Eksperimen : 1. Mengetahui suatu gejala/efek /akibat adanya perlakuan tertentu.
riset 97

2. Menyelidiki kemungkinan hub sebab akibat dg cara melakukan intervensi/perlakuan pd satu kelomp atau lebih, kemudian hasilnya dibandingkan dg kelompok kontrol (kelompok yg tdk diberi perlakuan). Pada awalnya penelitian Eksperimen hanya dilakukan pada bidang ilmu pengetahuan Eksakta kemudian berkembang juga dapat dilakukan pada penelitian di bidang ilmu-2 Sosial, pendidikan & kesehatan.

riset

98

Kontrol suatu kelompok yg tdk diberi perlakuan atau percobaan sbg pembanding utk mengetahui adanya pengaruh perlakuan pd kelomp yg eksperimen (yg diberi perlakuan). Umumnya penelit. Eksperimen menggunakan sampel yg jmlhnya relatif kecil dibandingkan dg populasi shg perlu uji statistik yg cermat agar dpt dilakukan generalisasi yg memadai. LANGKAH-2 PENELIT EKSPERIMEN 1. Lakukan tinjauan literatur terutama yg berhub dg mslh yg akan diteliti. 2. Identifikasi,batasi & rumuskan masalah penelit. 3. Rumuskan tujuan riset 4. Rumuskan hipotesis
riset 99

5. Susun rencana eksperimen meliputi : a. Tentukan var independen & var dependen b. Pilih desain eksperimen & alat ukurnya c. Tentukan sampelnya d. Susun alat eksperimen & alat ukurnya e. Susun kerangka prosedur & pengumpulan data f. Susun rencana uji hipotesis. 6. Lakukan pengumpulan data tahap pertama (pretes). 7. Lakukan eksperimen/perlakuan/intervensi 8. Kumpulkan dan ukur data tahap kedua (postes) 9. Olah & analisis data 10. Susun laporan penelitian
riset 100

Rancangan penelit Eksperimen : 1. Ranc-2 Pra Eksperimen 2. Ranc-2 Eksperimen Sungguhan (True experiment) 3. Ranc-2 Eksperimen Semu (Quasi experiment) Pd ranc Quasi Eksperimen, sampel tdk harus diam bil secara acak tetapi pada ranc. Eksperimen Sung guhan, sampel harus diambil secara acak. Dalam penelitian Eksperimen sering menggunakan simbol/lambang sbb : R = Randomisasi (pengambilan sampel secara acak) O1=Observasi/pengukuran awal, seblm intervensi dilakukan. X = Eksperimen = perlakuan = intervensi O2 = Observasi/pengukuran setelah diberi intervensi

riset

101

1. Bentuk-2 Rancangan Pra Eksperimen.


a. Postest only Design=The one shot case study Ranc dimana kita melakukan intervensi/perlakuan ( X ) pd sekelompok subjek penelitian. Setelah diberi perlakuan, dilakukan pengukuran yaitu Postes (O2). Hasil pengukuran ini hanya memberikan informasi deskriptif.
Eksp Postes
O2

Klp Eksp

riset

102

b. Ranc. One Group Pretest-Postest. Yaitu ranc dg melakukan pengukuran awal/ pertes (O1) terhdp sekelomp subjek penelitian, kemudian memberikan intervensi dan selanjutnya mengukur hasilnya dg melakukan postes (O2). Pretes Klp Eksp
O1

Eksp
X

Postes
O2

riset

103

c. Static Group Comparison (Perbandingan Klp Statis). Sama dg rancangan a tetapi menggunakan kelompok kontrol. Kelomp Eksp diberikan perlakuan (X), kemudian dilakukan pengukuran ke2 yaitu Postes (O2), sedangkan kelomp kontrol tdk diberikan perlakuan ttpi dilakukan pengukuran ke2 atau postes (O2) yg tesnya sama dg kelomp eksp, kemudian hasilnya dibandingkan. Eksp Postes Klp Eksp X O2 Klp Kntrl
riset

O2

104

2. RANCANGAN-2 EKSPERIMEN SUNGGUHAN (TRUE EXPERIMENT DESIGN) a. Rancangan Pretes-postes dg Kelompok Kontrol (Pretest-postest with control group design) >Dlm rancangan ini pemilihan kelompok eksperimen & kelompok kontrol dilakukan secara acak atau Random (R). >Kemudian dilakukan pengukuran awal atau Pretes (O1) pd klp Eksperimen & Klp Kontrol >Intervensi dilakukan hanya pd klp Eksperimen & tdk dilakukan pd klp kontrol. >Setelah intervensi selesai, pengukuran kedua yaitu postes (O2) dilakukan pd kedua klp & hslnya dibandingkan. Pemilihan klp Eksperimen & klp Kontrol hendaknya riset 105 dr klp yg mempunyai ciri-2 yg sama (hampir sama)

Rancangan ini adalah salah satu rancangan yg paling baik/kuat dlm menentukan pengaruh intervensi, tetapi sulit dilakukan di lapangan krn sulit melakukan randomisasi & biasanya tdk layak dari segi etika (melanggar etika). Pretes eksp postes R-Kel Eksp O1 X O2 R-Kel Kntrl O1 O2

Ranc. Pretes-Postes dg klp Kontrol dpt dikem bangkan dg melibatkan lebih dr satu var.be bas (intervensi) & menambah lebih dr satu klp Eksperimen. Dkl inter vensi berbeda dilakukan pd klp Eksperimen a & b
riset 106

Masing-2 Klp Eksperimen a & b serta klp Kontrol mempunyai ciri-2 yg mirip & diambil secara acak. Bagannya seperti berikut :

Pretes
R-Klp Eksp a R-Klp Eksp b R-Klp Kntrl
O1 O1 O1

Eksp
Xa Xb

Postes
O2 O2 O2

Ranc ini bermanfaat utk menget perbedaan efek 2 eksperimen/perlakuan/intervensi.


riset 107

b.Rancangan Randomized Salomon Four Group > Ranc. Ini menggunakan 1 klp Eksperimen & 3 klp Kontrol > Semua klp dipilih secara random (R). > Klp Eksperimen & Klp Kontrol 1 diberikan Pretes (O1) > Klp Eksperimen & Klp Kontrol 2 diberi inter vensi (X). > Semua klp diukur atau diberi postes (O2) Bentuk ranc.nya seperti bagan berikut :
riset 108

Bentuk Ranc. Randomized Salomon Four group Pretes Eksp Postes R-Klp Eksp O1 X1 O2 R-Klp Kntr 1 O1 O2 R-Klp Kntr 2 X1 O2 R-Klp Kntr 3 O2

c.Ranc.Postes dg Kelomp Kontrol (Postest only Control Group Design). >Klmpk Eksperimen & Klmpk Kontrol dipilih secara acak/random (R)

riset

109

Pd kedua klmpk tdk dilakukan pengukuran awal atau pretes. Perlakuan/intervensi hanya dilakukan pd klmpk Eksperimen (X). Pengukuran atau Postes (O2) dilakukan pd ke2 klmpk setelah intervensi pd klmpk Eksperimen. Hasil Postes dibandingkan Ranc ini dpt mengukur pengaruh intervensi ttpi sulit mengetahui besarnya pengaruhnya krn tdk melakukan pretes. Rancangannya dpt digbrkan sbb :
riset 110

Eksp

Postes
O2 O2

R- Klp Eksp R- Klp Kntrl

3.BENTUK-2 RANC. EKSPERIMEN SEMU (QUASI EXPERIMENT DESIGN). Ranc ini biasa dilakukan pd Penelitian Ekspe rimen di lapangan atau di masyarakat. Btk ranc Eksperimen Semu sampelnya tdk hrs randomisasi artinya sampel boleh diambil sesuai kebutuhan & tdk harus secara acak.
riset 111

Jenis-2 Ranc Eksperimen Semu adalah : a. Rancangan Rangkaian waktu (Time Series Design). Ranc ini mirip ranc Pretes-postes tanpa kontrol ttpi pengukuran dilakukan secara berulang sampai 4 kali baik pretes maupun postes. Pengukuran yg berulang ini dimaksud kan utk mengurangi pengaruh faktor luar terhdp variabel yg diteliti. Ranc ini digbrkan sbb : Pretes Eksp Postes Klp Eksp O1,O2,O3,O4 X O5,O6,O7,O8
riset 112

b. Ranc. Rangkaian Wkt dengan Klmpk Kontrol (Control Time Series design) Pada dasarnya Ranc Rangkaian Wkt dg Kelomp Kontrol sama dengan Ranc Rangkaian Waktu, tetapi pd rancangan ini menggunakan kelomp Kontrol (pembanding) yg tdk diberi intervensi. Rancangannya dpt digbrkan sbb : Pretes Eksp Postes Klp Eksp O1,O2,O3,O4 X O5,O6,O7,O8 O5,O6,O7,O8 Klp Kntrl O1,O2,O3,O4

riset

113

c. Ranc Non Equivalent Control Group. Ranc ini juga lebih memungkinkan dilakukan di masyarakat. Misalnya melakukan studi ttg pela tihan Kader Posyandu >Klpk Eksperimen yaitu Kader Posyandu yg diberi pelatihan (perlakuan) >Klpk Kontrol adalah Kader Posyandu yg belum mendpt pelatihan. >Kedua klpk diukur pengetahuan & prakteknya seblm pemberian intervensi/penyuluhan pd klpk Eksperimen >Klpk Eksperimen diberi Intervensi/penyuluhan
riset 114

