You are on page 1of 10

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA I

BAB V POTENSI, MASALAH DAN REKOMENDASI KELURAHAN KALI RUNGKUT


5.1
5.1.1

POTENSI
Potensi Wilayah Perencanaan Secara Umum

5.1.2

Potensi Wilayah Perencanaan Ditinjau dari Tiap Aspek 5.1.2.1 Potensi Fisik Dasar 1. Kelurahan Kali Rungkut tidak terpengaruh erosi atau abrasi karena selain tidak memiliki garis pantai, kemiringan lahannya juga tergolong datar berkisar antara 0-2%. 2. Ditinjau dari jenis tanahnya yaitu aluvial, Kelurahan Kali Rungkut berpotensi untuk dijadikan kawasan pertanian dan perkebunan. 3. Kelurahan Kali Rungkut memiliki struktur daya tahan tanah yang kuat untuk didirikan bangunan. 4. Suhu tertinggi terjadi pada musim hujan sehingga dapat dimanfaatkan sebagai musim tanam pada kawasan pertanian dan perkebunan. 5. Jenis tanaman yang mendominasi Kelurahan kali Rungkut adalah pepohonan mangga yang memiliki nilai ekonomis dan juga sebagai pengatur iklim mikro. 5.1.2.2 Potensi Kependudukan 1. Sex ratio antara penduduk laki-laki dan perempuan cenderung rendah dan seimbang. 2. Tingginya jumlah penduduk usia produktif.

Kelurahan Kali Rungkut merupakan pusat pelayanan UD Rungkut dengan fungsi kegiatan utama sebagai perdagangan dan jasa dan pemusatan kegiatan ditempatkan di sekitar Jalan Raya Rungkut. Aktivitas perdagangan dan jasa di Kelurahan Kali Rungkut ditunjang dengan daya tahan tanah yang kuat sehingga mampu menahan beban dari bangunan perdagangan dan jasa serta bangunan pendukung aktivitas tersebut. Selain itu, perdagangan dan jasa sebagai potensi utama didukung pula dengan pola jaringan jalan grid yang memudahkan pergerakan orang dan barang. Dalam upaya pengembangan dan optimalisasi kawasan perdagangan dan jasa, dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan kualitas baik. Oleh karena itu, jumlah penduduk usia produktif di Kelurahan Kali Rungkut yang tinggi disertai dengan upaya pemberdayaan masyarakat dirasa dapat mendukung fungsi kegiatan utama kelurahan. Apabila dilihat berdasarkan aspek lingkungan, warga Kelurahan Kali Rungkut sudah memiliki inisiatif yang baik dalam hal pengolahan sampah. Hal ini ditunjukkan melalui pengolahan sampah secara mandiri oleh warga Rungkut Lor Gang 7 dengan konsep reduce, reuse, dan recycle sampah menjadi barang kerajinan bernilai ekonomis. Warga di daerah tersebut juga sudah menerapkan konsep green and clean yang merupakan salah satu upaya penghijauan Kota Surabaya.

V-

FAKTA DAN ANALISA KELURAHAN KALI RUNGKUT

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA I

5.1.2.3 Potensi Pemanfaatan Ruang 1. Ketersediaan perdagangan dan jasa yang memadai dan pengembangan pada jalan kolektor sekunder yang potensial. 2. UBAYA dan kawasan industri memberikan penghasilan tambahan untuk rumah kost. 3. Tanah dengan status petok D, dimungkinkan untuk dilakukan pembebasan lahan. 5.1.2.4 Potensi Karakteristik bangunan 1. Ketinggian bangunan di Kelurahan Kali Rungkut sesuai dengan Ketentuan Zonasi (Ketentuan Teknis Bangunan) UL. Kali Rungkut Rungkut Kidul. 5.1.2.5 Potensi Pola Lingkungan Luar 1. Pola jaringan jalan grid sehingga aksesibilitas tinggi. 2. Persimpangan Jalan Raya Rungkut dan Jalan Rungkut Alang-Alang berpotensi terhadap titik orientasi (landmark) karena mrupakan pertemuan pathways mayor dan minor. 3. Beberapa jalan berpotensi sebagai identitas lingkungan. 5.1.2.6 Potensi Transportasi 1. Tingginya arus pergerakan barang yang berpotensi untuk menggerakkan perekonomian kelurahan. 2. Jangkauan pelayanan public transportation sudah memadai.

