You are on page 1of 19

10 Mitos Terkenal Tentang Penciptaan Bumi dari Berbagai Kepercayaan di Dunia Ditulis oleh: indah permata - Saturday -

Mungkin di antara kita pernah mendengar bagaimana bumi dan manusia itu diciptakan, seperti bagaimana Tuhan menciptakan bumi dan manusia dalam waktu 6 hari, atau bagaimana bumi lahir dari tubuh raksasa (titan). Namun, selain dua kisah ini tentunya masih ada kisah penciptaan (creation myth) lain bagaimana bumi kita dapat menjadi seperti sekarang ini.

1. Ymir dan Odin (Kisah Norwegia) Kisah ini dimulai dengan kekosongan di dunia pada tempat yang dikenal dengan Ginnugagap. Selatan dari Ginnugagap adalah alam liar, Muspell, yang penuh dengan api dan racun. Utara dari Ginnugagap adalah alam Nilfheim dimana hanya ada es, gunung es dan kegelapan. Karena panasnya Muspell, Nilfheim-pun mulai meleleh dan dari es yang meleleh, mahluk pertama muncul. Mahluk pertama ini adalah Raksasa Ymir.

Selain Raksasa Ymir, es tersebut juga mengeluarkan seekor sapi yang terus menjilati es yang ada dan mengeluarkan lagi Dewa Buri dan Istrinya. Pasangan ini memiliki anak Bor, yang kemudian Bor akan memiliki anak dengan nama Odin, raja para dewa.

Karena kekejaman Ymir, para dewa menentangnya dan Odin-pun berhasil membunuh Ymir, Ymir jatuh dan tubuhnya menjadi bumi, darahnya menjadi sungai, dagingnya menjadi daratan, tulangnya menjadi gunung dan rambutnya menjadi tumbuhan. Odin juga membuat langit dari tengkorak kepalanya yang ditopang dengan 4 pilar. Odin juga berhasil membuat matahari, bulan dan berbagai tumbuhan.

Tumbuhan yang paling besar adalah Yggdasril yang tumbuh di tengah bumi, Odin yang puas akan hal ini menamkan tempat itu sebagai Midgard. Setelah itu, Odin menciptakan manusia dari 2 pohon, ash dan elm, pasangan inilah yang melahirkan seluruh manusia sekarang ini.

2. Yin dan Yang, Pagu dan Dewi Nuwa (Kisah Cina) Sebuah telur kosmik yang berada di kekosongan tanpa waktu, berisikan sebuah kekuatan Yin dan Yang. Setelah beribu-ribu tahun, mahluk pertama muncul, dengan nama Pangu. Kekuatan Yin yang lebih berat, menciptakan bumi dan Kekuatan Yang yang lebih ringan, menciptakan langit.

Setelah Pangu tumbuh secara terus menerus, 10 kaki per hari selama 18 ribu tahun, pekerjaannya selesai dan ia meninggal. Bagiannya menciptakan berubah menjadi elemen-elemen di alam semesta ini, seperti binatang, fenomena alam, petir, matahari, bulan, gunung, sungai, bintang, dan sebagainya.

Sang Dewi Nuwa kesepian, jadi ia menciptakan manusia dari tanah dari Sungai Kuning (Yellow River). Ia merasa senang dengan manusia pertama ciptaannya, tetapi karena pembuatannya memakan waktu lama, ia menggunakan tetesan lumpur yang setiap tetesannya menjadi manusia baru.

3. Kitab Kejadian (Genesis) Kitab Kejadian, merupakan buku pertama dari Ajaran Yahudi dan Kitab Suci Kristen, berisikan atas kisah penciptaan alam semesta dan isinya. Kisah ini merupakan kisah yang diterima secara umum sebagai awal bagaimana bumi diciptakan sebagaimana bentuknya sekarang ini. Berikut kisahnya:

Pertama, Tuhan menciptakan langit dan bumi dan Tuhan berkata, "Jadilah Terang." Lalu terang itu jadi. Dalam 6 hari, Tuhan menciptakan langit, darat, laut, tumbuhan, matahari dan bulan, binatang dan manusia. Tuhan-pun berkata, "Beranakcuculah dan bertambah banyak; " Pada hari ketujuh, Tuhan beristiharat dan menguduskannya sebagai hari Sabat.

Sesudah Tuhan menciptakan manusia pertama - Adam - dari tanah, ia membuat taman Eden untuk Adam, dan melarangnya memakan buah pada 1 pohon tertentu, dan Adam diperbolehkan untuk memakan buah pada semua pohon lainnya kecuali pohon tersebut. Karena Adam terlihat kesepian, maka dari tulang rusuknya-lah diciptakan wanita pertama, Eve.

Seekor ular yang dapat berbicara, Sang Iblis membujuk Eve untuk memakan buah terlarang tersebut, dan Eve membujuk Adam untuk melakukan hal yang serupa. Pada saat Tuhan mengetahui hal tersebut, diusirnya-lah mereka dari taman Eden dan membuat mereka menjadi Manusia yang dapat merasakan sakit dan kematian (mortal), serta dihukumlah si Ular agar ia bergerak dengan menjalar dan memakan debu sepanjang hidupnya.

