You are on page 1of 25

I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Tujuan Percobaan, dan (3) Prinsip Percobaan. 1.1 Latar Belakang Termokimia dapat didefinisikan sebagai bagian ilmu kimia yang mempelajari dinamika atau perubahan reaksi kimia dengan mengamati panas/termal nya saja. Salah satu terapan ilmu ini dalam kehidupan sehari-hari ialah reaksi kimia dalam tubuh kita dimana produksi dari energi-energi yang dibutuhkan atau dikeluarkan untuk semua tugas yang kita lakukan. Pembakaran dari bahan bakar seperti minyak dan batu bara dipakai untuk pembangkit listrik. Bensin yang dibakar dalam mesin mobil akan menghasilkan kekuatan yang menyebabkan mobil berjalan. Bila kita mempunyai kompor gas berarti kita membakar gas metan (komponen utama dari gas alam) yang menghasilkan panas untuk memasak (Ratna dkk, 2009). 1.2 Tujuan Percobaan Tujuan percobaan ini adalah untuk menentukan setiap reaksi kimia yang selalau disertai dengan perubahan energy. Prubahan kalor dapat diukur atau dipelajari dengan percobaan yang sederhana dan rekasi kimia dapat berlangsung rekasi eksoterm dan reaksi endoterm.

1.3 Prinsip Percobaan Prinsip dasar termokimia berdasarkan berdasarkan Hukum Hess mengenai jumlah panas Keseluruhan perubahan sebagi hasil urutan langkah-langkah dan harga H untuk keseluruhan proses adalah jumlah dari perubahan entalpi yang terjadi. Berdasarkan Hukum Lavoiser yang berbunyi :Pada setiap reaksi kimia, massa zat-zat yang bereaksi adalah sama dengan massa produk reaksi. Dalam versi modern Dalam setiap reaksi kimia tidak dapat dideteksi perubahan massa.

II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menguraikan mengenai : (1)Pengertian Termokimia, (2) Hukumhukum termokimia, (3) Kalor 2.1 Pengertian Termokimia Termokimia merupakan salah satu kajian khusus dari termodinamika, yaitu kajian mendalam mengenai hubungan antara kalor dengan bentuk energi lainnya. Dalam termodinamika, kita mempelajari keadaan sistem, yaitu sifat makroskopis yang dimiliki materi, seperti energi, temperatur, tekanan, dan volume. Keempat sifat tersebut merupakan fungsi keadaan, yaitu sifat materi yang hanya bergantung pada keadaan sistem, tidak memperhitungkan bagaimana cara mencapai keadaan tersebut. Artinya, pada saat keadaan sistem mengalami perubahan, besarnya perubahan hanya bergantung pada kondisi awal dan akhir sistem, tidak bergantung pada cara mencapai keadaan tersebut. (Anonim, 2011) 2.2 Hukum-hukum termokimia 2.2.1 Hukum Kekekalan Energi Dalam perubahan kimia atau fisika energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, energi hanya dapat diubah dari satu bentuk ke bentu lainnya. Hukum ini merupakan hukum termodinamika pertama dan menjadi dasar pengembangan hukum tentang energi selanjutnya, seperti konversi energi (Zulfikar, 2010).

2.2.2

Asas Black Asas Black menerangkan bahwa jumlah kalor yang dilepaskan harus

sama dengan jumlah kalor yang diterima. Artinya jika suatu zat atau materi melepaskan kalor pada suatu at atau materi lain, maka zat atau materi tersebut harus mendapatkan kalor yang sama (Brady, 1998). 2.2.3 Hukum Laplace Hukum ini diajukan oleh Marquis de Laplace dan dia menyatakan bahwa jumlah kalor yang dilepaskan dalam pembentukan sebuah senyawa dari unsurunsurnya sama dengan jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menguraikan senyawa tersebut menjadi unsur-unsurnya. Panjabaran dari hukum ini untuk entalphi reaksi H dan kalor reaksi;
C + O2 CO2 H = -94 Kkal CO2 C + O2 H = +94 Kkal

