You are on page 1of 0

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Bejana Tekan
Bejana tekan atau istilah dalam teknik, adalah tabung tertutup berbentuk silinder,
sebagai penampung tekanan dalam maupun tekanan luar. Adapun komponen-komponen dari
suatu bejana tekan, terdiri dari beberapa bagian utama seperti; dinding (shell), kepala bejana
tekan , lobang orang (manhole), nosel-nosel (nozzles), penyangga (saddlle) dan aksesoris
lainnya yang digunakan sebagai alat pendukung, baik komponen yang berada di dalam
maupun luar , sebagai suatu alat proses pemisahan dan penampung, baik untuk pemisah
minyak mentah, air dan gas atau fluida lainnya yang akan dipisahkan, dalam bejana tekan ini
juga akan mengendap secara gravitasi di dalam bejana tekan tersebut sehingga terpisah secara
sendirinya . Adapun material atau bahan yang digunakan untuk membuat bejana tekan ini
adalah plat baja yang terlebih dahulu di rencanakan dan di hitung ketebalan plat yang akan
digunakan dan spesifikasi material yang akan direncanakan didalam prosess pabrikasi
pembuatan bejana tekan ini. Sistem penyambungan yang digunakan antara komponen yang
satu dengan yang lain digunakan sistim kampuh pengelasan.
2.2 Perencanaan Bejana tekan
Bejana tekan jenis separator mempunyai tekanan dalam dan luar dalam bejana tekan
itu sendiri ,adapun hal-hal yang harus diperhatikan didalam merencanakan bejana tekan jenis
separator yaitu :
a. Tekanan kerja (operating pressure), dimana tekanan maksimum kerja yang
diizinkan pada pengukur puncak bejana lengkap dalam posisi operasinya pada
suhu yang telah ditentukan. Tekanan ini ditentukan atas dasar kalkulasi terhadap
setiap elemen bejana tekan dengan menggunakan tebal nominal, tidak termasuk
untuk korosi yang diijinkan pada bahan yang yang akan digunakan dan tebal
dinding yang diperlukan, Tekanan kerja maksimal ini menjadi dasar untuk
pengetesan tekanan.
b. Tekanan perencanaan (design pressure), tekanan perencanaan digunakan untuk
mendisain bejana tekan, untuk menghitung tebal maksimum yang diizinkan atau
menentukan karekteristik fisik bahan-bahan yang akan digunakan didalam bejana
tekanan, selain itu dapat menentukan tekanan kerja maksimum yang diizinkan
sesuai dengan bahan atau material yang akan dipakai. tekanan perencanaan ini
lebih besar sedikit sekitar 10% lebih tinggi dari tekanan kerja (operating
pressure) atau tekanan normal pada saat terjadi proses pemisahan di dalam
bejana tekan
c. Tekanan kerja maximum yang diizinkan (maximum allowable working pressure),
yaitu tekanan yang timbul dari bejana tekanan yang terjadi pada bagian titik
terlemah, dalam perencanaan bejana tekan jenis separator akan diasumsikan
bekerja pada kondisi-kondisi sebagai berikut :
a. dalam kondisi berkarat/terjadinya korosi
b. dibawah pengaruh temparatur perencanaan (design temperature)
c. dalam posisi operasi normal (working pressure)
d. dibawah pengaruh-pengaruh beban-beban yang lainnya (beban angin, tekanan
dari dalam, tekanan hydrosatik, dll). Material tambahan yang mana akan
mempengaruhi tekenan internal.
d. Nilai tegangan maksimal yang dizinkan (maximum allowable stress value), unit
tegangan maksimal yang diizinkan, untuk bahan yang telah dispesifikasikan
mempunyai nilai tegangan yang diizinkan, yang dapat digunakan dalam rumus
perencanaan yang tercantum dalam standard material yang akan digunakan
didalam perencanaan bejana tekan.
e. Hydrostatic test pressure (pegetesan bertekanan hydrostatic), untuk pengetesan
bejana tekan dengan cara hydrostatic yaitu dengan cara menaikan tekanan sebesar
1.5 kali dari kondisi maximum tekanan kerja yang diizinkan atau tekanan kerja
yang direncanakan .