3. Kondisi eksisting jalan di Kelurahan Kali Rungkut sebanyak 62% sudah sesuai dengan standar fungsi jalan yang telah ditetapkan. 5.1.2.7 Potensi Fasilitas 1. Adanya keterlibatan pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam pengadaan fasilitas perkotaan. 2. Persebaran fasilitas perkotaan sudah mampu memberikan pelayanan yang merata terhadap kebutuhan di Kelurahan Kali Rungkut. 5.1.2.8 Potensi Utilitas 1. Masyarakat di Kelurahan Kali Rungkut tepatnya di daerah Rungkut Lor gang 7 memiliki aktivitas rutin mengolah sampah organik menjadi pupuk dan sampah non organik menjadi barang barang kerajinan yang bisa dimanfaatkan. Hal ini membawa dampak positif yang besar karena mengurangi jumlah sampah yang ada di Kelurahan Kali Rungkut. Bahkan dengan adanya pengolahan sampah ini, daerah tersebut masuk dalam 125 kampung merdeka dari sampah di Kota Surabaya. 2. Jaringan air bersih dan listrik secara kuantitas sudah mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kelurahan Kali Rungkut. 3. Secara kuantitas, jumlah TPS, Truk pengangkut sampah dan gerobak sampah sudah mampu menampung volume sampah yang dihasilkan di Kelurahan Kali Rungkut.

V-

FAKTA DAN ANALISA KELURAHAN KALI RUNGKUT

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA I

5.2
5.2.1

MASALAH
Masalah Wilayah Perencanaan Secara Umum

5.2.2

Masalah Wilayah Perencanaan Ditinjau dari Tiap Aspek 5.2.2.1 Masalah Fisik Dasar 1. Terjadinya intrusi air laut sehingga membagi wilayah Kali Rungkut menjadi daerah air asin dengan Cl > 650 mg/L yang hampir terjadi di seluruh wilayah Kelurahan Kali Rungkut, serta daerah payau dengan Cl 250-650 mg/L yang terjadi di sebagian SIER. 2. Minimnya pepohonan sebagai peredam suara sehingga terjadi polusi suara di sepanjang jalan Kali Rungkut. 3. Kurangnya daerah resapan air karena mayoritas lahan telah ditutupi oleh kawasan terbangun. 5.2.2.2 Masalah Kependudukan 1. Dependency ratio tinggi. 2. Jumlah pengangguran dan pensiunan tinggi. 3. 20% dari jumlah penduduk Kelurahan Kali Rungkut termasuk dalam penduduk yang tidak sekolah. 4. Kepadatan penduduk tinggi di Kelurahan Kali Rungkut. 5.2.2.3 Masalah Pemanfaatan Ruang 1. Kebutuhan lahan yang meningkat tidak disertai dengan penambahan luas lahan. 2. Kurangnya lahan parkir dan ruang tebuka hijau (RTH). 3. Pengembang perumahan tidak menyediakan lahan untuk pemakaman umum sebesar 2%. 4. Terdapat vacant land di perumahan formal yang disalah gunakan sebagai tempat pembuangan sampah ilegal.

Permasalahan utama yang dihadapi Kelurahan Kali Rungkut adalah kemacetan terutama saat peak hour. Masalah ini timbul karena keterbatasan lahan serta tingginya aktivitas pergerakan di Kelurahan Kali Rungkut. Selain itu, pada beberapa ruas jalan, bangunan di pinggir jalan hanya memiliki GSB 0-1 m sehingga tidak tersedia lahan parkir yang memadai, kemudian banyak pengguna kendaraan yang parkir on-street dan menimbulkan hambatan samping. Kemacetan di Kelurahan Kali Rungkut juga disebabkan oleh banyaknya masyarakat yang memilih untuk menggunakan kendaraan pribadi dibanding public transportation yang sudah disediakan. Oleh karena itu, dimensi atau lebar jalan yang ada tidak dapat lagi menampung volume kendaraan yang melintas. Permasalahan lain terletak pada kondisi lingkungan Kelurahan Kali Rungkut yang mulai tercemar polusi. Polusi tersebut berasal dari lahan yang terbatas disertai dengan tingginya aktivitas sehingga menimbulkan kemacetan dan berakibat pada meningkatnya polusi udara. Selain polusi udara, Kelurahan Kali Rungkut juga rawan polusi air dikarenakan buruknya kualitas air bersih akibat intrusi air laut yang menjadikan sebagian besar wilayah menjadi daerah air asin serta adanya sejumlah industri yang masih membuang limbahnya ke sungai. Apabila dilihat dari aspek demografinya, Kelurahan Kali Rungkut juga memiliki permasalahan terkait angka beban ketergantungan (dependency ratio) yang tinggi dengan setiap 100 orang penduduk usia produktif menanggung 80 orang penduduk usia tidak produktif. Hal ini diperparah dengan angka pengangguran penduduk usia produktif yang masih cukup tinggi.

