You are on page 1of 12

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Dalam pembangunan jangka panjang II (PJP II) dan Indonesia sehat 2010 masalah yang secara khusus adalah masalah pembinaan dan pengembangan anak, karena sasaran utamanya adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya sehingga perhatian khusus dicurahkan sejak dini, yaitu sejak masa anak-anak, bahkan sejak manusia berada dalam kandungan ibu, agar kualitas anak Indonesia sesuai dengan budaya bangsa yang menjiwai nilai-nilai luhur Pancasila. Menurut Soutjaningsih, pada perkembangan anak usia 0 sampai 1 tahun adalah kemampuan berbahasa merupakan indikator seluruh perkembangan anak. Karena kemampuan berbahasa sensitif terhadap keterlambatan atau kerusakan pada sistim lainnya, sebab melibatkan kemampuan kognitif, sensori motor, pisikologi emosi dan lingkungan disekitar anak. Seorang anak tidak akan mampu berbicara tanpa dukungan dari lingkungannya mereka harus mendengar pembicaraan yang berkaitan dengan kehidupannya sehari-hari. Mereka harus belajar mengekspresikan dirinya, membagi pengalamannya dengan orang lain dan mengemukakan keinginannya.

1.2

Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini di maksudkan untuk mahasiswa mengetahui : a. Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan b. Prinsip Prinsip Tumbuh Kembang c. Ciri-Ciri Tumbuh Kembang d. Tahap-Tahap Tumbuh Kembang Bayi dan Balita

BAB 2 TINJAUAN TEORI

2.1

Defenisi Pertumbuhan dan Perkembangan a. Pertumbuhan 1. Pertumbuhan adalah berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel atau organ yang bisa diukur. (Soetjiningsih, 1995) 2. Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik (anatomi) dan struktur tubuh dalam arti sebagian atau seluruhnya karena adanya multiplikasi (bertambah banyak) sel-sel dan juga karena bertambah besarnya sel. (IDAI, 2002) 3. Pertumbuhan sebagai suatu peningkatan jumlah dan ukuran. (Whaley and Wong) b. Perkembangan 1. Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur sebagai hasil dari proses pematangan. (Soetjiningsih, 1995) 2. Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dan struktur / fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur, dapat diperkirakan dan diramalkansebagai hasil dari proses diferensiasi sel, jaringan tubuh, organ-organ dan sistemnya yang terorganisasi. (IDAI, 2002) 3. Perkembangan menitik beratkan pada perubahan yang terjadi secara bertahap dari tingkat yang paling rendah ke tingkat yang paling tinggi dan kompleks melalui proses maturasi dan pembelajaran terhadap perkembangan emosi, social dan intelektual anak. (Whaley and Wong).

2.2

Prinsip Pertumbuhan dan Perkembangan Secara umum pertumbuhan dan perkembangan memiliki beberapa prinsip dalam prosesnya. Prinsip tersebut dapat menentukan cirri atau pola dari pertumbuhan dan perkembangan setiap anak. Prinsip tersebut antara lain: 1. Proses pertumbuhan dan perkembangan sangat bergantung pada aspek kematamgan susunan syaraf pada manusia, dimana semakin sempurna atau kompleks kematangan syaraf maka makin sempurna pula proses pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi mulai dari proses konsepsi sampai dengan dewasa. 2. Proses pertumbuhan dan perkembangan setiap indifidu adalah sama, yaitu mencapai proses kematangan, meskipun dalam proses pencapaian tersebut tidak memiliki kecepatan yang sama antara indifidu yang satu dengan yang lain. 3. Proses pertumbuhan dan perkembangan memiliki pola khas yang dapat terjadi mulai dari kepal hingga keseluruh bagian tubuh atau juga mulai dari kemampuan yang sederhana hingga mencapai kemampuan yang lebih kompleks sampai mencapai kesempurnanaan dari tahap pertumbuhan dan perkembangan ( Narendra, 2002).

2.3

Pola Pertumbuhan dan Perkembangan Pola pertumbuhan dan perkembangan merupakan peristiwa yang terjadi selama proses pertumbuhan dan perkembangan pada anak yang dapat mengalami percepatan maupun perlambatan yang saling berhubungan antara satu orang dengan orang yang lain. Dalam peristiwa tersebut akan mengalami perubahan pola pertumbuhan dan perkembangan, diantaranya sebagai berikut: 1. Pola pertumbuhan fisik yang terarah 2. Pola perkembangan dari umum ke khusus 3. Pola perkembangan berlangsung dalam tahapan perkembangan 4. Pola perkembangan dipengaruhi oleh kematangan dan latihan