Jika dalam hal ini :
.........(1)
Dimana :
MAWP = Maximum Allowable Working Pressure (Psi/MPa)
DP = Design Pressure (Psi/MPa)
Bejana tekan mempunyai batasan maximum tekanan kerja yang diizinkan oleh
material lainnya seperti flanges atau nosel, akan di test pada suatu tekanan
maximum yang diizinkan dalam table sbb :
Tabel 2.1
Tabel tekanan & rating
Pressure
Rating (Lb)
150 Lb 300 Lb 400 Lb 600 Lb 900 Lb 1500 Lb 2500 Lb
Hydrostatic Shell
Test Pressure
(Psi/MPa)
425
(2,9)
1100
(7,6)
1450
(10)
2175
(15)
3250
(22,40)
5400
(37,23)
9000
(62)
2.3 Klasifikasi Bejana tekan
Klasifikasi Bejana tekan di bagi menurut posisi atau tata letak bejana tekan yang
terdiri dari dua ( 2 ) macam posisi yaitu :
1. Posisi vertikal.
2. Posisi horizontal
2.3.1 Posisi vertical
Posisi vertical yaitu posisi tegak lurus terhadap sumbu netral axis, dimana posisi ini
banyak digunakan didalam installasi anjungan minyak lepas pantai (offshore), yang tidak
mempunyai tempat yang tidak begitu luas. Jenis bejana tekan bejana tekan vertical ini,
banyak di fungsikan sebagai jenis 2-Phase, yaitu pemisahan antara minyak mentah dan gas
saja yang mana pada penggunaan bejana tekan pada posisi vertical ini hasil utama yang akan
diproses adalah gas dan cair, sehingga gas yang akan dihasilkan lebih kering (dry gas) di
bandingkan dengan separator dengan posisi horizontal.
Gambar bejana tekan posisi vertical
Gambar 2.1 Bejana tekan / pressure vesel posisi vertikal
(1
2.3.2 Posisi horizontal
Bejana tekan pada posisi horizontal banyak ditemukan dan digunakan pada ladang
sumur minyak didaratan karena mempunyai kapasitas produksi yang lebih besar. Jenis
bejana tekan dengan posisi horizontal ini biasanya berfungsi sebagai separator 3-
Phase, yaitu pemisahan antara minyak mentah (crude oil), air (water) dan gas.
Gambar bejana tekan posisi horizontal
Gambar 2.2 Bejana tekan posisi horizontal
(2
2.4 Fungsi bejana tekan
Berdasarkan fungsi dan pemakaiannya, bejana tekan dibagi, antara lain :
a. Tanki penyimpanan bahan bakar
Bejana tekan dapat difungsikan sebagai alat penyimpan atau penampung bahan bakar
baik cair maupun gas, untuk besar dan ukuran dari tanki penyimpan bahan bakar
tergantung dari kapasitas yang akan direncanakan berdasarkan kebutuhan, berapa
lama bahan bakar tersebut akan digunakan/disimpan .

(1
Paul Buthod Pressure Vessel Handbook, Sixth Edition
(2
Paul Buthod Pressure Vessel Handbook, Sixth Edition
2. Boiler
Boiler adalah salah satu jenis dari bejan tekan , biasanya digunakan sebagai media
penyimpan uap / steam, hasil dari penguapan air yang telah dipanaskan, sebelum uap
tersebut digunakan untuk menggerakan turbin.
3. Tabung kompressor
Tabung kompressor ini merupakan juga salah satu jenis bejan tekan yang berfungsi
sebagai penampung udara yang bertekanan/dikompresikan.