> Pengukuran pengetahuan & praktek dilaku kan pd ke2 klpk setelah Klpk Eksperimen selesai diberi Intervensi/penyuluhan. Ranc ini dpt digbrkan sbb : Pretes Eksp Postes Klp Eksp O1 X O2 O1 O2 Klp Kntrl

d. Ranc Separate Sample Pretest-Postest >Pd ranc ini sampel yg termsk Klpk Eksperimen & Klpk Kontrol diambil secara acak (R). >Pengukuran awal (pretes) dilakukan pd klpk Eksperimen
riset 115

Intervensi dilakukan pd kedua klpk yi pd klpk Eksperimen & Klpk Kontrol. Pengukuran ke2 (postes) dilakukan pd klpk Kontrol saja & postes tdk dilakukan pd klpk Eksperimen setelah klpk eksperimen diberi intervensidiberi intervensi. Ranc ini sering digunakan dlm penelit Kesehatan & KB. Rancangannya dpt digbrkan seperti berikut : Pretes Eksp Postes O1 X R-Klp Eksp R-Klpk Kntrl X O2
riset 116

POPULASI & SAMPEL POPULASI Keseluruhan objek yg akan kita teliti. Objek penelitian bisa manusia, hewan, tumbuh-2an, peristiwa, gejala-2 dsb yg terjadi dlm masy atau alam. SAMPEL PENELITIAN Mengambil hanya sebagian dr objek penelitian yg dianggap mewakili seluruh populasi. Dlm mengambil sampel penelit digunakan TEHNIK SAMPLING YAITU tehnik-2 tertentu yg digu nakan agar sampel dpt mewakili populasinya.
riset 117

PROSEDUR /LANGKAH-2 PENGAMBILAN SAMPEL


1. Menentukan tujuan Riset ( sudah dibahas ) 2. Menentukan populasi riset (sudah dibahas) 3. Menentukan jenis data yg diperlukan; jenis data yg akan dikumpulkan hrs dirumuskan secara jelas; sesuai tujuan yg telah dirumuskan 4. Menentukan Besarnya Sampel (sample size) 5. Menentukan Tehnik sampel 6. Menentukan unit sampel 7. Memilih sampel
riset 118

KEGUNAAN/MANFAAT MENGAMBIL SAMPEL. 1. Menghemat biaya 2. Mempercepat pelaksanaan riset 3. Menghemat tenaga 4. Memperluas lingkup riset 5. Memperoleh hasil yg akurat FAKTOR-2 YG PERLU DIPERTIMBANGKAN DLM PENGAMBILAN SAMPEL 1. Membatasi populasi. Dalam suatu riset perlu membatasi populasi secara jelas agar kesimpulan dr hasil riset jelas & mewakili populasinya
riset 119

Contoh, populasi dpt dibatasi menurut wilayah kelurahan, kec, Kab, propinsi, nasional atau berdasarkan kelompok umur, pendidikan, penyakit-2 tertentu dsb. 2.Mendaftar seluruh unit yg menjadi anggota populasi. Contoh. Riset ttg status gizi balita di kel X, maka semua balita di Kel X terlebih dahulu hrs didaftar, shg batasan populasinya jelas. 3.Menghitung besarnya sampel 4. Menentukan sampel yg akan dipilih berdasarkan besarnya sampel 5. Menentukan tehnik sampling yg akan digunakan

riset

120

Tugas kelompok
1. Dikel A terdapat 10 % balita yg mengalami Diare. Jumlah balita seluruhnya sebanyak 9000 org . Hitunglah besarnya sampel penelitian jika tingkat kesalahan diperkirakan = 0,05 (d) 2. Di Kab B terdapat 40 % anak SD yg mengalami penyakit cacingan. Jumlah seluruh anak SD sebanyak 14.000 anak Hitunglah besarnya sampel penelitian jika d = 0,05 dan Z = 1,95
riset 121

PENENTUAN BESARNYA SAMPEL (SAMPLE SIZE)


Besar/jumlah sampel suatu riset ditentukan oleh 2 hal yaitu : 1. Sumber yg dpt digunakan utk menentukan batas maksimal dr besar/jumlah sampel. Keterbatasan wkt, tenaga & biaya tdk memungkinkan kita mengambil sampel riset dlm jumlah yg besar 2. Kebutuhan utk rencana analisis yg menentukan batas minimal dr besar/jumlah sampel. Sampel dlm jumlah yg terlalu kecil menyulitkan dlm melakukan analisis shg hasilnya meragukan/tdk dpt dipercaya
riset 122

Utk menghitung jumlah sampel minimal perlu menjawab pertanyaan-2 antara lain : 1.Berapa angka perkiraan rasional dari proporsi masalah riset/penelit. Contoh: > Kita akan meneliti faktor-2 yg mempengaruhi peny jantung koroner; kita hrs tahu berapa angka prevalensi peny jantung koroner dlm populasi. >Kita akan meneliti masalah KEP pd balita, maka kita hrs tahu berapa angka KEP dlm populasi. Apabila kt tdk mengetahui angka kejadian dlm popu lasi maka cara yg plg aman adlh perkiraan proporsi mslh yg akan diteliti : 50 % atau p = 0,5
riset 123

2. Berapa tingkat kepercayaan yg diinginkan dlm riset tsb atau berapa jauh penyimpangan esti masi/perkiraan sampel dr proporsi sebenarnya dlm keseluruhan populasi (d). Utk derajat kete patan yg tinggi diambil angka 0,01 ( d=0,01). Dpt juga memilih derajat ketepatan d = 0,05. 3. Berapa derajat kepercayaan (convidency level) yg akan digunakan agar estimasi/perkiraan sampel mendekati kebenaran (akurat), umumnya digunakan derajat kemaknaan 95 % (CI = 95 %) atau d = 0,05.
riset 124

4. Berapa jlh populasi yg akan diwkli oleh sampel Jika populasi > 10.000, maka perhitungan besarnya sampel menggunakan Rms sbb : d2=Z2 x (pq/n) x (N-n)/(N-1) Dimana : d = 0,05 derajat ketepatan yg diinginkan Z = 1,95 Utk derajat kemaknaan 95 % p = 0,5 Proporsi mslh yg akan diteliti dlm populasi; q = 1 p; N = Besarnya populasi n = besarnya sampel
riset 125

Utk Populasi yg lebih kecil dari 10.000, maka menggunakan rumus : n= N 1 + N (d2) Dimana : N = besarnya populasi n = Besarnya sampel d = Tkt kepercayaan/ketepatan yg di inginkan; d = 0,05

riset

126

Beberapa hal yg perlu diperhatikan dlm menentu kan sampel: 1. Sampel yg jlhnya lebih bsr akan memberikan hsl yg lbh akurat ttpi memerlukan lebih banyak wkt, tenaga,biaya & fasilitas. 2. Pengambilan sampel secara acak umumnya memberikan data kuantitatif yg lebih repre sentatif (mewakili).Sampel yg non random (non acak) dpt digunakan pd riset kualitatif dg sampel yg relatif kecil. 3. Besar kecilnya jlh sampel bukan satu-2nya ukuran representatif tdknya terhdp populasi ttpi juga tergntg pd sifat-2 populasi.
riset 127

TEHNIK PENGAMBILAN SAMPEL


Pd dasarnya ada 2 jenis sampel berdsrkan cara pengambilannya yaitu : 1. Sampel probabilitas= Random sample = Sampel acak. 2. Sampel non probabilitas = sampel yg tdk diacak

1. Random Sampling (Sampel Acak)


Pengambilan sampel secara acak disebut Random Sampling; sampel yg diperoleh secara acak disebut Sampel Random
riset 128

Tehnik random sampling boleh digunakan apabila setiap unit atau anggota populasi bersifat homogen populasi memiliki karakteristik atau sifat yg hampir sama. Dlm tehnik Random Sampling setiap anggota populasi mempunyai kesempatan yg sama utk diambil sbg sampel. TEHNIK RANDOM SAMPLING dibedakan atas : 1.Pengambilan sampel secara acak sederhana (Simple Random Sampling). Hakekat pengambilan sampel secara acak sederhana adalh tiap anggota populasi mempu nyai kesempatan yg sama utk menjadi sampel.
riset 129

Tehnik ini biasa menggunakan 2 cara yaitu : 1)Tehnik undian (lotre) 2)Menggunakan tabel bilangan atau angka acak (random number); biasanya ada dlm buku statistik. 2. Pengambilan sampel secara acak sistematis (Systematic Random Sampling) Tehnik ini merupakan modifikasi dr sampel acak sederhana. Caranya adalah : 1)Ketahui jumlah populasi 2)Ketahui jlh sampel riset Maka yg menjadi sampel adalah setiap kelipatan Jlh populasi : jlh sampel
riset 130

