You are on page 1of 7

MEMETI K MAKNA I BADAH QURBAN

Hikmah ibadah qurban harus mampu menjadi daya tangkal dalam menghadapi kondisi bangsa 1


NILAI-NILAI RELIGI 18C WEBSITE
Upload October 14, 2013

37/32
MEMETIK MAKNA IBADAH QURBAN
Tema Pokok :
Hikmah ibadah Qurban harus mampu
menjadi daya tangkal dalam menghadapi
kondisi bangsa
Disusun oleh : H. Widjaja Kartadiredja
=================================
Ayat Alquran yang dibaca pada Mukadimah :
_l _!., < !`.>' !>!.: _>.l `!., _1`.l
>.. ,l. !>>. >l >.l < _ls !.
>.> :, _,..`>.l
Daging (khewan qurban) dan darahnya itu
sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah,
tetapi yang sampai kepada-Nya adalah
ketakwaan kamu. Demikianlah Dia
menundukkannya untukmu agar kamu
mengagungkan Allah atas petunjuk yang Dia
berikan kepadamu. dan sampaikanlah kabar
gembira kepada orang-orang yang berbuat
baik. (QS.22 : 37)
=================================

Hadirin rahimakumullah
Beberapa hari lagi jemaah haji yang
tengah menjalankan ibadah haji di tanah suci
akan memasuki puncak pelaksanaan ibadah
haji - wukuf di Arafah. Keesokan harinya
tanggal 10 Zulhijjah 1434 H (bertepatan
dengan 15 Oktober 2013) mereka akan berada
di Mina. Di tempat inilah pada 4000 tahun
yang lampau terjadi peristiwa sakral, yakni
Nabi Ibrahim - pembawa ajaran agama tauhid
- menyembelih putranya Ismail atas perintah
Allah yang diterimanya melalui mimpi dalam
3 malam berturut-turut.
Sementara jemaah haji tengah berada di
Mina tanggal 10 Zulhijjah, kaum muslimin
dan muslimat di mana saja berada di belahan
bumi ini, merayakan Hari Raya Idul Qurban
dan melaksanakan pemotongan qurban, yaitu
menyembelih khewan yang dagingnya akan
dibagikan kepada kaumMuslimin siapa saja,
yang diutamakan kalangan duafa, dan
dibolehkan juga diberikan kepada non Muslim
sebagai wujud kepedulian terhadap warga di
lingkungan tempat tinggalnya.
Apa esensi makna ibadah Qurban?
Idul Qurban yang dirayakan oleh kaum
muslimin dan muslimat di mana saja berada,
esensinya mengandung dua hikmah utama
yang harus dipetik dari makna ibadah qurban,
yaitu : hikmah pertama, yang terkait dengan
nilai-nilai akhlaq yang dicontohkan oleh Nabi
Ibrahim dan putranya Ismail, yang harus
diteladani oleh kaum muslimin dan muslimat;
hikmah kedua, yang terkait dengan nila-nilai
sosial atau kemanusiaan yang harus
MEMETI K MAKNA I BADAH QURBAN

Hikmah ibadah qurban harus mampu menjadi daya tangkal dalam menghadapi kondisi bangsa 2