V-

FAKTA DAN ANALISA KELURAHAN KALI RUNGKUT

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA I

5.2.2.4 Masalah Karakteristik Bangunan 1. Di sepanjang Jalan Raya Rungkut Lor yang merupakan kawasan perdagangan dan jasa skala lingkungan memiliki GSB 0-1 m sehingga menyebabkan daerah tersebut rawan kecelakaan, mengganggu pejalan kaki, mengurangi daya resapan air, dan memakan badan jalan karena dijadikan tempat parkir. 5.2.2.5 Masalah Pola Lingkungan Luar 1. Rungkut Lor dilingkupi oleh bangunan dengan kepadatan tinggi dan GSB yang rata-rata 0 m sehingga mengurangi nilai estetika lingkungan. 2. Masih belum terdapat titik orientasi yang berpotensi sebagai landmark. 3. Identitas lingkungan lain masih belum terlalu terlihat dan belum mencirikan kawasan tersebut padahal banyak kawasan/titik yang berpotensi sebagai identitas lingkungan. 5.2.2.6 Masalah Transportasi 1. Kemacetan pada saat jam puncak yakni 08.00 ; 12.00 ; dan 17.00 dikarenakan tingginya aktivitas atau pola pergerakan. 2. Kondisi jalan arteri sekunder yang bottle neck sehingga mengurangi tingkat pelayanan jalan. 3. Kondisi jalan yang rusak dan berlubang di beberapa ruas jalan di Kelurahan Kali Rungkut. 4. Kendaraan parkir on street menyebabkan penurunan tingkat pelayanan jalan kolektor sekunder.

5. Tingkat pelayanan penerangan jalan umum (PJU) yang belum memadai. 6. Dimensi (lebar) jalan yang tidak dapat menampung volume kendaraan yang melintas. 7. Public transportation di Kelurahan Kali Rungkut belum memadai dari segi kualitas moda transportasi. 5.2.2.7 Masalah Fasilitas 1. Masih kurangnya fasilitas pendidikan. 2. Kualitas fasilitas pendidikan belum memadai dilihat dari kondisi eksisting. 3. Kebutuhan lahan yang terus meningkat tidak sesuai dengan penyediaan fasilitas yang memadai. 5.2.2.8 Masalah Utilitas 1. Menurut data dari kelurahan jumlah penderita penyakit terbesar di Kelurahan Kali Rungkut tahun 2009 adalah infeksi saluran pernafasan (ISPA). Jumlah penderita ISPA sebesar 1.740 orang. Hal ini disebabkan oleh limbah industri yang memiliki konsentrasi partikulat (debu) mencapai 0.5 mg/m3. Angka ini melebihi Baku Mutu Udara yang seharusnya dibawah 0.26 mg/m3. Konsentrasi debu yang tinggi menyebabkan gangguan pandangan dan infeksi saluran pernafasan (Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Surabaya, 2008). 2. Secara kualitas banyak telepon umum yang kondisinya sudah tidak layak pakai. Telepon umum tersebut sudah tidak bisa digunakan lagi, namun dibiarkan terbengkalai

V-

FAKTA DAN ANALISA KELURAHAN KALI RUNGKUT

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA I

sehingga membuat nilai estetika jalan di Kelurahan Kali Rungkut menjadi terganggu. 3. Distribusi TPS di Kelurahan Kali Rungkut tidak merata. TPS hanya terdapat di tiga lokasi, tidak menjangkau seluruh wilayah di kelurahan. 4. Daya tampung Saluran Kali Rungkut adalah 5,1 m3/detik , sedangkan debit banjir adalah 8,1 m3/detik sehingga kapasitas tidak mencukupi hal ini menyebabkan banjir di permukiman (RDTRK Rungkut 2030) 5. Kurangnya kuantitas jaringan telepon yang tersedia. Hal ini berdasarkan pada SPM yang diperoleh dari mata kuliah Prasarana Wilayah dan Kota I yaitu 1 unit untuk 1 rumah.