2.4

Ciri Ciri Pertumbuhan dan Perkembangan Dalam peristiwa pertumbuhan dan perkembangan anak memiliki berbagai cirri khas yang membedakan komponen satu dengan yang lain. Pertumbuhan memiliki cirri sebagai berikut:
3

1. Dalam pertumbuhan akan terjadi perubahan ukuran dalam hal bertambahnya ukuran fisik, seperti berat badan, tinggi badan, likar kepala, lingkar lengan, lingkar dada, dll. 2. Dalam pertumbuhan dapat terjadi perubahan proporsi yang dapat terlihat pada proporsi fisik atau organ manusia yang muncul mulai dari masa konsepsi hingga dewasa. 3. Pada pertumbuhan dan perkembangan terjadi hilangnya ciri- cirri lama yang ada selama masa pertumbuhan, seperti hilangnya kelenjar timus, lepasnya gigi susu atau hilangnya reflex- reflex tertentu. 4. Dalam pertumbuhan terdapat cirri baru yang secara perlahan mengikuti proses kematangan, seperti adanya rambut pada daerah aksila, pubis atau dada. Perkembangan memiliki cirri sebagai berikut: 1. Perkembangan selalu melibatkan proses pertumbuhan yang diikuti dari perubahan fungsi, seperti perkembangan system reproduksi akan diikuti perubahan pada fungsi alat kelamin. 2. Perkembangan memiliki pola yang konstan dengan hokum tetap, yaitu perkembangan dapat terjadi dari daerah kepala menuju ke arah kaudal atau dari bagian proksimal ke bagian distal. 3. Perkembangan memiliki tahapan yang berurutan mulai dari kemampuan melakukan hal yang sederhana menuju kemampuan melakukan hal yang sempurna. 4. Perkembangan setiap indifidu memiliki kecepatan pencapaian perkembangan yang berbeda. 5. Perkembangan dapat menentukan pertumbuhan tahap selanjutnya, dimasa tahapan perkembangan harus dilewati tahap dengan tahap ( Narendra, 2002 ). 2.5 Faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak Dalam proses pertumbuhan dan perkembangan anak, setiap individu akan mengalami siklus yang berbeda pada kehidupan manusia. Peristiwa tersebut dapat secara cepat maupun lambat tergantung dari individu atau lingkungan. Proses percepatan atau perlambatan tersebut dapat dipengaruhi oleh faktor sebagai berikut:

1. Faktor Herediter Faktor herediter merupakan faktor yang dapat diturunkan sebagai dasar dalam mencapai tumbuh kembang anak disamping faktor- faktor lain. Faktor herediter meliputi bawaan, jenis kelamin, ras dan suku bangsa. Faktor ini dapat ditentukan dengan intensitas, kecepatan dalam pembelahan sel telur, tingkat sensitivitas jaringan terhadap rangsangan, usia pubertas dan berhentinya pertumbuhan tulang. Pertumbuhan dan perkembangan anak dengan jenis kelamin laki- laki setelah lahir akan cenderung lebih cepat dibandingkan dengan anak perempuan serta akan bertahan sampai usia tertentu. Baik anak laki-laki atau anak perempuan akan mengalami pertumbuhan yang lebih cepat ketika mereka mencapai masa pubertas. Ras atau suku bangsa juga memiliki peran dalam mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan, hal ini dapat dilihat pada suku bangsa tertentu yang memiliki kecenderungan lebih besar atau tinggi, seperti orang asia cenderung lebih pendek dan kecil dibandingkan dengan orang eropa atau lainnya.

2. Faktor Lingkungan Faktor lingkungan merupakan faktor yang memegang peranan penting dalam menentukan tercapai dan tidaknya potensi yang sudah dimiliki. Faktor lingkungan ini dapat meliputi: a. Lingkungan prenatal Lingkungan prenatal merupakan lingkungan dalam kandungan, mulai dari konsepsi sampai lahir yang meliputi: 1) Lingkungan mekanis Lingkungan mekanis adalah segala hal yang mempengaruhi janin atau posisi janin dalam uterus. Radiasi dapat menyebabkan kerusakan pada organ otak janin. Infeksi dalam kandungan memenuhi pertumbuhan dan perkembangan janin. Kekurangan oksigen pada janin mengakibatkan gangguan dalam plasenta sehingga kemungkinan bayi lahir dengan berat badan yang kurang. Faktor imunitas dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin karena menyebabkan terjadinya abortus atau karena ikterus. Stress dapat mempengaruhi kegagalan tumbuh kembang janin.
5

