You are on page 1of 5

30

ott
2007

KEMAGNETAN
03:18 alljabbar
Komentar (17)
Bisakah kita hidup tanpa magnet, jawabnya tidak karena kita bisa berdiri di permukaan bumi
juga karena ada magnet, semua alat yang kita gunakan juga menggunakan magnet.
Untuk lebih paham tentang magnet, mari kita pelajari materi berikut ini.

PENGGOLONGAN BENDA BERDASARKAN SIFAT MAGNETNYA.

Berdasarkan sifat magnetnya benda dibagi menjadi 2 macam yaitu ferromagnetik (benda yang
dapat diterik kuat oleh magnet), parramagnetik (denda yang dapat ditarik magnet dengan lemah)
dan diamagnetik (benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet).
Contoh ferromagnetik adalah besi, baja, nikel dan kobalt.
Contoh parramagnetik adalah platina dan aluminium.
Contoh diamagnetik adalah seng, dan bismut.

Setiap magnet mempunyai sifat (ciri) sebagai berikut :


(1) dapat menarik benda logam tertentu.
(2) gaya tarik terbesar berada di kutubnya.
(3) selalu menunjukkan arah utara dan selatan bila digantung bebas.
(4) memiliki dua kutub.
(5) tarik menarik bila tak sejenis.
(6) tolak menolak bila sejenis.

CARA MEMBUAT MAGNET

Untuk membuat magnet dapat dilakukan dengan menggunakan 3 cara yaitu penggosokan,
mengaliri dengan arus, dan cara induksi.
Saat membuat magnet dengan cara menggosok maka hal yang perlu diperhatikan adalah
penggosokan harus searah (teratur) tidak boleh bolak-
balik.
Perhatikan gambar di bawah ini

Untuk cara Induksi dapat ditunjukkan seperti gambar dibawah ini


Magnet dapat menarik benda logam tertentu karena susunan magnet elementer didalam magnet
itu tersusun teratur. Bila kita bisa membuat susunan magnet elementer teratur maka kita bisa
membuat magnet.

TEORI KEMAGNETAN BUMI

Kutub utara magnet bumi berada di sekitar kutub selatan bumi, sedangkan kutub selatan magnet
bumi berada disekitar kutub utara bumi. Antara kutub utara magnet bumi dengan kutub selatan
bumi tidak berimpit, ini juga terjadi pada kutub selatan magnet bumi. Akibat hal tersebut maka
bila kita melihat kompas menunjukka arah selatan ini berarti tidak menunjukkan persis arah
selatan tetapi mengalami penyimpangan sedikit dari kutub selatan bumi. Penyimpangan ini
membentuk sudut yang disebut dengan sudut deklinasi.

Apabila kita membawa kompas dari katulistiwa menuju kutub bumi maka kompas itu akan
condong ke bawah atau ke atas. Kecondongan ini karena tertatik oleh kutub magnet bumi. Sudut
yang dibentuk dari kecondongan kompas terhadap arah horisontal disebut dengan sudut
inklinasi.

dic

2007

MEDAN MAGNET DISEKITAR KAWAT BERARUS


Hans Chiristian Oersted (1777 - 1851) adalah ahli fisika dari Denmark. Ia berhasil
mengungkapkan misteri hubungan antara listrik dengan magnet. Oersted berhasil membuktikan
bahwa penghantar yang dialiri arus listrik dapat menghasilkan medan magnet.
Perhatikan percobaan berikut ini!
Keterangan :
(a) Kawat ketika belum dialiri arus listrik, jarum kompas berimpit dengan kawat.
(b) Kawat dialiri arus listrik ke arah selatan maka jarum kompas akan menyimpang
ke arah timur
(c) Kawat dialiri arus listrik ke arah utara maka jarum kompas akan menyimpang ke
arah barat.

Percobaan di atas membuktikan bahwa ketika kawat dialiri arus maka akan ada
medan magnet yang timbul di sekitar kawat, hal ini bisa dibuktikan dengan
menyimpangnya jarum kompas. Arah medan magnet yang ditimbulkan dapat
ditentukan dengan menggunakan aturan tangan kanan.
Ibu jari menunjukkan arah arus listrik (I) dan keempat jari menunjukkan arah medan
magnet (B)

GAYA LORENTZ
Telah kita bahas bahwa apabila kawat dialiri arus listrik maka akan menimbulkan medan magnet
disekitarnya (baca bab medan magnet disekitar kawat berarus).
Bila penghantar berarus di letakkan di dalam medan magnet , maka pada penghantar akan timbul
gaya. Gaya ini disebut dengan gaya lorentz. Jadi gaya lorentz adalah gaya yang dialami kawat
berarus listrik di dalam medan magnet. Sehingga dapat disimpulkan bahwa gaya Lorentz dapat
timbul dengan syarat sebagai berikut :
(a) ada kawat pengahantar yang dialiri arus
(b) penghantar berada di dalam medan magnet

perhatikan gambar di bawah ini


Bagaimana gaya lorentz berfungsi, maka lakukan percobaan dengan mengamati
bentuk medan magnet atau garis gaya magnet selama percobaan.
Bila pengamatan dilakukan dengan benar maka akan diperoleh :
(a) Makin besar arus listrik yang mengalir, makin besar pula gaya yang bekerja dan
makin cepat batang penghantar bergulir.
(b) Bila polaritas sumbu dirubah, maka penghantar akan bergerak dalam arah yang
berlawanan dengan gerak sebelumnya.

MENENTUKAN ARAH GAYA LORENTZ

Arah gaya lorentz dapat ditentukan dengan aturan tangan kanan. Jari-jari tangan
kanan diatur sedemikian rupa, sehingga Ibu jari tegak lurus terjadap telunjuk dan
tegak lurus juga terhadap jari tengah. Bila arah medan magnet (B) diwakili oleh
telunjuk dan arah arus listrik (I) diwakili oleh ibu jari, maka arah gaya lorentz (F) di
tunjukkan oleh jari tengah.
perhatikan gambar berikut :
Gaya lorentz pada penghantar bergantung pada faktor sebagai berikut :
(1) kuat medan magnet (B)
(2) besar arus listrik (I)
(3) panjang penghantar

sehingga dapat dirumuskan

F = B.I.L

keterangan :
F adalah gaya lorentz (N)
B adalah kuat medan magnet (Tesla)
I adalah kuat arus listrik (A)
L adalah panjang penghantar (m)

You might also like