You are on page 1of 3

TUGAS ANALISA JURNAL KESEHATAN Effect of Integration of Supplemental nutrition with public health programmes in pregnancy and early

childhood on cardiovascular risk in rural Indian adolescents : long term follow-up of Hyperabad nutrition trial
Untuk Memeunuhi Tugas Keperawatan Anak Dosen Pembimbing : Maria Putri SariUtami, S.Kep., Ns

Disusun Oleh : Nama : Rossa Sulistyowati Kelas : II C NIM : 2220112009/ 42

AKADEMI KEPERAWATAN YAYASAN NOTOKUSUMO YOGYAKARTA 2013

ANALISIS JURNAL Penelitian yang dilakukan ini berbasis di pedalaman India, di sebuah desa bernama Hiperabad. Ini di katakan penting karena masalah yang di hadapi oleh negara-negara berkembang dengan kondisi sosial rendah adalah sama. Mulai dari pemenuhan gizi yang kurang, kurangnya keterpaparan informasi, tingginya angka kehamilan di bawah umur, dan juga gaya hidup yang tidak sehat. Berdasarkan pada penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Peneliti yang sama, penyakit Kardiovaskular pada ibu hamil, balita dan remaja awal di pedalaman India dapat terprogram/ direncanakan sejak usia muda berdasarkan pada persisten dari kelenjar endokrin, efek psikologi, dan adaptasi metabolik yang dapat dilihat dari wajah seseorang yang terkena kekurangan nutrisi. Konsumsi dari makanan yang tidak adekuat pada saat usia muda dan juga gaya hidup yang buruk secara berhubungan menyebabkan tinggi nya faktor penyakit kardiovaskular pada negara dengan penduduk yang berpendapatan yang kurang hingga sedang, dimana penduduk yang memilki masalah kurang nutrisi dan penduduk pandatang hidup berdampingan. Bukti langsung dari hubungan antara asupan makanan yang tidak memadai dan dengan faktor resiko pada usia muda hampir tidak ada. Maka dari itu, penelitian ini mengamati pada remaja yang lahir di suatu komunitas tertentu yang diberikan suplemen gizi tambahan pada saat didalam kandungan dan pada saat balita. Penelitian yang dilakukan adalah dengan menggunakan berbagai metode mulai dari perbaikan gizi, penambahan jumlah suplemen dan tentunya dengan pengukuran menggunakan alat yang berstandar internasional. Suplemen yang di berikan bernama upma yang khusus dibuat dari jagung-kedelai yang dicampur (120gr) dan minyak dari kedelai (16 gr), yang dapat menambah sebanyak 20gr protein bagi wanita dan menambahkan setengah nya untuk anak. Tidak ada nutrisi protein lain yang ditambahkan ke dalam suplemen ini. Data yang didapat dapat dikelompokkan berdasarkan tingkatan desa dan rumah tangga. Untuk mendapatkan data akurat dengan hasil yang berbeda di tiap tingkatan. Ini sama saja dengan memeriksa interaksi disamping intervensi hubungan antara makanan yang diberikan dan jenis kelamin pada peserta. Perbedaan jenis kelamin dalam pemenuhan gizi juga mengakibatkan resiko penyakit kardiovaskular. Berdasarkan pada penelitian tersebut, disebutkan bahwa dari 68% ibu hamil yang di berikan percobaan dengan mengkonsumsi nutrisi yang diberi nama upma menunjukkan perkembangan yang maksimal. Anak anak yang diberikan nutrisi ini juga mengalami hal yang sama dengan yang diharapkan. Hasil yang didapat adalah resiko kekurangan zat gizi berupa protein ini berakibat pada masalah kesehatan diantara nya gizi buruk, dimana kekurangan protein dapat mengakibatkan metabolisme tubuh terganggu sehingga sel-sel yang seharusnya mengalami perkembangan dan pembaruan menjadi terganggu. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa pemberian suplemen dan pada ibu hamil juga meningkatkan berat dari bayi yang dikandung. Pemberian suplemen pada

balita dan remaja juga mengurangi resiko kurang gizi dan juga dapat mengurangi resiko dari penyakit kardiovaskular dimasa yang akan datang, juga dibarengi dengan konsumsi dengan makanan yang adekuat dan juga gaya hidup sehat. Beberapa program yang sama sudah sudah lebih dahulu ada pada beberapa negara berkembang. Namun kemampuan mereka mulai dipertanyakan mengingat konsentrasi mereka pada penelitian tentang obesitas yang jelas menjadi pendemi dari penyakit kardiovaskuler. Sebagai contoh, kelompok penelitian sebelumnya dari India menemukan resiko dari Diabetes dan toleransi gangguan glukosa pada saat umur 2 tahun dikaitkan dengan berkurangnya jaringan lemak pada saat berusia 12 tahun.

Sumber : http://www.bmj.com/content/337/bmj.a605

You might also like