5.3

ASPIRASI MASYARAKAT

Aspirasi masyarakat merupakan tanggapan, pandangan ataupun respon dari masyarakat terhadap keadaan lingkungan disekitarnya, kajian mengenai aspirasi masyarakat ini sangat diperlukan dalam proses penelitian suatu wilayah. Sehingga informasi tentang kondisi sebenarnya di suatu wilayah dapat kita ketahui secara pasti dari sumber yang akurat, yang tidak lain adalah penghuni wilayah tersebut sehari-hari. Untuk aspirasi masyarakat di wilayah studi Kelurahan Kali Rungkut ini kami lakukan dengan cara menyebarkan kuisioner kepada 10 orang masyarakat yang tinggal di daerah tersebut, dengan kata lain hasil kuisioner aspirasi masyarakat ini kami anggap dapat mewakili kondisi eksisting di Kelurahan Kali Rungkut secara umum. Berdasarkan kuisioner yang telah kami bagikan terkait aspek kependudukan, masyarakat di Kelurahan Kali Rungkut berpendapat

bahwa wilayah mereka sudah terasa padat akan penduduk. Kepadatan tersebut secara tidak langsung menyebabkan berbagai permasalahan, antara lain timbulnya kemacetan lalu lintas pada pagi hari atau jam-jam berangkat kerja, makin memburuknya keadaan lingkungan disebabkan oleh sampah-sampah yang dibuang oleh masyarakat, sampai telalu banyaknya aktifitas perdagangan di sekitar Kelurahan Kali Rungkut untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sehari-hari. Akan tetapi, rata-rata masyarakat yang kami jadikan responden belum bisa berpendapat mengenai langkah untuk mengatasi permasahan kepadatan penduduk tersebut. Selanjutnya terkait dengan aspek pemanfaatan ruang, masyarakat Kelurahan Kali Rungkut berpedapat bahwa di sekitar daerah mereka sudah banyak terdapat berbagai jenis kegiatan perdagangan seperti pasar, pertokoan, warung, ataupun kios. Banyaknya kegiatan perdagangan tersebut menyebabkan permasalahan kemacetan dan penyempitan jalan yang disebabkan oleh para pedagang berjualan sampai ke daerah pinggir jalan. Masyarakat berpendapat bahwa sebaiknya pemerintah melakukan langkah aktif untuk mengantisipasi keadaan tersebut seperti melakukan pelebaran jalan ataupun menyediakan lahan parkir disekitar pertokoan. Masyarakat berharap agar kegiatan perdagangan di Kali Rungkut dapat terus memenuhi kebutuhan masyarakat sehari-hari, akan tetapi tidak juga menimbulkan permasalahan baru seperti kemacaetan ataupun penyempitan jalan. Sedangkan untuk aspek karakteristik bangunan, rata-rata masyarakat Kelurahan Kali Rungkut memiliki luas lahan sekitar 150 m2 200 m2 dan luas lantai sekitar 100-150 m2, untuk status tanah dari lahan mereka sendiri rata-rata sudah merupakan status hak milik. Permasalahan yang biasanya timbul terkait kondisi bangunan di Kelurahan Kali Rungkut yaitu kurangnya ruang terbuka hijau dan keadaan

