You are on page 1of 21

ANTIBIOTIK TBC

Oleh Kelompok I

Dosen Pembimbing:
AYU IRMA YESSY, S.FAR.,APT

Pengertian Antibotik

Antibiotik adalah segolongan senyawa, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme, khususnya dalam proses infeksi oleh bakteri

Definisi TBC

Tuberkolosis atau TBC adalah infeksi karena bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang dapat merusak paruparu tapi dapat juga mengenai sistem saraf sentral (meningitis, sistem lymphatic, sistem sirkulasi (miliary TB), sistem genitourinary, tulang dan sendi.

Pengobatan TBC

Pengobatan TBC Kriteria I (Tidak pernah terinfeksi, ada riwayat kontak, tidak menderita TBC) dan II (Terinfeksi TBC/test tuberkulin (+), tetapi tidak menderita TBC (gejala TBC tidak ada, radiologi tidak mendukung dan bakteriologi negatif) memerlukan pencegahan dengan pemberian INH 510 mg/kgbb/hari.

Lanjutan....

Pencegahan (profilaksis) primer Anak yang kontak erat dengan penderita TBC BTA (+). INH minimal 3 bulan walaupun uji tuberkulin (-). Terapi profilaksis dihentikan bila hasil uji tuberkulin ulang menjadi (-) atau sumber penularan TB aktif sudah tidak ada. Pencegahan (profilaksis) sekunder Anak dengan infeksi TBC yaitu uji tuberkulin (+) tetapi tidak ada gejala sakit TBC. Profilaksis diberikan selama 6-9 bulan

Obat TBC di bagi:

Etambutol, Streptomisin, Pirazinamid. Memperlihatkan efektifitas yang tinggi dengan toksisitas yang masih dapat ditolerir, sebagian besar penderita dapat disembuhkan dengan obat-obat ini. Obat sekunder : Exionamid, Paraaminosalisilat, Sikloserin, Amikasin, Kapreomisin dan Kanamisin

Obat primer : INH (isoniazid), Rifampisin,

Pengobatan TBC pada orang dewasa


Kategori 1 : 2HRZE/4H3R3 Selama 2 bulan minum obat INH, rifampisin, pirazinamid, dan etambutol setiap hari (tahap intensif), dan 4 bulan selanjutnya minum obat INH dan rifampisin tiga kali dalam seminggu (tahap lanjutan). Diberikan kepada:

Penderita baru TBC paru BTA positif. Penderita TBC ekstra paru (TBC di luar paru-paru) berat.

Lanjutan..

Kategori 2 : HRZE/5H3R3E3 Diberikan kepada:


Penderita

kambuh. Penderita gagal terapi. Penderita dengan pengobatan setelah lalai minum obat.

Lanjutan..

Kategori 3 : 2HRZ/4H3R3 Diberikan kepada:


Penderita

BTA (+) dan rontgen paru mendukung aktif.

Pengobatan TBC pada anak


2HR/7H2R2 : INH+Rifampisin setiap hari selama 2 bulan pertama, kemudian INH +Rifampisin setiap hari atau 2 kali seminggu selama 7 bulan (ditambahkan Etambutol bila diduga ada resistensi terhadap INH). 2HRZ/4H2R2 : INH+Rifampisin+Pirazinamid: setiap hari selama 2 bulan pertama, kemudian INH+Rifampisin setiap hari atau 2 kali seminggu selama 4 bulan (ditambahkan Etambutol bila diduga ada resistensi terhadap INH).

1. Isoniazid
Nama generik : isoniazid Nama dagang : inoxin, kapedoxin, pulmolin, suprazid Indikasi : tuberkulosis dalam kombinasi dengan obat lain Kontra-indikasi : penyakit hati yang aktif Bentuk sediaan : tablet Dosis dan aturan pakai : dewasa : 5 mg/kg per hari (dosis yang biasanya 300 mg/hari), 10 mg/kg/hari 3 kali seminggu atau 15 mg/kg 2 kali seminggu (maksimal 900 mg)

