You are on page 1of 19

SATUAN ACARA PENYULUHAN DIET PREEKLAMPSIA

DOSEN PEMBIMBING : SITI HANDAYANI, SST, MKes

Disusun oleh:
Aisyah Ayu Nur P Bayu Setyawan Dwi Marta R Eka Fatmawati Endah Sri Hastuti P 27220010 084 P 27220010 P 27220010 P 27220010 P 27220010

Noora Chumairoh P 27220010 108 JURUSAN DIV KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA 2012

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


Tema Sub Pokok Bahasan Sasaran Tempat Hari, Tanggal Waktu Penggunan Waktu Penyuluh : PRE EKLAMPSIA : Diet PRE EKLAMPSIA : Warga Ibu Hamil di Kelurahan SukaMaju : Balai Desa Kelurahan SukaMaju : Kamis, 12 April 2012 : pukul 07.50-selesai : 15 menit : Kelompok 2 Tingkat IID 1. Aisah Ayu 2. Bayu Setyawan 3. Dwi Marta R 4. Endah Sri H 5. Eka Fatmawati 6. Noora Chumairoh I. INSTRUKSIONAL UMUM Setelah mendapatkan penyuluhan tentang DIET PRE EKLAMPSI selama 15 menit diharapkan Warga Ibu Hamil di Kelurahan SukaMaju dapat memahami dan memberikan penjelasan mengenai Diet PRE EKLAMPSI II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Setelah mendapatkan penyuluhan tentang DIET PRE EKLAMPSI selama 15 menit Warga Ibu Hamil di Kelurahan SukaMaju diharapkan mampu: a. Menjelaskan Pengertian PRE EKLAMPSI b. Menjelaskan penyebab PRE EKLAMPSI c. Menjelaskan Proses Terjadinya PRE EKLAMPSI d. Menjelaskan Tanda dan gejala PRE EKLAMPSI e. Menjelaskan pencegahan PRE EKLAMPSI

f. Menyebutkan diet penderita PRE EKLAMPSI III. Materi Penyuluhan (terlampir) Pengertian PRE EKLAMPSI Penyebab PRE EKLAMPSI Proses Terjadinya PRE EKLAMPSI Tanda dan gejala PRE EKLAMPSI Pencegahan PRE EKLAMPSI Diet penderita PRE EKLAMPSI

IV. Media Penyampaian Media yang digunakan dalam penyuluhan antara lain : Leaflet PPT LCD proyektor

V. Metode Penyampaian Ceramah Tanya jawab Diskusi Penyuluh menjelaskan tentang materi yang dibawakan dan memberikan kesempatan bertanya pada peserta dan mendiskusikannya. VI. Kegiatan Belajar Mengajar Tahap Kegiatan Pembukaan Waktu 3 Menit PROMOTOR -Mengucapkan Salam - Perkenalan diri - Menyampaikan tujuan AUDIENS - Menjawab salam. - Mendengarkan - Mendengarkan

Pemberian Materi

10 Menit

- masuk kedalam

- Mendengarkan materi

materi, Menjelaskan : a. Pengertian PRE EKLAMPSI b. Penyebab c. Proses Terjadinya PRE EKLAMPSI d. Tanda gejala e. Pencegahan PRE EKLAMPSI f. Diet Penderita PRE Penutup 2 Menit EKLAMPSI - Menyimpulkan - Memberikan evaluasi dengan bertanya tentang semua yang sudah dijelaskan pada sasaran. - Mengucapkan salam dan terimakasih. - Pamitan. EKLAMPSI dan PRE PRE EKLAMPSI

yang disampaikan. - Bertanya tentang hal yang tidak di mengerti.

- Mendengarkan - Menjawab pertanyaan (evaluasi/post test) dengan baik dan benar.

- Menjawab salam.

VII. Evaluasi

Evaluasi stuktur Alat alat penyuluhan berupa leaflet tentang Diit Pre Eklamsi tersedia sebelum dilakukan penyuluhan dan peserta hadir mengikuti penyuluhan

Evaluasi proses Waktu penyuluhan dimulai pukul 07.50 WIB dan berakhir pukul 08.30 WIB, peserta mendengarkan dan menyampaikan pertanyaan tentang Pre Eklampsia.

Evaluasi hasil Setelah dilakukan tindakan penyuluhan kesehatan, peserta dapat mencapai kriteria tujuan khusus dari penyuluhan ini.