2) Zat kimia atau toksin Hal ini berkaitan dengan penggunaan obat- obatan, alkohol, atau kebiasaan merokok oleh ibu hamil. 3) Hormonal Hormon- hormone ini mencakup hormon samatomamotropin,plasenta, tiroid dan insulin. Peran hormon somatoropin (growth hormone), yaitu disekresi kelenjar hipotesis janin sekitar minggu ke- 9 dan produksinya meningkat pada minggu ke- 20. Hormone plasenta (human placental lactogen) berperan dalam nutrisi plasenta. b. Lingkungan postnatal Selain faktor lingkungan intrauteri terdapat lingkungan setelah lahir yang juga dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak, seperti: 1) Budaya lingkungan Budaya lingkungan dalam hal ini adalah budaya di masyarakat yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Budaya lingkungan dapat menentukan bagaimana seseorang atau masyarakat mempersiapkan pola hidup sehat, hal ini terlihat apabila kehidupan atau perilaku mengikuti budaya yang ada sehingga kemungkinan besar dapat menghambat dalam aspek pertumbuhan dan perkembangan. Sebagai contoh, anak yang dalam usia tumbuh kembang membutuhkan makanan yang bergizi, namun karena terdapat adat atau budaya tertentuyang melarang makan dalam masa tertentu padahal makanan tersebut dibutuhkan untuk perbaikan gizi, maka tentu akan menggangu atau menghambat masa tumbuh kembang. 2) Status sosial ekonomi Status sosial ekonomi juga dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak dengan keluarga yang memiliki sosial ekonomi yang tinggiumumnya memenuhi kebutuhan gizinya cukup baik disbanding dengan anak yang sosial ekonomi rendah. Demikian juga dengan anak pendidikan rendah, tentu akan sulit untuk menerima arahan dalam pemenuhan gizi dan mereka sering tidak mau atau tidak meyakini pentingnya pemenuhan kebutuhan gizi atau pentingnya pelayanan kesehatan lain yang menunjang dalam membantupertumbuhan dan perkembangan anak.
6

3) Nutrisi Nutrisi adalah salah satu komponen yang penting dalam menunjang kelangsungan proses pertumbuhan dan perkembangan.nutrisi menjadi kebutuhan untuk tumbuh dan kembang selama masa pertumbuhan. Dalam nutrisi terdapat terdapat kebutuhan zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan 4) Iklim dan cuaca 5) Olahraga atau latian fisik 6) Posisi anak dalam keluarga 7) Status kesehatan

3. Faktor Hormonal 2.6 Tahap Tumbuh Kembang Anak Usia 1 bulan

Di hari-hari pertama setelah kelahiran, bayi belum bisa membuka matanya. Namun setelah berjalan beberapa hari kemudian, ia akan bisa melihat pada jarak 20 cm.

Bulan pertama ini bayi akan memulai adaptasinya dengan lingkungan baru Memiliki gerakan refleks alami. Memiliki kepekaan terhadap sentuhan. Secara refleks kepalanya akan bergerak ke bagian tubuh yang disentuh. Sedikit demi sedikit sudah bisa tersenyum. Komunikasi yang digunakan adalah menangis. Arti dari tangisan itu sendiri akan Anda ketahui setelah mengenal tangisannya, apakah ia lapar, haus, gerah, atau hal lainnya.

Peka terhadap sentuhan jari yang disentuh ke tangannya hingga ia memegang jari tersebut.

Tiada hari tanpa menghabiskan waktunya dengan tidur.

Usia 2 bulan
7

Sudah bisa melihat dengan jelas dan bisa membedakan muka dengan suara. Bisa menggerakkan kepala ke kiri atau ke kanan, dan ke tengah. Bereaksi kaget atau terkejut saat mendengar suara keras.

Usia 3 bulan

Sudah mulai bisa mengangkat kepala setinggi 45 derajat. Memberikan reaksi ocehan ataupun menyahut dengan ocehan. Tertawanya sudah mulai keras. Bisa membalas senyum di saat Anda mengajaknya bicara atau tersenyum. Mulai mengenal ibu dengan penglihatannya, penciuman, pendengaran, serta kontak.

Usia 4 bulan

Bisa berbalik dari mulai telungkup ke terlentang. Sudah bisa mengangkat kepala setinggi 90 derajat. Sudah bisa menggenggam benda yang ada di jari jemarinya. Mulai memperluas jarak pandangannya.

Usia 5 bulan

Dapat mempertahankan posisi kepala tetap tegak dan stabil. Mulai memainkan dan memegang tangannya sendiri. Matanya sudah bisa tertuju pada benda-benda kecil.

Usia 6 bulan

Bisa meraih benda yang terdapat dalam jangkauannya. Saat tertawa terkadang memperlihatkan kegembiraan dengan suara tawa yang ceria.