Conth : Jumlah populasi penelitian : 400 org; berdsrkan perhitungan, besar sampel = 200; maka cara mengambil sampel dg Sistematik Random Sampling adlh : Buat daftar populasi no 1 s/d 400 Bagi populasi dg jmlh sampel : 400 : 200 = 2 Kalau kt mulai dr no 1, maka yg menjadi sampel adalah kelipatan 2 yi no 1, 3, 5, 7 dst sampai mencapai 200 org. 3.Stratified Random Sampling (pengambilan sampel secara acak stratifikasi) Dilakukan pd populasi yg anggotanya memiliki karakter/ sifat-2 yg berbeda (heterogen)
riset 131

Langkah2 pengambilan sampel secara acak stratified: Tentukan populasi penelitian Identifikasi karakteristik dr unit-2 yg menjadi anggota populasi Kelompokkan anggota populasi yg mempunyai karakteristik umum yg sama; misal berdsrkan pendidikan Ambil sampel dr setiap strata yg bersangkutan Pengambilan sampel dr msg2 strata sebaiknya dilakukan secara berimbang atau proporsional disebut Proportional Stratified Random Sampling

riset

132

Contoh : Jumlah populasi (mah AKPER) 400 org terdiri TK I = 100 org, TK. II = 200 org & Tk.III = 100 org mk jumlah sampel adalah : Jika jmlh sampel = 200 org maka sampel tersebut adalah : Tk. I = (100/400) x 200 = 50 org Tk.II = (200/400) x 200 = 100 org Tk.III= (100/400) x 200 = 50 org

riset

133

TK I = 49 org Tk II= 100 org Tk III = 100 org Jlh slrhnya = 249 Bsr sampel = 153 Sampel tk I = 49/249 x 153 = 30 Sampel tk ii = 100/249 x 153 = 62 Sampel tk iii = 61
riset 134

4. Cluster Sampling (Pengambilan sampel secara kelompok atau gugus) Pd tehnik ini sampel bukan individu ttpi kelom pok atau gugus. Kelompok atau gugus dpt berupa : Unit geografis Desa, kec, Kab, provinsi Unit organisasi Puskesmas, Pustu, Pos Kes LKMD, PKK, Pos Yandu Cara pengambilan sampel secara gugus : 1) Daftar semua kelompok/gugus dlm populasi 2) Ambil sampel berdasarkan gugus tsb
riset 135

Contoh: Riset ttg pelaksanaan imunisasi dasar pd bayi di Kab. Majene 1)Daftar jumlah desa/kelurahan di Kab. Majene 2)Tetapkan 30 % desa/kelurahan dg cara mengundi desa/kelurahan 3)Temukan bayi pd desa terpilih & tanyai / observasi imunisasi pd bayi pd desa terpilih. 5. Pengambilan sampel secara gugus bertahap (Multistage sampling) Yi pengambilan sampel yg dilakukan berdasarkan tk wilayah secara bertahap. Ini dilakukan apabila populasi terdiri atas beberapa tingkatan wilayah.

riset

136

Contoh : Utk meneliti status gizi balita di Kab. Majene pada tk Posyandu. Maka dimulai dengan mengundi kecamatan; misalnya yg terpilih adalah 2 kec, selanjutnya dari 2 Kec diundi lagi shg terdapat 4 kelurah an/desa terpilih; seterusnya; diundi lagi shg kita menemukan sejumlah posyandu yg terpilih dan seterusnya sampai kepada unit populasi atau balita yg menjadi objek riset dpt ditentukan di masing-2 posyandu.
riset 137

2. Non Random (Non Probability) Sampling


Yaitu pengambilan sampel tidak secara acak tetapi berdasarkan kepraktisan atau berdasar kan kebutuhan. Cara Non random sampling terdiri atas: 1. Purposive sampling didasarkan pada pertim bangan tertentu dari peneliti yaitu berdasarkan ciri atau sifat populasi yg sudah diketahui. Cara pengambilan sampel secara purposive adalah : 1)Identifikasi semua karakteristik populasi dg melakukan studi pendahuluan.
riset 138

2)Berdasarkan pertimbangan tertentu dr peneliti, sbgn dr anggota populasi ditetapkan sbg sampel. Tehnik ini cocok pd studi kasus yi mempelajari banyak aspek dr kasus tunggal atau bbrp kasus yg representatif utk diamati & dianalisis. 2. Quota Sampling pengambilan sampel yg dilakukan dg cara menetapkan sejumlah sampel secara quotum (jatah). Caranya adalh sbb : 1) Tetapkan jmlh sampel yg diperlukan berdasarkan jatah 2) Jmlh jata itulah yg menjadi dasar utk mengambil sampel yg diperlukan.
riset 139

3) Anggota populasi mana saja yg diambil tdk menjadi soal yg penting sesuai jatah/quota yg ditetapkan. 3. Accidental samplingSampel yg diambil adalah responden yg kebetulan ada.

riset

140

PENGUMPULAN DATA
BEBERAPA TEHNIK PENGUMPULAN DATA : 1. PENGAMATAN (OBSERVASI) 2. WAWANCARA (INTERVIEW) 3. ANGKET 1.PENGAMATAN (OBSERVASI) PENGAMATAN adalh Suatu prosedur yg berencana meliputi MELIHAT & MENCATAT jmlh atau taraf aktifitas ttt yg ada hub dg mslh riset. Dlm pengamat an ada aktifitas jiwa atau perhatian khusus observer (pengamat) & hasilnya dicatat.
riset 141

Observasi (pengamatan) Studi yg dilakukan secara sistematik terhdp fenomena sosial & gejala-2 psikis dari sasaran pengamatan (observee = org yg diamati), dg cara menga mati & mencatat. PENGAMATAN & INGATAN. INGATAN kekuatan jiwa atau kemampuan menerima, menyimpan & memproduksi kesan/informasi. Dlm pengumpulan data dg pengamatan diperlukan ingatan yg cepat, setia, teguh & luas. >Cepat Dlm wkt singkat dpt memahami feno mena, kesan, tanpa kesulitan
riset 142

Setia Kesan yg diterima disimpan dg baik & tdk mudah berubah Teguh Menyimpan kesan dlm wkt yg lama shg tdk mudah lupa. Luas Menyimpan kesan dlm jlh yg banyak Akan ttpi kita umumnya sulit memiliki ingatan seperti itu. Utk mengatasi kesulitan tsb & utk mengurangi kesalahan-2 observasi dpt dibantu dg cara : 1) Mengklasifikasi gejala-2 yg relevan dg riset kt 2) Observasi diarahkan pd gejala-2 yg relevan 3) Menggunakan jmlh pengamatan yg banyak 4) Melakukan pencatatan segera 5) Didukung dg alat bantu elektronik spt kamera, tape rekorder, alat perekam dsb
riset 143

SASARAN PENGAMATAN Sasaran/fenomena yg diamati perlu dibatasi oleh peneliti sebelum melakukan pengamatan. Fenomena tsb hanya yg relevan dg penelitian. Utk membatasi fenomena dilakukan dg cara : Mempelajari teori/penget yg berhub dg variabel penelitian Mempelajari hasil-2 penelit org sebelumnya Mempelajari pengalaman-2 peneliti Mengacu kpd kerangka konsep yg ada Mengacu kpd hipotesis yg sdh ditetapkan
riset 144

BEBERAPA JENIS PENGAMATAN:


1. Pengamatan terlibat (Observasi partisipatif) 2. Pengamatan sistematis 3. Observasi Eksperimental 1. Pengamatan Terlibat Pd pengamatan ini pengamat (observer) benar-2 terlibat dlm kegiatan yg dilakukan oleh sasaran (observee), misalnya riset Antropologi. Yg perlu diperhatikan pd observasi partisipatif ada lah; jangan sampai observee tahu bhw mereka sedang diamati. Bila observee tahu sedang diamati maka akan terjadi kemungkinan-2 sbb : > Tingkah laku mereka di buat-2 atau
riset 145

sebaliknya mereka takut menunjukkan perilaku yg sebenarnya. Kepercayaan terhdp observer kurang/hilang shg mereka menutup diri, curiga atau menolak. Mengganggu hub pribadi antara observer & observee Dapat terjadi bias/kekeliruan hsl observasi. Agar observasi partisipatif berhasil perlu memper hatikan hal-2 sbb : Gejala yg akan diamati, dirmskan sebelumnya Cara pencatatan baik & tdk membuat observee curiga.
riset 146

Observer memelihara hub yg baik dg observee Menjaga situasi agar tetap wajar. Sebaiknya pendekatan dilakukan melalui Tokoh masyarakat setempat (Key person). Menetapkan batas-2 intensitas observasi apakah partisipasi parsiel (sebagian) dimana tingkah laku observee yg diamati hanya pd kegiat-2 ttt saja; ataukah partisipasi penuh dima na observer ikut serta pd semua kegiatan sosial observee.