Nama dari pohon terlarang tersebut adalah Pohon Pengetahuan, yang memperbolehkan Manusia yang memakannya mengetahui apa yang baik dan apa yang buruk.

4. Ahura Maza, Mashya dan Mashyanag (Kisah Bangsa Persia) Kepercayaan Budha di era Persia Pertengahan mengatakan bahwa bumi diciptakan oleh Dewa Ahura Mazda. Ia menciptakan Alburz, gunung yang tumbuh 800 tahun hingga akhirnya menyentuh langit, pada titik itu, hujan turun dan membentuk sungai Vourukasha dan 2 sungai besar lainnya.

Hewan pertama, banteng putih, tinggal di tepi sungai Veh Rod. Akan Tetapi, iblis Angra Mainyu membunuhnya. Benih banteng tersebut terbawa ke bulan dan disucikan, menciptakan banyak hewan dan tumbuhan.

Di seberang sungai, tinggallah manusia pertama, Gayomard, yang juga dibunuh oleh Angra Mainyu, benihnya kemudian menciptakan tumbuhan rhubarb yang membuahkan Mashya dan Mashyanag, manusia fana pertama.

Angra Mainyu tidak membunuh mereka, tetapi menipu mereka agar mereka memujanya dan 50 tahun setelah mereka melahirkan anak kembar, mereka ditipu untuk memakan anak mereka sendiri. Mereka yang berdosa, melahirkan 2 anak kembar lagi dan dari kedua anak kembar ini lahirlah para manusia Bangsa Persia.

5. Titan dan Dewa Yunani (Kisah Yunani) Dalam kisah ini dikatakan bahwa awalnya bumi dipenuhi oleh kekacauan, dan dari kekacauan ini lahirlah Erebus, tempat dimana kematian berkumpul dan Malam. Lalu Cinta-pun lahir, dari Cinta muncul Cahaya dan Siang. Dari Cahaya dan siang ini, lahirlah Gaia, si Bumi. Malam-pun menciptakan kematian, takdir, tidur, mimpi, permusuhan dan kegelapan lainnya.

Gaia, si Bumi kemudian menciptakan Uranus, si langit, untuk menyelimuti dirinya. Dari hubungan merekalah lahir para 12 Titan dan beberapa monster.

Monster seperti Hecatonchires, monster dengan 50 kepala dan ratusan tangan, dan Cyclops, monster besar bermata satu. Lalu 12 Titan, 6 laki-laki dan 6 perempuan. Uranus membenci anak-anaknya karena menyerupai monster, ia mengurung mereka di Tartarus, Perut Bumi. Mengetahui hal ini, Gaia-pun marah dan membuat sebuah senjata yang diberikannya ke anak bungsunya, Kronos.

Pada saat Uranus sedang bermesraan dengan Gaia, Kronos melompat dan memotong alat kelamin ayahnya yang kemudian membuat Uranus berdarah-darah jatuh ke tanah. Kronos-pun menjadi penguasa selanjutnya yang akan melahirkan dewa-dewa Yunani lainnya dari hubungan dengan Rhea, adiknya. Salah satu di antara dewa itu adalah Zeus, penguasa selanjutnya sehabis Kronos.

Nah, di masa kekuasaan Zeus inilah ras manusia diciptakan, para dewa tertarik untuk menciptakan mahluk yang menyerupai mereka tetapi tidak abadi, yaitu manusia.

6. Enuma Elish (Kisah Bangsa Babylon)

Kisah penciptaan bangsa Babilonia, Enuma Elish, dimulai dengan dewa air, Apsu (air tawar) dan Tiamat (air asin), melahirkan beberapa generasi dewa, salah satunya adalah Ea dan banyak saudara lainnya. Akan tetapi, dewa-dewa muda ini menciptakan banyak suara sehingga Apsu dan Tiamat tidak dapat tidur.

Karena itu, Apsu merencakan cara untuk membunuh mereka, akan tetapi Ea membunuhnya terlebih dahulu. Tiamat yang mengetahui hal ini-pun marah dan merencanakan balas dendam dengan menciptakan banyak monster, salah satunya adalah manusia kalajengking. Untuk melawan ini, Ea dan Dewi Damkina menciptakan Marduk, Dewa Raksasa dengan mata 4 dan telinga 4 dengan tujuan melindungi mereka.

Pada saat pertarungan dengan Tiamat, Marduk menang, dan berhasil membunuhnya dengan panah ke jantung Tiamat. Ia kemudian merobek tubuh Tiamat menjadi 2, kedua bagian ini menciptakan bumi dan langit, laluia menciptakan manusia untuk melakukan pekerjaan yang tidak ingin dilakukan para Dewa seperti bercocok tanam contonya.

