You are on page 1of 24

BLOK 22

Kuliah Psikologi Agstried E. Piether, M. Psi

Perkembangan Remaja
Masalah remaja adalah masa datangnya pubertas Masa ini hampir selalu merupakan masa-masa sulit bagi remaja maupun orang tuanya Remaja mulai menyampaikan kebebasanya dan haknya untuk mengemukakan pendapatnya sendiri. Tidak terhindarkan, ini bisa menciptakan ketegangan dan perselisihan, dan bisa menjauhkan ia dari keluarganya.

Perkembangan Remaja
Ia lebih mudah dipengaruhi teman-temannya dari pada ketika masih lebih muda. Ini berarti pengaruh orang tua pun melemah. Remaja mengalami perubahan fisik yang luar biasa, baik pertumbuhannya maupun seksualitasnya. Perasaan seksual yang mulai muncul bisa menakutkan, membingungkan dan menjadi sumber perasaan salah dan frustasi. Remaja sering menjadi terlalu percaya diri dan ini bersama-sama dengan emosinya yang biasanya meningkat, mengakibatkan ia sukar menerima nasihat orang tua.

Tugas Perkembangan Pada Masa Remaja


Remaja dapat menerima keadaan fisiknya dan dapat memanfaatkannya secara efektif Sebagian besar remaja tidak dapat menerima keadaan fisiknya. Hal tersebut terlihat dari penampilan remaja yang cenderung meniru penampilan orang lain atau tokoh tertentu.

Tugas Perkembangan Pada Masa Remaja Remaja mampu bergaul lebih matang dengan kedua jenis kelamin Pada masa remaja, remaja sudah seharusnya menyadari akan pentingnya pergaulan. Remaja yang menyadari akan tugas perkembangan yang harus dilaluinya adalah mampu bergaul dengan kedua jenis kelamin maka termasuk remaja yang sukses memasuki tahap perkembangan ini.

Tugas Perkembangan Pada Masa Remaja


Remaja dapat memperoleh kebebasan emosional dari orang tua Usaha remaja untuk memperoleh kebebasan emosional sering disertai perilaku pemberontakan dan melawan keinginan orang tua. Bila tugas perkembangan ini sering menimbulkan pertentangan dalam keluarga dan tidak dapat diselesaikan di rumah , maka remaja akan mencari jalan keluar dan ketenangan di luar rumah.

Tugas Perkembangan Pada Masa Remaja


Mengetahui dan menerima kemampuan sendiri Banyak remaja yang belum mengetahui kemampuannya. Bila remaja ditanya mengenai kelebihan dan kekurangannya pasti mereka akan lebih cepat menjawab tentang kekurangan yang dimilikinya dibandingkan dengan kelebihan yang dimilikinya.

Tugas Perkembangan Pada Masa Remaja


Memperkuat penguasaan diri atas dasar skala nilai dan norma kala nilai dan norma biasanya diperoleh remaja melalui proses identifikasi dengan orang yang dikaguminya terutama dari tokoh masyarakat maupun dari bintang-bintang yang dikaguminya. Dari skala nilai dan norma yang diperolehnya akan membentuk suatu konsep mengenai harus menjadi seperti siapakah aku ?, sehingga hal tersebut dijadikan pegangan dalam mengendalikan gejolak dorongan dalam dirinya

Teori Remaja
Identity VS Identity Confusion Fase ini sebenarnya adalah sumber utama Erikson sehingga dia tertarik untuk mengembangkan teori Perkembangan psikososisalnya. Tugas kita pada periode ini mungkin adalah yang terpenting, yaitu puncak dari semua yg selama ini sudah kita lalui dan yang akan kita gunakan untuk "mengarungi bahtera hidup" yakni menciptakan Identitas Diri bagi kita. Kegagalan kita akan menciptakan kerancuan identitas/peran. Apakah Identitas-diri ini? tak lain adalah mengenal siapa diri kita sesungguhnya dan bagaimana diri ini melebur dengan masyarakat di sekeliling kita.

Teori Anak Jalanan


Definisi: Street children are those who have abandoned their homes, school, and immediate communities before they are sixteen years of age, and have drifted into a nomadic street life.