riset

147

2. Pengamatan/observasi Sistematis Ciri utama pengamatan sistematis adalah : > Mempunyai kerangka/struktur yg jelas dimana dlm kerangka tsb, faktor-2 yg diperlukan, dikelompokkan kedlm kategori-2. > Materi observasi dipersempit & dibatasi agar peng amatan lebih terarah. > Biasanya sebelum melakukan observasi sistematis, diawali dg observasi pendahuluan yi observasi parti sipatif. 3. Observasi Eksperimental. Pada observasi ini observee dimasukkan pd suatu situasi/kondisi ttt, dimana kondisi tsb diciptakan sede mikian rupa shg observee menunjukkan perilaku ttt.
riset 148

Pada observasi eksperimental semua kondisi diatur & dikendalikan oleh observer shg pengamatan ini biasa disebut Pengamatan terkendali atau Pengamatan terkontrol. KEUNTUNGAN OBSERVASI EKSPERIMENTAL Tdk perlu menunggu lama utk menemukan gejala-2 yg akan diamati. KELEMAHAN OBSERVASI EKSPERIMENTAL Hasilnya sering bias krn observee se-olah-2 dipaksa msk dlm situasi yg asing.

riset

149

KELEBIHAN TEHNIK PENGMTN/OBSERVASI 1. Murah, mudah & langsung 2. Tdk terlalu mengganggu observee 3. Banyak gejala-2 psikis yg diperoleh yg sulit diperoleh melalui wawancara & angket 4. Pencatatan hsl observasi bisa dilakukan pd bbrp observee dlm wkt yg bersamaan. KELEMAHAN OBSERVASI 1. Mslh yg sifatnya sangat pribadi sulit diamati. 2. Sering butuh wkt yg lama jika gejala yg kita amati tdk muncul shg observee menjadi bosan 3. Kalau observee tahu dirinya sedang diamati bisa terjadi bias. 4. Tdk menyajikan informasi yg rinci
riset 150

BEBERAPA INSTRUMEN/ALAT OBSERVASI 1. Check List 2. Skala penilaian (rating scale) 1) Rating scale dlm btk deskripsi 2) Rating scale dlm btk grafis 3) Rating scale dlm btk kuantitas 3. Daftar riwayat kelakuan (Anecdotal record) 4. Alat-2 mekanik atau elektrik 1. CHECK LIST : Berupa daftar pengecek Berisi nama observee & gejala-2 yg akan diamati Observer memberi tanda Check (V) pd daftar yg menunjukkan gejala yg diamati
riset 151

> Dpt bersifat individual atau kelompok > Data yg diperoleh tdk detail yi hanya menca tat ya atau tdk. Contoh check list : GEJALA
No

NAMA

PANAS 1 2 3 4
riset

S.KEPALA BATUK V V V V -

DIARE V V
152

A B C D

V V V -

2. RATING SCALE. Yaitu daftar yg berisi ciri-2 tingkah laku yg dica tat secara bertingkat atau alat pengumpul data utk menerangkan, menggolongkan & menilai suatu gejala. 1) Rating scale dlm btk deskripsi : Contoh ttg bagaimana observee kerjasama dg org lain mk rating scalenya adalah : _______Tdk dpt bekerjasama dg org lain _______ Kdg-2 mau kerjasama ttpi tdk efektif _______ Mau kerjasama dg org ttt saja _______ Bekerjasama secara baik dg org lain _______ Bekerjasama dg baik sekali dg org lain Pengamat memberi tanda Check (V) didepan pernyataan yg disusun

riset

153

2) Rating Scale Grafis. Conth ttg kemandirian ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) -------------------------------------------------------------Sllu membthkn ptnjk Biasa membthkn ptnjk Dlm hal ttt membthknn petnjk Se-wkt2 membth Bekerja baik bl kan ptnjk dibiarkan sndri

Pengamat memberi tanda check pd gejala yg sesuai

3) Rating scale kuantitas menggunakan skor atau rangking

riset

154

Contoh : S 1 GEJALA Kerjasama Kerajinan Partisipasi Ketekunan V K 2 O 3 R 4 5

V
V

Observer hanya memberi skor dr gejala yg diamati menurut pendpt pengamat sendiri
riset 155

3. DAFTAR RIWAYAT KELAKUAN : > Yi catatan mengenai tingkah laku observee yg khas > Dibuat segera setelah t. laku yg diamati ter lihat; misal ucapan, pendpt dsb 4. ALAT-2 MEKANIK/ELEKTRONIK > Alat perekam >Handicam >Tape recorder > Alat bantu lain dsb
riset 156

2. WAWANCARA (INTERVIEW) WAWANCARA suatu metode pengumpulan data dimana pewawancara (Interviewer) men dpt keterangan/informasi secara lisan dari sasaran penelitian(Responden=Interviewee) dgn percakapan melalui suatu pertemuan (face to face). Dgn melakukan wawancara, maka gejala-2 sosial yg tdk ditemukan pd observasi dpt diper oleh. Metode pengumpulan data dengan wawancara & metode observasi dapat saling melengkapi shg informasi yg diharapkan lebih lengkap.
riset 157

Melalui wawancara interviewer dpt : 1. Memperoleh kesan langsung dr responden (interviwee) 2. Menilai kebenaran informasi yg disampaikan oleh responden. 3. Membaca mimik/ekspresi tubuh responden 4. Memberi penjelasan bila pertanyaan tdk dimengerti responden 5. Memancing jawaban bila responden macet.

riset

158

Hal-2 yg hendaknya diperhatikan pd wawancara : 1. Interviewer & interviewee saling melihat, saling mendengar & saling mengerti. 2. Terjadi percakapan biasa, tidak terlalu kaku 3. Mengadakan persetujuan pertemuan /percakapan 4. Menyadari adanya kepentingan yg berbeda antar interviewer sebagai pencari informasi dg interviewee sbg pemberi informasi. Menurut Tujuan jenis-2 wawancara adalah : 1. Wawancara utk penelitian 2. Wawancara utk diagnostik 3. Wawancara utk pengobatan/penyembuhan
riset 159

Menurut cara melakukannya, wawancara terbagi atas : 1. Wawancara Tdk Terpimpin (Non Directive interview atau unguided interview) > Dlm wawancara ini tdk ada persoalan yg menjadi pokok pembicaraan > Pertanyaan tdk sistematis, me-lompat-2 dr satu topik ke topik lain shg menjurus kearah Free Talk (bicara bebas). 2. Wawancara terpimpin (Structure Interview) Interview yg dilakukan dg menggunakan pedoman berupa kuesioner atau daftar pertanyaan yg sdh disusun demikian rupa, shg mencakup varia bel yg berkaitan dg riset. Interviewer membacakan pertanyaan & dijawab oleh responden (interviewee)
riset 160

Keuntungan wawancara Terpimpin Pengumpulan & pengolahan data dpt berjalan dg cermat & teliti Hasilnya dpt disajikan secara kuantitatif & kuali tatif. Interviewer bisa beberapa org krn pertanyaan nya seragam & interviewer dilatih sebelumnya shg pengumpulan data lebih cepat. Kelemahan wawancara : Percakapan terlalu formal shg suasananya men jadi kaku Hub interviewer dg responden kurang fleksibel
riset 161

3. Wawancara Bebas terpimpin Merupakan kombinasi dr wawancara terpimpin & wawancara tdk terpimpin. Pada wawancara ini : Lebih fleksibel/santai Terarah jelas & sistematis Sering digunakan utk menggali informasi atau gejala-2 kehidupan psikis Antropologis misal nya : >Latar belakang suatu keyakinan >Motivasi dr suatu perbuatan >Harapan-2 >Unsur-2 yg terpendam yg bersifat pribadi
riset 162

Interviewer diberi kebebasan meramu pertanya an dg berpedoman pd pertanyaan yg sdh ada, shg mendpt jawaban yg diharapkan. Wawancara terjadi sesantai mungkin Interviewee bebas memberikan informasi selengkap mungkin Interviewer bisa memberikan pertanyaan-2 pancingan shg interviewee memberi jawaban lengkap dlm suasana santai.

riset

163

TEHNIK WAWANCARA Berhsl tdknya suatu wawancara umumnya tergantung pd 3 hal yaitu : 1. Hub baik antara interviewer dg interviewee 2. Ketrampilan sosial interviewer 3. Pedoman & cara pencatatan. 1.Hub baik antara interviewer dg interviewee Agar interview berlangsung lancar, interviewee memberikan informasi yg lengkap atau menjawab pertanyaan interviewer dg baik & benar mk interviewer perlu menciptakan suasana yg bebas, tdk kaku, santai, saling percaya antara interviewer & interviewee disebut RAPPORT. Tugas utama seorg interviewer adlh menciptakan Rapport
riset 164

Upaya-2 utk menciptakan Rapport : 1.Lakukan pembicaraan pendhluan (pemanasan) sebelum sampai pd pengumpulan informasi yi > Salam, perkenalan, menanyakan keadaan umum interviewee & keluarga, menjelaskan tujuan. 2.Gunakan bhs sederhana yg mudah dipahami interviewee yi bhs se-hari2 yg digunakan responden. 3.Awali pembicaraan ttg permasalahan yg sesuai dg minat & keahlian responden shg responden merasa tertarik. 4. Ciptakan suasana yg santai shg responden tdk merasa tertekan/ terpaksa. 5. Hindarkan kesan ter-buru-2 atau tdk sabar atau sekap kurang menghargai responden.
riset 165