V-

FAKTA DAN ANALISA KELURAHAN KALI RUNGKUT

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA I

bangunan yang tidak teratur, akan tetapi beberapa responden tidak dapat memberikan pendapat ataupun cara untuk mengatasi permasalahan ini. Mereka hanya berharap agar kedepannya kondisi bangunan di daerah mereka dapat lebih baik lagi. Sedangkan responden yang berpendapat mengenai aspek transportasi, mereka berpendapat bahwa secara garis besar jalan yang ada di lingkungan Kelurahan Kali Rungkut cukup baik. Namun ada di beberapa area yang mengalami kondisi jalan yang tidak baik. Yakni dengan adanya jalan yang berlubang, tidak rata, dan bahkan jalan yang berlubang itu membuat genangan pada saat musim hujan dan membahayakan pengendara. Selain itu akses masuk ada perbedaan lebar badan jalan. Dikatakan demikian karena bila jalan masuk cukup lebar, menyempit pada ujung ruas jalan yang lain. Beberapa responden memberikan usulan agar kedepannya adalam proses perbaikan jalan ada koordinasi dengan pemerintah Kota Surabaya untuk melakukan proses pelebaran jalan juga. Penduduk Kelurahan Kali Rungkut berharap agar adanya pelebaran jalan dan perbaikan kondisi jalan yang selalu dipantau oleh pemerintah sehingga bila terjadi kerusakan dapat langsung dibenahi sehingga tidak mengganggu aktivitas pengendara. Pada Kelurahan Kali Rungkut sendiri sampai saat ini belum terdapat terminal ataupun sub terminal, akan tetapi sudah dilalui oleh beberapa angkutan umum. Dibalik manfaat yang didapat dari keberadaan angkutan umum, terkadang juga menimbulkan beberapa masalah seperti angkutan umumnya kadang berhenti di depan rumah penduduk padahal sudah terdapat tulisan dilarang berhenti di depan rumah sehingga bisa menyebabkan kemacetan. Harapan masyarakat Kelurahan Kali Rungkut yaitu angkutan umum yang melintas sudah termasuk mudah dijangkau oleh masyarakat, namun waktu tunggu untuk sebuah angkutan umum yang melintas cukup lama sekitar 15-30 menit, maka dari itu perlu adanya

koordinasi oleh pihak DLLAJ dalam menentukan waktu keberangkatan angkutan umum. Pada Kelurahan Kali Rungkut sendiri masih terdapat kendaraan berat yang melintas seperti truk ataupun trailer. Hal itu menyebabkan kemacetan karena besarnya truk yang melintas dan ruas jalannya tidak dapat menampung, sehingga mobil yang melintas dari arah lain harus menunggu truk tersebut lewat terlebih dahulu. Saran yang diutarakan responden terkait peramasalahan ini yaitu perlu diadakannya pelebaran jalan sehingga mampu menampung lewatnya truk tersebut dan tidak mengganggu pergerakan dari arah lain. Masyarakat berharap agar kendaraan berat yang melintas di Jalan Rungkut dan Kali Rungkut dapat dialihkan pergerakannya ke Jalan Rungkut Industri yang memiliki jalan lebih lebar. Selanjutnya terkait aspek karakteristik utilitas di Kelurahan Kali Rungkut, masyarakat berpendapat bahwa masih terdapat beberapa permasalahan terkait utilitas seperti tekanan air PDAM di beberapa daerah kelurahan masih lemah, hal ini membuat beberapa masyarakat harus menggunakan pompa air untuk memperkuat tekanan air dari pipa pdam menuju rumah. Selain itu masih banyaknya telepon umum yang rusak dan tidak terawat, sehingga mengganggu keindahan jalan. Banyak dari masyarakat yang beranggapan bahwa sudah tidak diperlukan lagi adanya telepon umum dikarenakan keberadaan telepon genggam yang lebih efektif, berdasarkan hal tersebut banyak yang sudah tidak perduli lagi dengan keberadaan telepon umum. Permasalahan lain yang timbul terkait aspek utilitas yaitu banyaknya terdapat saluran pematusan yang tertutup oleh sampah maupun tersumbat oleh limbah rumah tangga, hal ini menyebabkan tejadinya genangan di beberapa titik di Kelurahan Kali Rungkut. Apalagi ketika hujan deras terjadi, terdapat beberapa lokasi yang tergenang air dengan tingkatan yang lebih tinggi dari got, hal ini

