You are on page 1of 5

TUGAS 2 ILMU SOSIAL DASAR

Nama NPM Kelas

: Harry Wicaksono : 1A113137 : 4KA36

1. Definisi pemuda Pemuda diidentikkan dengan kaum muda yang merupakan generasi bangsa, yang akan menentukan perubahan-perubahan dimasa yang akan datang. Sebagai seorang mahasiswa/mahasiswi kita adalah pemuda yang memiliki intelektual yang dapat berpikir demi perubahan dan kemajuan negara ini. Telah kita ketahui bahwa pemuda atau generasi muda merupakan konsep-konsep yang selalu dikaitkan dengan masalah nilai. hal ini merupakan pengertian idiologis dan kultural daripada pengertian ini. Di dalam masyarakat pemuda merupakan satu identitas yang potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan bangsanya karma pemuda sebagai harapan bangsa dapat diartikan bahwa siapa yang menguasai pemuda akan menguasai masa depan. Princeton mendefinisikan kata pemuda (youth) dalam kamus Webstersnya sebagai the time of life between childhood and maturity; early maturity; the state of being young or immature or inexperienced; the freshness and vitality characteristic of a young person. Pernyataan ini menunjukkan bahwa pemuda adalah sebuah kehidupan yang berdiri direntang masa kanak-kanak dan masa dewasa dimasa inilah seorang pemuda bersifat labil, kontrol emosi dan kstabilan pendirian masih bisa dipengaruh oleh pihak luar. Seorang pemuda mempunyai ciri yang khas yang menggambarkan seperti apa ia terlihat yang menunjukkan kepribadiannya. Jadi pemuda identik dengan sebagai sosok individu yang berusia produktif dan mempunyai karakter khas yang spesifik yaitu revolusioner, optimis, berpikiran maju, memiliki moralitas, dsb. Kelemahan mecolok dari seorang pemuda adalah kontrol diri dalam artian mudah emosional, sedangkan kelebihan pemuda yang paling menonjol adalah mau menghadapi perubahan, baik berupa perubahan sosial maupun kultural dengan menjadi pelopor perubahan itu sendiri.

2. Peran mahasiswa dan pemuda di masyarakat Dalam kehidupannya seorang pemuda dituntut dapat bersosialisasi dengan masyarakat lainnya. Proses sosialisasi pemuda didefinisikan proses yang membantu individu melalui belajar dan penyesuaian diri. Proses sosialisasi sebenarnya berawal dari dalam keluarga. Melalui proses sosialisasi, individu (pemuda) akan terwarna cara berpikir dan kebiasaankebiasaan hidupnya dengan proses sosialisasi, individu menjadi tahu bagaimana ia mesti bertingkah laku ditengah-tengah masyarakat dan lingkungan budayanya. Sesuai dengan

pepatah lama semakin banyak dilihat semakin banyak dirasa. Jadi pengalaman adalah hal yang dibutuhkan seorang pemuda bisa bertindak dan mengasah pola pikirnya untuk perubahan yang akan datang. Peran pemuda sangat dibutuhkan dalam pembangunan. Seorang pemuda dituntut dapat merubah keadaan kearah yang lebih baik bukannya memperburuk keadaan atau merusak tatanan yang telah ada. Calon-calon pemimpin yang akan datang, tokoh masyarakat atau bahkan menjadi panutan untuk orang lain. Dalam jejak rekamnya, pemuda acapkali dalam posisi sebagai pelopor pembaharuan, pelatuk perubahan sekaligus pengawal perubahan. Semangat perubahan yang menjiwai semangat desentralisasi mestinya menemukan titik yang sama dengan peran yang telah melekat dalam diri pemuda. Menterjemahkan peran-peran strategis yang memberi konstribusi bagi percepatan pembangunan daerah menjadi pilihan yang tidak boleh berlalu tanpa pemaknaan dari pemuda. Praktek desentralisasi yang acapkali tidak tepat diterjemahkan oleh pemerintah daerah, perlu terus mendapat kontrol dari masyarakat. Maka, Pilihan sebagai oposisi (pengontrol kebijakan)dalam setiap kebijakan pembangunan daerah juga merupakan pilihan strategis bagi pemuda. Beberapa peran yang kita lihat dari seorang mahasiswa sebagai elemen pemuda yang paling tidak tiga peran, yang pertama Guardian Value( penjaga nilai), maksudnya mahasiswa dengan potensi idealisme, kritis dan daya juang tinggi mahasiswa bisa berlaku sebagai control social ataupun pelurus nilai-nilai luhur yang hendak dicapai. Yang kedua mmahasiswa memiliki peran sebagai Iron stock( persedian besi), maksudnya bahwa pemuda memiliki potensi ilmu, memiliki kreatifitas, bakat kepemimpinan adalah asset buat masa depan sebagai generasi yang akan meneruskan pergerakan pemerintahan. Selain itu pemuda mempunyai peran juga sebagai Agen of Change (pembawa perubahan). Ini dikarenakan mahasiswa mempunyai kombinasi-kombinasi potensi seperti kritis, idelais, kreatif dan independen maka gerakan mereka membawa sebuah perubahan ke arah yang lebih baik.