ditanamkan dalam karakter dan kehidupan
keseharian umat muslim.
Untuk melihat esensi dari makna ibadah
qurban, mari kita lihat esensi dari kedua
hikmah utama tersebut berikut ini.
Esensi dari hikmah pertama tentang nilai-nilai
akhlaq
Esensi dari hikmah pertama terkait nilai-
nilai akhlaq yang harus dipetik dari makna
badah qurban, yaitu yang telah ditunjukkan
dalam penyembelihan oleh Nabi Ibrahim
terhadap putranya Ismail, telah diabadikan
dalam Alquran, diantaranya dalam Surat Ash-
Shaffat (QS. 37) yaitu ayat 100 s/d 111, yang
cukup jelas diterangkan dalam ayat ayatnya,
yaitu :
Dalam ayat 100 Nabi Ibrahim
mengucapkan doa : Rabbi hablii minash
shoolihiin (Ya Tuhanku, anugrahkanlah
kepadaku seorang anak yang shaleh), lalu
dalam ayat-ayat berikutnya dikatakan : Maka
Kami beri kabar gembira kepadanya (kepada
Ibrahim) dengan kelahiran seorang anak yang
sangat sabar (yaitu Ismail); Maka ketika anak
itu telah sampai pada usia untuk sanggup
berusaha bersamanya, Ibrahim berkata :
Wahai anakku, sesungguhnya aku bermimpi
bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah
bagaimana pendapatmu!. Ismail menjawab
: Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang
diperintahkan Allah kepadamu, insya Allah
engkau akan mendapatiku termasuk orang
yang sabar; Maka ketika keduanya telah
berserah diri dan Ibrahim membaringkan
anaknya atas pelipisnya untuk melaksanakan
perintah Allah, lalu Kami panggil dia :
Wahai Ibrahim, sungguh engkau telah
membenarkan mimpi itu. Sungguh,
demikianlah Kami memberi balasan kepada
orang-orang yang berbuat baik;
Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian
yang nyata; Dan Kami tebus anak itu dengan
seekor sembelihan yang besar; Dan Kami
abadikan untuk Ibrahim (pujian) di kalangan
orang-orang yang datang kemudian; Selamat
sejahtera bagi Ibrahim; terakhir pada ayat
110 dan 111 ditegaskan dalam Firman-Nya :
Demikianlah kami memberikan balasan
kepada orang-orang yang berbuat baik,
sungguh, dia termasuk hamba-hamba Kami
yang beriman.
Itulah ayat-ayat Alquran yang
menerangkan akhlaq Nabi Ibrahim dan
putranya Ismail yang diceritakan dalam
peristiwa sakral dalam kisah penyembelihan
oleh Nabi Ibrahim terhadap Ismail. Inilah
akhlaq Nabi Ibrahim dan putranya Ismail yang
harus diteladani oleh umat muslim, yaitu
akhlaq yang menunjukkan ketaatan,
kesabaran, dan keikhlasan sekalipun
ditimpakan kepadanya dalam bentuk ujian dan
cobaan yang sangat berat.
Esensi dari hikmah kedua tentang nilai-nilai
sosial atau kemanusiaan
Esensi dari hikmah kedua merupakan
pelajaran yang harus ditanamkan di kalangan
MEMETI K MAKNA I BADAH QURBAN

Hikmah ibadah qurban harus mampu menjadi daya tangkal dalam menghadapi kondisi bangsa 3