MATERI PENYULUHAN PRE EKLAMPSIA

A. Pengertian Preeklamsia adalah penyakit dengan tanda-tanda khas tekanan darah tinggi (hypertensi), pembengkakan jaringan (edema) dan ditemukan protein pada urin (proteinuria) yang timbul saat kehamilan. Preeklamsia yang berat dapat menjadi eklamsia dengan tanda-tanda kejang atau koma. Pada stadium akhir yang disebut eklampsia, pasien akan mengalami kejang. Jika eklampsia tidak ditangani secara cepat akan terjadi kehilangan kesadaran dan kematian karena kegagalan jantung, kegagalan ginjal, kegagalan hati atau perdarahan otak (Rozikhan,2007). Definisi pre-eklamsia adalah hipertensi disertai proteinuria dan edema (penimbunan cairan dalam tubuh sehingga ada pembengkakan pada tungkai dan kaki) akibat kehamilan setelah usia kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan. Eklamsia adalah timbulnya kejang pada penderita preklamsia yang disusul dengan koma. Kejang di sini bukan akibat kelainan neurologis (Mansjoer, 1999). Penyakit ini biasanya dijumpai pada keadaankeadaan berikut : 1. Kehamilan mulifetal (kembar) dan hidropsfetalis (kehamilan air) 2. Penyakit vaskuler (pembuluh darah), termasuk hipertensi esensial kronis dan diabetes militus 3. Penyakit ginjal Penyakit ini dapat dibedakan dalam tiga tingkatan tergantung berat dan ringannya. Pada kasus ringan ,tekanan darah cenderung naik tapi masih dibawah 140/100 mmHg, gejala proteinuria juga mulai muncul. Pada tingkat sedang, mulai timbul pusing tekanan darah sudah lebih dari 140/100 mmHg, lalu ada pembengkakan khususnya pada wajah, kaki dan jari-jari tangan. Pada tingkat yang berat pembengkakan semakin jelas,rasa pusing juga semakin nyata, khususnya rasa nyeri pada dahi dan tekanan darah lebih dari 160/100 mmHg. Kadang kala disertai

gangguan penglihatan, sulit kencing karena terjadi gangguan pada hati dan dapat disertai mual muntah (UNPAD, 1999). 4. Perbedaan preeclampsia ringan dan berat (Poole, 2004). Ringan Efek pada ibu Tekanana darah Peningkatan sistolik mmHG darah 15mmHg pemeriksaan sebesar atau diastolic atau darah Peningkatan menjadi 30 160/110 mmHg pada dua lebih, kali pemeriksaan dengan tekanan jarak 6 jam pada ibu hamil yang beristirahat di hasil tempat tidur. sebesar Berat

peningkatan

140/90 mmHg dua kali dengan jarak 6 jam. MAP (Mean Artery 140/90 = 107 160/110 = 127

Pressure) Peningkatan badan berat Peningkatan BB > 0.5 Sama kg/minggu trimester kedua dan seperti

selama preeclampsia ringan

ketiga atau peningkatan BB yng tiba-tiba sebesar 2kg Proteinuria Dipstik kualitatif Proteinuria sebesar 300 Proteinuria 5-10g/L

mg/L dalam 24 jam atau dalam 24 jam atau + 2 > 1g/L secara random protein dengan dipstick urine siang hari yang dikumpulkan pada dua waktu dengan jarak 6 jam

Analisis kualitatif 24 dengan memakai contoh jam

karena kehilangan protein bervariasi, dengan dipstick nilai bervariasi dari sedikit sampai +1. Edema Edema jari, bunyi dependen, Edema umum, bengkak pulmoner wajah, jari, bunyi paru (rales) bisa terdengar + 3 atau

bengkak di mata, wajah, akin jelas di mata dan tidak terdengar Reflex

Hipereflesi + 3, tidak ada Hiperfleksi klonus kaki. di

pergelangan lebih, terdapat klonus di pergelangan kaki

Haluaran urin

Keluaran sama dengan Oliguria < 30 ml/jam atau masukan 30 ml/jam 120 ml/4 jam Berat Kabur, fotofobia, bintik buta pada fundoskopi

Nyeri kepala Gangguan penglihatan

Sementara Tidak ada

Iritabilitas/afek Nyeri ulu hati Kreatinin serum Trombositopenia Peningkatan AST Hematokrit Efek pada janin Perfusi plasenta

Sementara Tidak ada Normal Tidak ada Minimal Meningkat

Berat Ada Meningkat Ada Jelas Meningkat

Menurun

Perfusi (intrauterine

menurun growth

dinyatakan sebagai IUGR retardation) pada fetus, DJJ deselerasi lambat

Premature aging

plasental Tidak jelas

Pada waktu lahir plasenta terlihat normal kehamilan, aging lebih untuk terlihat kecil usia jelas daripada plasenta yang premature

dengan berbagai daerah yang sinsitianya pecah, banyak terdapat ekrosis iskemik (infark putih), dan deposisi fibrin intervilosa (infark merah) bisa terlihat.