7. Kisah Penciptaan Rig Veda (Kisah Hindu) Kosmologi Hindu menceritakan banyak sekali kisah penciptaan. Salah satu kisahnya adalah Rig Veda, kisah mengenai mahluk raksasa, Purusha yang memiliki ribuan kepala, mata dan kaki. Ia menyelimuti bumi.

Pada saat Sang Dewa mengorbankan Purusha, beberapa bagian badannya berubah menjadi dewa Agni, Vayu, dan Indra, serta 4 kasta yang dikenal dalam agama Hindu, yakni Brahmana, Ksatria, Waisya dan Sudra, kasta-kasta inilah yang menjadi manusia umumnya.

Dalam kisah ini dikatakan bahwa bumi selalu berada dalam siklus yang sama, yaitu penciptaanpemeliharaan-penghancuran. Hal ini dilakukan oleh Dewa Trimurti, yakni Brahma (pencipta), Vishnu (pemelihara), dan Shiva (penghancur). Brahma akan menciptakan dunia ini dan bertahan selama 4,32 miliar tahun, kemudian dalam masa itu Vishnu akan memelihara dunia ini. Setelah tiba saatnya, Shiva akan menghancurkan dunia ini dan siklus diulang lagi.

8. Atum (Kisah Mesir Kuno) Bangsa Mesir Kuno mempercayai bahwa ada beberapa kisah penciptaan. Salah satu di antaranya adalah kisah yang dimulai dengan pusaran kekacauan Nu. Dari pusaran tersebut, lahirlah Atum atau Atem, Dewa Mitologi Mesir. Ia kemudian menciptakan bukit untuk tempat berdirinya. Atum juga memiliki mata yang dapat melihat segalanya.

Atum kemudian bersatu dengan bayangannya untuk melahirkan Anak laki-laki bernama Shu, Dewa Angin dan anak perempuan bernama Tefnut, Dewa Kabut. Keduanya diberikan tugas untuk menyelesaikan kekacauan yang ada.

Untuk menyelesaikan kekacauan tersebut, Shu dan Tefnut menciptakan Geb, si Bumi dan Nut, si Langit. Pada awalnya mereka saling terikat, tetapi Geb kemudian mengangkat Nut di atasnya dan bumi-pun terlepas dari kekacauan. Hal ini tidak berakhir begitu saja, Shu dan Tefnut hilang dalam kegelapan.

Atum mencari Shu dan Tenfnut menggunakan matanya, dan ia dapat menemukan mereka kembali. Atum yang merasa bahagia karena dapat menemukan mereka-pun menangis, dan dari air matanya terciptalah manusia sekarang ini.

9. Izanagi dan Izanami (Kisah Jepang) Pada awalnya, dewa-dewa menciptakan 2 ilahi (mahluk suci) bersaudara, Sang Kakak Laki-laki Izanagi dan Sang Adik Perempuan Izanami. Menggunakan tombak berlian Sang Dewa, mereka menciptakan pulau pertama, Onogoro.

Pada pulau tersebut, Izanagi dan Izanami meinkah, menghasilkan keturunan yang cacat. Para dewa menyalahkan perbuatan mereka yang melanggar adat dimana Si Perempuan, Izanami, berbicara terlebih dahulu di ritual pernikahan mereka. Setelah mereka mengulang dan memperbaiki ritual pernikahan tersebut, pasangan ini menghasilkan pulau Jepang dan dewa-dewa lainnya.

Pada saat melahirkan dewa api - Kagutsuchi-no-kami -, Izanami meninggal. Di saat kematiannya, Izanami memberikan nyawanya untuk melahirkan manusia dan binatang.

Izanagi yang tidak mamu menerimanya, datang ke tanah kematian, Di sisi lain, Izanami yang telah memakan makanan di Yomi, telah membusuk badannya. Izanagi yang melihatnya takut dan kabur, Izanami-pun marah dan mengejar Izanagi. Setelah Izanagi berada di gerbang Yomi, ia menutupnya dengan batu besar karena ketakutannya. Hal inilah yang menjadi cikal bakal terpisahnya kehidupan dan kematian. (Seperti Kisah Persephone dan Hades).

10. Quetzalcoatl (Kisah Suku Aztec) Suku Aztec percaya bahwa pada awalnya, bumi ini kosong tidak ada apa-apa kecuali kegelapan dan dewa tertinggi yang bernama Ometeotl. Akan tetapi, pada suatu hari Ometeotl melahirkan 4 dewa lain. Para dewa ini menciptakan bumi, mengisinya dengan raksasa.

Dewa pertama, Tezcatlipoca, si Jaguar, membuat matahari, ia menguasai bumi. Tetapi kemudian, dewa Quetzalcoatl menyingkirkannya ke lautan dan ia menjadi penguasa bumi selanjutnya yang menciptakan manusia. Tezcaptlipoca yang kembali, menyingkirkan Quetzalcoatl dari langit. Hal ini menyebabkan adanya angin raksasa di seluruh belahan bumi, menyisakan sedikit manusia yang kemudian diubah menjadi monyet.