Jenis anak jalanan


Working in the street
Menghabiskan sebagian besar waktunya utk bekerja di jalan Masih memiliki kontak dengan orang tua Tinggal di rumah Hanya sebagian kecil yang homeless

Living in the street


Sebagian besar waktunya di jalan/tempat umum tetapi tidak bekerja Memiliki sedikit sekali kontak dengan keluarga Kecenderungan penyalahgunaan zat sangat besar Solidaritas antar mereka sangat kuat

Masalah yang dihadapi anak jalanan


Terlantar fisik Mengalami kekerasan (Fisik, seksual, dan psikologis) Terluka fisik dan psikis Terganggu proses perkembangan mental, kognitif, akademi, bahasa, komunikasi, dan spiritual

Penyebab
Kekecewaan.

What Should We Do?


Sikap, tradisi, adat, kebiasaan, dan praktek Komitmen pemerintah untuk memenuhi hak atas perlindungan Diskusi terbuka terhadap isu-isu perlindungan anak Perundang-undangan dan penegakan hukum yang protektif Peningkatan kapasitas Keterampilan hidup, pengetahuan, dan partisipasi anak Mekanisme monitoring dan pelaporan Layanan untuk pemulihan terintegrasi

Self Hurt/Self Harm


Self harm atau Self hurt atau Self Injured: merusak atau menyakiti atau melukai tubuh secara langsung dan dengan sengaja . Bentuk bentuk perilaku self harm adalah:
Skin cutting Burning Scratching Banging or Hitting Body Part Hair pulling Ingestion of toxic substances.

Self harm biasanya terjadi pada remaja dan dewasa muda (12-24 tahun) Self harm pada anak-anak jarang ditemui, tetapi sejak tahun 1980-an mulai meningkat. Kalau berdasarkan pendapat awam: dilakukan untuk mecari perhatian. Tetapi pada kebanyakan kasus tidak demikian Lokasi-lokasi yang dilukai biasanya lokasi yang mudah ditutup-tutupi

Penyebab
Kesehatan Mental: meskipun beberapa pelaku self harm bukan orang yang memiliki gangguan mental, akan tetapi orang-orang yang memiliki berbagai gangguanmental tertentu akan lebih berisiko melakukan selfharm seperti: borderline personality, bipolar disorder, depresi, fobia, dan conduct disorder.

Faktor Psikologis
Kehilangan Masalah pola asuh Kemiskinan, Pengangguran, Perang 30 % anak-anak dengan autisma

Classificatio n

Examples of Behavior

Degree of Physical Damage

Psychological State

Social Acceptabil

Ear-piercing, nail-biting, small tattoos, cosmetic surgery (not Superficial to mild considered selfharm by the majority of the population) Piercings, saber scars, ritualistic clan scarring, sailor and gang tattoos Wrist- or bodycutting, selfinflicted cigarette burns and tattoos, woundexcoriation

Benign

Mostly accepted

II

Mild to moderate

Benign to agitated

Subculture acceptance

III

Mild to moderate

Psychic crisis

Accepted b some subgroups not by the general population

Conduct Disorder
Kategori psikologis yang ditandai oleh adanya pola perilaku berulang dalam melanggar norma sosial Simtomnya terdiri dari agresi verbal dan fisik, perilaku kejam pada manusia dan hewan, perilaku destruktif, berbohong, vandalisme, mencuri, membolos Conduct disorder tidak merugikan orang lain secara psikologis, akan tetapi remaja dengan conduct disorder memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami depresi, penyalah gunaan obat, bunuh diri, dan pembunuhan Setelah melewati usia 18 tahun, conduct disorder dapat berubah menjadi antisocial personality disorder yang berkaitan erat dengan psikopatologis

Antisocial Personality Disorder


Pola perilaku yang menetap yang tidak menghargai, dan melukai hak orang lain yang muncul pada masa kanak-kanak atau awal masa remaja yang berlanjut kepada masa dewasa.

Diagnosis
Menurut DSM IV-TR (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder Fourth Edition)
Kegagalan dalam mengikuti norma sosial yang ditandai melakukan berulang kali periaku yang membuatnya dihukum Melakukan penipuan dan berbohon berulang kali Impulsif Mudah terganggu dan agresif Ceroboh terhadap keselamatan diri sendiri ataupun orang lain Secara konsisten tidak dapat bertanggung jawab terhadap pekerjaannya Munculnya perilaku tidak secara eksklusif muncul selama episode manik depresif atau

Millons subtypes
covetous antisocial - variant of the pure pattern where individuals feel that life has not given them their due. reputation-defending antisocial - including narcissistic features risk-taking antisocial - including histrionic features nomadic antisocial - including schizoid, avoidant features malevolent antisocial - including sadistic, paranoid features.

You might also like