B. Penyebab Sampai saat ini belum ditemukan teori pasti tentang penyebab preeklamsi dan eklamasi. Namun ada beberapa teori yang menjelaskan mengenai penyebab pre-eklamsi dan eklamsi. Pada pemeriksaan darah kehamilan normal terdapat peningkatan angiotensin, renin, dan aldosterone, sebagai kompensasi sehingga peredaran darah dan metabolism dapat berlangsung. Pada pre-eklamsi dan eklamsia, terjadi penurunan angiotensin, renin, dan aldosterone, tetapi dijumpai edema, hipertensi, dan proteinuria. Berdasarkan teori iskemia implantasi plasenta, bahan trofoblas akan diserap kedalam sirkulasi, yang dapat meningkatkan sensitivitas terhadap angiotensin II, renin dan aldosterone, spasme pembuluh darah arteriole dan tertahannya garam dan air. Teori iskemia daerah implantasi plasenta, didukung kenyataan sebagai berikut:

1. Pre-eklamsi dan eklamsi lebih banyak terjadi pada primigravida, hamil ganda dan molahidatidosa. 2. Kejadiaanya makin meningkat dengan makin tuanya umur kehamilan. 3. Gejala penyakit berkurang bila terjadi kematian janin 2007). C. Proses Terjadinya Pre Eklampsia
Pada pre eklampsia terjadi spasme pembuluh darah disertai dengan retensi garam dan air. Pada biopsi ginjal ditemukan spasme hebat arteriola glomerulus. Pada beberapa kasus, lumen arteriola sedemikian sempitnya sehingga hanya dapat dilakui oleh satu sel darah merah. Jadi jika semua arteriola dalam tubuh mengalami spasme, maka tenanan darah akan naik sebagai usaha untuk mengatasi tekanan perifer agar oksigenasi jaringan dapat dicukupi. Sedangkan kenaikan berat badan dan edema yang disebabkan oleh penimbunan air yang berlebihan dalam ruangan interstitial belum diketahui sebabnya, mungkin karena retensi air dan garam. Proteinuria dapat disebabkan oleh spasme arteriola sehingga terjadi perubahan pada glomerulus (Sinopsis Obstetri dalam Sarwono, 2011). Perubahan pada organ-organ : 1. Perubahan pada otak Pada pre-eklampsia aliran darah dan pemakaian oksigen tetap dalam batas-batas normal. Pada eklampsia, resistensi pembuluh darah meninggi, ini terjadi pula pada pembuluh darah otak. Edema terjadi pada otak yang dapat menimbulkan kelainan serebral dan kelainan pada visus. Bahkan pada keadaan lanjut dapat terjadi perdarahan. 2. Perubahan pada janin dan rahim Aliran darah menurun ke plasenta menyebabkan gangguan plasenta, sehingga terjadi gangguan pertumbuhan janin dan karena kekurangan oksigen terjadi gawat janin. Pada pre-eklampsia dan eklampsi sering terjadi bahwa tonus rahim dan kepekaan terhadap rangsangan meningkat maka terjadilah partus prematurus. 3. Perubahan pada ginjal Filtrasi glomerulus berkurang oleh karena aliran ke ginjal kurang. Hal ini menyebabkan filfrasi natrium melalui glomerulus menurun, sebagai akibatnya