umat muslim dalam kaitan dengan nilai-nilai
sosial atau kewajiban kemanusiaan terhadap
sesama.
Esensi ini diwujudkan dalam bentuk
pelaksanaan qurban dimana daging qurban itu
dibagikan kepada sesama di lingkungan
masyarakat, baik muslim atau non muslim,
terutama bagi kalangan yang kurang mampu.
Sedangkan simbol dari penyembelihannya itu
sendiri mangandung makna membunuh
nafsu khewani dan sifat-sifat buruk lainnya
dalam diri.
Esensi dari hikmah yang kedua ini
mengandung 4 ciri atau pelajaran yang dapat
dijelaskan sebagai berikut :
1) Ibadah qurban adalah ciri bagi seorang
hamba yang sungguh-sungguh ingin
mendekatkan diri (taqorrub) kepada Allah.
2) Ibadah kurban merupakan perwujudah rasa
syukur atas nikmat yang dianugrahkan Allah
kepada kita, terutama nikmat iman dan Islam,
nikmat hidayah (Alquran), nikmat umur dan
kesehatan, dan perlindungan dari musibah dan
bencana.
3) Ibadah kurban mengadung hikmah
tanggung jawab social yang harus diemban
oleh setiap muslim, untuk mengikis habis
sifat-sifat egois dan tamak, dan menanamkan
kepedulian terhadap orang lain yang
menderita, yaitu orang miskin, anak yatim, dan
orang-orang yang tidak mampu lainnya.
4) Tumpahnya darah khewan yang disembelih
adalah symbol dari upaya membunuh sifat-
sifat kebinatangan dan sifat-sifat buruk lainnya
dalam diri kita.
Itulah 4 ciri yang harus kita hayati tentang
ibadah qurban dipandang dari segi nilai-nilai
sosial atau kemanusiaan.
Peringatan Rasulullah dalam sebuah hadits
Terkait dengan fenomena sosial yang
dihadapi bangsa saat ini, ada hadits Nabi yang
harus dijadikan acuan peringatan bagi kaum
muslimin dan bangsa kita umumnya yaitu
tentang masalah akhlaq dan moral. Hadits
tersebut mengatakan : Apabila akhir zaman
semakin dekat, maka banyak orang yang
berpakaian jubah, dominasi perdagangan,
dominasi perempuan, harta kekayaan
melimpah, kemesuman merajalela, kezaliman
penguasa, manipulasi takaran dan timbangan,
tidak menghormati yang lebih tua, tidak
menyayangi yang muda, mereka berpakaian
kulit domba tetapi berhati serigala, orang
yang dianggap ideal saat itu adalah para
penjilat (HR. Thabrani).
Kalau kita hubungkan bunyi hadits ini
dengan fenomena sosial yang dialami bangsa
saat ini khususnya dari segi mentalitas dan
moral, masyarakat kita sudah sangat prihatin
melihat kenyataan yang ada. Sebagai contoh
untuk bahan introspeksi, tanpa bermaksud
mendiskriditkan lembaga atau sesesorang,
katakan kasus-kasus yang terjadi belakangan
ini, harus dapat mendorong lahirnya
MEMETI K MAKNA I BADAH QURBAN

Hikmah ibadah qurban harus mampu menjadi daya tangkal dalam menghadapi kondisi bangsa 4

pemikiran-pemikiran kritis dari semua
kalangan untuk membebaskan bangsa dari
mentalitas negatif, terutama mentalitas korup,
yang dapat membahayakan kelangsungan
hidup bangsa.
Melihat kenyataan yang tak kunjung
datangnya perubahan, barangkali terapi umum
yang harus dilakukan untuk meluruskan
akhlaq bangsa dan memperbaiki moral, yaitu
menerapkan pola pandang yang sifatnya
normatif dan alamiah, bahwa manusia harus
kembali ke jalan Tuhan mencari keridhaan-
Nya. Artinya upaya ini harus dilakukan
melalui peran ulama dan umaro dalam
menegakkan amar maruf nahi myangunkar
menuju ridha Allah. Di mana nantinya dalam
kondisi yang sudah kondusif orang akan
melihat bahwa yang sangat dibutuhkan dalam
menjalankan tatanan pemerintahan adalah
kapabilitas yang berlandaskan nilai-nilai
moral dan akhlak yang baik. Dengan
demikian ke depan rekrutmen sumberdaya
manusia di tingkat lini manapun akan lebih
selektif sejalan dengan dibutuhkannya
persyaratan kapabilitasnmoral.
Kewajiban ber-amar maruf nahi munkar
Terkait pemikiran tentang perlunya
meningkatkan peran penegakkan amar-maruf
nahi mungkar, untuk dipakai sebagai bahan
acuan, Nabi Saw bersabda : Man ra aa
minkum munkaran falyugha- yirhu biyadihi,
fain lamyastathy fa bi lisanihi, fain lam
yastathy fa biqalbihi wa dzlika adhaful
imaan. Artinya : Kalau diantara kamu
melihat kemungkaran, rubahlah kemungkaran
itu dengan tangan; kalau tidak mampu,
dengan lisan; kalau juga tidak mampu,
dengan hati. Itulah selemah-lemahnya iman
(HR Muslim).
Yang dimaksud memerangi dengan hati
adalah membenci kemungkaran, kemudian
menjauhi, dan memeranginya dalam hati.
Walaupun sikap ini tindakan yang paling
lemah, akan tetapi secara mendasar sikap ini
akan membentengi diri kaum muslimin dari
berbagai kemungkaran dan anti terhadap
kemaksiyatan. Kewajiban ini adalah fardhu
ain bagi setiap muslim.
Kesimpulan bahasan.
Dari bahasan materi yang telah
dipaparkan, maka dapat digaris-bawahi
pentingnya hikmah idul qurban digunakan
sebagai landasan moral bagi umat muslim,
baik selaku perorangan maupun atas nama
lembaga, yaitu :
Pertama : Dalam posisinya sebagai umat,
perilaku setiap muslim harus bercermin pada
akhlaq Nabi Ibrahim dan putranya Ismai, agar
menjadi manusia yang taat, sabar dan ikhlas,
mau membunuh nafsu-nafsu tamak dan
serakah, tidak tergoda oleh praktek-raktek
yang merugikan masyarakat, bangsa dan
bahkan negara, mensyukuri nikmat yang
dianugerahkan Allah, dan amanah dalam
menjalankan kewajiban.
MEMETI K MAKNA I BADAH QURBAN

