You are on page 1of 51

PRESENTASI KASUS

OLEH Karis Amalia Derina(10810300030) PEMBIMBING dr. Alinda Rubiati W, Sp.A (K)

CEREBRAL PALSY HYPOTONIC

Identitas Pasien
No. Med. Rec Nama Umur TTL Jenis Kelamin Agama Alamat Datang ke poli : 01247188 : An. M.F.M : 8 Bulan 20 hari : Jakarta, 04/11/2012 : Laki-laki : Islam : Depok, Jawa Barat : 24 Juli 2013

Identitas Orang Tua


Nama Perkawinan ke Umur Pendidikan terakhir Agama Pekerjaan Alamat Penyakit

AYAH Tn M 1 30 tahun SMA


Islam Karyawan Swata SDA -

IBU Ny.F 1 27 tahun SMA


Islam Ibu Rumah Tangga SDA -

Anamnesis
Keluhan Utama : Belum bisa duduk pada usia 8 bulan

Riwayat Penyakit Sekarang


Kontak (+) Senyum (+), merangkak (-), menggenggam benda (-). Leher belum kuat menopang kepala saat bayi ditegakan

pasien masih belum bisa duduk sendiri maupun mempertahankan posisi duduk, berdiri tanpa pegangan.Belum bisa bicara satu kata pun seperti mama atau papa. Hanya bisa merengek e a saja

Riwayat Penyakit Sekarang


Sejak usia 1 bulan pasien rutin kontrol ke dokter anak di Tegal dan menjalani fisioterapi sejak usia 3 bulan. Pasien mulai bisa tengkurap saat usia 6 bulan.

Saat ini, tidak ada keluhan demam, kejang, batuk, pilek, mual dan muntah. BAK dan BAB normal, nafsu makan baik.

Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien memiliki riwayat asfiksia saat lahir, saat lahir pasien tidak langsung menangis. Setelah lahir pasien sempat dirawat 1 bulan karena didiagnosa sepsis dan NEC grade II Tidak ada riwayat kejang maupun trauma pada tungkai, kepala maupun tulang belakang.

Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak ada anggota keluarga yang menderita gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Riwayat epilepsi dan kejang pada keluarga disangkal.

Riwayat Keluarga
Pasien anak I dari ibu P1A0
Ayah Perkawinan ke Umur saat menikah 1 28 Ibu 1 25

Riwayat Kehamilan
Ibu pasien rutin periksa kehamilan berkala di Puskesmas, mendapat tablet sumplemen besi. Konsumsi obat-obatan (-) Demam selama hamil (-) Merokok ataupun meminum alkohol (-) Asupan gizi sebelum dan selama hamil tercukupi Trauma saat hamil disangkal (-) Binatang peliharaan di rumah (-) Rontgen selama kehamilan (-)

Riwayat Kelahiran
KELAHIRAN Tempat kelahiran Rumah Sakit

Penolong persalinan
Cara persalinan Masa gestasi

Dokter
Sc ai sungsang dan gawat janin Cukup bulan

BL : 3,0 kg PL : 48 cm Keadaan bayi Tidak langsung menangis Sianosis (+), ikterik (-), pucat (-)

Riwayat Imunisasi
BCG 1x Hepatitis B 3x Polio 3x DPT 3x Campak belum

Riwayat Makanan
Umur (bulan) 0-2 2-4 4-6 6-8 ASI/PASI ASI/PASI ASI/PASI PASI + ASI/PASI Bubur susu Buah/ biscuit Nasi tim

Riwayat Perumahan & Sanitasi


Bayi tinggal bersama kedua orang tua, satu anak, dan neneknya Lingkungan rumah pasien agak padat Air minum dan air untuk kebutuhan rumah tangga lainnya berasal dari PAM Kamar mandi berada di dalam rumah dengan septic tank berada jauh dari sumber air.

Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum Kesadaran Data Antropometri Berat Badan Tinggi Badan Lingkar Kepala Lingkar Lengan Atas BB/U TB/U BB/TB : Tampak sakit ringan : Compos Mentis

: 7,3 kg : 69cm : 43 cm : 13 cm : -2 < z score <0 : -2 < z score <0 : -2 < z score <0

Kesan status gizi

: Gizi baik

Tanda Vital
FP FDJ : 36 x/menit : 130 x/menit isi cukup, regular equal Suhu (aksila) : 36,5 0 C

Pemeriksaan Fisik
Kepala : Normosefal, deformitas (-), UUB datar, wajah dismorfik (-) Rambut : lurus hitam, distribusi merata, tidak mudah dicabut Mata : CA -/-, SI -/-, RCL +/+, RCTL +/+, pupil isokor, strabismus (-). Gerakan bola mata tidak dapat diperiksa. Telinga : liang telinga lapang, sekret (-)

Pemeriksaan Fisik
Hidung : cavum nasi lapang, sekret (-), NCH (-) Bibir : warna merah muda, sianosis (-), pucat (-), mukosa lembab (+) Lidah : Papil tersebar merata, simetris. Tenggorokan : Faring hiperemis (-), uvula di tengah. Leher : KGB ttb, kelenjar tiroid ttb, trakea lurus di tengah.

Thoraks : Jantung Inspeksi : iktus kordis tidak terlihat Palpasi : iktus kordis teraba di sela iga ke 5 midklavikula kiri. Perkusi : Batas jantung normal Auskultasi : BJ I-II (N), murmur (-), gallop (-)

Paru Inspeksi : Pergerakan dada simetris saat dinamis Retraksi (-) Palpasi : Ekspansi dada simetris saat dinamis Vokal fremitus tidak dapat dilakukan Perkusi: sonor ke-2 lapang paru Auskultasi : suara nafas vesikuler +/+, ronki -/-, wheezing -/-

Abdomen Inspeksi : Datar Palpasi : Supel, lemas, nyeri tekan (-), Hepar dan Limpa tidak teraba membesar. Refleks dinding perut (+) Perkusi : Timpani (+) Auskultasi : Bising Usus (+) Normal Genitalia : Laki-laki, tidak ada kelainan kongenital Extremitas : akral hangat (+), edema (-), sianosis (-), CRT<3

Pemeriksaan Neurologis
Rangsang meningeal
Kaku kuduk Laseque Kerniq Brudzinsky I Brudzinsky II Nervus Cranialis Sistem Motorik Gerakan involunter :: >700 / >700 : > 1350 / > 1350 ::-/: kesan parese (-) : ekstermitas bawah flaksid :-

Trofik

: eutrofik + / +

Tonus

Ekstremitas atas : normotonus/ normotonus Ekstremitas bawah : hipotonus / hipotonus Sistem Sensorik Fungsi Serebelar : Tidak dapat dinilai : Tidak dapat dinilai

Pemeriksaan Neurologis
Refleks Fisiologis
Biceps Triceps Lutut Tumit : +2 / +2 : +2/ +2 : +1 / +1 : +1/ +1

Refleks Patologis
Babinsky : +/+ Klonus lutut :-/ Klonus Achiles - /-

Refleks Primitif
Palmar group Rooting Moro Tonic neck :-/::+ :+

Denver II
Global delay development lebih dari 2 delayed dalam lebih dari 2 sektor yang berbeda

Diagnosis Kerja
1. Cerebral Palsy hipotonic 2. Global Delay Development 3. riwayat asfiksia neonatorum, sepsis dan NEC grade II 4. Gizi baik

Penatalaksanaan
Fisioterapi

Anjuran Pemeriksaan
CT scan Konsul THT

Prognosis
Ad vitam Ad sanasionam Ad fungsionam : bonam : dubia ad bonam : dubia ad bonam

Anamnesis Usia 11 bulan

Pemeriksaan Fisik

belum bisa duduk, saat ini pasien sudah bisa tengkurabp belum bisa duduk sendiri maupun mempertahankan posisi duduk. Faktor resiko prenatal: riwayat asfiksia intrapartum Faktor resiko neonatal: Sepsis

Diagnosis Cerebral Palsy Hypotonic


Denver II : Global Delayed Development

Penunjang : CT Scan Penatalaksanaan : Fisioterapi

Ekstremitas bawah : hipotonus/ hipotonus Hipotoni sendi panggul dan pergelangan kaki Tonic neck refleks +, balbinsi + lebih dari 2 delayed dalam lebih dari 2 sektor yang berbeda