(Rozhikan,

terjadilah retensi garam dan air. Filtrasi glomerulus dapat turun sampai 50% dari normal sehingga pada keadaan lanjut dapat terjadi oliguria dan anuria. 4. Perubahan pada paru-paru Kematian wanita pada pre-eklampsi dan eklampsi biasanya disebabkan oleh edema paru. Ini disebabkan oleh adanya dekompensasi kordis. Bisa pula karena terjadinya aspires pnemonia. Kadang-kadang ditemukan abses paru. 5. Perubahan pada mata Dapat ditemukan adanya edema retina spasmus pembuluh darah. Bila ini dijumpai adalah sebagai tanda pre-eklampsi berat. Pada eklampsi dapat terjadi ablasio retinae, disebabkan edema intra-okuler dan hal ini adalah penderita berat yang merupakan salah satu indikasi untuk terminasi kehamilan. Suatu gejala lain yang dapat menunjukkan arah atau tanda dari pre-eklampsi berat akan terjadi eklampsi adalah adanya: skotoma, diplopia, dan ambliopia. Hal ini disebabkan perubahan peredaran darah dalam pusat penglihatan di korteks serebri atau dalam retina. 6. Perubahan pada keseimbangan air dan elektrolit Pada pre-eklampsi ringan biasanya tidak dijumpai perubahan nyata pada metabolisme air, elektrolit, kristaloid dan protein serum. Dan tidak terjadi ketidakseimbangan elektrolit. Gula darah, bikarbonas natrikus dan pH normal. Pada pre-eklampsi berat dan pada eklampsi : kadar gula darah naik sementara asam laktat dan asam organik lainnya naik sehingga cadangan alkali akan turun. Keadaan ini biasanya disebabkan oleh kejang-kejang. Setelah konvulsi selesai zat-zat organik dioksidasi sehingga natrium dilepas lalu bereaksi dengan karbonik sehingga terbentuk bikarbonas natrikus. Dengan begitu cadangan alkali dapat kembali pulih normal (Sarwono, 2011).

D. Tanda Gejala Pre Elampsia Tidak terdapat gejala pada stadium dini preeklamsia, hanya tanda fisik yang paling awal biasanya adalah peningkatan tekanan darah yang ringan. Untuk dapat menegakkan diagnosa penyakit ini peningkatan tekanan darah harus mencapai 140/90 mmHg (atau tingkat yang lebih rendah jika tekanan darah sebelumnya adalah rendah tidak sebagaimana mestinya). Pertambahan berat badan yang berlebihan (lebih dari 0,5 kg seminggu)

biasanya mendahului edema nyata yang jika timbul awalnya hanya bermanifestasi dengan pembengkakan pergelangan kaki ringan, atau pembengkakan ringan pada wajah (Chamberlin dan Genffrey, 1994). Preeklampsia dapat ditegakkan apabila terdapat dua dari tiga gejala, yaitu penambahan berat badan yang berlebihan bila terjadi kenaikan 1 kg dalam seminggu sampai beberapa kali. Edema sebagai peningkatan berat badan, pembengakakan kaki, jari tangan dan muka. Tekanan darah 140/90 mmHg atau tekanan sistolik meningkat > 30 mmHg dan ekanan sistolik > 15 mmHg yang diukukr setelah pasien istirahat selama 30 menit. Tekanan pada trimester kedua yang lebih dari 85 mmHg dicurigai beresiko menjadi preeklamsia. Proteinuria bila terdapat protein sebanyak 0,3 g/L dalam urin 24 jam atau pemeriksaan kulaitatif menunjukkan proteinuria +1 tau +2 yang diukur dengan cateter minimal 2 kali dengan jarak waktu 6 jam. Preekalmpsia berat dapat ditegakkan bila muncul gejala berikut : 1. Tekanan darah sistolik > 160 mmHg dan diastolic > 110 mmHg 2. Proteinuria +5 g/24 jam atau 3 pada tes celup 3. Oliguria (<400 ml/24 jam 4. Sakit kepala hebat dan ganggua penglihatan 5. Nyeri epigastrium dan ikterus 6. Edema paru atau sianosis 7. Trombositopenia 8. Pertumbuhan janin terhambat E. Pencegahan Adapun pencegahan yang dapat dilakukan:
1. Diet yang tepat dan sesuai. Karena penyebab pastinya belum diketahui, maka pencegahan utama yang baik adalah meminta ibu hamil untuk mengurangi konsumsi garam, meski dianggap tidak efektif menurunkan risiko preeklamsia. Diet yang dianjurkan cukup protein, rendah karbohidraat, lemak dan garam.