V-

FAKTA DAN ANALISA KELURAHAN KALI RUNGKUT

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA I

terjadi dikarenakan kondisi got yang banyak tertutup oleh timbunan sampah, akibatnya air tidak dapat mengalir secara normal dan menimbulkan genangan. Akan tetapi beberapa masyarakat tidak dapat memberikan tanggapan terkait cara untuk meyelesaikan permasalahan ini, mereka hanya berharap agar pemerintah dapat lebih peduli terhadap kondisi utilitas di Kelurahan Kali Rungkut. Selanjutnya terkait dengan aspek fasilitas umum yang berada di Kelurahan Kali Rungkut. Pada fokus kegiatan industri dan pergudangan, tampaknya sudah banyak berada di Kelurahan tersebut. Keberadaan indsutri ini menimbulkan beberapa permasalahan seperti kemacetan disebabkan oleh tenaga kerja yang berkerja di sektor industri tersebut, tidak adanya buffer zone pembatas langsung antara bangunan indsustri dan perumahan, sampai dengan permasalahan seperti pembuangan limbah yang dilakukan langsung ke sungai oleh sektor industri. Masyarakat Kali Rungkut berharap adanya ketegasan dan kejelasan dari pemerintah terkait dengan peraturan mengenai pembuangan limbah ataupun polusi sehingga kedepannya keadaan tersebut dapat diminimalisir. Kemudian pada fokus kegiatan jasa juga sudah banyak ditemukan di Kelurahan Kali Rungkut, permasalahan yang timbul akibat keadaan tersebut seperti kemacetan dan lingkungan kotor disebabkan pada proses kegiatan perdagangan yang terlalu memakan badan jalan. Untuk fasilitas pendidikan, kesehatan, dan peribadatan sendiri sudah cukup banyak ditemukan di Kelurahan Kali Rungkut, hanya saja keberadaannya masih sulit terjangkau oleh sebagian masyarakat dikarenakan beberapa fasilitas pendidikan masih terbangun secara berkelompok. Akan tetapi untuk aspek fasilitas olahraga, taman rekreasi, dan tempat bermain masih jarang ditemukan di Kelurahan Kali Rungkut, masyarakat berharap agar pemerintah juga fokus untuk menyediakan

sarana yang bersifat seperti rekreasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Masyarakat juga mengharapkan adanya penambahan jumlah Taman Pemakaman Umum di Kelurahan Kali Rungkut karena mereka merasa jumlah pemakaman yang hanya berjumlah 3 buah dirasa kurang mencukupi. Beberapa hal di atas merupakan gambaran dari aspirasi masyarakat Kelurahan Kali Rungkut terkait dengan aspek-aspek perkotaan lingkungan mereka. Masyarakat Kali Rungkut berharap agar adanya peran aktif dari pemerintah untuk lebih memperhatikan kondisi Kelurahan Kali Rungkut.

5.4
5.4.1

REKOMENDASI
Rekomendasi Wilayah Perencanaan Secara Umum

Tngginya angka pengangguran untuk penduduk usia produktif merupakan masalah dalam hal Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kelurahan Kali Rungkut. Padahal, pengembangan Kelurahan Kali Rungkut cenderung mengarah ke perdagangan dan jasa yang membutuhkan banyak Sumber Daya Manusia (SDM). Pengembangan sektor perdagangan dan jasa sebenarnya dapat membuka lapangan kerja baru bagi masyarakatnya dan meningkatkan perekonomian wilayah. Diperlukan pula upaya pendekatan dan pemberdayaan masyarakat guna meminimalisir persoalan lingkungan yang ada, seperti penyuluhan mengenai penambahan RTH privat pada tiap rumah dan peningkatan penggunaan public transportation dibanding kendaraan pribadi. Melalui penyuluhan penambahan RTH privat dalam upaya pemberdayaan masyarakat, dapat dikembangkan pula konsep urban farming atau pertanian perkotaan di lahan kosong yang disalah fungsikan oleh warga sekitar lahan tersebut sebagai tempat pembuangan sampah