Dewa selanjutnya, Tlaloc menguasai bumi. Ia mengisi kembali bumi dengan manusia, akan tetapi Quetzalcoatl berusaha menguasai kembali tahtanya dan ia mengirimkan hujan api ke bumi, membunuh para manusia dan hanya menyisakan sedikit yang kemudian menjadi burung.

Berikutnya, Dewi Chalchiuhtlicue menguasai bumi. Tetapi karena perperangan antara dewa ini, Tezcatlipoca membuat bumi banjir dan ia mengubah manusia yang tersisa menjadi ikan. Karena hal ini, seluruh bumi dipenuhi air tanpa daratan.

Tezcatlopoca dan Quetzalcoatl memberhentikan pertarungan mereka dan menyingkirkan air tersebut dari bumi. Quetzalcoatl-pun pergi ke dunia kematian dan menipu dewa alam kematian, Mictlanctechutli, agar membebaskan tulang dari para manusia. Quetzalcoatl kemudian meneteskandarahnya untuk menghidupkan kembali para manusia yang kemudian dikenal dengan suku Aztec.

Untuk menunjukkan penghargaan mereka atas Quetzalcoatl, suku Aztec melakukan korban manusia pada event-event tertentu.

Read more: http://www.palinguniks.com/2013/07/10-mitos-terkenal-tentangpenciptaan.html#ixzz2hDdS0I1Y Under Creative Commons License: Attribution Follow us: @ayutingtingid on Twitter

Inilah Kisah Penciptaan Alam Semesta Versi Suku Aztec Amazine | Online Popular Knowledge

Aztec digunakan untuk merujuk suku-suku yang berasal dari wilayah Meksiko tengah.

Istilah ini juga digunakan untuk mengidentifikasi tujuh suku Chichimec dan semua penduduk yang tinggal di kota kuno Tenochititlan.

Budaya Aztec didiga berasal dari wilayah sekitar Arizona, Nevada, New Mexico, dan Colorado.

Peradaban Aztec dikenal maju karena kemampuan mereka membangun kota dengan detail yang rumit.

Orang Aztec dikenal memuja banyak dewa dan dewi. Menurut kepercayaan mereka, setiap dewa mewakili aspek kehidupan yang berbeda.

Suku Aztec memiliki mitologi sendiri perihal asal mula penciptaan alam semesta. Seiring waktu, mitos penciptaan ini semakin banyak memiliki variasi.

Pada dasarnya, mitos penciptaan Aztec berkisar dari siklus kelahiran, diikuti oleh kematian, dan kemudian kelahiran kembali.

Orang Aztec percaya pada awalnya terdapat lima dunia yang berbeda. Dunia-dunia ini saling berlawanan sehingga mereka harus bersatu layaknya penyatuan laki-laki dan perempuan untuk kemudian melahirkan anak.

Suku Aztec percaya akan pentingnya orientasi arah sehingga mereka memiliki empat dewa penting, Huitzilopochtli, Tezcatlipoca, Xipe Totec, dan Quetzalcoatl.

Keempat dewa tersebut mewakili utara, selatan, timur, dan barat yang kemudian bersatu untuk menciptakan air dan dewa lain.

Gabungan dewa tersebut juga menciptakan setan laut yang dikenal sebagai Cipactli yang diyakini menjadi sumber utama dari kosmos.

Para dewa lantas menyadari bahwa semua hal yang mereka ciptkan ini mungkin akan diganggu oleh setan laut.

Jadi, mereka memutuskan untuk menyerang Cipactli untuk kemudian mengalahkannya dan menariknya dalam empat arah yang berbeda.

Cipactli akhirnya dihancurkan tetapi saat pertarungan, kaki Tezcatlipoca tercabik. http://www.amazine.co/2Mitologi Yunani/Penciptaan Dunia Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas < Mitologi Yunani

Gaia, dewi bumi. Pada awalnya, yang ada hanyalah Khaos, yaitu suatu sosok yang tidak berbentuk dan misterius. Dari Khaos ini muncullah Erebos, kegelepan tempat berdiamnya kematian, dan Nix, sang dewi malam yang misterius. Selain mereka bertiga, yang ada hanyalah kesunyian, kekosongan, ketidakterbatasan. Lalu terlahir Eros (cinta), Gaia (bumi), dan Tartaros. Adalah cinta yang memungkinkan terjadinya hubungan untuk menghasilkan anak. Erebos tidur dengan Nix, yang kemudian melahirkan Aither (atmosfer), dan Hemera (hari). Itu adalah hubungan seksual yang pertama di dunia. Nix juga secara partenogenesis (tanpa hubungan seksual) melahirkan Moros (murka), Moirai (takdir), Hipnos (tidur), Thanatos (maut), Oneiroi (mimpi), dan Nemesis (pembalasan). Nix menyuruh semua anak-anaknya untuk keluar dari kegelapan. Sementara itu secara partenogenesis melahirkan Uranus (langit), Urea (pegunungan), dan Pontos (laut). Uranus menikahi ibunya dan menjadi pengusa dunia. Uranus menutupi seluruh tubuh Gaia dan Bersama-sama mereka melakukan hubungan seksual untuk kemudian melahirkan tiga Kiklops, tiga Hekatonkheire, dan dua belas Titan. Gaia juga melakukan hubungan dengan Pontos dan melahirkan dewa laut (Nereus, Forkis, dan Thaumas), dewi laut Euribia, dan monster laut Keto. Dari Tartaros, gaia memiliki anak bertama Typhon, yang merupakan ayah dari segala monster. Para Kiklops (Arges, Brontes, dan Steropes) adalah raksasa bermata satu sedangkan para Hekatonkheire (Briareus, Kottos, dan Giges) adalah raksasa bertangan seratus dan berkepala lima puluh. Ukuran mereka sangat besar dan mereka sangat kuat. Karena penampilan mereka yang mengerikan, Uranus membenci mereka dan menyuruh mereka kembali ke Tartaros, rahim ibu mereka. Uranus tidak sadar