Pembatasan kalori, cairan dan diit rendah garam tidak dapat mencegah hipertensi karena kehamilan, bahkan dapat membahayakan janin (Tim PPGD, 2011) 2. Periksalah kehamilan secara teratur, untuk mengetahui kondisi ibu dan janin. Preklamsia yang terdiagnosa lebih awal, akan memudahkan dokter menyarankan terapi yang tepat untuk ibu dan janinnya. Sebuah penelitian di tahun 2006, lebih dari 70 persen wanita yang mengkonsumsi multivitamin dan menjaga berat tubuh sebelum hamil terbukti risiko terkena preeklamsianya lebih rendah. Suplemen nutrisi ditengarai mampu menurunkan risiko terkena preeklamsia, tapi Anda harus sangat selektif. Konsultasikan pada dokter, sebelum mengkonsumsi suplemen di saat hamil. 3. Perbanyak minum Sangat dianjurkan ibu hamil untuk minum dalam jumlah yang banyak tiap hari. Minuman yang baik adalah air putih, karna air akan mendorong garam ke luar tubuh. Dengan banyak minum akan membuat lebih sering ke toilet sehingga dapat membawa kelebihan garam bias terbawa keluar, selain itu juga mengurangi aktivitas. Minimal minum 2 liter per hari (Sarwono, 2011). Pemasukan cairan terlalu banyak mengakibatkan edema paru (Tim PPGD, 2011)

F. Diet Pre eklampsia Nutrisi adalah hal yang penting untuk mendapatkan tubuh yang sehat. Salah satunya adalah untuk ibu-ibu yang hamil anak pertama dengan resiko preeklamsi. Kondisi preeklamsi ini akan membahayakan ibu dan janin. Ada suatu pendapat bahwa preeklamsi tidak dapat dicegah, namun penelitian membuktikan, bahwa diet yang tepat akan mengurangi resiko preeklamsi (Faisal, 2009). Adapun tujuan Diet pada Preeklamsia, antara lain: a. b. c. d. Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal Mencapai dan mempertahankan tekanan darah agar tetap normal Mencapai keseimbangan nitrogen Mencegah dan mengurangi retensi garam

e. Menjaga

agar

penambahan

berat

badan

tidak

melebihi

normal

f. Mengurangi dan mencegah timbulnya faktor resiko lain atau penyakit lain pada saat kehamilan atau setelah melahirkan (Anonim, 2011). Syarat-syarat Diet Preeklampsia adalah: 1. Energi dan semua zat gizi cukup. Dalam keadaan berat, makanan diberikan secara berangsur, sesuai dengan kemampuan pasien menerima makanan. Penambahan energi tidak lebih dari 100 kkal dari makanan atau diet sebelum hamil. 2. Garam diberikan rendah sesuai dengan berat-ringannya retensi garam atau air. Penambahan berat badan diusahakan di bawah 3 kg/bulan atau di bawah 1 kg/minggu. 3. Protein tinggi (1 -2 gr/kg berat badan) 4. Lemak sedang, sebagian lemak berupa lemak tidak jenuh tunggal dan lemak tidak jenuh ganda 5. Vitamin cukup; vitamin C dan B5 diberikan sedikit lebih tinggi 6. Mineral cukup terutama kalsium dan kalium 7. Bentuk makanan disesuaikan dengan kemampuan makan pasien 8. Cairan diberikan 2500 m/ sehari. Pada keadaan oliguria, cairan dibatasi dan disesuaikan dengan cairan yang keluar melalui urine, muntah, keringat, dan pernapasan (Anonim, 2011). Macam diet dan indikasi pemberian

1) Diet preeklampsia I Diet preeclampsia I diberikan pada pasien preeclampsia berat. Diet spreeklampsia I diberikan sebagai makanan perpindahan dari preeklampsia I atau kepada pasien preeklampsia yang penyakitnya tidak begitu berat. Makanan berbentuk saring atau lunak dan diberikan sebagai diet rendah garam I. makanan ini cukup energi dan zat gizi lainnya.

2) Diet preeklampsia II Diet preeklampsia II diberikan sebagai makanan perpindahan dari preeklampsia I atau kepada pasien preeklampsia yang penyakitnya tidak begitu berat. Makanan berbentuk saring atau lunak dan diberikan sebagai diet rendah garam I. Makanan ini cukup energi dan zat gizi lainnya. 3) Diet preeklampsia III Diet preeklampsia III diberikan sebagai makanan perpindahan dari preeklampsia II atau kepada pasien preeklampsia ringan. Makanan ini mengandung protein tinggi dan garam rendah, diberikan dalam bentuk lunak atau biasa. Makanan ini cukup semua zat gizi. Jumlah energi harus disesuaikan dengan kenaikan berat badan yang boleh lebih dari 1 kg tiap bulan (Anonim, 2012).