4. Water pressure tank
Water pressure tank ini merupakan salah satu jenis bejana tekan yang berfungsi
sebagai penyimpan air yang bertekanan, yang dapat di alirkan melalui pipa-pipa
penyalur, dimana dari water pressure tank ini dapat di injeksikan kedalam suatu
sistem yang tekanannya lebih rendah dari tekanan atmosfir.
2.5 Bagian-bagian utama bejan tekan
Bagian-bagian utama dari bejan tekan antara lain:
1. Kepala bejana tekan yaitu sebagai penutup bagian samping atau bawah dan atas dari
suatu bejana tekan tersebut, bentuk dari kepala bejana tekan ini adalah setengah
lingkaran atau ellipsoidal 2:1. Tebal plat dari kepala bejana tekan ini tergantung
dengan hasil perhitungan (calculation) yang ditentukan dari karekteristik fluida
yang akan di proses didalam bagian dalam bejana tekan. Kepala bejana tekan ini
dapat dihubungan dengan dinding bejana tekan dengan cara pengelasan, dimana
ukuran atau diameter dari pada kepala bejana tekan harus sama dengan ukuran
dinding bejana tekan, untuk ketebalan kepala bejana tekan lebih tipis sedikit
dibandingkan dengan ketebalan dinding, sedangkan untuk jenis material yang
digunakan sama dengan material yang digunakan pada dinding. Cara pembuatan
dari kepala bejana tekan dengan cara punch dish.
Gambar 2.3 Kepala bejana tekan
2. Dinding (Shell), berbentuk silindar yang dapat menahan tekanan dari dalam maupun
tekanan dari luar. Tebalnya dinding tergantung dari hasil perhitungan dan dari
karekteristik dari fluida yang akan di proses didalam bejana tekan tersebut, dimana
dinding bejana tekan terbuat dari plat baja yang di roll di bentuk menjadi suatu
diameter lingkaran yang berbentuk tabung, pada ujung-ujung arah horizontal
disambungkan dengan cara pengelasan.
Gambar 2.4 Dinding bejana tekan
Ukuran dan diameter dari dinding bejana tekan jenis separator dapat disesuaikan
dengan hasil perhitungan kapasitas dan volume fluida yang akan di proses untuk di
pisahkan di dalam alat pemisah ini.
3. Lubang orang (Manhole), yaitu suatu lubang yang berfungsi untuk keluar masuknya
orang untuk membersihkan atau merawat . Besar dan ukuran dapat di tentukan
sesuai ukuran badan orang dewasa yaitu sekitar 20~24 atau 500mm ~ 600 mm
untuk diameter lobang nya, untuk rating di tentukan sesuai dengan rating dari nosel
inlet atau outlet dari bejana tekan yang akan di rencanakan.
Gambar Lobang orang
Gambar 2.5 Lobang orang (manhole)

4. Penyangga (saddle), yaitu penyangga berbetuk saddle yang di rencanakan
berdasarkan bentuk lingkaran yang ditempatkan pada bagian bawah dinding bejan
tekan yang berbentuk silinder, yang berfungsi sebagai penyangga bejana tekan.
Terdiri dari dua tipe yaitu:
a. Penyangga permanen (Fix saddle) yaitu dipasang di salah satu sisi separator
disambung dengan cara pengelasan sedang bagian satu sisi (bawah) disediakan
lubang baut guna untuk menyambung penyangga tersebut dengan cara
dipasang baut untuk menghubungkan antara pondasi atau kedudukan saddle.
b. Penyangga peluncur (Sliding saddle) yaitu cara penyambungan sama dengan
bejana tekan sama dengan poin a. Sedangkan sistim penyambungan dengan
penyangga juga menggunakan baut cara pemasangan diberi rengganan
(sliding), ini berfungsi sebagai peluncur sewaktu-waktu adanya pertambahan
panjang pada separator akibat adanya tegangan tarik yang timbul akibat
adanya tekanan dan temperatur yang diakibatkan dari bagian dalam bejana dan
untuk menghindari terjadinya pecahnya atau keretakan pada dinding bejana
tekan jenis separator.

