You are on page 1of 12

LAPORAN PRAKTIKUM

PRAKTIK PEMBIBITAN TANAMAN HORTIKULTURA

Dosen: Undang, SP Aldi Kamal Wijaya, SP. MP. MST Assisten: Faradila DP, SP Zuhrotul M, SP

Kelompok : A1 3 Agam Baihaqi Habib J3G112099 Rizky Damayanti J3G112083 Fifianti Nurhaeti J3G112095 Sheni Nuraidah J3G1120 Hiskia F.J. Tarigan J3G112009 Irwan Tri Handoko J3G112109 Ayuningtyas J3G112090 Achmad Furqon J36112087

PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI INDUSTRI BENIH PROGRAM DIPLOMA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2013

ADC (Agribusiness Development Center)


Agribussiness Development Center (ADC) didirikan pada tahun 2007 atas kerjasama Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan Taiwan ICDF yang berfokus kepada agribisnis dan pembibitan Tanaman Sayuran Organik, Tanaman Buah Non Organik, dan Pembibitan Jambu Kristal. Agribusiness Development Center (ADC) terletak pada lahan University Farm IPB di Desa Cikarawang, Dramaga, Bogor. Agribusiness Development Center (ADC) Cikarawang mempunyai luas lahan sebesar 6 hektar. Lahan tersebut digunakan untuk pembibitan Tanaman Organik, Non Organi, serta Jambu Kristal. Kegiatan yang dilakukan oeh ADC salah satunya adalah Pendampingan Petani dalam mencapai hasil yang diminati oleh pasar (Ekstension Service). Tujuan didirikan ADC adalah meningkatkan kesejahteraan petani, karena pada ADC, semua keuntungan kembali ke petani itu sendiri. Project Taiwan ICDF pada ADC ini berlangsung dari tahun 2007-2014. Setelah project tersebut habis, maka akan dilanjutkan oleh IPB. Agribusiness Development Center (ADC) berfokus kepada Agribisnis, salah satu strategi yang digunakan oleh ADC adalah memotong rantai produksi dan meningkatkan kualitas produk organik. Salah satu cara agar kualitas produk organik meningkat adalah dengan menggunakan sertifikat produk organik yang bertujuan untuk memberikan jaminan kepada konsumen bahwa produk organik yang dijual adalah asli. Point unggulan yang digunakan ADC yaitu strategi penetrasi pasar dan jualan proses. Penetrasi pasar dilakukan agar produk ADC dapat diterima oleh semua kalangan pasar, juga dapat mengetahui potensi pasar terhadap produk ADC. Yang dimaksud jualan proses adalah produk tersebut akan mahal karena menggunakan proses yang sangat panjang dan bebas unsur kimiawi pada produk organiknya yang menyebabkan harga produk organik lebih mahal dari produk non organik. Target oemasaran produk ADC adalah pasar menengah keatas, yaitu Supermarket dan Restoran. Agribusiness Development Center (ADC) dalam melakukan pembibitan semua tanaman menggunakan benih yang dijual di pasaran, bukan menggunakan benih hasil pemulia benih. Alasan kenapa ADC memasarkan produk organik Sayuran Daun adalah karena Sayuran Daun merupakan Tanaman organik yang paling mudah dan cepat. Waktu yang diperlukan dari penyemaian hingga panan Sayuran Daun yaitu hanya 3 minggu. Hambatan terbesar yang dialami oleh ADC adalah hambatan sosial budaya, contohnya pada petani tidak melaksanakan Standar Operasional Pegawai