bahwa perbuatannya ini akan memicu peperangan antar dewa selama berabad-abad berikutnya.1642/inilah-kisah-penciptaan-alam-semesta-versi-suku-aztec/

2.1 Teori-Teori Pembentukan Alam Semesta Teori Kabut Teori kabut dikemukakan oleh dua orang ilmuan yaitu Imanuel Kant (1724-1804) seorang ahli filsafat bangsa Jerman dan Piere Simon Laplace (1749-1827) ahli astronomi bangsa Perancis. Kant mengemukakan teorinya tahun 1755, sedangkan Laplace mengemukakan tahun 1796 dengan nama Nebular Hypothesis. Pada akhir abad ke-19 teori kabut disanggah oleh beberapa ahli seperti James Clark Maxwell yang memeberikan kesimpulan bahwa bila bahan pembentuk planet terdistribusi disekitar matahari membentuk suatu cakram atau suatu piringan, maka gaya yang disebabkan oleh perbedaan perputaran (kecepatan anguler) akan mencegah terjadinya pembekuan planet. Pada abad ke-20 percobaan dilakukan untuk membuktikan terbentuknya cincin-cincin Laplace, menunjukkan bahwa medan magnet dan medan listrik matahari tekah merusak proses pembekuan batu-batuan. Jadi tidak ada alasan yang kuat un tuk menyatakan bahwa cincin gas dapat membeku membantuk planet. B. Teori Planetisimal Teori planetisimal pertama kali dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlain dan Forest R. Moulton pada tahun 1900. Hipotesis planetisimal mengatakan bahwa tata surya kita terbentuk akibat adanya bintang lain yang hampir menabrak matahari. C. Teori Pasang Surut Bintang Teori pasang surut bintang pertama kali dikemukakan oleh James Jean dan Herold Jaffries pada tahun 1917. Hipotesis pasang surut bintang sangat mirip dengan hipotesis planetisimal. Namun perbedaannya terletak pada jumlah awalnya matahari. D. Teori Kondensasi Teori kondensasi mulanya dikemukakan oleh astronom Belanda yang bernama G.P. Kuiper (19051973) pada tahun 1950. Hipotesis kondensasi menjelaskan bahwa tata surya terbentuk dari bola kabut raksasa yang berputar membentuk cakram raksasa. E. Teori Bintang Kembar Menurut teori bintang kembar, awalnya ada dua buah bintang yang berdekatan (bintang kembar), salah satu bintang tersebut meledak dan berkeping-keping. Akibat pengaruh grafitasi dari