5. Nosel atau flanges yaitu yang berfungsi sebagai penghubung antara bejana tekan itu
sendiri dengan proses pemipaan aliran fluida yang akan dialirkan keluar masuk
(nozzle outlet inlet) dari dan ke bejana tekan itu sendiri, dari dan ke proses lanjutan
ke dalam sistim pemipaan atau interface dengan alat-alat instrument pendukung
lainnya.
2.6 Bagian-bagian internal Bejana Tekan
Bejana tekan mempunyai bagian-bagian internal yang fungsi dan kegunaannya
bermacam-macam, berikut ini penjelasan mengenai bagaian-bagian internal, bejana
horizontal separator 3-Phase sesuai dengan gambar dibawah ini:
Gambar 2.6 Horizontal Separator 3-Phase Schematic diagram
(3
- Vane type inlet device, adalah alat berbentuk lingkaran terbuat dari potongan pipa,
sedangkan didalam pipa tersebut di beri plat penyekat atau menyerupai baling-baling,
alat ini berfungsi sebagai pemecah suatu aliran fluida yang masuk kedalam bejana
tekan dan sekaligus untuk mengurangi kecepatan supaya fluida antara gas dan cairan
bisa dipisahkan oleh vane secara gravitasi secepatnya dan lebih sempurna sehingga
untuk proses ini sesuai yang di kehendaki.
- Weir, adalah plat penyekat yang berfungsi sebagai pemisah atau pejebak antara
minyak mentah dengan air , karena berat jenis antara minyak dan air berbeda dan
minyak berat jenisnya lebih ringan dibandingkan dengan air maka minyak akan
mengalir di atas pemukaan air dan melewati plat penyekat tersebut sehingga dengan
sendirinya minyak akan berpisah. Sedangkan plat penyekat dipasang tidak permanen
(removable) tujuanya agar weir tersebut dapat di lepas untuk memudahkan pada saat
pembersihan atau perawatan (maintenance) didalam bejana tekan tersebut, bila suatu

(3
Ken Arnold Surface, Houstan Texas, Design of Oil-Handling Facilities System, hal.125
saat bejan tekan membutuhkan perawatan, apabila secara proses produksi tidak lagi
effektif bekerja secara normal.
- Mesh pad and perforated plate, adalah plat yang dipasang berlapis-lapis dan plat
tersebut dilubangi dan tujuan dipasang alat ini adalah sebagai penjebak kondensate
yaitu campuran antara minyak dan air tetapi lebih hal ini didominasi minyak sehingga
cairan tersebut akan mengalir menuju kebawah secara gravitasi, sehingga bercampur
menjadi satu dengan minyak yang berada di bawahnya. Mesh pad and perforated
plate ini material yang di gunakan adalah sejenis plat tahan karat atau stainless steel,
yang bertujuan agar tidak berubah secara fisik dan tidak mudah rapuh akibat dari
terkontiminasi dengan CO
2
yang terkadung didalam fluida atau minyak mentah.
- Vortex breaker atau pemecah aliran, adalah alat berbentuk lingkaran terbuat dari
potongan pipa sedangkan didalam pipa tersebut di beri plat penyekat atau menyerupai
baling-baling, alat ini berfungsi sebagai pemecah suatu aliran fluida yang akan keluar
melalui nosel pipa yang akan dialirkan keluar dari bagian dalam bejana tekan.
2.7 Bagian-bagian pendukung / accessories
1. Nosel pembuangan (drain), yaitu sebuah nosel berbentuk flanges yang dihubungkan
dengan pipa saluran pembuangan, yang diletakan dibagian paling bawah dinding
bejana tekan, drain nosel tersebut dihubungkan dengan katup atau katup guna
menutup atau membuka aliran dari dalam bejana tekan / bejana tekan. Nosel
pembungan (drain) ini dalam kondisi normal operasi selalu dalam kondisi tertutup.