Hikmah ibadah qurban harus mampu menjadi daya tangkal dalam menghadapi kondisi bangsa 5

Kedua : Dalam posisinya sebagai umaro,
beserta perangkat yang ada di bawahnya, harus
dapat menstimulasi kondisi kearah terciptanya
keadilan di tengah-tengah kehidupan
masyarakat, bersinergi dengan aparat terkait
dalam menegakkan tatanan pemerintahan yang
adil dan bersih. Disamping itu tidak menina-
bobokan orang (oknum) yang tidak amanah.
Ketiga : Mereka yang memegang amanah
dalam bidang penegakkan hukum dan
keadilan, harus mampu menegakkann hukum
tanpa pandang bulu. Sebab amanah yang
dipegangnya bukan semata-mata amanah
manusia, akan tetapi amanah Tuhan yang
dalam melaksanakan amanah tersebut berada
dibawah janji dan sumpah atas nama Tuhan.
Sebagai penutup, mari kita camkan
sebuah hadits yang mengatakan :
Tidaklah suatu kaum yang dilakukan
kemaksiyatan di kalangan mereka, dan
sebenarnya mereka mampu memberantasnya
namun tidak dilakukan, kecuali Allah akan
menimpakan azab secara merata kepada
mereka (HR. Abu Daud).
Demikian materi khutbah yang kami
sampaikan, mudah-mudahan ada manfaatnya.
Barakalaahu lii wa lakum fil Quraanil adhiim, wa
nafaanii wa iyyaakum bimaa fiihi minal aayaati
wadz-dzikril hakim. Wa taqabbala minnii wa
minkum, tilaa watahu innahu huwas-samiul
aliim.


Naskah yang dipaparkan di atas kutipan No. 37
dari 45 judul buku (himpunan transkrip Hutbah
J umat) : Sampaikan Seruanku Walau Hanya Satu
Ayat. Penulis H. Widjaja Kartadireja.
J ika pembaca tertarik dengan materi lain yang
temanya lebih dikaitkan dengan fenomena sosial
yang faktual, silakan Pembaca lihat keterangan
pada Notifikasi di bawah ini.