BAHAN MAKANAN SEHARI-HARI

BAHAN MAKANAN Beras Telur Daging Tempe Sayuran Sari buah/buah Gula pasir Minyak nabati Susu bubuk

PRE EKLAMSI I Jumlah Takaran (gr) 1000 5 ptg 80 *75 8 sdm 15 sdm

PRE EKLAMSI II Jumlah Takaran (gr) 150 3 gls 50 1 btr 100 2 ptg 50 2 ptg 200 2 gls 400 4 ptg sdg 30 15 25 3 sdm 1,5 sdm 5 sdm

PRE EKLAMSI III Jumlah Takara (gr) n 200 4 gls 50 1 btr 100 2 ptg 100 4 ptg 200 2 gls 400 4 ptg sdg 30 3 sdm 25 2,5 sdm 50 10 sdm

*) Susu khusus ibu hamil. Bila diberikan susu biasa, energi hanya sebagian yang terpenuhi NILAI GIZI DIIT PRE EKLAMSI I 1032 20 19 211 600 6,9 750 0,5 246 228 DIIT PRE EKLAMSI II 1604 56 44 261 500 17,3 2796 0,8 212 248 DIIT PRE EKLAMSI III 2128 80 63 305 800 24,2 3035 1,0 213

Eergi (Kkal) Protein (g) Lemak (g) Karbohidrat (g) Kalsium (mg) Besi (mg) Vitamin A (RE) Tiamin (mg) Vitamin C (mg) Natrium (mg)

Pembagian Bahan Makanan Sehari WAKTU 06.00 08.00 10.00 13.00 16.00 BAHAN MAKANAN Teh Sari tomat dan Susu Sari jeruk Sari alpokat dan Susu Sari tomat dan Susu JUMLAH 1 gls 1 gls 1 gls 1 gls 1 gls

Pembagian Bahan Makanan Sehari Diit Pre eklamsi II dan III

BAHAN MAKANAN Pagi Beras Telur ayam Sayuran Minyak Susu bubuk Gula pasir Pukul 10.00 Buah Siang Gula pasir Beras Daging Tahu Sayuran Buah

WAKTU

Minyak Pukul 16.00 Buah Gula pasir Susu bubuk Malam Beras Ikan Tempe Sayuran Buah Minyak

PRE EKLAMSI II Berat (g) Takaran 50 1 gls tim 50 1 btr 50 0,5 sdm 5 5 sdm 25 1 sdm 10 1 sdm 100 1 ptg sdg pepaya 10 1sdm 50 1 gls 50 1 ptg sdg 50 bh besar 75 gls 100 1 ptg pepaya sdg 5 sdm 100 1 ptg sdg 10 1sdm 50 1 gls nasi 50 1 ptg sdg 25 1 ptg sdg 75 gls 100 1 ptg sdg 5 sdm

PRE EKLAMSI III Berat (g) Takaran 50 1 gls tim 50 1 btr 50 O,5 sdm 25 10 100 10 75 50 100 100 100 10 100 10 25 75 50 50 75 100 10 1 sdm 1 1 ptg sdg pepaya 1sdm 1,5 gls 1 ptg sdg 1 bh besar 1 gls 1 ptg pepaya sdg 1 sdm 1 ptg sdg 1sdm 1 sdm 1,5 gls nasi 1 ptg sdg 2 ptg sdg gls 1 ptg sdg 1 sdm

DAFTAR PUSTAKA Abuzhar, 2009. .http://penjelajahbaru.blogspot.com/2011/01/gizi-dan-diet-ibu-

hamil-pada-pre.html. Diakses 9 April 2012 Anonim, 2011. http://wenylestariadin.blogspot.com/2011/05/penatalaksanaandiet-pada-ibu-hamil.html. diakses 9 April 2012 Anonim, 2011. http://yuksehat.info/diet-preeklampsia/. Diakses 9 April 2012 Chambelain, Genffrey. 1994. Obstetri dan Ginekologi Praktis. Jakarta : Widya Medika.

Faisal. 2009. http://1001tipsbunda.blogspot.com/2009/04/dietmengurangi-preeklamsi.html. diakses 9 April 2012


Fakultas Kedokteran UNPAD. 1999. Obstetri Ginekologi. Bandung : UNPAD. Mansjoer, Arif, dkk. 1999. Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid 1. Jakarta : Media Aesculapius. Rozikhan. 2007. Faktor-faktor Resiko Terjadinya Preeklampsia Berat di Rumah Sakit Dr. H. Soewondo Kendal. Tesis. Semarang :UNDIP

Sarwono. 2011. http://sarwonoberau.blogspot.com/2011/07/satuanacara-penyuluhan-sap-pre.html. diakses 9 April 2012

You might also like