6. Berikan sugesti kpd responden bhw keterangannya/jawabannya sangat berharga ttpi prlu juga dijga jangan sampai responden over ackting. 7. Lakukan Probing (menstimulasi/merangsang percakapan) jika jawaban rsponden macet/ku rang lengkap. 8. Jaga jangan sampai menanyakan hal-2 yg sensitif yg sifatnya sangat rahasia shg me nyinggung perasaan responden. 9. Pegang teguh kode etik Interviewer yaitu tdk membocorkan rahasia responden.
riset 166

2. Ketrampilan Sosial Interviewer. Ketrampilan sosial adalah ketrampilan pewawancara mengajukan pertanyaan, penampilan diri pewawancara, pemberian sugesti kpd responden meliputi : a. Berpenampilan rapih, sopan & ramah b. Menggunakan bhs sopan ringkas & mudah dipahami responden c. Bersikap luwes, supel & bijaksana d. Intonasi & nada suara menarik, tdk terlalu keras & tdk terlalu lembut. e. Responsif artinya ikut merasakan sesuatu yg terjadi pd responden.

riset

167

f. Sikap keterbukaan & setia, sukarela & tdk me nunjukkan sikap terpaksa. g. Bila menggunakan alat pencatat lakukan seca ra informal, bila mungkin jangan terlihat oleh responden. h. Waktu bertanya/berbicara & mendengarkan jawaban responden, tatap wajah responden. i. Sebaiknya menyebutkan nama responden wkt melakukan wawancara.

riset

168

3. Pedoman & cara pencatatan hasil wawancara Umumnya pencatatan data hasil wawancara dilakukan dg 5 cara yaitu : 1) Pencatatan langsung 2) Pencatatan dr ingatan 3) Pencatatan dg alat recording 4) Pencatatan dg Field Rating 5) Pencatatan dg Field Coding 1) Pencatatan Langsung pewawancara langsung mencatat setiap jawaban dr responden. Pewawancara (interviewer) akan lengkap catatan nya, ttpi bisa terjadi hub yg tdk bebas dg respon den.

riset

169

2) Pencatatan dg ingatan pencatatan yg dilaku kan setelah wawancara selesai seluruhnya. Pewawancara tdk memegang alat pencatat pd saat melakukan wawancara. Pd pencatatan ini Rapport tercapai tetpi kelemahannya adalah : > Banyak data yg hilang karena lupa > Informasi yg kurang menarik tetapi penting bi sa hilang krn ada informasi-2 yg lebih menarik. > Data yg dicatat dr ingatan terutama jika sdh lama berlalu mengandung kesalahan. > Data yg dicatat dr ingatan dpt kehilangan intinya.
riset 170

Beberapa catatan ahli menyebutkan : Data yg dicatat dr ingatan mengandung kesalahan sebesar 25 % (Payne) Peneliti Symond & Dietrich mencatat : - Hanya 39 % data yg benar yg dicatat dr ingatan pd hari wawancara dilakukan - Hanya 30 % data yg benar yg dicatat dr ingatan setelah 2 hari wawancara - Hanya 23 % data yg benar jika hsl wawancara dicatat setelah seminggu setelah wawancara selesai.
riset 171

3) Pencatatan dg Recording Pencatatan ini me mudahkan pewawancara krn mencatat semua jawaban secara tepat & rinci, misalnya menggu nakan tape recorder mini; tetapi sebaiknya tdk mencolok agar tdk menyebabkan reponden menjadi ragu-2/takut memberikan informasi. Kelemahan pencatatan ini adalah biayanya mahal & hasil rekaman harus dicatat ulang. 4) Pencatatan dg Field rating (dgn angka). Pd pencatatan ini pertanyaan dlm kuesioner sudah dikategorikan, & tiap kategori sudah diberi nilai dg angka.
riset 172

Eg. Mengukur tanggapan terhadap program KB. Jawaban yg disediakan adalah : - Sangat setuju : 5 - Setuju : 4 - Kurang setuju : 3 - Tdk setuju : 2 - Sangat tdk setuju : 1 - Tdk ada tanggapan : 0 5) Pencatatan dg Field Coding Sama dg Field rating tetapi nilainya diberikan dlm bentuk hurup.
riset 173

Contoh : Mengukur tanggapan terhadap program KB. Jawaban yg disediakan adalah : - Sangat setuju : A - Setuju : B - Kurang setuju : C - Tdk setuju : D - Sangat tdk setuju : E - Tdk ada tanggapan : F

riset

174

Kelebihan & kekurangan Metode wawancara 1. Kelebihan: a. Lebih mudah dilakukan bahkan bagi responden yg buta hurup sekalipun. b. Sbg verifikasi data hasil observasi atau angket c. Mendptkan informasi yg lebih banyak & dlm serta bisa langsung observasi terhdp perilaku responden. d. Tehnik yg baik utk menggali informasi ttg gejala-2 psikis. e. Cocok utk pengumpulan data sosial
riset 175

Kekurangan tehnik Wawancara : Kurang efisien : boros wkt, biaya, tenaga, pikiran. Membutuhkan ketrampilan yg tinggi dr pewawancara. Bisa terjadi rekayasa data dr pewawancara Jika Rapport sulit tercapai maka data yg diperoleh kurang akurat. Situasi & kondisi pd saat pelaksanaan interview dpt mempengaruhi jawaban responden shg kebenarannya diragukan.
riset 176

MERANCANG KUESIONER
KUESIONER salah satu instrumen (alat) pengum pul data yg digunakan pd wawancara yaitu daftar pertanyaan yg sdh disusun dg baik, dimana responden hanya memberi jawaban atau simbol pd pertanyaan yg sdh disiapkan. Kuesioner biasa juga disebut Daftar pertanyaan atau formulir. Beberapa persyaratan Kuesioner adalah : 1. Relevan dg tujuan penelitian 2. Mudah ditanyakan oleh pewawancara (interviewer) 3. Mudah dijawab oleh responden 4. Data yg diperoleh dr responden mudah diolah
riset 177

JENIS KUESIONER Umumnya digunakan 3 macam kuesioner yi : 1. Kuesioner utk keperluan administrasi. Data-2 utk administrasi diisi oleh responden seperti: Kartu klinik, formulir masuk pendidikan ttt, dsb. 2. Kuesioner utk observasi Daftar pertanyaan yg dijadikan acuan dlm melakukan observasi utk pengumpulan data. 3. Kuesioner utk wawancara Kuesioner yg digunakan utk mengumpulkan data melalui wawancara . Wawancara dpt dilakukan secara langsung dan melalui telepon.

riset

178

PRINSIP DASAR PERANCANGAN KUESIONER Seblm merancang kuesioner terlebih dahulu perlu memperhatikan kesulitan-2 umum yg sering dijumpai dlm interview al : 1. Responden sering kurang mengerti maksud perta nyaan shg jawaban yg diberikan tdk relevan dg data yg diharapkan. 2. Responden mengerti pertanyaan & mungkin mempunyai informasinya tetapi lupa. eg. Apakah ada anggota keluarga yg sakit pada tahun ini (thn lalu), sebaiknya : Dlm 3 bulan terakhir ini siapa saja yg sakit dalam keluarga dirumah ini

riset

179

3. Responden sering tdk bersedia menjawab pertanyaan yg sangat pribadi. eg. Frekuensi perkawinan, jumlah pendapatan 4. Responden mengerti pertanyaannya ttpi tdk mampu memberikan jawaban. eg. Apa maksud ibu menjadi akseptor KB 5. Responden mengerti pertanyaannya & tahu jawabannya ttpi pertanyaan kurang tepat diaju kan kpd responden. eg. Responden belum bekerja ttpi ditanyakan berapa pendapatannya
riset 180

SYARAT-2 MERANCANG KUESIONER 1. Pertanyaan hendaknya JELAS maksudnya : a. Gunakan kata-2 yg tepat & jelas b. Pertanyaan tdk terlalu luas. eg. Dimana ibu melahirkan, sebaiknya Dimana ibu melahirkan anak terakhir c. Pertanyaan tdk terlalu panjang atau tdk boleh menggabungkan bbrp pertanyaan eg. Apakah ibu sdh menjadi akseptor KB & apa alasanya, sebaiknya dijadikan 2 pertanyaan yi 1)Apakah ibu sdh menjadi akseptor KB. 2) Apa alasan ibu masuk KB
riset 181

d. Pertanyaan tdk boleh memimpin responden eg. Ibu sudah mengikuti KB kan? Sebaiknya Apakah ibu sudah menggunakan cara-2 mencegah kehamilan e. Hindari pertanyaan yg dobel negatif krn dpt membingungkan responden. eg.Bukankah keluarga dg 3 anak sebaiknya tidak menambah anak lagi ? Sebaiknya Jumlah anak dalam keluarga 3 org saja. Bagaimana pendpt ibu.