NOTIFIKASI
Sampaikan Seruanku
Walau hanya satu ayat
Sabda Baginda Nabi Saw tersebut di atas
dipakai judul buku (himpunan transkrip)
khutbah Jumat, isi 45 judul Khutbah, tebal 675
halaman ukuran 14,5 x 21 cm, untuk bahan
khutbah dalam periode satu tahun, lihat daftar
judul khutbah *).
Dilengkapi Penjelasan Rukun Khutbah yang akan
sangat berguna bagi mereka yang tertarik dengan syiar
Islam terutama bagi kalangan pemula.
Kata Pengantar oleh KH. Enjang Nasrullah, Pimpinan
Harian Pondok gan Pesantren AlmusyahadahKota
Cimahi, Jawa Barat.
Komposisi topik pertema-pokok :
1) Aqidah (9 judul), 2) Ibadah (8 dul)
3) Akhlaq (9 judul), 4) Amar Maruf nahi
munkar (4 judul), 5) Umum (6 judul), 6) Islam &
kesehatan (9 judul).

Harga Rp. 125 ribu (termasuk ongkos kirim khusus
di wilayah Jawa Barat). Harga Rp. 100 ribu untuk yang
beli 10 buku. Harga Rp. 85 ribu untuk yang beli
minimal 20 buku. Untuk keperluan Pengurus DKM
harga masih bisa dinego.
Minat beli? Hubungi Widjaja Kartadiredja,
email : widiakertapranata@yahoo.co.id
atau SMS via ponsel 0858 6389 7762



MEMETI K MAKNA I BADAH QURBAN

Hikmah ibadah qurban harus mampu menjadi daya tangkal dalam menghadapi kondisi bangsa 6






IDENTITAS PENULIS
Nama, H. Widjaja Kartadiredja (Letkol. Purn.)
Alamat, J l. Raya Timur 454 Kota Cimahi, J awa
Barat. Indonesia. Pendidikan umum, Fak. Hukum
U.I. di J akarta tahun 1964; Pedidikan di TNI
Angkatan Udara : SEDASPA (Sekolah Dasar
Kemiliteran Perwira), (SEKKAU (Sekolah
Komando Kesatuan TNI Angkatan Udara) tahun
1980.
Pengalaman terkait dengan proses belajar-
mengajar :
1) Pernah menjadi Instruktur tidak tetap bidang
manajemen (Kepemimpinan) pada Kursus
Manajemen Supervisi Tingkat Kepala Biro di PT
IPTN tahun 1989-1992.
2) Mempelajari HRM (Human Resources
Management) Model Thomson CSF Cooperation
di Perancis tahun 1992.
3) Menatar pada Penataran P-4 Tipe 120 jam
Provinsi J awa Barat dalam pendalaman materi
(jaman orde baru) tahun 1991.
4) Kursus Imam, Khatib dan Mubaligh di Masjid
Raya Provinsi J abar di Bandung tahun 2004.
5) Pernah mengikuti sebagai Peserta Seminar :
6th International Seminar on Miracle of Al-
Quran and As-Sunnah on Science and
Technology di Bandung, 29 Agustus s/d 1
September 1994.

======================================








Keterangan :
*) DAFTAR JUDUL KHUTBAH
No. Judul Khutbah Tema Pokok Hal.

1. Ajaran Syariat Islamsangat
Mengedepankan Nilai-nilai
Kesehatan
Islam&
kesehat-an
(1)

42-57
2.

Menjaga Keikhlasan Hati dalam
Beramal.
Aqidah


59-74
3. Membangkitkan Kesadaran
Menegakkan Amar Maruf Nahi
Munkar.
Amar maruf

4. Ngahudangkeun Manah Mikaresep
Kana Dzikir (pengantar Bhs.
Sunda)
Ibadah 89-101
5. Pelajaran di Balik Kisah
Penyembelihan oleh Nabi Ibrahim
terhadap putranya Ismail
a.s.(Khutbah Idul Qurban)

Ibadah 103-117
6. Penyakit Mematikan yang
diyakini sebagai Siksa dari
Allah
Islam&
kesehat-an
(2)
119-133
7. Hikmah di Balik Peringatan Tahun
Baru Hijriyah

Umum 135-147
8. Meneladani Akhlak Rasulullah

Akhlaq 149-161
9.. Tiga Tipologi Hati

Akhlaq 163-176
10. Tanda-tanda Penyakit Hati

Akhlaq 178-189
11. Bahayanya Rokok bagi
Kesehatan
Islam&
kesehat-an
(3)
191-204
12. Hikmah di Balik Peringatan
Kemerdekaan Ke-62 RI.