bintang kedua, maka kepingan-kepingan itu bergerak mengelilingi bintang tersebut dan berubah menjadi planet-planet. Sedangkan bintang yang tidak meledak adalah matahari. F. Teori Ledakan Maha Dahsyat (Big Bang) Pada awal abad ke-21 muncul teori ledakan maha dahsyat Big Bang, membentuk keseluruhan alam semesta sekitar 15 milyar tahun yang lalu. Jagat raya tercipta dari suatu ketaidaan sebagai hasil dari ledakan satu titik tunggal. Pada awalnya alam semesta ini berupa satu massa maha padat. Massa maha padat ini dapat dianggap suatu atom maha padat dengan ukuran maha kecil yang kemudian mengalami reaksi radioaktif dan akhirnya mneghasilkan ledakan maha dahsyat. 2.2 Pembentukan Alam Semesta Dalam Perspektif Sains Pemahaman manusia tentang alam semesta mempergunakan seluruh pengetahuan di bumi, berbagai prinsip-prinsip, kepercayaan umum dalam sains (seperti ketidakpastian Heisenberg tentang pengukuran simultan dimensi ruang dan waktu), serta berbagai aturan untuk keperluan praktis. Melalui sebuah kerangka besar gagasan yang menghubungkan berbagai fenomena (teori relativitas umum, teori kinetik materi, teori relativitas khusus) coba dikemukakan satu penjelasan. Berbagai hipotesa, gagasan awal atau tentatif dikemukakan untuk menjelaskan fenomena. Tentu gagasan tersebut masih perlu diuji kebenarannya untuk dapat dikatakan sebuah hukum. Dunia fisika membahas konsep energi, hukum konservasi, konsep gerak gelombang, dan konsep medan. Pembahasan Mekanika pun sangat luas, dari Mekanika klasik ke Mekanika Kuantum Relativistik. Mekanika Kuantum Relativistik mengakomodasi pemecahan persoalan mekanika semua benda, Mekanika kuantum melayani persoalan mekanika untuk semua massa yang kecepatannya kurang dari kecepatan cahaya. Mekanika Relativistik memecahkan persoalan mekanika massa yang lebih besar dari 10-27 kg dan bagi semua kecepatan. Mekanika Newton (disebut juga mekanika klasik) menjelaskan fenomena benda yang relatif besar, dengan kecepatan relatif rendah, tapi juga bisa dipergunakan sebagai pendekatan fenomena benda mikroskopik. Mekanika statistik (kuantum klasik) adalah suatu teknik statistik untuk interaksi benda dalam jumlah besar untuk menjelaskan fenomena yang besar, teori kinetik dan termodinamik. Dalam penjelajahan akal manusia di dunia elektromagnet dikenal persamaan Maxwell untuk mendeskripsikan kelakuan medan elektromagnet, juga teori tentang hubungan cahaya dan elektromagnet. Dalam pembahasan interaksi partikel, ada prinsip larangan Pauli, interaksi gravitasi, dan interaksi elektromagnet. Medan menyebabkan gaya; medan-gravitasi menyebabkan gaya gravitasi, medan-listrik menyebabkan gaya listrik dan sebagainya. Demikianlah, metode sains mencoba dengan lebih cermat menerangkan realitas alam semesta yang berisi banyak sekali benda langit (dan lebih banyak lagi yang belum ditemukan). Pengetahuan tentang luas alam semesta dibatasi oleh keberadaan objek berdaya besar, seperti Quasar atau inti galaksi, sebagai penuntun tepi alam semesta yang bisa diamati; selain itu juga dibatasi oleh kecepatan cahaya dan usia alam semesta (15 miliar tahun). Itulah sebabnya ruang alam semesta yang pernah diamati manusia berdimensi 15-20 miliar tahun cahaya. Namun, banyak benda langit yang

tak memancarkan cahaya dan tak bisa dideteksi keberadaannya, protoplanet misalnya. Menurut taksiran, sekitar 90% objek di alam semesta belum atau tak akan terdeteksi secara langsung. Keberadaannya objek gelap ini diyakini karena secara dinamika mengganggu orbit objek-objek yang teramati, lewat gravitasi. Berbicara tentang daya objek, dalam kehidupan sehari-hari ada lampu penerangan berdaya 10 watt, 75 watt dan sebagainya; sedangkan Matahari berdaya 1026 watt dan berjarak satu sa* dari Bumi, menghangatinya. Jika kita lihat, lampu-lampu kota dengan daya lebih besarlah yang tampak terang. Menurut hukum cahaya, terang lampu akan melemah sebanding dengan jarak kuadrat, jadi sebuah lampu pada jarak 1 meter tampak 4 kali lebih terang dibandingkan pada jarak 2 meter, dan apabila dilihat pada jarak 5 meter tampak 25 kali lebih redup. Maka, kemampuan mata manusia mengamati bintang lemah terbatas. Ukuran kolektor cahaya juga akan membatasi skala terang objek yang bisa diamati. Untuk pengamatan objek langit yang lebih lemah dipergunakan kolektor atau teleskop yang lebih besar. Teleskop yang besar pun mempunyai keterbatasan dalam mengamati obyek langit yang lemah, walaupun berhasil mendeteksi obyek langit yang berjuta atau bermiliar kali lebih lemah dari bintang terlemah yang bisa dideteksi manusia. Makin jauh jarak galaksi, berarti pengamatan kita juga merupakan pengamatan masa silam galaksi tersebut. Cahaya merupakan fosil informasi pembentukan alam semesta yang berguna, dan manusia berupaya menangkapnya untuk mengetahui prosesnya hingga takdir di masa depan yang sangat jauh, yang akan dilalui melalui hukum-hukum alam ciptaan-Nya. Pengetahuan kita tentang hal tersebut sangat bergantung pada pengetahuan kita tentang hukum alam ciptaan-Nya; sudah lengkap dan sudah sempurnakah, ataukah baru sebagian kecil, sehingga mungkin bisa membentuk ekstrapolasi persepsi yang salah. 2.3 Pembentukan Alam Semesta Dalam Perspektif Al-Quran Allah SWT. Menurunkan Al-Quran kepada manusia 14 abad yang lalu. Beberapa fakta yang baru dapat diungkap dengan teknologi pada abad ke-21, yang telah difirmankan Allah SWT. didalam Al-Quran 14 abad yang lalu. Didalam Al-Quran terdapat banyak bukti yang memberikan informasi dasar mengenai beberapa hal seperti penciptaan alam semesta. Kenyataan bahwa didalam Al-Quran tersebut telah sesuai dengan penemuan terbaru ilmu pengetahuan modern adalah hal terpenting, karena kesesuaian ini menegaskan bahwa Al-Quran adalah Firma Allah SWT. Dalam Al-Quran surat Fush-shilat (41:11) Artinya: Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati". Kata asap dalam tersebut menurut para ahli tafsir adalh merupakan kumpulan dari gas-gas dan pertikelpartikel halus baik dalam bentuk padat maupun cair pada temperatur yang tinggi maupun rendah dalam suatu campuran yang lebih atau kurang stabil.