2. Nosel untuk alat-alat instrumentasi (instrument device), yaitu nosel dihubungkan
dengan kebutuhan alat-alat instrumentasi, yang berfungsi sebagai alat kontrol guna
mengetahui tekanan, suhu . Disetting berdasarkan kebutuhan didalam bejana tekan,
seperti; PT (Pressure Transmitter), LSL (Level Swit Low), LSH (Level Swit High ),
LG ( Level Gauge), LT (Level Transmiter) dll. Dan masing-masing alat-alat
instrumentasi tersebut mempunyai fungsi satu sama lainya yang berbeda-beda.
3. Venting system, yaitu suatu alat instrumentasi yang berfungsi sebagai alat
keselamatan, yang mana mutlak harus di install atau dipasang dibagian atas dari
bejana tekan, alat ini bekerja secara otomatis karena sudah disetting sesuai dengan
tekanan maksimal, bila melebihi tekanan yang diijinkan pada bagian dalam dari
bejana tekan maka PSV akan membuka dengan secara otomatis, dengan terdorong
pegas keatas yang di tekan oleh tekanan yang terjadi didalam bejana tekan, maka
PSV mengeluarkan fluida yang bertekanan dari bejana tekan. Venting line tersebut
dialirkan ke vent system tertutup atau ke flare line atau gas buang hasil dari venting
tersebut di bakar ke dalam lubang pembakaran / burn pit.
4. Katup Keselamatan, yaitu suatu katup yang berfungsi sebagai pelindung bejana,
yang dipasang di bagian atas bejana guna melindungan bejana dari kerusakan
material atau sambungan pengelasan. Apabila telah melebihi tekanan perencanaan
maksimal yang dizinkan maka secara otomatis katup keselamatan akan bekerja
sesuai dengan berfungsinya yaitu mengeluarkan tekanan, sehingga tekanan didalam
bejana akan normal kembali sesuai dengan normal tekanan kerja yang diizinkan
yang telah ditentukan didalam perencanaan.
2.8 Fluida kerja
Fluida adalah suatu zat yang bentuknya dapat berubah secara terus menerus akibat
adanya tegangan geser. Pada benda padat gaya geser menyebabkan terjadinya perubahan
bentuk atau deformasi , akan tetapi fluida yang mempunyai bentuk kekentalan maupun yang
cair akan mengalami pergeseran antara satu bagian terhadap lainya bila ada gaya geser yang
bekerja padanya. ada dua bentuk fluida yang kita kenal yaitu ; cairan dan gas atau udara.
Cairan memiliki sifat bila diberikan dalam bentuk volume yang tertentu akan dapat berubah
bentuknya mengikuti bentuk ruang yang ditempatinya, sedangkan gas akan selalu mengisi
tempatnya betapapun besarnya dan volumenya. Pada cairan diperlukan perubahan tekanan
dan temperatur yang besar untuk memperoleh volume yang mudah terlihat. Cairan dapat
dikatakan inkopressible karena cairan tidak dapat dikompressikan, sedangkan gas dikatakan
kompressible karena gas dapat di kompressikan.
Secara umum sifat-sifat gas dikatagorikan sebagi berikut :
Sifat sifat umum.
= Rapat gas.
V = Volume.
M = Massa gas.
Sifat kompressibilitas, yaitu kemampuan menahan tekanan :
- Untuk Zat Cair, volume tetap, bentuk berubah mengikuti ruang yang ditempati. Tidak
dapat dimampatkan (inkompresible)
- Mengalir dari daerah yang tingi menuju daerah yang lebih rendah .
Untuk Gas, volume dan bentuk berubah mengikuti ruang yang ditempatinya dapat
dimampatkan ( kompressible ).

You might also like