V-

FAKTA DAN ANALISA KELURAHAN KALI RUNGKUT

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA I

ilegal. Konsep ini dirasa dapat berjalan dengan baik karena Kelurahan Kali Rungkut didukung dengan jenis tanah yang baik untuk pertanian yaitu tanah alluvial. Urban farming, selain dapat menambah luas RTH, juga dapat membantu mengatasi permasalahan polusi yang dihadapi oleh Kelurahan Kali Rungkut. Selain itu, dalam menangani masalah keterbatasan lahan, dapat dilakukan sistem mix-used development serta land pooling. Land pooling dapat dilakukan di daerah dengan tingkat kemacetan tinggi akibat kurangnya lahan parkir dan banyaknya kendaraan yang parkir on-street, misalnya fasilitas perdagangan dan jasa yang dimaksimalkan ketinggian bangunannya hingga 3 lantai. Wacana pemindahan kawasan industri ke Pasuruan juga dapat menutupi kebutuhan lahan yang terus meningkat dengan cara pembangunan pada lahan bekas industri tersebut. Penambahan dan optimalisasi fungsi sarana dan prasarana perkotaan juga dibutuhkan oleh Kelurahan Kali Rungkut sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan sarana dan prasana perkotaan. Pengembangan sarana atau fasilitas perkotaan difokuskan kearah pembangunan vertikal sehingga dapat meminimalisir kebutuhan lahan. Selain itu, Kelurahan Kali Rungkut perlu meningkatkan keterlibatan swasta dalam upaya penambahan dan optimalisasi sarana dan prasarana perkotaan tersebut. 5.4.2 Rekomendasi Wilayah Perencanaan Ditinjau dari Tiap Aspek 5.4.2.1 Rekomendasi Fisik Dasar 1. Perlu adanya langkah-langkah penanganan terhadap intrusi air laut yakni dengan cara mengurangi faktorfaktor terjadinya pencemaran air tanah. 2. Optimalisasi daerah resapan air sehingga dapat menyanggah kawasan terbangun.

3. Penambahan keberadaan vegetasi berupa pohon-pohon tertentu sebagai peredam suara untuk mengatasi terjadinya polusi suara. 4. Sesuai dengan kondisi dan jenis tanah dapat dibuka kawasan pertanian dan perkebunan pada lahan-lahan kosong dan terbengkalai. 5.4.2.2 Rekomendasi Kependudukan 1. Pembukaan lapangan pekerjaan yang baru sehingga dapat menampung pekerja lebih banyak guna mengurangi peningkatan dependency ratio. 2. Perlu diadakan pemberdayaan masyarakat di Kelurahan Kali Rungkut. 5.4.2.3 Rekomendasi Pemanfaatan Ruang 1. Tingginya kebutuhan lahan dapat diminimalisir dengan mix-used developmet. Selain itu adanya wacana mengenai pemindahan kawasan industri di Surabaya ke Pasuruan menyebabkan lahan bekas kawasan industri tersebut bisa menutupi kebutuhan lahan yang ada dengan pembukaan lahan. 2. Dengan adanya lahan kosong yang belum dimanfaatkan maka bisa dilakukan urban farming. 3. Land pooling hanya sampai 3 lantai. 5.4.2.4 Rekomendasi Karakteristik Bangunan 1. Untuk perdagangan dan jasa yang terletak di sepanjang Jalan Rungkut Lor dengan ketinggian bangunan 1 lantai dapat diarahkan pembangunan vertikal maksimal 2 lantai sesuai dengan ketentuan zonasi.

V-

FAKTA DAN ANALISA KELURAHAN KALI RUNGKUT

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA I

2. Pemberian insentif (memberikan keringanan pajak, kemudahan perizinan, dll.) serta disinsentif (pengenaan pajak yang tinggi dan persyaratan yang berat dalam pemberian izin) untuk mengendalikan pemanfaatan ruang. 3. Pemberian sanksi apabila terjadi pelanggaran terhadap ketentuan teknis bangunan. 5.4.2.5 Rekomendasi Pola Lingkungan Luar 1. Persimpangan Jalan Raya Rungkut dan Rungkut AlangAlang dikembangkan agar bisa jadi titik orientasi (landmark) kegiatan karena berpotensi. 2. Jalan Raya Rungkut diberi taman median. 5.4.2.6 Rekomendasi Transportasi 1. Perlu adanya perbaikan kondisi jalan untuk menunjang keselamatan dan keberlangsungan jalannya suatu pola pergerakan yang ada di Kelurahan Kali Rungkut. 2. Optimalisasi fungsi jalan yakni dengan dimensi jalan yang dapat menampung volume kendaaan sehingga mengurangi kemacetan. 3. Optimalisasi public transportation. 4. Peningkatan pelayanan moda angkutan umum yang memadai untuk pengembangan MPU dari segi waktu tunggu atau headway. 5. Pemberlakuan larangan dan penertiban parkir on street. 6. Penekanan terhadap penggunaan private tranportation.