riset

182

2. Pertanyaan hendaknya membantu ingatan responden. Pertanyaan sedpt mungkin memudahkan responden mengingat kembali hal-2 yg perlu dijawab. eg. Menanyakan umur responden wkt melahirkan anak pertama sebaiknya tanyakan : > Tahun berapa responden lahir > Tahun berapa anak pertamanya lahir 3. Pertanyaan memudahkan responden utk mengutarakan jawabannya pertanyaan menyediakan berbagai perkiraan jawaban yg sdh dirumuskan.

riset

183

Eg. Apa alasan ibu menjadi akseptor KB 1. Penyakit 2. Ekonomi 3. Kesejahteraan ibu 4. Dipaksa suami 5. Lain-2 sebutkan . Jika responden sulit menjawab pertanyaannya mk interviewer membacakan jawaban yg ada utk dicocokkan

riset

184

4. Pertanyaan hendaknya menghindari jawaban BIAS.Maksudnya responden tdk mau menja wab keadaan yg sebenarnya misalnya perta nyaan mengenai umur, penghasilan, perilaku-2 yg kurang baik dsb.Utk petanyaan seperti ini sebaiknya pertanyaan dlm btk range. eg. Umur ibu sekarang : 1. < 20 tahun 2. 20 25 tahun 3. 26 - 30 tahun 4. 31 - 35 tahun 5. 36 40 tahun 6. > 40 tahun
riset 185

5. Pertanyaan hendaknya memotivasi responden utk menjawab; maksudnya memungkinkan responden utk menjawab semua pertanyaan. Usahakan pertanyaan2 permulaan mudah dijawab & menyenangkan responden. Pertanyaan yg berhub dg penghasilan ditempatkan pd bagian akhir. 6. Gunakan pertanyaan yg menyaring responden bila perlu. eg. Pertanyaan ttg kontrasepsi yg digunakan maka sebaiknya didahului dg pertanyaan penyaringan sbb : Apakah ibu sdh menjadi akseptor KB 1. Ya 2. Tidak

riset

186

Jika jawabannya ya, lanjutkan ke pertanya an jenis kontrasepsi yg digunakan. Jika ja wabannya tidak maka tidak perlu menjawab pertanyaan jenis kontrasepsi yg digunakan. 7. Sebaiknya pertanyaannya sederhana & tegas. eg. Apakah ibu setuju dengan dokter Puskes mas di desa ibu (pertanyaannya tdk tegas) Sebaiknya : Apakah dokter Puskesmas di desa ibu selalu siap melayani pasien.

riset

187

UNSUR-2 DALAM KUESIONER Dlm penyusunan kuesioner ada 4 aspek yg perlu diperhatikan yaitu : 1. Jenis pertanyaan 2. Bentuk pertanyaan 3. Isi pertanyaan 4. Urutan pertanyaan (sequenses) 1.JENIS PERTANYAAN Pada jenis pertanyaan yg penting diperhati kan adalah : data yg ingin diperoleh
riset 188

Biasanya daftar pertanyaan akan menggali 3 hal yaitu : 1)Pertanyaan mengenai fakta ttg responden yi data demografi misalnya pertanyaan mengenai jenis kelamin, pendidikan, agama,, pekerjaan, status perkawinan, umur dsb. 2)Pertanyaan mengenai pendapat & sikap, berisi jawaban-2 ttg perasaan, kepercayaan, konsep, pendpt, ide , dsb. 3)Pertanyaan-2 informatif yi petanyaan ttg : > Apa yg telah diketahui responden > Apa yg didengar responden > Seberapa jauh pengetahuan responden >Dari mana informasi itu diperoleh
riset 189

2.BENTUK PERTANYAAN Pada prinsipnya ada 2 bentuk pertanyaan yaitu: 1)Bentuk pertanyaan terbuka (open ended question) 2)Bentuk pertanyaan Tertutup (Closed ended question = structured question). 1)Bentuk pertanyaan terbuka terbagi atas : a)Free response question pertanyaan yg memberikan kebebasan kpd responden utk menjawab. Biasanya utk mengetahui pendpt atau motif tertentu dr responden. eg.Bagaimana pendpt ibu ttg imunisasi Bagaimana pendpt ibu ttg KB
riset 190

Jawaban yg diperoleh dari responden akan bervariasi sehingga menyulitkan tabulasi data. b)Directed Response question pertanyaan nya juga memberi kebebasan kepada respon den, ttpi pertanyaannya sdh mulai diarahkan. Eg. Bagaimana perasaan ibu selama mengguna kan IUD 2) Bentuk Pertanyaan tertutup Pertanyaannya sdh disediakan jawabannya & responden hanya memilih jawaban yg sesuai. Keuntungan pertanyaan tertutup : > Responden lebih mudah memberi jawaban > Pengolahan data lebih mudah Kelemahan pertanyaan tertutup > Kurang mencerminkan jawaban responden
riset 191

Beberapa variasi pertanyaan tertutup a. Dichotomus Choice Dlm pertanyaan hanya disediakan 2 alternatif jawaban & responden hanya memilih satu diantaranya. Biasanya perrtanyaan menyang kut pendapat atau sikap responden. Eg.> Apakah ibu pernah membicarakan masalah KB dg teman ? 1. Pernah 2. Tdk pernah > Apakah ibu setuju dg program KB 1. setuju 2. tdk setuju
riset 192

Apakah ibu sudah menjadi akseptor KB 1. Ya 2. Belum b. Multiple Choice Pertanyaan ini menyediakan beberapa alternatif jawaban. Responden memilih hanya satu jawaban yg sesuai dg pendptnya. Eg. Ada beberapa alasan org utk menjadi aksep tor KB. Menurut Ibu alasan apa yg paling men dorong ibu utk menjadi akseptor KB

riset

193

1. Penyakit 2. Kesejahteraan keluarga 3. Jumlah anak 4. Didorong keluarga/suami 5. lain-lain sebutkan c. Check List >Merupakan modifikasi dari model pertanyaan multiple choice. >Pd Check list responden boleh memilih bbrp jawaban yg sesuai dg penget, pendpt, penga laman dsb.
riset 194

Eg. Mencegah kehamilan dpt dilakukan dg bebe rapa cara. Cara apa saja yg ibu ketahui : 1. Pil 2. IUD 3. Kondom 4. Suntikan 5. susuk 6. Vasektomi 7. Lain-2. Sebutkan..

riset

195

d. Rangking Questin Seperti pd Check list ttpi jawaban responden diurut sesuai tingkatan mengenai pendpt, si kap atau perasaan responden. Responden diminta mengurutkan pendpt yg dimulai dr tingkatan paling utama atau paling tinggi. Eg. Menurut ibu/bapak/sdr, kebutuhan Bapak/ibu /sdr apa yg paling diutamakan (sesuai dg urutan kebutuhan) 1. Perumahan 2. Pendidikan 3. Kesehatan 4. pekerjaan 5. Hiburan/rekreasi 6. Lain-lain. Sebutkan
riset 196

3. ISI PERTANYAAN >Isi pertanyaan hendaknya disesuaikan dengan : 1) Tujuan penelitian 2) Dalam atau dangkalnya data yg digali 3) Variabel yg diteliti 4) Hipotesis yg ingin dibuktikan >Jumlah pertanyaan tergantung pada : 1)Luasnya penelitian 2)Banyaknya variabel yg diteliti Perlu diperhatikan bahwa pertanyaan yg terlalu banyak : 1)Memerlukan waktu yg lama 2)Dpt menimbulkan kebosanan dr responden 3)Jika responden bosan, jawaban akan bias
riset 197

Jumlah pertanyaan optimal membutuhkan waktu wawancara 15 30 menit, paling lama 45 menit. Jika pertanyaan butuh waktu > 45 menit utk menjawab, sebaiknya interviewer mendatangi responden sebanyak 2 kali. 4. URUTAN PERTANYAAN Urutan pertanyaan dpt dibagi dlm 4 bagian yaitu : 1) Introduksi 2) Pertanyaan pemanasan 3) Pertanyaan demografi 4) Pertanyaan pokok
riset 198

1)Introduksi (pengantar) Sebelum masuk pada pertanyaan inti biasanya diawali dgn salam, perkenalan,penjelasan judul penelitian, penjelasan tujuan penelitian, identitas interviewer. Eg. Penelitian ttg faktor-2 yg mempengaruhi status gizi anak balita di Kel Baru Kec Banggae Daftar pertanyaan ini bertujuan utk mengumpul kan data ttg faktor-2 yg mempengaruhi status gizi anak balita di kec Banggae. Hasil penelitian ini akan dijadikan saran utk meningkatkan sta tus gizi anak balita di Kec Banggae. Responden No : Alamat : Tanggal diisi : dst
riset 199

2) Pertanyaan Pemanasan Pertanyaan menge nai latar belakang responden. Eg. >Responden, Asalnya darimana >Dimana kelahiran >Sudah berapa lama tinggal disini 3) Pertanyaan Demografi Bisa digabung de ngan no 2. Pertanyaan ini berhubungan dengan umur, status pendidikan, pekerjaan, etnis, jenis kelamin dsb. 4)Pertanyaan-2 pokokpertanyaan-2 yg dpt menggali data yg diperlukan dlm penelitian . Data yg berkaitan : >Variabel Independen >Variabel dependen >Variabel penunjang lain.
riset 200