Sedangkan untuk kalor reaksi,


C + O2 CO2 -94 Kkal CO2 C + O2 +94 Kkal

Untuk reaksi pertama, unsur C bereaksi dengan gas oksigen menghasilkan karbondioksida dan kalor sebesar 94 Kkal. Sedangkan reaksi kedua

karbondioksida terurai menjadi unsur C dan gas oksigen dengan membutuhkan kalor sebesar 94 Kkal. Dari sisi tanda, tampak jelas perbedaan antara entalphi reaksi dengan kalor reaksi, jika entalphi bernilai positif maka kalor reaksi bernilai negatif, demikian pula sebaliknya jika entalphi negatif maka kalor reaksi positif (Zulfikar, 2010).

2.2.4

Hukum Hess Hukum ini diajukan oleh Germain Hess, dia menyatakan bahwa entalphi

reaksi (H) hanya tergantung pada keadaan awal reaksi dan hasil reaksi dan tidak bergantung pada jalannya reaksi.

Jika suatu reaksi merupakan penjumlahan aljabar dari dua atau lebih reaksi, maka perubahan entalphi (H) atau kalor reaksinya juga merupakan penjumlahan aljabar dari (H) yang menyertai reaksi.

III ALAT, BAHAN DAN METODE PERCOBAAN

Bab ini akan membahas mengenai: (1) Alat Yang Digunakan, (2) Bahan Yang Digunakan, dan (3) Metode Percobaan. 3.1 Alat Yang Digunakan Alat yang digunakan dalam percobaan termokimia adalah gelas kimia, gelas ukur, termometer, termostat, botol semprot, dan alat penghitung waktu. 3.2 Bahan Yang Digunakan Bahan yang digunakan dalam percobaan termokimia adalah aquadest, Zn, CuSO4, etanol, HCl, dan NaOH. 3.3 Metode Percobaan 3.3.1. Penentuan Tetapan kalorimeter
termometer termometer Termostat yang berisi aquadest dingin gelas kimia yang berisi aquadest yang dididihkan

termometer termostat berisi aquadest yang dipanaskan dan tidak.

Gambar 1. Penentuan Tetapan Kalorimeter

Masukkan 20 ml air kedalam kalorimeter, ukur dan catat temperaturnya. Panaskan 20 ml air kedalam gelas kimia 90, ukur dan catat temperaturnya. Campurkan air panas kedalam kalorimeter, aduk dan kocok, amati temperaturnya selama 10 menit dengan selang waktu 1 menit setelah pencampuran. Buat kurva pengamatan temperatur vs selang waktu untuk melakukan harga penurunan temperatur air panas dan penaikan temperatur air dingin. 3.3.2. Penentuan Kalor Reaksi Zn + CuSO4
termometer termometer termostat yang berisi CuSO4 termostat yang berisi CuSO4 dan Zn

Gambar 2. Penentuan Kalor reaksi Zn + CuSO4 Masukkan 20 ml larutan CuSO4 1M kedalam kalorimeter. Ukur dan catat temperaturnya selama 2 menit dengan selang setengah menit. Timbang dengan teliti 2 gram serbuk Zn. Masukkan serbuk Zn kedalam larutan CuSO4/ kalorimeter. Ukur dan catat temperatur selama 2 menit dengan selang waktu setengah menit (30 detik). Ukur dan hitung kenaikan temperatur dengan mengunakan grafik.