(SOP) yang sudah jelas dari ADC karena pemikiran petani adalah kuantitas bukan kualitas. Ada 3 klasifikasi komoditi yang ada pada ADC, yaitu Tanaman Sayuran Organik, Tanaman Sayuran Non Organik dan Jambu Kristal. Tanaman Sayuran Organik berjumlah 7 komoditas, Tanaman Sayuran Non Organik berjumlah 8 Komoditas. Tanaman Sayuran Organik yang ada di ADC adalah Pakcoi, Kailan, Caisim, Bayam Hijau, Bayam Merah, Kangkung dll. Pembibitan Tanaman Sayuran Organik menggunakan 2 cara, yaitu Directidik (Penanaman langsung pada lapang) dan Transplanting (Pemindahan tanaman dari tray semai ke lapang). Ada 2 metode semai yang dipakai, yaitu menggunakan Tray Semai dan menggunakan bedengan. Menggunakan Tray Semai mempunyai keunggulan yaitu Tray tahan lama + 5 tahun dan dapat memuat banyak benih. Sedangkan metode bedengan merupakan metode trasional yang banyak dilakukan oleh petani. Tray yang dipakai pada penyemaian Sayuran Organik adalah Tray 128 Lubang. Media tanam yang digunakan pada penyemaian adalah Kompos : Sekam : Kokopit dengan perbandingan 1 : 1 : 1. Namun ADC akan melakukan pertambahan perbandingan agar mendapatkan hasil yang lebih maksimal, yaitu 3 : 3 : 4. Dari hasil penelitian ADC terhadap penyemaian Sayuran Organik, diketahui bahwa kompos tidak dapat menghasilkan semaian yang maksimal, penelitian dari pengamatan kekurangan tersebut, ADC akan mengganti kompos dengan kasting yang dapat meningkatkan hasil semaian. Cara yang digunakan pada ADC dalam Produksi Tanaman Sayuran Organik adalah menggunakan sistem kuota. Sistem tersebut digunakan karena permintaan pasar per minggu selalu stabil, contoh permintaan pasar kailan 200kg/minggu. 1 blok semai merupakan permintaan komoditas tersebut selama 1 minggu. Waktu yang diperlukan pada penyemaian minimal 2 minggu lalu dilanjutkan penanaman di lapang selama 3 minggu. Pada setiap produk ADC termasuk Sayuran Organik, menggunakan kode produksi pada setiap tray yang bertujuan untuk mendata dan mengetahui waktu tanam komoditas tersebut. Contoh : KL 20130423 A2, KL menunjukan bahwa tray tersebut merupakan Kailan, 20130423 merupakan tanggal penanaman, dan A2 merupakan blok dari penyemaian tersebut. Tanaman Sayuran Non Organik lebih mahal dipasaran karena faktor konsumtif masyarakat. Salah satu komoditas Tanaman Sayuran Non Organik adalah tomat. Teknik pembibitan tomat ada 2 cara, yaitu penanaman langsung dan semai. Dari 2 cara tersebut, paling bagus yang dilakukan adalah semai, karena tanaman tomat bertajuk luas dan rentan terhadap hama & penyakit jika ditanam langsung di lapang. Total komoditas sayuran yang berada dipasar berjumlah 180 komoditas. Pada ADC, Tanaman Sayuran Non Organik yang dipilih adalah Tomat Ceri karena pertimbangan

dari segi harga yang jauh lebih mahal dari Tomat biasa. Pada tray semai, tanaman Tomat Teri disambung pucuk dengan tanaman Terong (batang atas Tomat Ceri dengan batang bawah Terong). Sambung pucuk tersebut dilakukan karena sistem perakaran tanaman terong kuat dan tahan terhadap penyakit, sedangkan sistem perakaran tanaman Tomat Ceri lemah terhadap penyakit. Sambung pucuk tersebut dilakukan karena Tomat dan Terong merupakan 1 Famili. Sambungan tersebut tidak menggunakan selotip atau plastik, melainkan pentil karena mudah, elastis, dan akan pecah ketika tanaman tersebut besar. Pada lapang, tanaman Tomat Ceri merupakan tanaman Indetermined (tanaman berbuah sepanjang tahun). Pada lahan Tomat Ceri digunakan kawat untuk perambatannya. Karena kawat lebih murah, mudah dan tahan lama dibanding dengan ajir yang terbuat dari bambu, namun hal tersebut tidak mampengaruhi hasil produksi. Terdapat 2 genotip Jambu yang berada di ADC, yaitu Taiwan 1 (Kristal) yang berbiji sedikit dan Taiwan 2 (Mutiara) yang berbiji banyak dan rasanya manis. Alasan ADC memilih Jambu Kristal karena Jambu Kristal bawaan dari Taiwan. Cara pembibitan Jambu Kristal sama dengan Tomat, yaitu dengan cara sambung pucuk. Batang atas Jambu Kristal sambung pucuk dengan batang bawah Jambu Lokal. Alasan melakukan sambung pucuk karena sistem perakaran Jambu Lokal lebih kuat dan tahan terhadap penyakit. Penyambungan menggunakan parafilm karena lebih erat dalam mengikat daripada menggunakan tali/plasik. Alasan ADC menggunakan okulasi daripada cangkok adalah, karena di ADC anginnya cukup kencang sehingga cangkok mudah roboh jika tertiup angin. Waktu pembibitan Jambu Kristal bervariasi, waktu yang diperlukan untuk semai + sambung pucuk adalah 8 bulan, waktu yang dibutuhkan untuk penanaman dilapang hingga panen adalah selama 4-6 bulan. Pohon Jambu Kristal dilapang rutin dilakukan bending, pemangkasan rutin, pemupukan dan perawatan. Bending dilakukan dengan menggunakan tambang untuk menarik tumbuhnya pohon agak tumbuh kebawah. Pemangkasan dilakukan untuk memperoleh hasil yang kita inginkan. Perawatan pohon dilakukan dengan cara menyisakan 1 buah/cabang, buah pada cabang diseleksi yang terbaik lalu daun pucuk dicabut agar aliran fotosintat berjalan ke buah sehingga buah cepat berkembang. Setelah berbuah, buah ditutup dengan menggunakan plastik dan sterofoam. Plastik digunakan untuk melindungi buah dari serangga dan hama. Sedangkan sterofoam berfungsi sebagai penengah antara buah dan plastik agar kulit buah tidak langsung terkena panas dari plastik. Pada lahan Agribusiness Development Center (ADC), semua pohon dilakukan penyiraman dengan menggunakan irigasi tetes, cara kerja irigasi tetes hanya dengan membuka keran. Irigasi tetes tidak hanya digunakan untuk penyiraman, tapi juga bisa dilakukan untuk pemupukan (vertigasi). Pada ADC juga menggunakan mulsa karpet