Umum 205-216
13. Mencitai dan Mengingat Allah

Aqidah 218-232


14. Meningkatkan Kadar Iman dan
Taqwa.
Aqidah 234-243
MEMETI K MAKNA I BADAH QURBAN

Hikmah ibadah qurban harus mampu menjadi daya tangkal dalam menghadapi kondisi bangsa 7


15. Contoh ketaatan dan kesabaran
Nabi Ibrahim a.s dan putranya
Ismail.

Akhlaq 245-257
16. Mensyukuri Nikmat Sehat Islam&
kesehat-an
(4)
259-272
17. Menjaga dan Memelihara
Kemurnian Hati

Aqidah 274-285
18. Hijrah Menuju Kebaikan

Akhlaq 287-299
19. Gambaran Hidup Manusia menurut
Alquran

Akhlaq 301-311
20. Meluruskan Jalan Menuju
Keselamatan

Akhlaq 313-324

21. Makan berlebihan
Membahayakan Kesehatan
Islam&
kesehat-an
(5)
326-338
22. Natahar Jalan Kasalametan
(Pengantar Bhs. Sunda)

Akhlaq 340-356
23. Karuksakan Akhlak Mawa Mamala
kana Kehirupan Bangsa
(Pengantar Bhs. Sunda)
Amar maruf 358-268
24. Kerusakan Akhlak Membawa
Petaka pada Kehidupan Bangsa
Amar maruf 370-382
25. Allah SWT Melukiskan Rasulullah
Orang yang Berakhlaq Luhur

Akhlaq 384-399
26. Memahami Fungsi Makanan
yang dapat Membina Tubuh
sehat dalamKeluarga.
Islam&
kesehat-an
(6)
401-411
27. Hikmah di Balik Peringatan Kemer-
dekaan Ke-63 RI

Pumum 413-422
28. Memahami Hakekat Rukun Islam

Aqidah 423-436
29. Mengenang Perjalanan Nabi
Ibrahim

Aqidah 438-449
30. Tentang Taubat Aqidah 451-460
31. Sifat Dengki Merusak Kesehatan
dan Menghapus Kebaikan.
Islam&
kesehat-an
(7)
462-470
32. Bersiap Diri Memasuki Bulan Suci
Ramadhan .

Ibadah 473-483
33. Menahan Lapar dan Meninggalkan
Syahwat

Ibadah 485-498
34. Cara Setan Menggoda Manusia Aqidah 500-509
35. Nabi Ibrahim Pembawa Ajaran
Agama Tauhid

Aqidah 511-525
36. AllahMenyukai dan Mencintai
Mukmin yangKuat
Islam&
kesehat-an
(8)
527-540
37 Memetik Makna Ibadah Qurban Ibadah 542-552
38. Makna di Balik Pergantian Tahun
Hijriyah.

Umum 554-564
39. Materi Tambahan Tentang Nasihat
Perkawinan

Umum 566-594
40. Amar Maruf Nahi Munkar dan
Jihad Fisabilillah.
Amar maruf 596-610
41 Fase-fase Perjakanan Usia dan
Tantangan Keehatan
Islam&
kesehat-an
(9)
612-621
42 Meraih Kemenangan di bulan Suci
Ramadhan
Ibadah 623-634
43. Itikaf di akhir Ramadhan
Menyambut Datangnya Lailatul
Qadar.
Ibadah 636-647
44. Menyimak Keagungan Asma Allah
di balik Kemenangan Memerangi
Hawa Nafsu (Khutbah Idul Fitri).
Ibadah 649-662
45 Tentang Doa 664-672

You might also like