3.3.3. Penentuan Kalor Etanol dalam Air

termometer

termometer
termostat aquadest etanol berisi dan

termostat berisi aquadest

Gambar 3. Penentuan Kalor Etanol dalam Air Masukkan 18 ml aquadest kedalam kalorimeter, ukur dan catat

temperatur. Ukur temperatur etanol, masukkan dengan cepat 29 ml etanol dalam kalorimeter. Campurkan etanol pada aquadest. Kocok campuran dalam kalorimeter, ukur dan catat temperatur selama 4 menit, dengan selang waktu setengah menit. Buat grafik. 3.3.4. Penentuan Kalor Penetralan HCl dan NaOH
termometer termostat berisi HCl dan NaOH

termometer Termostat berisi HCl

Gambar 4. Penentuan Kalor Penetralan HCl dan NaOH Masukkan 20 ml HCl 1M kedalam kalorimeter. Ukur dan catat, lalu ukur 20 ml NaOH 2M, catat temperatur (atur sedemikian rupa) sehingga temperaturnya sama dengan temperatur HCl. Campurkan larutan ini kedalam kalorimeter. Ukur dan catat temperatur campuran selama 5 menit dengan selang waktu setengah menit. Buat grafik untuk memperoleh perubahan temperatur akibat reaksi ini.

IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

Bab

ini

menguraikan

mengenai

(1)

Hasil

Pengamatan,

dan

(2) Pembahasan 4.1. Hasil Pengamatan Tabel 1. Hasil Pengamatan Termokimia Percobaan Penentuan tetapan kalorimeter Hasil Td = 25C = 298 K Tp = 92C = 365 K Tc = 36C = 309 K Q1 = 1848 J Q2 = 9408 J Q3 = 7560 J K = 687,27 J/K Td = 26C = 299 K Tc = 48C = 321K T1J = 22 K Q4 = 15119,94 J Q5 = 3531,26 J Q6 = 18651,2 J H = 621706,67 J/mol Taquadest = 25C = 298 K Tetanol = 25,5C =298,5 K TC = 31C = 304 K TM = 298,5 K TA = 304 K Q7 = 434,7 J Q8 = 320,16 J Q9 = 3951,80 J Q10 = 4706,66 J H = 9413,32 J/mol

Penentuan Kalor Zn dan CuSO4

Penentuan Kalor Etanol & Air

Penentuan NaOH

Kalor

HCl

dan TNaOH = 26 0C = 299 K THCl = 26 0C = 299 K TM = 299 K TA = 304, 93 K T3J = 5,93 K Q11 = 939,31 J Q12 = 4075,51 J Q13 = 5014,82 J Hn = 125370,5 K

(Sumber : Asri Nisa Sakinah, Meja 4, Kelompok C, 2011) 4.2. Pembahasan Dari percobaan penentuan tetapan kalorimeter di dapatkan hasil : Td = 25C= 298 K, Tp = 92C = 365 K, Tc = 36C = 309 K, Q1 = 1848 J, Q2 = 9408 J, Q3 = 7560 J, K = 687,27 J/K . Percobaan penentuan kalor Zn dan CuSO4 di dapatkan hasil Td = 26C = 299 K, Tc = 48C = 321K, T1J = 22 K, Q4 = 15119,94 J, Q5 = 3531,26 J, Q6 = 18651,2 J, H = 621706,67 J/mol . Percobaan penentuan kalor Etanol & Air di dapatkan hasil Taquadest = 25C = 298 K, Tetanol = 25,5C =298,5 K, TC = 31C = 304 K, TM = 298,5 K, TA = 304 K, Q7 = 434,7 J, Q8 = 320,16 J, Q9 = 3951,80 J, Q10 = 4706,66 J, H = 9413,32 J/mol . Pada percobaan penentuan kalor HCl dan NaOH TNaOH = 26 0C = 299 K, THCl = 26 0C = 299 K, TM = 299 K, TA = 304, 93 K, T3J = 5,93 K, Q11 = 939,31 J, Q12 = 4075,51 J, Q13 = 5014,82 J, Hn = 125370,5 K. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan hasil pengamatan tidak akurat yaitu : termometer yang digunakan kepekaannya tidak akurat dan perlu penyesuaian kembali dan keadaan suhu diruangan yang menyebabkan hasil pengamatan tidak akurat.