5.4.2.7 Rekomendasi Fasilitas 1. Pengembangan fasilitas perkotaan secara vertikal untuk meminimalisir kebutuhan lahan. Kelurahan Kali Rungkut merupakan salah satu kelurahan yang berada di Kota Surabaya dengan tingkat perindustrian dan perdagangan dan jasa yang dominan. Hal ini mengakibatkan banyaknya alih fungsi lahan yang dimanfaatkan sebagai tempat untuk berdagang. Akan tetapi hal tersebut tidak menimbang atau pun memperhatikan ruang untuk kepentingan lainnya. Padahal pada penjelasan di bab analisis, bahwa untuk mencukupi kebutuhan perkotaan 10 tahun mendatang diperlukan penambahan pada sejumlah fasilitas perkotaan yakni fasilitas pendidikan, fasilitas peribadatan, dan fasilitas Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang mana fasilitas-fasilitas tersebut sangat penting dalam menunjang aktivitas warga setempat. 2. Peningkatan keterlibatan swasta dalam optimalisasi kualitas dan kuantitas fasilitas pendidikan. Untuk mengejar ketertinggalan dunia pendidikan, perlu melibatkan secara langsung pihak swasta sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab sosial. Salah satu program nyata gerakan kepedulian pihak swasta (perusahaan) terhadap masyarakat adalah CSR bagi dunia pendidikan. . Berbagai implementasi CSR melalui kegiatan pemberian beasiswa, pembangunan infrastruktur lembaga pendidikan, maupun pemberian kesempatan magang oleh berbagai perusahaan menjadikan peran pendidikan akan semakin besar dalam pengembangan masyarakat pada umumnya. Kepekaan perusahaan terhadap dunia pendidikan merupakan investasi yang tak akan mubazir serta memberi manfaat secara berkesinambungan.

V-

FAKTA DAN ANALISA KELURAHAN KALI RUNGKUT

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA I

5.4.2.8 Rekomendasi Utilitas 1. Melakukan perbaikan terhadap saluran pembuangan limbah pabrik yang rusak agar tidak sampai mencemari jaringan air bersih yang ada di Kelurahan Kali Rungkut. Hal ini bertujuan agar ke depannya tidak terjadi lagi permasalahan permasalahan yang timbul dan berdampak negatif kepada kesehatan masyarakat seperti yang saat ini terjadi. 2. Optimalisasi penggunaan fungsi telepon umum yang sudah lama dibiarkan rusak dan terbengkalai. Hal ini dimaksudkan untuk dapat memaksimalkan sarana umum yang telah ada sehingga telepon umum dapat digunakan oleh masyarakat sebagaimana fungsinya yaitu sebagai alat telekomunikasi. 3. Meskipun jumlah TPS yang ada telah dapat memenuhi standar umum pelayanan masyarakat di Kelurahan Kali Rungkut, namun distribusinya tidak merata karena letaknya yang berpusat di wilayah studi bagian selatan. Padahal faktanya di Kali Rungkut tengah dan utara terdapat beberapa perumahan formal, sehingga distribusi pembuangan sampah dari wilayah ini menjadi kurang efektif dan efisien. 4. Memperbesar daya tampung saluran yang ada di Kelurahan Kali Rungkut hingga sesuai dengan besarnya debit air. Hal ini bertujuan untuk mengurangi banjir yang selama ini menjadi salah satu permasalahan di wilayah perencanaan setiap tahunnya sehingga dapat

meminimalisir kerugian yang terjadi baik dari segi pikiran, tenaga, dan materi. 5. Penambahan saluran jaringan telepon di Kelurahan Kali Rungkut, karena kondisi eksisting kuantitas yang ada masih kurang jika dibandingkan dengan standar pelayanan minimum jaringan telepon. Hal ini penting untuk diperhatikan, karena jaringan ini menjadi salah satu kebutuhan pokok masyarakat.

V-

FAKTA DAN ANALISA KELURAHAN KALI RUNGKUT

You might also like