Salah satu teori mengenai terciptanya alam semesta (teori Big bang) disebutkan bahwa alam semesta tercipta dari suatu ledakan kosmis sekitar 10-20 milyar tahun yang lalu mengakibatkan adanya ekspansi (pengembangan) alam semesta. Sebelum terjadinya ledakan kosmis tersebut, seluruh ruang materi dan energi terkumpul dalam bentuk titik. Didalam Al-Quran dijelaskan tentang terbentuknya alam ini (QS Al-Anbiya : 30) Artinya: Dan Apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu (sebingkah penuh), kemudian Kami pisahkan antara keduanya. dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka Mengapakah mereka tiada juga beriman. Berdasarkan terjemahan dan tafsir Bachtiar Surin (1978:692) ditafsirkannya bahwa matahari adalah benda angkasa yang menyala-nyala yang telah berputar mengeliligi sumbunya sejak berjuta-juta tahun. Dalam peroses perputarannya denagn kecepatan tinggi itu, maka terlontarlah bingkahan-bingkahan yang akhirnya menjadi bumi dan beberapa benda angkasa lainnya dari bingkahan matahari itu. Masingmasing bingkah beredar menurut garis tengah lingkaran matahari, semakin lama semakin bertambah jauh, hingga masing-masing menempati garis edarnya. Dan seterusnya akan tetap beredar dengan teratur sampai batas waktu yang hanya diketahui oleh Allah SWT. Kemudian dalam surat Adz-Dzaariyaat (51:47) Artinya: Dan langit, denag kekuasaan Kami, Kami bangun dan Kami akan memuaikannya selebarlebarnya. Teori ledakan maha dahsyat juga mengatakan adanya pemuaian alam semesta secara terus-menerus denagn kecepatan maha dahsyat yang diumpamakan mengembangnya permukaan balon yang sedang ditiup yang mengisyaratkan bahwa galaksi akan hancur kembali. Isyarat ini sudah dijelaskan dalam surat Al-Anbiya (21:104) Artinya: (yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran - lembaran kertas. sebagaimana Kami telah memulai panciptaan pertama Begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; Sesungguhnya kamilah yang akan melaksanakannya. Dalam surat Ath-Tholaq (65:12) Artinya: Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. perintah Allah Berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan Sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu. Ayat ini mengisyaratkan bahwa ruang angkasa terdiri dari 7 lapis. Didalam surat As-Sajada (32:4) Artinya: Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy[1188]. tidak ada bagi kamu selain dari padanya seorang

penolongpun dan tidak (pula) seorang pemberi syafa'at[1189]. Maka Apakah kamu tidak memperhatikan. [1188] Bersemayam di atas 'Arsy ialah satu sifat Allah yang wajib kita imani, sesuai dengan kebesaran Allah dsan kesucian-Nya. [1189] Syafa'at: usaha perantaraan dalam memberikan sesuatu manfaat bagi orang lain atau mengelakkan sesuatu mudharat bagi orang lain. syafa'at yang tidak diterima di sisi Allah adalah syafa'at bagi orang-orang kafir. Uraian penciptaan langit dan bumi dan apa-apa yang ada diantara keduanya, terdapat dalam surat FushShilat ayat 9, 10 dan 12 Artinya: Katakanlah: "Sesungguhnya Patutkah kamu kafir kepada yang menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagiNya? (yang bersifat) demikian itu adalah Rabb semesta alam". Artinya: Dan Dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya dalam empat masa. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya. Artinya: Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan yang Maha Perkasa lagi Maha mengetahui. Dengan perincian penafsirannya sebagai berikut : 1. 2. 3. Tahap pertama penciptaan bumi 2 rangakain waktu Tahap kedua penyempurnaan bumi 2 rangkaian waktu Tahap ketiga penciptaan angkasa raya dan planet-planetnya 2 rangkaian waktu

Jadi terbentuknya alam raya ini terjadi dalam 6 rangkaian waktu atau 6 masa. Selain surat-surat tersebut diatas masih banyak lagi yang menjelaskan tentang terbentuknya alam raya ini, namun dari yang telah kami sampaikan dalam ringkasan ini terlihat bahwa secara umum proses terciptanya alam raya ini berlangsung dalam 6 masa, dimana tahapan-tahapan dalam proses tersebut saling berkaitan. Disebutkan juga bahwa terciptanya alam raya ini terjadi melalui proses pemisahan massa yang tadinya satu. Penciptaan Alam Semesta Menurut al-Quran Rabu, 2013 September 18 15:44 24667 Views