KASUS HIPOKSIA
PENCEGAHAN PRIMER: ANC memadai (Promotif, preventif)

JANIN SEHAT

GAWAT JANIN PENCEGAHAN SEKUNDER: Resusitasi, dll. (Kuratif) HIPOKSIA OTAK PENCEGAHAN TERSIER: Fisioterapi (Kuratif) CP Rehabilitasi medik SOCIETAL LIMITATION

Oksigenisasi Gangguan pernafasan

Gangguan perkembangan otak

Spastik Retardasi mental Gangguan pendengaran


SI-300404

Sekolah luar biasa Keterbatasan olah raga

TINJAUAN PUSTAKA

Faktor Genetik

Faktor Lingkungan

Prenatal

Perinatal

Postnatal

Gizi, mekanik, zat toksik, endokrin, radiasi, infeksi, imunitas, ganguan fungsi plasenta

Gizi, penyakit, sosio ekonomi,

Faktor Genetik Central nervous system malformation Neural tube defects Endocrime and metabolic defect congenital hypothyroidis m phenilketonuri a inborn error metabolism

Faktor Lingkungan Neurocutaneus syndrome Abnormalitas cromosom Down syndrome

Neurodegener ative disorder

leucomalacia

Sturge weber

Hidrosefalus

Neurofibromat osis tuberous sclerosis

Fragile X

Faktor Genetik

Faktor Lingkungan

Prenatal
Fetal alcohol syindrom
infeksi intrauterina (TORCH)

Perinatal

Postnatal

Idiopathic

Asphyxia

Meningitis

Autism
various dysmorphic syndromes

Birth trauma

Non-accidental injury

Neglect

Cerebral Palsy
Pendahuluan
2-3 per 1000 kelahiran hidup US setiap tahun terdapat + 10.000 bayi baru lahir yang berkembang menjadi CP Northen Ireland Cerebral Palsy Registry CP berat badan < 2500 gram.

Definisi Cerebral Plasy

kelompok kelainan yang mengenai pusat pengendalian pergerakan dengan manifestasi klinis yang tampak pada beberapa tahun pertama kehidupan dan secara umum tidak akan bertambah memburuk pada usia selanjutnya

Epidemiologi

58,3 % penderita cerebral palsy adalah laki-laki, 62,5 % anak pertama

Risiko lebih tinggi ibu yang hamil diatas 40 tahun dan multipara

Angka kejadian CP 1,22,5 anak per 1000 anak usia sekolah dini. . <10% anak dengan CP memilki riwayat asfiksia intrapartum.

Penyebab CP
Infeksi selama kehamilan Ikterus neonatorum Kekurangan oksigen berat (hipoksik iskemik) Stroke

FAKTOR RESIKO CEREBRAL PALSY


PRENATAL ANTENATAL NEONATAL

BBLR aborsi bayi kurang bulan spontan, malformasi sistem saraf, bayi lahir ibu hipertiroidisme mati dan perdarahan riwayat antepartum keluarga yang menderita CP proteinuria berat pada akhir kehamilan Asfiksia
riwayat

korioamnionitis

Sepsis, apgar

yang rendah, kernicterus, Komplikasi persalinan kejang neonatal.

KLASIFIKASI CEREBRAL PALSY


Bagian Tubuh Yang Terkena Gangguan Motorik Dominan Derajat Keparahan Berdasarkan klasifikasi The Gross Motor Function Classification System

Monoplegi

1. Hemiparesis/Hemip 2. 3. legia 4. Diplegia 5. Triplegia 6. Kuadriplegia/Tetrap 7. legia

Spastik Atetosis Rigiditas Ataksia Tremor Mix Hipotonik

Derajat I Derajat II Derajat III Derajat IV

Derajat V

PENYAKIT LAIN YANG BERHUBUNGAN DENGAN CEREBRAL PALSY

Gangguan Mental Kejang atau Epilepsi Gangguan Pertumbuhan Gangguan Penglihatan dan Pendengaran Sensai dan Persepsi Abnormal

Gambaran klinis Anamnesis


Tampak pada usia < 3 tahun, kemampuan perkembangan motorik tidak normal. Sebagian mengalami abnormalitas tonus otot. Penurunan tonus otot (hipotonia); bayi tampak lemah dan lemas, kadang floppy. Peningkatan tonus otot (hipertonia), bayi tampak kaku.

kesulitan menelan, sekresi air liur berlebihan, kaget yang berlebihan Epilepsi, kelainan mata dan retardasi mental. Faktor risiko terjadinya CP pada pasien.

