You are on page 1of 6

Penggunaan tabel Penggunaan Tabel 1 akan mempercepat proses perhitungan serta mengurangi tingkat kesalahan perhitungan karena suatu

masalah nisa jadi periode waktu n sangat panjang dan rumus yang digunakan merupakan gabungan atau variasi dari keenam rumus di atas. Caranya yaitu dari soal yang sudah ditulis sesuai dengan penulisan soal di atas, yang di dalam kurung dilihat pada tabel. Misal, dalam kurung tertulis (P/F,10,5), maka pada Tabel 1 dilihat yang bunganya 10% kemudian angka di bawah P/F pada tahun kelima.

1.4 Contoh Soal Penggunaan Diagram dan Tabel Contoh soal 1: Seseorang mengharapkan untuk menerima Rp. 10.000,- pada akhir tahun 1992 dan akhir tahun 1993. Berapa besar nilai uang (Present Value) yang harus disimpan untuk penerimaan ini pada awal tahun 1998 pada tingkat suku bunga 10%? Jawab:

P=?

i = 10%

1998? 89 ? 90 ? 91 ? 92 ? 93 10000 10000

Berdasarkan nilai yang aka datanf (F):

10.000 (P/F, 10,5) + 10.000 (P/F10,6) = Rp. 11.854,-

Lihat tabel 1 = 0,6209

Lihat tabel 1 = 0,5645

Pada cara ini nilai Rp. 10.000,- di akhir tahun 1992 merupkaan harga yang akan datang (F) untuk harga sekarang (P) di awal tahun 1988 dengan n adalah 5 dan Rp. 10.000 di akhir tahun 1993 merupakan harga yang akan datang (F) dan harga sekarang (P) di awal tahun 1988 dengan n adalah 6, sehingga penggunaan tabelnya diambil dari harga (P/F,i,n) masingmasing untuk n = 5 dan n = 6

Cara lain, bersadarkan pembayran tahunan (A) dan nilai yang akan datang (F):

10.000 (P/A, 10,2)(P/F,10,4) = Rp.11.857,Tabel = 1,736 Tabel = 0,6830

Pada cara ini angka Rp.10.000,- di akhir tahun 1992 dan 1993 yang merupakan pembayaran tahunan selama du atahun berturut-turut diekivalensikan ke harga sekarang (P) di awal tahun 1992 dengan n = 2. Kemudian angka P di awal tahun 1992 merupakna angka F dilihat dari awal tahun 1998 dengan n = 4

P=?

i = 10%

nilai ini diekivalensikan

1998? 89 ? 90 ? 91 ? 92 ? 93 10000 10000

Perbedaan angka 4 dan 7 untuk hasil akhir perhitungan disebabkan oleh jumlah angka desimal dari tabel 1 yang hanya 4 angka dibelaknag koma.

Contoh soal 2: Berapa besar uang yang harus disimpan pada awal tahun 1998 bila ingin mendapatkan uang Rp 10.000,- pada akhir tahun 1988, 1989, 1991, 1992 pada tingkat suku bunga 15%? Jawab :
x = ? i = 15%

1998 ? 89 ? 90 ? 91 ? 92 ? Rp.10.000 x = 10.000 (P/A,15,5) = Rp 33.5520,-

Tabel 1 = 3,352

Sebenarnya pada contoh ini dapat dilakukan perhitungan dengan cara lain, yaitu bersadarkan hubungan nilai sekarang (Present Value) dan nilai yang datang (Future Value) dengan hasil akhir yang akan sama. Namun persamaannya akan lebih panjang karena untuk harga masingmasing Rp 10.000,- harus dilihat tabel (P/F,i,n) satu persatu dengan n yang berbeda-beda, sehingga akan teryulis seperti berikut ini:

x = 10.000 {(P/F,15,1)+(P/F,15,2)+(P/F,15,3)+(P/F,15,4)+(P/F,15,5)}

Contoh soal 3: Bila Anda menyimpan uang Rp 10.000,- pada awal tahun 1998, berapa nilai uang Anda pada akhir tahun 1992 pada tingkat suku bunga 8%. Jawab:
Rp 10.000 i=8%
Rp 10.000

1998

89

90

91

92

x = 10.000 ( F/P,8,5 ) = Rp. 14.690,-

tabel = 1,469

Contih soal 4: Bila Anda menyimpan Rp 10.000,- pada awal tahun 1998, lalu pada akhir 1988, 1989 sebesar Rp 10.000, berapa nilai uang anda pada akhir tahun 1993; dengan tingkat suku bunga 10%. Jawab :

i = 10 %
Rp 10.000 Rp 10.000 Rp 10.000

1998

89

90

91

92

x=?

x = 10.000 ( F/P,10,6) + 10.00 ( F/A,10,2 )( F/P,10,4 ) = Rp. 48. 464,-

tabel = 1,772

tabel = 2,100 tabel = 1,464

x dapat juga di cari dengan cara sebagai berikut:

x = 10.000 ( F/P,10,6) + 10.00 ( P/A,10,2 )( F/P,10,6 ) = Rp. 48. 482,-

Perbedaan 64 dan 82 karena angka desimal hanya 3. Dari contoh-contoh perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa penerjemahan soal menjadi diagram untuk mengurangi kesalahan yang di buat. Adapun caranya yang beragam, yaitu dengan membuat variasi antara P, A dan F tidak menimbulkan masalah asalkan prinsip analisisnya benar, sehingga hasil yang didapat juga benar.

1.5 Pembayrab Tahunan Tidak Konstan (Gradient Series) Sering terjadi pada ekonomi teknik, bahwa Annuity (pembayaran tahunan) tidak terbayar secara konstan, tetapi dengan nilai yang berubah secara teratur pada setiap akhir tahun dalam suatu periode waktu tertentu sehngga mmebentuk seri yang naik ataupun turun (gradient series) Ada dua jenis Graedient Seires, yaitu: - Bertambah setiap tahun - Berkurang setiap tahun
400 300 200 100 400 300 200 100

Berkurang s etiap tahun (Increas ing)

Bertambah s etiap tahun (Increas ing)

Penyelesaian masalah di atas digambarkan dalam contoh di bawah ini:

Pada suatu pembayarab tahunan selama enam tahun, pembayaran dimulai pada akhir kedua uang sejumalah Rp. 1.000,-, akhir tahun dimulai pada akhir tahun kedua sejumlah Rp. 1.000,-, akhir tahun ketiga uang sejumlah Rp. 2.000,-, demikian seterusnya sampai akhir tahun keenam uang sejumlah Rp/ 4.000,- dengan tingkat suku bunga 8%. Bila digambarkan diagramnya akan seperti berikut ini:

i = 8%
4000 3000 5000

x
2000 1000

6 ?

Berapa nilai yang akan datang (Future Value), pada akhir tahun ke 6 dengan tingkat suku bungan 8%, Jika dihitung satu persatu? Jawab: Untuk Rp. 5000,Untuk Rp. 4000,Untuk Rp. 3000,Untuk Rp. 2000,Untuk Rp. 1000,FV = 5.000 FV = 4.000 (F/P,8,1) FV = 3.000 (F/P,8,2) FV = 2.000 (F/P,8,3) FV = 2.000 (F/P,8,4) Future Value = Rp. 5.000,= Rp. 4.320,= Rp. 3.498,= Rp. 2.520,= Rp. 1.360,= Rp. 16.698,-

You might also like