Reaksi endoterm adalah reaksi yang memerlukan energi atau menyerap energi

dari lingkungan. Contoh reaksi endoterm adalah asimilasi dan fotosintesis. Reaksi eksoterm adalah reaksi yang mengeluarkan energi atau menghasilkan energi. Contoh reaksi eksoterm adalah membakar minyak tanah di kompor minyak dan nyala api unggun di saat kemping (Iswan, 2010) Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja (usaha). Satuan energi menurut Satuan Internasional (SI) adalah joule, satuan energi yang lain: erg, kalori, dan kWh. Satuan kWh biasa digunakan untuk menyatakan energi listrik, dan kalori biasanya untuk energi kimia (Satelite, 2011). Entalpi adalah istilah dalam termodinamika yang menyatakan jumlah energi internal dari suatu sistem termodinamika ditambah energi yang digunakan untuk melakukan kerja. Entalpi tidak bisa diukur, yang bisa dihitung adalah nilai perubahannya. Secara matematis, perubahan entalpi dapat dirumuskan sebagai berikut: H = U + PV

di mana:

H = entalpi sistem (joule) U = energi internal (joule) P = tekanan dari sistem (Pa) V = volume sistem (m3) (Anonim, 2011)

Reaksi dalam fermentasi berbeda-beda tergantung pada jenis gula yang digunakan dan produk yang dihasilkan. Secara singkat, glukosa (C6H12O6) yang merupakan gula paling sederhana , melalui fermentasi akan menghasilkan etanol (2C2H5OH). Reaksi fermentasi ini dilakukan oleh ragi, dan digunakan pada produksi makanan. Persamaan Reaksi Kimia Fermentasi :
C6H12O6 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP (Energi yang dilepaskan:118 kJ per mol)

(Anonim, 2011). Termostat adalah Alat terbuat dari bahan alumunium yang dilapisi bahan plastik,biasanya digunakan untuk menstabilkan suhu larutan dan mencegah kontaminasi.Kesalah yang mungkin terjadi adalah pada saat penghitungan, adanya ruang terbuka pada termostat dan termometer menyentuh alas termostat sehingga sama dengan suhu ruangan termostat (Anonim, 2011). Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor yang terlibat dalam suatu perubahan atau reaksi kimia (Anonim, 2011). Kalor reaksi adalah besarnya kalor yang menyertai reaksi yaitu bentuk energi yang mengalir dari sistem ke lingkungan atau sebaliknya karena ada perbedaan suhu (Anonim, 2011). Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang dibentuk untuk menikkan 1 gram atau 1 kg zat sebesar 1C (satuan kalori/gram.C atau kkal/kg C) (Anonim, 2011). Seng (bahasa Belanda: zink) adalah unsur kimia dengan lambang kimia Zn, nomor atom 30, dan massa atom relatif 65,39. Unsur pertama golongan 12 pada tabel periodik. Beberapa aspek kimiawi seng mirip dengan magnesium. Hal

ini dikarenakan ion kedua unsur ini berukuran hampir sama. Selain itu, keduanya juga memiliki keadaan oksidasi +2. Seng merupakan unsur paling melimpah ke24 di kerak Bumi dan memiliki lima isotop stabil. Bijih seng yang paling banyak ditambang adalah seng sulfida (Anonim, 2011). Sifat sifat fisik seng, antara lain : Berat jenis 6,9 s/d 7,2 kg/m3, titik lebur 420C, warna putih kebiru-biruan, penampilan mengkilap, seng menampilkan nyala kehijau hijauan pada suhu 5000C, pada 9500C seng akan mengalami penguapan, seng merupakan penghantar listrik dan panas yang baik dan seng mempunyai koefisien panas yang besar (Anonim, 2011). Dalam proses adiabatik tidak ada kalor yang masuk (diserap) ataupun keluar (dilepaskan) oleh sistem (Q = 0). Dengan demikian, usaha yang dilakukan gas sama dengan perubahan energi dalamnya (W = U). Jika suatu sistem berisi gas yang mula-mula mempunyai tekanan dan volume masing-masing p1 dan V1 mengalami proses adiabatik sehingga tekanan dan volume gas berubah menjadi p2 dan V2, usaha yang dilakukan gas dapat dinyatakan sebagai :

Dimana adalah konstanta yang diperoleh perbandingan kapasitas kalor molar gas pada tekanan dan volume konstan dan mempunyai nilai yang lebih besar dari 1 ( > 1).