Setelah pertanyaan-2 pokok selesai, sebaiknya kuesioner diakhiri dgn : 1) Pertanyaan yg membuktikan jawaban sebelumnya 2) Ucapan terima kasih kepada responden. 3) Kesan-2 interviewer selama melakukan wawancara misalnya responden santai, takut, gelisah dsb.

riset

201

UJI COBA KUESIONER Setelah kuesioner disusun maka perlu pengujian sebelum digunakan. Caranya kuesioner tsb diujicobakan pada kurang lebih 20 org. Maksud ujicoba kuesioner adalah utk menget VALIDITAS & RELIABILITAS kuesioner. 1. Validitas suatu indeks yg menunjukkan alat ukur itu benar-2 mengukur apa yg ingin diukur. Eg. Mengukur BB dg timbangan BB Mengukur penget KB menggunakan kuesio ner yg benar-2 mengukur penget ttg KB. Caranya yi uji korelasi terhdp tiap item pertanyaan dg menggunakan tehnik korelasi Product Moment.

riset

202

Berdasarkan tabel taraf signifikansi/kemaknaan suatu korelasi utk 10 responden. Jika tiap pertanyaan yg dijawab 0leh 10 responden hasil uji korelasi > 0,632 maka kuesioner tsb Valid ttpi bila hasilnya < 0,632 maka tdk/kurang valid. 2. Reliabilitas (keterandalan) indeks yg menun juk kan suatu alat ukur dpt dipercaya atau dian dalkan. Suatu pengukuran disebut reliabel jika hasil pengukuran yg dilakukan berulang terhdp suatu objek hasilnya tetap (konsisten)

riset

203

3. ANGKET ANGKET adalah pengumpulan data dg cara mengedarkan daftar pertanyaan (angket) berupa formulir secara tertulis kpd sejumlah responden utk mendpt tanggapan & jawaban tertulis pula, yg diisi pd angket kemudian dikirim kembali oleh responden atau diambil kembali oleh peneliti. Angket biasanya digunakan utk mengumpulkan data yg menyangkut kepentingan umum (org banyak). Tehnik pengumpulan data dg Angket cocok digunakan utk memperoleh data dr populasi yg banyak & t4 tinggal yg menyebar. Angket biasanya dikirim melalui pos atau diantarkan kpd responden.

riset

204

Setelah diisi oleh responden, angket dikirim kembali kpd peneliti atau dijemput oleh peneliti atau org yg diberi tugas. Angket tdk dpt digunakan pd responden yg buta huruf. BEBERAPA TIPE ANGKET : a. Menurut sifatnya Angket dibagi atas : 1) Angket Umum dimaksudkan utk memper oleh informasi/data yg selengkapnya ttg kehdpn seseorg atau sekelompok org. 2) Angket khusus mendptkan informasi/data mengenai sifat-2 khusus dr seseorg atau sekelompok org.

riset

205

b.

Menurut cara penyampaiannya Angket terbagi atas :

1) Angket langsung Apabila angket disampaikan langsung kpd responden yg akan dimintai informasi ttg dirinya. 2) Angket Tdk langsung Apabila individu yg mengisi angket bukan responden langsung, ttpi org yg dpt memberikan informasi ttg diri org lain. Eg. >Atasan terhdp bawahan >Bawahan terhdp atasan >Guru terhdp murid >mah terhdp dosen

riset

206

c. Menurut Strukturnya, Angket dibagi atas : 1)Angket berstruktur Angket yg disusun te gas, terbatas & konkrit, shg responden dpt dg mudah mengisi. Biasanya responden hanya me milih satu jawaban yg paling cocok dr sejumlah jawaban yg tersedia (pertanyaan tertutup) 2)Angket tak berstruktur Angket, dimana peneliti menghendaki uraian dr responden ttg suatu mslh atau tanggapan responden Pertanyaannya bersifat terbuka.

riset

207

d. Berdasarkan Bentuk pertanyaannya, angket terbagi atas : 1) Angket berbentuk isian Responden diberi kebebasan utk mengisi jawaban yg sesuai menurut responden (open ended item) 2)Angket berbtk pilihan Jawaban disedia kan dlm angket, responden tinggal memilih jawaban yg dianggap sesuai ( Closed ended item).

riset

208

KRITERIA PENYUSUNAN ANGKET 1. Pertanyaan hrs singkat, jelas bagi responden. 2. Jmlh pertanyaan tdk terlalu banyak agar responden tdk banyak menggunakan wkt utk mengisi. 3. Pertanyaan cukup merangsang minat responden. 4. Pertanyaan dibuat sedemikian rupa shg res ponden dpt memberikan jawaban yg mendlm ttpi ringkas & tepat. 5. Pertanyaan tdk menimbulkan jwban yg meragukan. 6. Pertanyaan tdk dlm btk kalimat tanya & tdk menim bulkan kemarahan responden. 7. Pertanyaan tdk menimbulkan kecurigaan responden 8. Jelaskan tujuan penelitian & petunjuk ttg cara menja wab & mengisi angket pd lembaran pertama angket.

riset

209

KELEBIHAN & KEKURANGAN ANGKET 1. Kelebihan Angket a. Dpt memperoleh informasi/data yg banyak dlm wkt yg relatif singkat. b. Menghemat tenaga & biaya c. Responden tdk terlalu terganggu krn dpt mengatur wkt sendiri utk mengisi angket d. Responden tdk merasa terpaksa memberi kan informasi & dpt menjawab dg bebas.

riset

210

2. Kekurangan Angket a. Jawaban kurang objektif jika disertai dg sikap & harapan-2 pribadi responden b. Persepsi yg berbeda dr responden krn perbedaan latar belakang sosial ekonomi. c. Tdk dpt dilakukan pd responden yg buta huruf. d. Jika responden tdk memahami pertanyaan atau tdk dpt menjawab, maka informasi tdk dpt dipero leh krn jawaban responden macet. e. Sulit membuat pertanyaan yg jelas & sederhana yg mudah dipahami oleh responden yg heterogen

riset

211

PENGOLAHAN & ANALISIS DATA Setelah data dikumpulkan,selanjtnya diolah & di sajikan. Ada 2 jenis data yg dikumpulkan yi : 1. Data kualitatif data yg tdk dalam bentuk angka, ttpi dlm btk kategori, misalnya tinggi-rendah, baik tidak baik, normal-tdk normal dsb, biasa disebut data non statistik shg tdk perlu dianalisis secara statistik. 2. Data kuantitatif data yg berhubungan dgn angka dr hsl pengukuran atau nilai suatu data yg sebelum nya diubah dr data kualitatif ke data kuantitatif (pemberian skor). Data kuantitatif disebut data statistik shg menggunakan analisis statistik. Dalam pelaksanaannya data kuantitatif dpt diubah menjadi data kualitatif (dikategorikan/dikelompokkan) & sebaliknya data kualitatif dpt diubah menjadi data kuantitatif dg cara pemberian skor.
riset 212

TEHNIK PENGOLAHAN DATA 1. Tehnik Non statistik pengolahan data tdk menggunakan analisa statistik, ttpi analisa kualitatif. Caranya pengambilan kesimpulan umum berdasarkan hsl observasi khusus. 2. Tehnik statistik pengolahan data dg menggunakan analisa statistik utk data kuantitatif. Utk pengolahan data dg komputer data hrs diterjemahkan kedlm bhs komputer yi pemberian kode.

riset

213

LANGKAH-LANGKAH PENGOLAHAN DATA 1.Penyusunan Data :


1)Memilih data yg penting & benar-2 diperlukan 2)Memilih data yg objektif (tdk bias) 3)Pd data hasil wawancara atau angket hrs dibedakan antara informasi yg diperlukan dg kesan pribadi responden 4)Pemberian kode (Koding) sesuai bahasa komputer pd data yg sesuai dg tujuan & hipotesis penelitian. 5)Memasukkan data kedlm komputer (input data)

riset

214

2. Klasifikasi Data Kegiatan mengelompokkan/ menggolongkan data. Klasifikasi data didasarkan pada kategori yg dibuat berdasarkan justifikasi/ pembenaran/pertimbangan peneliti, biasanya kalasifikasi data disesuaikan dg tujuan & hipotesis penelitian. Eg. Masalah penelitian : >40 % ibu belum membawa bayinya ke Posyandu utk diimunisasi >Tujuan penelitian : Memperoleh informasi pe nyebab ibu-2 tdk membawa bayinya utk diimu nisasi ke Posyandu .

riset

215

>Hipotesis penelitian :Ibu-2 tdk membawa bayinya ke Posyandu utk diimunisasi karena tdk tahu manfaat imunisasi . >Klasifikasi data : -Pengelompokan data pengetahuan ibu ttg imunisasi -Pengelompokan data ttg perilaku ibu mem bawa bayinya ke Posyandu

riset

216

3.