Sudah bisa bermain sendiri. Akan tersenyum saat melihat gambar atau saat sedang bermain.
8

Usia 7 bulan

Sudah bisa duduk sendiri dengan sikap bersila. Mulai belajar merangkak. Bisa bermain tepuk tangan dan cilukba.

Usia 8 bulan

Merangkak untuk mendekati seseorang atau mengambil mainannya. Bisa memindahkan benda dari tangan satu ke tangan lainnya. Sudah bisa mengeluarkan suara-suara seperti, mamama, bababa, dadada, tatata. Bisa memegang dan makan kue sendiri. Dapat mengambil benda-benda yang tidak terlalu besar.

Usia 9 bulan

Sudah mulai belajar berdiri dengan kedua kaki yang juga ikut menyangga berat badannya.

Mengambil benda-benda yang dipegang di kedua tangannya. Mulai bisa mencari mainan atau benda yang jatuh di sekitarnya. Senang melempar-lemparkan benda atau mainan.

Usia 10 bulan

Mulai belajar mengangkat badannya pada posisi berdiri. Bisa menggenggam benda yang dipegang dengan erat. Dapat mengulurkan badan atau lengannya untuk meraih mainan.

Usia 11 bulan

Setelah bisa mengangkat badannya, mulai belajar berdiri dan berpegangan dengan kursi atau meja selama 30 detik.

Mulai senang memasukkan sesuatu ke dalam mulut.


9

Bisa mengulang untuk menirukan bunyi yang didengar. Senang diajak bermain cilukba.

Usia 12 bulan

Mulai berjalan dengan dituntun. Bisa menyebutkan 2-3 suku kata yang sama. Mengembangkan rasa ingin tahu, suka memegang apa saja. Mulai mengenal dan berkembang dengan lingkungan sekitarnya. Reaksi cepat terhadap suara berbisik. Sudah bisa mengenal anggota keluarga. Tidak cepat mengenal orang baru serta takut dengan orang yang tidak dikenal/asing.

Usia 15 bulan

Berjalan Mencoret-coret Berbicara 2 kata Minum dari gelas

Usia 1,5 Tahun


Lari naik tangga Menendang bola Menumpuk 2 mainan Berbicara beberapa kata (mimik, pipis) Memakai sendok, menyuapi boneka

Usia 2 Tahun

Menumpuk 4 mainan Menunjuk gambar (bola,kucing)


10

Menggabungkan beberapa kata (mama pipis) Menunjuk bagian tubuh (mata, mulut) Melepas pakaian Memakai pakaian Menyikat gigi

Usia 2,5 Tahun


Melompat Mencuci tangan dan mengeringkan tangan

Usia 3 Tahun

Menggambar garis tegak Menyebutkan warna benda Menyebutkan penggunaan benda (gelas untuk minum) Menyebutkan nama teman Memakai baju kaos

Usia 3,5 Tahun


Berdiri 1 kaki Menggambar lingkaran, menggambar tanda tambah Menggambar manusia (kepala,badan, kaki)

Usia 4 Tahun Memakai baju tanpa dibantu Usia 4,5 Tahun Bermain kartu, menyikat gigi tanpa dibantu Usia 5 Tahun Menghitung mainan

11

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan : 1) Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interselular, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat. 2) Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian. 3) Perkembangan fisik mencakup pertumbuhan biologis. Misalnya, pertumbuhan otak, otot, tulang serta penuaan dengan berkurangnya ketajaman pandangan mata dan berkurangnya kekuatan otot-otot. 4) Tumbuh kembang merupakan proses yang dinamis dan terus menerus

3.2 Saran 1) Agar anak dapat tumbuh kembang dengan baik maka para ibu ibu diharapkan dapat memeperhatikan gizi pada bayi dan melatih anak untuk belajar sesuai dengan tahapanya. Sebab belajar merupakan perkembangan yang berasal dari latihan dan usaha. Melalui belajar, anak memperoleh kemampuan menggunakan sumber yang diwariskan dan potensi yang dimiliki anak 2) Dalam mengajar, guru hendaknya mampu mengomunikasikan materi dan menyampaikan informasi dengan menggunakan berbagai metode mengajar agar setiap anak dapat menyerap dan memahaminya untuk kemudian digunakan pada saat diperlukan. Hal ini hanya dapat dicapai bila guru mengetahui karakteristik murid-muridnya yang visual, yang auditorial maupun yang kinestik. 3) Bagi ibu ibu yang mempubyai anak diharapkan dapat membimbing anaknya ke arah yang benar agar anaknya memiliki kognitif yang luas dan tidak neniliki gangguan mental.
12

You might also like