Gambar 1. diagram proses adiabatik Proses adiabatik dapat digambarkan dalam grafik p V dengan bentuk kurva yang mirip dengan grafik p V pada proses isotermik namun dengan kelengkungan yang lebih curam. Suatu sistem dapat mengalami proses termodinamika dimana terjadi perubahan-perubahan di dalam sistem tersebut. Jika proses yang terjadi berlangsung dalam suhu konstan, proses ini dinamakan proses isotermik. Karena berlangsung dalam suhu konstan, tidak terjadi perubahan energi dalam ( U = 0) dan berdasarkan hukum I termodinamika kalor yang diberikan sama dengan usaha yang dilakukan sistem (Q =W). Proses isotermik dapat digambarkan dalam grafik p V di bawah ini. Usaha yang dilakukan sistem dan kalor dapat dinyatakan sebagai :

Dimana V2 dan V1 adalah volume akhir dan awal gas.

Gambar 2. Penentuan kalor reaksi Penentuan kalor reaksi untuk reaksi Zn-CuSO4 terdapat penaikan dan penurunan temperatur. Pada awal reaksi Zn logam bereaksi dengan larutan CuSO4 (reaksi redoks) menghasilkan sejumlah kalor. Reaksi berlanjut dimana Zn bereaksi membentuk Zn2+ (ion logam) dalam larutan dan Cu2+ menjadi Cu(s). Terbentuknya Cu(s) ini mengakibatkan terjadinya penurunan temperatur pada reaksi Zn-CuSO4, dimana Cu(s) yang terbentuk menutupi logam Zn sehingga Zn tidak dapat lagi bereaksi dengan Cu2+, bila sepotong logam Zn dicelupkan dalam larutan tembaga sulfat, permukaannya akan tersalut dengan logam tembaga dan ion zink dalam larutan.
Zn(s) + Cu2+ Zn(s) + Cu2+ Zn2+ + Cu(s) Zn2+ + Cu(s)

Hr reaksi Zn-CuSO4 adalah 81,2 KJ/mol dimana reaksinya adalah eksoterm yaitu menghasilkan sejumlah kalor. Walaupun terjadi penurunan kalor saat reaksi berlangsung, tapi hal itu tidak menunjukkan bahwa reaksinya adalah endoterm. Aplikasi di bidang pangan yang terjadi dalam kehidupan kita terjadi pada proses metabolisme tubuh dan contoh lain pada pemanasan tape terjadi reaksi endoterm dan eksoterm.

V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menguraikan mengenai : (1) Kesimpulan, dan (2) Saran 5.1. Kesimpulan Berdasarkan percobaan termokimia dapat disimpulkan bahwa hasil dari percobaan termokimia: percobaan penentuan tetapan kalorimeter di dapatkan hasil : Td = 25C= 298 K, Tp = 92C = 365 K, Tc = 36C = 309 K, Q1 = 1848 J, Q2 = 9408 J, Q3 = 7560 J, K = 687,27 J/K . Percobaan penentuan kalor Zn dan CuSO4 di dapatkan hasil Td = 26C = 299 K, Tc = 48C = 321K, T1J = 22 K, Q4 = 15119,94 J, Q5 = 3531,26 J, Q6 = 18651,2 J, H = 621706,67 J/mol .