Gambaran klinis Pemeriksaan Fisik


Pertumbuhan yang abnormal dismorfik wajah, kelainan bawaan, organomegali, kelainan mata dan telinga Asimetris tonus atau fungsi otot, hipertonia, gerakan involunter, ataksia dan lainlain. Refleks fisiologik seperti refleks moro dan tonic neck reflex pada anak usia 4 bulan harus dicurigai adanya CP.

Gambaran klinis Pemeriksaan Penunjang


CT scan MRI USG EEGbila ada kejang Pemeriksaan intelegensia Pendengaran Penglihatan

Diagnosis
Diagnosis CP : waktu yang lama dan observasi klinis selama fisioterapi.
Perkembangan motorik terlambat (delayed motor milestones) Pemeriksaan neurologis abnormal Refleks primitif menetap

menyingkirkan penyakitlain yang menyebabkan masalah pergerakan. kondisi anak tidak bertambah buruk

LANGKAH-LANGKAH MENEGAKKAN DIAGNOSIS CEREBRAL PALSY


LANGKAH Anamnesis. Pemeriksaan fisik. KETERANGAN Mencari tonus otot abormal, postur tubuh abnormal, keterlambatan perkembangan dan adanya refleks yang abnormal. Yang terpenting adalah untuk menyingkirkan kelainan-kelainan selain Cerebral Palsy yang juga dapat gangguan perkembangan.

Menetapkan diagnosis banding dan melakukan pemeriksaan tambahan untuk menyingkirkan diagnosis banding tersebut. USG, CT-Scan, MRI.

Sebagai modalitas diagnosis tambahan untuk mengetahui kemungkinan etiologi maupun faktor risiko terjadinya Cerebral Palsy.

Pemeriksaan terpadu dengan Bagian Untuk mengetahui kelainan lain yang menyertai Psikiatri, Mata, THT maupun Cerebral Palsy. pemeriksa-an tambahan lainnya seperti EEG.

Tatalaksana Cerebral Plasy


Tujuan: membantu pasien dan

keluarganya memperbaiki fungsi motorik dan mencegah deformitas serta penyesuaian emosional dan pendidikan sehingga penderita sedikit mungkin memerlukan pertolongan orang lain, diharapkan penderita bisa mandiri

TIM Terapi CP
Dokter Ortopedist Terapis fisik Terapis okupasi Pelatih bicara dan bahasa Pekerja sosial Psikolog Guru

Terapi Spesifik CP
Terapi Fisik, Perilaku dan Lainnya
Terapi Medikamentosa Diazepam Baclofen Dantrolene
Botulinum Toxin (BOTOX) Baclofen Intratekal

Bedah

Prognosis
gejala dan tipe cerebral palsy derajat fungsionil: cepatnya diberi pengobatan, gejala-gejala yang menyertai Cerebral Palsy, Inteligensi anak merupakan petunjuk prognosis, sikap dan kerjasama penderita, keluarganya dan masyarakat

DAFTAR PUSTAKA
Soedarmo, Sumarno dkk. Buku Ajar Neurologi Anak. Edisi 1. Jakarta: Badan Penerbit IDAI. 2011 Arvin, Behrman Kliegman. Nelson Ilmu Kesehatan Anak. Edisi 15. Volume 3. Jakarta: EGC. 2000 Hasan rosepno, Hussein alatas. Ilmu kesehatan anak jilid II: cerebral palsy. Jakarta, 1985 American Academy of Neurology, (2004). S.Ashwal, B.S. Blasco, G Miller et al Practice Parameter: Diagnostic assessment of the child with cerebral palsy www.neurology.org Cerebral Palsy Source, Hypotonic Cerebral Palsy, www.cerebralpalsysource.com Saharto D. Cerebral Palsy Diagnosis dan Tatalaksana. Surabaya: Kelompok Studi Developmental Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UNAIR. 2006.

You might also like