karena mulsa tersebut tahan lama yaitu + 3 tahun. Pada lahan ADC terdapat juga Srikaya Jumbo, karena panen 1 buah mencapai 1kg dan srikaya tersebut tanpa biji. Pada ADC terdapat tanaman khas yang juga dibawa dari Taiwan, yaitu Tanaman Jojoba. Tanaman tersebut sangat langka di Indonesia. Tanaman tersebut dapat berbuah sekitar 150-200 buah/pohon. Bentuk buah Jojoba hampir mirip dengan apel malang. Harga buah Jojoba di pasaran sangat mahal, yaitu Rp 140.000/kg. Terdapat juga Tanaman Bintaro, tanaman tersebut berbuah tetapi tidak boleh dimakan karena mengandung racun. Buah tersebut digunakan sebagai Rodentisida alami. Selain buahnya, getah dari tanaman tersebut juga mengandung racun. Terdapat juga tanaman anggrek di ADC, tetapi itu hanya sebagai hiasan & dekorasi. Pada Net House, terdapat papan tulis yang berfungsi sebagai catatan para petani yang menyetorkan hasil panennya ke ADC sehingga produsen mendapatkan sertifikat organik. Pada Tanaman Organik, penyemprotan terhadap hama tidak menggunakan Pestisida alami, melainkan menggunakan asap cair dari hasil pembakaran arang sekam yang asapnya dicairkan, komposisi asap cair dan air untuk penyemprotan adalah 1 : 10. Selain asap cari, juga menggunakan minyak untuk mencegah hama. Hama yang sering menyerang Tanaman Sayuran Organik adalah Ulat Flutella (Ulat Kubis). Pada proses pengemasan, hasil panen (Buah & Sayuran) disimpan dalam pendingin yang biasa disebut Cold Storage. Pada penyimpanan, hasil panen sayuran daun dapat bertahan maksimal 3 hari dan hasil panen sayuran non daun dapat bertahan sekitar 1 minggu. Suhu dalam Cold Storage berkisar antara 3-7oC. Terdapat Standar Operasional Perusahaan (SOP) pengemasan yang harus ditaati oleh para pegawai, yaitu Cuci tangan > Mengambil sayuran dari Cold Storage > Membuang daun rusak > Memasukan sayuran kedalam kantong > Catat kualitas.

Gambar 1. Kiri : Papan nama masuk Agribusiness Development Centre (ADC). Kanan: Sekretariat Agribusiness Developmet Centre (ADC).

Gambar 2. Tempat penyemaian Sayuran Organik

Gambar 3. Net House dan Tong biru berisi Asap Cair

Gambar 4. Kiri: Buah Jambu Kristal. Kanan: Tanaman Jambu Kristal.

Gambar 5. Buah Jojoba yang harganya sangat mahal

Gambar 6. Pohon buah Naga

Gambar 7. Daftar Harga Produk ADC

Gambar 8. Target Pemasaran ADC

Gambar 9. Permintaan pasar per minggu komoditas

Gambar 10. Cold Storage

Gambar 11. kiri: Produk Sayuran Organik ADC. kanan: Suasana Pengemasan produk

Gambar 12. kiri: Bungkus Plastik Sayuran Organik. kanan: Produk ADC

You might also like