Percobaan penentuan kalor Etanol & Air di dapatkan hasil Taquadest = 25C = 298 K, Tetanol = 25,5C =298,5 K, TC = 31C = 304 K, TM = 298,5 K, TA = 304 K, Q7 = 434,7 J, Q8 = 320,16 J, Q9 = 3951,80 J, Q10 = 4706,66 J, H = 9413,32 J/mol . Pada percobaan penentuan kalor HCl dan NaOH TNaOH = 26 0C = 299 K, THCl = 26 0C = 299 K, TM = 299 K, TA = 304, 93 K, T3J = 5,93 K, Q11 = 939,31 J, Q12 = 4075,51 J, Q13 = 5014,82 J, Hn = 125370,5 K. 5.2. Saran Dalam percobaan termokimia memerlukan ketelitian yang tinggi untuk itu kita harus mengerti dan memahami termokimia ini agar dalam melakukan percobaan tidak terdapat kesalahan, baik kesalahan dalam melakukan perhitungan maupun kesalahan dalam hal melakukan percobaannya.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, (2011), Termokimia, http://www.scribd.com. Accessed : 15 Desember 2011 Anonim, (2011), Entalpi, http://id.wikipedia.org. Accessed : 15 Desember 2011 Anonim, (2011), Kalorimeter, id.wikipedia.org/wiki/Kalorimeter, Accessed : 16 Desember 2011 Brady, J.E. dan Humiston, G.E, (1998), Kimia Universitas Asas dan Struktur, Edisi V, Binarupa Aksara, Jakarta. Brady, J. E, (1998), Kimia Universitas Asas dan Struktur, Bina Aksara : Jakarta. Devia, (2010), http://devia-fisika.blogspot.com/2010/06/termodinamika-isobarikisotermik.html, Accessed : 15 Desember 2011. Ela,Turmala Sutrisno .(2011).Penuntun Praktikum Kimia Dasar. Universitas Pasundan Iswan, (2010), Pengertian Reaksi Eksoterm dan endoterm, http://www.wordpress.com/2010/02/08/pengertian-reaksi-eksoterm-danendoterm, Accessed : 14 Desember 2011 Ratna dkk, (2009), Definisi Termokimia, http://www.chem-istry.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_x/definisi-termokimia-danpengukuran-energi-dalam-reaksi-kimia/, Accessed : 16 Desember 2011

Satelite, (2011), Energi, http://id.shvoong.com/exact-sciences/physics/2168471pengertian-energi-dan-bentuk-energi/, Accessed : 15 Desember 2011. Zulfikar, (2010), Hukum-hukum dalam Termokimia, http://www.chem-istry.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/kecepatan-reaksi-dan-energi/hukumhukum-dalam-termokimia/, Accessed : 14 Desember 2011

LAMPIRAN
Perhitungan Penetapan Kalorimeter n t (x) T (y) 1 1 309 K 2 2 308,8 K 3 3 308,8 K 4 4 308,6 K 5 5 308,7 K 6 6 308,5 K 7 7 308,3 K 8 8 308, 2 K 9 9 308 K 10 10 308 K n = 10 x = 55 y =3084,8 K
a = (y)( x2) - (x)( xy) n(x2) - (x)2 = (3084,8)(385) (55)(16956,9) 10(385) - (55) = 255018,5 825 = 309,11
2

x2 1 4 9 16 25 36 49 64 81 100 x2 = 385

y 309 617,6 926,4 1234,4 1543,5 1851 2157,4 2465,6 2772 3080 xy = 16956,9

b = n(xy) - (x)( y) n(x2) - (x)2 = 10(16956,9) (55)(3084,8) 10(385) - (55)2 = - 95 825 = - 0,12

yn= a + bxn y3= 309,11+(-0,12)3 = 308,75 K y6= 309,11+ (-0,12)6 = 308,39 K y9= 309,11+ (-0,12)9 = 308,03 K Q1 = m . c . T1 = (40 . 4,2 . 11) J = 1848 J Q2 = m . c . T2 = (40 . 4,2 . 56) J = 9408vJ

y1= 309,11+ (- 0,12)1 = 308,99 K y4= 309,11+ (- 0,12)4 = 308, 63 K y7= 309,11+ (-0,12)7 = 308,27 K y10= 309,11+ (-0,12)10 = 307,91 K Q3 = Q 2 Q1 = (9408-1848) J = 7560 J K = Q3 : T (Tc-Td) = 7560 J : 11K = 687,27 J/K

y2= 309,11+ (-0,12)2 = 308,87 K y5= 309,11+ (-0,12)5 = 308,51 K y8= 309,11+ (-0,12)8 = 308,15 K Td = 25C = 298 K Tp = 92C = 365 K Tc = 36C = 309 K