3. Pembinaan Pemuda Organisasi kepemudaan adalah lembaga yang menghimpun segenap potensi anak muda baik mahasiswa maupun anak sekolah yang masuk kategori pemuda bahkan mereka yang tidak menjadi anak terdidik. Organisasi kepemudaan ini berdiri bersama dengan visi dan stgruktur kepemimpinan, budaya dan model aktualisasi ide dan gagasanya.

Pemuda yang terhimpun di dalamnya menjalani proses kaderisasi, interaksi dan uji kemampuan meminpin dengan adanya struktur kepemimpinan yang di tata melalui forumforum kongres dan pengambilan kebijakan strategis lainnya.Pendidikan dalam sistem perkaderan dan rekrutmen tercipta melalui proses ideologisasi, prosesnya dengan mengikuti tahapan perkaderan 1, perkaderan 2 dan tahapan selanjutnya perkaderan sosial dan keterampilan lainnya. Dari proses tersebut terjadi konsolidasi pemikiran, pembentukan watak, mental, tradisi dan kemampuan yang lebih dari pemuda yang tidak berorganisasi. Disinilah peran penting organisasi kepemudaan sebagai pembentuk karekater dan kualitas anak muda di Indonesia. Dalam kepanitian anak muda yang tergabung dalam sebuah organisasi kepemudaan terlatih melakukan menajemen kepemimpinan dan koordinasi. Seorang ketua panitia dilatih melakukan koordinasi dengan panitia lainnya, pembagian tugas sehingga tercipta peran masing-masing. Dengan mengikuti kegiatan organisasi kepemudaan seperti ini kita mendapat pengalaman berorganisasi. Bagaimana bekerja dalam komunitas yang terdiri dari individuindividu majemuk, beraneka ragam latar belakang dan pola pikir. Selain emperoleh pengalaman berorganisasi, kita juga mendapatkan pengalaman dan menambah wawasan dalam bidang yang kita kerjakan. Misalnya, bila bertugas sebagai seksi publikasi, kita akan mendapat pengalaman bagaimana berhubungan dengan orang lain di luar kelompok sendiri, bagaimana mempromosikan kegiatan yang kita buat dan media yang akan digunakan.

4. Masalah generasi muda Fungsi sepeda motor adalah untuk memudahkan masyarakat bepergian dari rumah ke tempat lain atau sebaliknya dalam waktu yang pendek. Tidak seperti dulu, orang orang sering berjalan kaki atau bersepeda bila bepergian. Sekarang, sepeda motor disalahgunakan oleh sebagaian anak muda, yaitu untuk kebut-kebuatan. Dengan menggunakan motor yang sudah tidak jelas bentuknya di mana bagian-bagian motor yang seharusnya tetap terpasang demi kemanan dilepaskan, tidak menggunakan helm dan apalagi dilakukan di malam hari dengan motor tanpa lampu tentu sangat berbahaya tidak hanya hanya diri sendiri namun juga pengguna jalan lain karena kebut-kebutan pasti dilakukan tanpa kosentrasi penuh. Yang penting mereka bisa melaju dengan cepat agar tidak dikalahkan oleh lawan-lawannya.

Bila salah satu dari mereka bisa menang, dia merasa hebat. Dan, memang rasa hebat itulah yang menjadi tujuannya. Mereka semua tak menyadari bahwa tindakan kebut-kebutan dapat membuat dirinya celaka dan membuat celaka atau tewasnya orang lain bila sepeda motornya jatuh atau menabrak orang, sepeda motor atau mobil bahkan warga yang tinggal disekitar pasti terganggu. Untuk mengatasinya yang mungkin bisa dilakukan adalah dengan Penindakan oleh aparat berwenang ( kepolisian ) secara lebih tegas. Petugas harus melakukan penjagaan yang ketat di jalan-jalan yang sering digunakan untuk kebut-kebutan. Bila mendapati pengebut yang tidak memakai helm dan tidak membawa surat-surat kendaraan dan SIM, dia harus ditindak dengan tegas agar pelaku menjadi jera. Pembinaan, dengan tujuan untuk mengadarkan para pelaku kebut kebutan bahwa kebutkebutan itu merugikan semua pihak. Pembinaan bisa dilakukan oleh aparat kepolisian secara rutin di masyarakat atau oleh guruguru di sekolah-sekolah. Orang tua dan masyarakat harus ikut mengawasi dan mencegah tindakan kebutkebutan atau melaporkan pada pihak berwajib bila melihat tindakan tersebut. Orang tua harus selalu mengingatkan anak-anaknya agar hati-hati di jalan dan melakukan kebut-kebuatan.

You might also like