Penyajian & Analisis Data. Penyajian Data : Cara penyajian data penelitian sbb : 1. Penyajian data Secara Tekstular penyajian data dalam bentuk kalimat atau Narasi. eg.> KEP lebih tinggi pada balita daripada org dewasa. > Cakupan Imunisasi di Kab. Majene cukup tinggi Penyajian data secara tekstular umumnya digunakan untuk data kualitatif. 2. Penyajian data dalam bentuk Tabel penyajian data yg tersusun dlm bentuk baris & kolom. 3. Penyajian data dlm bentuk Grafik

riset

217

Penyajian data hsl penelitian dlm bentuk tabel biasanya terdiri atas : 1. Tabel Umum Tabel yg berisi seluruh data hasil penelitian. Manfaat Tabel Umum adalah : 1)Menyajikan data asli shg dpt menjadi rujukan dr tabel khusus. 2)Menjadi sumber keterangan, karena datanya asli. 3)Sbg dasar utk menyusun tabel khusus
riset 218

Ciri-2 Tabel Umum : 1)Berisi semua data/variabel yg diteliti. 2)Utk data kuantitatif , berisi angka absolut misalnya BB: 10,5 Kg, 11 kg dst, belum dikelompokkan atau dipersentasekan. 3)Berisi keterangan yg asli. 4)Nilai yg ada masih nilai asli belum dibulatkan.

riset

219

Contoh Tabel Umum. Tabel 1. Data hasil penelitian pada Anak SD No 12 Kel A thn 2006.
NO NAMA UMUR / thn 12 10 9 12 L/P BB/KG TB/CM LILA/ CM 13 12,5 13 15 PEK ORTU Petani Nelayan PNS PNS PDDK D ORTU S B SD SD SLA PT

1 2 3 4

Ali Ani Cicci Kaco

L P P L

14 13 12,5 14

130 125 128 135

riset

220

2. Tabel Khusus Penjabaran dari tabel umum. Ciri utama tabel khusus yaitu nilai-2 dari objek penelitian (responden) sudah dikelompokkan. Tabel khusus terdiri atas : 1)Tabel UnivariateTabel yg berisi satu variabel saja (tabel distribusi). Contoh : Tabel 2. Distribusi Umur Responden Kel A,2006
UMUR(THN)
<20 20 24 25 29 30 35 36 - 40 JUMLAH
riset

JUMLAH
5 16 24 35 20 100

%
5 16 24 35 20 100
221

2) Tabel BivariateTabel yg menyajikan 2 variabel secara silang (tabel silang). Tabel bivariate dpt menyajikan nilai berupa angka mutlak atau nilai yg sdl dikelompokkan. Eg.Tabel 3.Distribusi Pndptn Responden Berdasar kan Status Pendidikan, Kel A,2006
PNDDKN
B.HRP SD SLP SLA PT

PDPTN RENDAH
10 20 12 18 0

PDPTN SDG
5 15 15 15 5

PDPTN TGGI
1 6 10 15 18

JMLH
16 41 37 48 23

JMLH
riset

60

55

50

165
222

Hal-2 yg perlu diperhatikan dlm tabel khusus. 1) Sederhana (tdk rumit) 2) Jelas & mudah dimengerti 3) Judul tabel menjelaskan apa,kapan, dimana mslh terjadi 3. Penyajian Data dlm bentuk Grafik,gambar atau diagram. Jenis-2nya : 1)Diagram garis/Kurva 2)Bar diagram (diagram balok/batang) 3)Pie Diagram (Diagram Area) 4)Piktogram (diagram gambar) 5) Histogram (Poligon)
riset 223

Ketentuan umum utk membuat grafik, diagram atau gambar data hsl penelitian: 1) Judul harus jelas & tepat, berada dibgn atas grafik, gmbr atau diagram berisi ciri data, tempat & wkt. 2) Grs vertikal & horizontal hrs jelas 3) Skala hrs dicantumkan agar jelas

riset

224

Analisis Data. Analisis data meliputi : 1. Analisis Univariate 2. Analisis Bivariate 3. Analisis Multivariate

riset

225

1)Analisis Univariate dilakukan terhdp tiap variabel penelitian. Analisis univariat menghasil kan distribusi & persentase dr tiap variabel. Contoh : distribusi umur, jenis kelamin dsb. 2)Analisis Bivariatemenganalisis hubungan dua variabel yg diduga berhubungan. Eg. Hub Var Umur dg var Peny Jantung. Dalam analisis ini dilakukan uji statistik. 3)Analisis Multivariate Analisis yg dilakukan terhdp lebih dari 2 variabel, biasanya hub antara bbrp var independen dengan satu var dependen.

riset

226

eg. Hub antara variabel-2 pendidikan ibu, umur ibu, jumlah anak dengan Status gizi balita. Analisis multivariat biasa juga disebut analisis Varians. Berdasarkan sifat data, tehnis analisis data terbagi atas : 1)Tehnis analisis kualitatif utk data kualitatif 2)Tehnis analisis kuantitatif atau tehnik analisis statistik utk data kuantitatif

riset

227

PENGUJIAN HIPOTESIS Dalam penelitian kuantitatif perlu dilakukan pengujian terhadap hipotesis yg telah dirumuskan sebelumnya. PENAFSIRAN/INTERPRETASI DATA HSL PENELITIAN Dalam menafsirkan hasil penelitian, peneliti meng gunakan asumsi-2 ,membandingkan dg hipote sis & menghubungkan dg hsl penelitian sebe lumnya Eg. Suatu penelitian menemukan bhw rata-2 umur laki-2 lebih pendek dp umur perempuan.
riset 228

Peneliti menafsirkan terjadinya perbedaan tsb karena : Laki-2 lebih sering terpapar dg dunia luar dp wanita Laki-2 umumnya bekerja lebih berat dp wanita Laki-2 kurang memperhatikan kes.nya dp wanita. KESIMPULAN Kesimpulan adalah hasil proses berpikir induktif dr penemuan penelitian & sbg hasil pembuktian hipotesis. Beberapa Kriteria membuat kesimpulan : 1. Dibuat secara ringkas & tepat 2. Merupakan hsl pengujian hipotesis 3. Mencerminkan batas-2 berlakunya kesimpulan misalnya kesimpulan utk seluruh populasi atau hanya utk sebgn populasi. 4. Merupakan rekapitulasi berbagai informasi
riset 229

5. Penerimaan atau penolakan hipotesis 6. Menuntun utk melakukan penelitian selanjutnya. PRINSIP ETIKA DLM PENELITIAN Penelitian yg menggunakan manusia sbg objek penelitian perlu memperhatikan masalah Etika. Secara umum prinsip etika penelitian terbagi atas 1. Prinsip manfaat meliputi : a.Bebas dr penderitaanTdk menyebabkan pende ritaan pd responden b.Bebas dr EksploitasiTdk merugikan responden dlm hal apapun c.Risiko (Benefit Ratio)mempertimbangkan risiko & keuntungan terhdp responden pd penelitian tsb

riset

230

2. Prinsip menghargai hak azasi Manusia meliputi : a. Hak utk mau/tdk mau menjadi responden b. Hak utk mendptkan jaminan terhdp kerugi an yg dialami responden akibat perlakuan yg diberikan c.Informed ConcernResponden mendpt informasi yg lengkap ttg tujuan penelit, berhak utk menolak ikut atau mau ikut dan dibuatkan keterangan persetujuan (informed Concern)

riset

231

3. Prinsip Keadilan a. Hak diperlakukan secara adil sebelum, selama & sesdh penelit dilakukan. b. Hak utk dijaga kerahasiaan dr data yg disampaikan.

riset

232

CONTOH RISET
1. Masalah : Angka Kejadian peny cacingan tinggi pd anak SD No 1 di Desa X th 2007, Diduga ada hub dgn Kebiasaan anak SD tdk menggunakan alas kaki, tdk mencuci tangan dgn sabun & air bersih sebelum makan & sesudah buang air besar 2. Rumusan Mslh : 1) Apakah ada hub antara kebiasaan tdk menggunakan alas kaki dgn kejadian peny cacingan pd anak SD 2) Apakah ada hub antara kebiasaan mencuci tangan dgn sabun & air bersih dgn kejadian peny cacingan pd anak SD 3. Judul Riset : Hub kebiasaan menggunakan alas kaki & kebiasaan mencuci tangan dgn sabun & air bersih pd anak SD No 1 Desa X th 2008

riset

233

3. Tujuan Riset : 1)Memperoleh informasi ttg angka kejadian peny cacingan pd anak SD 2)Memperoleh informasi ttg penggunaan alas kaki pd anak SD 3) Memperoleh informasi ttg perilaku mencuci tangan dgn sabun & air bersih sebelum makan & sesudah buang air besar pd anak SD 4) Memperoleh informasi hub penggunaan alas kaki dgn kejadian peny cacingan pd anak SD dgn kejadian peny cacingan 5) Memperoleh informasi hub kebiasaan mencuci tangan dgn sabun & air bersih dgn kejadian peny cacingan pd anak SD 6) Memperoleh informasi hub kebiasaan penggunaan alas kaki & kebiasaan mencuci tangan dgn sabun & air bersih sebelum makan & sesudah b.a.b. 4. Manfaat Riset : 1)

riset

234

Hr kamis : Kuis ttg Tehnik pengumpulan Data & Alat pengumpul data.

riset

235

You might also like