Lanjutan.
Anak : 10-15 mg/kg/hari dalam 12 dosis terbagi (maksimal 300 mg/hari), 20-30 mg/kg 3 kali seminggu (maksimal 900 mg) Efek samping : mual, muntah, konstipasi, neuritis perifer, dengan dosis tinggi, neuritis optic, kejang, episode psikosis, vertigo, reaksi hipersensitif seperti demam, eritema multiforme, purpura, agranulositosis, anemia hemolitik, anemia aplastik, hepatitis (terutama pada usia lebih dari 35 tahun), sindrom Sistemik Lupus Eritema, elagra, hiperrefleksia,hiperglikemia dan ginekomastia Resiko khusus : kelainan fungsi hati

2. Pirazinamid
Nama generik : pirazinamid Nama dagang : corsazinamid, prazina, sanazet, TB Zet Indikasi : tuberkulosis dalam kombinasi dengan obat lain Kontra-indikasi : porfiria gangguan fungsi hati berat, hipersensitifitas terhadap pirazinamid Bentuk sediaan : tablet Dosis dan aturan pakai : dewasa : 15-30 mg/kg/hari, 50 mg/kg dua kali seminggu, 2530 mg/kg ( maksimal 2,5 g) 3 kali seminggu.

Lanjutan..

anak : 15-30 mg/kg/hari (maksimal 2 g/hari), 50 mg/kg/dosis 2 kali seminggu (maksial 4 g/dosis) Efek samping : hepatotoksisitas termasuk demam, anoreksia, hepatomegali, splenomegali, jaundice, kerusakan hati, mual, muntah, urtikaria, artralgia, anemia sideroblastik. Resiko khusus : kelainan hati kronik

3. Rifampisin
Nama generik : rifampisin Nama dagang : lanarif, medirif, rifabiotic, rimactane, rifamtibi, rifacin Indikasi : bruselosis, legionelosis, infeksi berat stafilokokus kombinasi dengan obat lain. Tuberkulosis dalam kombinasi dengan obat lain Kontra-indikasi : jaundice (sakit kuning) Bentuk sediaan : kapsul, kaptab

Lanjutan..

Dosis dan aturan pakai : 10 mg/kg (8-12 mg/kg) per hari, maksimal 600 mg/hari 2 atau 3 kali seminggu Efek samping : gangguan saluran cerna seperti anoeksia, mual, muntah, sakit kepala.

4. Etambutol
Nama generik : etambutol Nama dagang : bacbutol, corsabutol, parabutol Indikasi : tuberkulosis dalam kombinasi dengan obat lain Kontra-indikasi : anak di bawah 6 tahun, neurotis optic, gangguan penglihatan Bentuk sediaan : tablet

Lanjutan..

Dosis dan aturan pakai : dewasa : 1525 mg/kg/hari, 50 mg/kg 2 kali seminggu, 25-30 mg/kg 3 kali seminggu anak (di atas 6 tahun) : 15-20 mg/kg/hari (maksimal 1 g/hari), 50 mg/kg 3 kali seminggu (maksimal 4 g/dosis) Efek samping : neuritis optic, buta warna merah/hijau, neuritis perifer Resiko khusus : kelainan ginjal

5. Streptomisin
Nama generik : streptomisin Nama dagang : streptomisin sulfat meiji Indikasi : tuberkulosis dalam kombinasi dengan obat lain Kontra-indikasi : hipersensitif terhadap aminoglikosida Bentuk sediaan : serbuk injeksi 1g/vial, 5 g/vial

Lanjutan..
Dosis dan aturan pakai : dewasa : 15 mg/kg/hari (maksimal 1g), 25-30 mg/kg 2 kali seminggu (maksimal 1,5g), 25-30 mg/kg 3 kali seminggu (maksimal 1g) anak : 20-40 mg/kg/hari (maksimal 1 g/hari), 20-40 mg/kg 2 kali seminggu (maksimal 1 g), 25-30 mg/kg 3 kali seminggu) Efek samping : ototoksisitas, nefrotoksisitas yang biasanya terjadi pada orang tua atau gangguan fungsi ginjal Resiko khusus : wanita hamil, kelainan ginjal

M atur N embah N uwun


Terimakasih
Semoga Bermanfaat

You might also like