Penentuan Suhu Larutan CuSO4


No. 1 2 3 4 t (x) 0,5 1 1,5 2 T (y) 299 K 298,5 K 298,2 K 298 K

Penentuan Kalor CuSO4+Zn


n 1 2 3 4 n = 4 t (x) 0,5 1 1,5 2 x = 5 T (y) 321 K 323,2 K 323,5 K 324 K y =1291,7K x2 0,25 1 2,25 4 x2 = 7,5 y 160,5 323,2 485,25 648 xy 1616,95

a = (y)( x2) - (x)( xy) n(x2) - (x)2 = (1291,7)(7,5) (5)(1616,95) 4(7,5) - (5)2 = 320,6 yn= a + bxn y3= 302,6 + (1,86)1,5 = 323,39 K T1J = Tc Td = 22 K Q4 = K . T1J = (687,27 x 22) J = 15119,94 J

b = n(xy) - (x)( y) n(x2) - (x)2 = 4(1616,95) (5)(1291,7) 4(7,5) - (5)2 = 1,86

y1= 302,6 + (1,86)0,5 = 321,53 K y4= 302,6 + (1,86)2 = 324,32 K Q5 = mcamp . camp . c . T1J = (40 x 1,14 x 3,52 x 22) J = 3531,26 J Q6 = Q 4 + Q 5 = (15119,94 + 3231,26) J = 18651,2 J

y2= 302,6 + (1,86)1 = 322,46 K Td = 299 K Tc = 321 K H = Q6 : mol Zn = 18651,2 : 0,03 = 621706,67 J/mol

Penentuan Kalor Etanol + Air


n 1 2 3 4 5 6 7 8 n = 8 t (x) 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 x = 18 T (y) 304 K 304 K 304 K 304 K 304 K 304 K 304 K 304 K y =2432 K x2 0,25 1 2,25 4 6,25 9 12,25 16 x2 = 51 y 152 304 456 608 760 912 1064 1216 xy = 5472

a = (y)( x2) - (x)( xy) n(x2) - (x)2 = (2432)( 51) (18)(5472) 8(51) - (18)2 = 124032 98496 408 - 324 = 25536 84 = 304 yn= a + bxn y3= 304 + (0)1,5 = 304 K y6= 304 + (0)3 = 304 K Taq = 298 K Tetanoll = 298,5 K TM = (Taq + Tetanol) : 2 = (298 + 298,5)K : 2 = 596,5 K : 2 = 298,5 K TA= (y1 + y8) : 2 = (306,5 + 304,12)K : 2 = 610,62 K : 2 = 305,31 K

b = n(xy) - (x)( y) n(x2) - (x)2 = 8(5472) (18)(2432) 8(51) - (18)2 = 43776 43776 408 - 324 = 0 84 = 0 y1= 304 + (0)0,5 = 304 K y4= 304 + (0)2 = 304 K y7= 304 + (0)3,5 = 304 K T2J = TA TM = (304 298,25) K = 5,75 K Q7 = maq . caq. T2J = (18 . 4,2 . 5,75) J = 434,7 J Q8 = metanol . cetanol . T2J = (29 . 1,92 . 5,75) J = 320,16 J y2= 304 + (0)1 = 304 K y5= 304 + (0)2,5 = 304 K y8= 304 + (0)4 = 304 K Q9 = K . T2J = (687,27 . 5,75) J = 3951,80 J Q10 = Q7 + Q8 + Q9 = (434,7 + 320,16 + 3951,80) J = 4706,66 J H = Q10 : mol etanol = (4706,66 : 0,5) J/mol = 9413,32 J/mol

