You are on page 1of 4

Anggota Dewan Minta Jatah

Pemberitaan tentang anggota dewan minta jatah sedang menjadi trending-topic sendiri dibanyak media. Latar belakang adanya fenoma ini adalah keinginan memperoleh feedback dari apa yang telah dikeluarkan anggota dewan dalam menjadi anggota dewan. Untuk menjadi anggota dewan tak hanya mengeluar biaya yang sedikit, tetapi membutuhkan biaya yang besar. Biaya tersebut untuk pembiayaan kampanye dan juga untuk alokasi dana partai dimana calon anggota dewan tersebut diusung. Jadi anggota dewan mencari feedback untuk menutupi biaya yang dikeluarkan saat menjadi calon anggota dewan.

Masalah ini berawal ketika Dahlan Iskan mengungkapkan adanya pemerasan di BUMN oleh para anggota dewan di media. Tuntutan untuk mengungkapkan nama-nama oknum DPR yang diduga meminta jatah upeti kepada BUMN itu mencuat setelah muncul surat edaran dari Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam kepada para menteri dan jajaran di Kabinet Indonesia Bersatu II, yaitu Surat Edaran Nomor 542/Seskab/IX/2012 itu memuat tentang pengawalan APBN 2013-2014 untuk mencegah praktik kongkalikong dalam pengelolaan anggaran negara.

Dikutip dari kompas, Dahlan Iskan mengungkapkan ada 4 modus yang dilakukan oleh anggota dalam memeras BUMN,

1. Meminta fasilitas Dahlan mengatakan, anggota Dewan kerap meminta berbagai fasilitas kepada BUMN. Hal ini dilakukan untuk memuluskan sebuah proyek atau kucuran dana tertentu.

2. Meminta proyek Dalam hal meminta jatah proyek, Dahlan menuturkan, praktik ini tidak hanya dilakukan

legislatif, tetapi juga oknum eksekutif kepada jajaran direksi BUMN. Modusnya, untuk pengadaan tertentu yang dilakukan BUMN, oknum-oknum ini "bermain" dengan menitipkan rekanan yang dikenalnya untuk menjadi pemenang tender.

3.Memasukkan pegawai di BUMN Dahlan mengakui, masih ada oknum-oknum yang berusaha memanfaatkan jabatannya untuk menekan direksi BUMN. Salah satunya dengan berupaya memasukkan sanak keluarganya untuk menjadi pegawai BUMN. Namun, Dahlan menjelaskan, praktik ini bisa dicegah karena BUMN memiliki pola dan peraturan perekrutan sendiri.

4. Meminta uang "terima kasih" Kendati tidak membantah adanya praktik kongkalikong dengan uang terima kasih ini, Dahlan mengaku belum pernah mengalaminya secara langsung. Namun, Dahlan menjelaskan, ada praktik kongkalikong antara oknum anggota Dewan dan direksi BUMN dengan cara memberikan uang miliaran rupiah kepada anggota DPR.

Dahlan Iskan pun dipanggil oleh Badan Kehormatan DPR untuk menjelaskan tentang ucapannya di media tentang anggota DPR yang meminta jatah atau memeras BUMN. Dalam hal ini Dahlan Iskan pada tanggal 5 November 2012 memberikan 2 nama anggota DPR yang memeras BUMN. Selanjutnya pada tanggal 7 November 2012 memberikan 5 nama anggota dewan kepada BK DPR. Kemudian pada tanggal 12 November 2012 Dahlan Iskan membatalkan 2 nama lewat surat. Dua nama anggota DPR yang disampaikan Dahlan pertama kali ke BK DPR, telah diungkapkan BK kepada publik. Mereka adalah anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Golkar Idris Laena, dan anggota Komisi XI DPR dari Fraksi PDIP Sumaryoto.

Rencanaya setelah masa reses, BK DPR akan memanggil 3 Direksi BUMN yang disebut Dahlan Iskan sebagai pihak yang mengalami pemerasan yang dilakukan oknum anggota DPR.BK DPR meminta direksi BUMN ini untuk menyampaikan termasuk jika ada bukti-bukti rekaman, sms atau lainnya yang akan ditelusuri. Ketiga direksi yang dipanggil pada hari selasa 20 November 2012 adalah Dirut PT PAL, PT Garam, dan PT Merpati Nusantara Airlines.

Salah satu direksi yang hadir adalah Direktur Utama PT Garam, Yulian Lintang memenuhi panggilan BKDPR terkait laporan Menteri BUMN Dahlan Iskan soal anggota DPR pemeras BUMN. Yulian mengakui kebenaran laporan Dahlan bahwa memang ada anggota DPR yang minta bagian terkait pembahasan Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada BUMN yang dipimpinnya. BKDPR mengatakan bahwa anggota dewan ada yang meminta satu persen, ada yang di atas satu persen, dan ada yang lima persen.

Mantan Menteri BUMN, Laksamana Sukardi, mengatakan bahwa praktik "minta jatah" itu sudah berlangsung lama dan sulit dicegah. Latar belakang pejabatnya pun bermacam-macam. Ada yang memang seorang pedagang, ada juga untuk kepentingan partai politiknya. Soal langkah Dahlan Iskan yang berupaya membongkar praktik pemerasan sejumlah anggota Dewan kepada BUMN, Laksamana menilai langkah itu sudah tepat, tetapi dia menekankan, jika Dahlan ingin menjadi whistleblower dalam kasus ini, maka segala bukti harus disiapkan dulu.

Melihat dari perkembangan kasus ini, hendaknya kasus ini segera diselesaikan. Diharapkan pihak-pihak yang terkait memberikan bukti-bukti yang nyata dan kuat, sehingga kasus ini didapatkan penyelesaian dan rakyat tahu apa yang sebenarnya. Apalagi pemerasan dan minta jatah kepada BUMN yang mengunakan APBN tidak sesuai dengan mental pancasila. Bila hal ini tidak terselesaikan, dimungkinkan masalah kongkalikong ini terus ada sampai anak cucu.

PAPER PENDIDIKAN PANCASILA ANGGOTA DEWAN MINTA JATAH

Disusun oleh :

Nama NIM Prodi/Fakultas Dosen pengampu

: Asterina Wulan Sari : 13030 : THP/Pertanian : Ibu Rustinah Ruslan

You might also like