Penentuan Kalor HCl + NaOH n t (x) T (y) 1 0,5 304,5 K 2 1 304,8 K 3 1,5 305 K 4 2 305 K 5 2,5 305 K 6 3 305 K 7 3,5 305 K 8 4 305 K 9 4,5 305 K 10 5 305 K n = 10 x = 27,5 y =3049,3 K a = (y)( x2) - (x)( xy) n(x ) - (x)
2 2

x2 0,25 1 2,25 4 6,25 9 12,25 16 20,25 25 x2 = 96,25

y 152,5 304,8 457,5 610 762,5 915 1067,5 1220 1372,5 1525 xy = 8387,05

b = n(xy) - (x)( y) n(x2) - (x)2 = 10(8387,05) (27,5)(304,93) 10(96,25) - (27,5)2

= (3049,3)(96,25) (27,5)(8387,05) 10(96,25) - (27,5)2

= 293495,13 230643,88 962,5 756,25 = 62851,25 206,25 = 304,73 yn= a + bxn

= 83870,5 83855,75 962,5 756,25 = 14,75 206,25 = 0,07 y1= 304,73+ (0,07)0,5 = 304,77 K y2= 304,73+ (0,07)1 = 304,8 K y5= 304,73+ (0,07)2,5 = 304,91 K y8= 304,73+ (0,07)4 = 305,01 K THCl = 299 K TNaOH = 299 K Q13 = Q11 + Q12 = (939,31 + 4075,51)J = 5014,82 J Hn = Q13: 0,04 = (5014,82 : 0,04) J = 125370,5 J

y3= 304,73+ (0,07)1,5 = 304,84 K y6= 304,73+ (0,07)3 = 304,94 K y9= 304,73+ (0,07)4,5 = 305,05 K TM = (THCl + TNaOH) : 2 = (299 + 299)K : 2 = 598 K : 2 = 299 K TA= (y1 + y10) : 2 = (304,77 + 305,08)K : 2 = 304,93 K

y4= 304,73+ (0,07)2 = 304,87 K y7= 304,73+ (0,07)3,5 = 304,98 y10= 304,73+ (0,07)5 = 305,08 K T3J = TA TM = (304,93 299) K = 5,93 K Q11= mcamp . ccamp. TeJ = (40 . 3,96 . 5,93) J = 939,31 J Q12 = K . T3J = (687,27 . 5,93) J = 4075,51 J

Penentuan Kalorimeter
309.2 309 308.8 t suhu 308.6 308.4 308.2 308 307.8 0 1 2 3 4 5 t menit 6 7 8 9 10 Series1 Series2

GRAFIK HUBUNGAN t (menit) vs T (suhu) PENGUKURAN SUHU LARUTAN CuSO4


324.5 324 323.5 323 322.5 322 321.5 321 0 1 2 3 4 5 t (suhu)

GRAFIK HUBUNGAN t (menit) vs T (suhu) PENENTUAN KALOR CuSO4+Zn


303 302.8 302.6 302.4 302.2 302 301.8 301.6 301.4 0 0.5 1 y = -x + 303.5 R = 1 1.5 2 2.5 T (y) Linear (T (y))

GRAFIK HUBUNGAN t (menit) vs T (suhu) PENENTUAN KALOR ETANOL+AIR


307 306.5 306 305.5 T (y) 305 304.5 304 303.5 0 1 2 3 4 5 y = -0.6786x + 306.84 R = 0.973 Linear (T (y))

GRAFIK HUBUNGAN t (menit) vs T (suhu) PENGUKURAN SUHU LARUTAN NaOH dan HCl
298.1 298 297.9 297.8 297.7 297.6 297.5 297.4 0 1 2 3 4 5 6 NaOH HCl

LAPORAN MINGGUAN TERMOKIMIA

MAKALAH

Oleh : Nama NRP Kelompok Meja Tanggal Percobaan Asisten : Asri Nisa Sakinah : 113020056 :C : 4 (empat) : 14 Desember 2011 : Nadya Charisma

LABORATORIUM KIMIA DASAR JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2011

You might also like