Font Size Print SHARE

Tweet it Digg it Google Para ilmuwan sejak dulu senantiasa ingin mengetahui jenis partikel yang membentuk matahari, bulan, bintang-bintang dan bumi. Metode alamiah yang terlintas di pikiran mereka adalah berusaha untuk menyingkap bagian-bagian materi yang membentuk alam semesta. Mereka percaya bahwa dengan memisahkan unsur-unsur pembentuk sesuatu, pada akhirnya dapat diketahui sebuah partikel yang menjadi unsur pertama pembentuk sesuatu tersebut.

Oleh karena itu, kita menyaksikan bahwa para ilmuwan kuno menganggap air, udara, api dan tanah sebagai unsur pertama terbentuknya alam semesta dan beberapa yang lain berbicara tentang keberadaan sebuah unsur yang penuh teka-teki dan mereka menyebutnya sebagai rahasia penciptaan alam. Unsur yang penuh teka-teki itu sekarang dikenal sebagai atom dan kemudian para ilmuwan menyingkapnya melalui eksperimen di laboratorium-laboratorium riset. Atom tersusun dari inti atom dan itu dikenal sebagai partikel pertama penciptaan.

Kitab suci al-Quran dalam sejumlah ayatnya, menyinggung fenomena-fenomena yang menyita pikiran dan menakjubkan seperti penciptaan. Proses penciptaan alam semesta dan dunia serta tahapantahapannya, dapat ditemukan secara acak di berbagai ayat al-Quran. Di ayat-ayat itu, kadang asap (Dukhan) atau air disebutkan sebagai partikel dasar terbentuknya langit dan bumi. Abdul Ghani Khatib dalam sebuah bukunya menulis, "Tuhan pertama kali menciptakan air dan bersamanya ia ciptakan unsur-unsur lain. Kemudian ia hembuskan suhu yang sangat panas sehingga keluar uap darinya... uap itu seperti asap, tebal dan pekat. Kemudian Tuhan mengubah asap itu menjadi padat dan menjadikannya bentuk yang berbeda."

Berkenaan dengan penciptaan alam semesta, Imam Muhammad al-Baqir as mengatakan, "Semua yang ada adalah air dan Arsh Tuhan berada di atasnya, kemudian Tuhan menciptakan sebuah ledakan di air dan setelah itu, ia memadamkan bara dan lidahnya dan kemudian muncul asap yang menjadi materi terbentuknya langit." (Tafsir Nur al-Tsaqalain, jil 4, hal 540)

Al-Quran dalam surat Fussilat ayat 11, menyinggung masalah penciptaan langit dari asap dan berfirman, "Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati".

Seorang mufassir besar Islam, Ayatullah Makarim Shirazi ketika menafsirkan ayat 11 surat Fussilat, menulis, "Kalimat (langit itu masih merupakan asap) menunjukkan bahwa penciptaan langit dimulai dari tumpukan dan gumpalan asap yang sangat besar dan ini sepenuhnya sesuai dengan riset terbaru tentang dimulainya penciptaan. Sekarang, kebanyakan bintang juga dalam bentuk tumpukan gas dan asap yang padat." (Tafsir Nemune, jil 20, hal 228)

Beberapa mufassir dengan memperhatikan ayat 27-32 surat an-Nazi'at, meyakini bahwa langit diciptakan sebelum bumi dan setelah itu barulah muncul air, tumbuh-tumbuhan dan gunung-gunung. Tahapan tersebut sesuai dengan penegasan sains modern." Dalam surat an-Nazi'at ayat 27-32 disebutkan, "Apakah kamu lebih sulit penciptaannya ataukah langit? Allah telah membinanya, Dia meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya, dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan siangnya terang benderang. Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya. Ia memancarkan daripadanya mata airnya, dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya. Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh."

Seorang fisikawan Rusia, George Gamow juga menganggap asap sebagai partikel pertama terbentuknya bintang-bintang dan mengatakan, "Sebuah argumentasi astronomi mengantarkan kita pada realita ini bahwa bintang-bintang langit yang tak terhitung jumlahnya memiliki awal dan semua mereka muncul dari asap yang sangat panas."

Menurut lahiriyah ayat-ayat al-Quran dapat disimpulkan bahwa langit dan bumi muncul setelah sebuah fase yang disebut asap oleh al-Quran. Dan sebelum asap, ada sebuah fase lain di mana air terkadang memainkan peran penting di dalamnya. Beberapa pakar tafsir menerjemahkan kata "Ma'" terkait penciptaan alam dengan air. Tapi, beberapa yang lain menganggapnya sebagai benda cair dan panas, di mana berbagai jenis gas yang panas dan pekat keluar dari benda itu. Kemudian gas tersebut menjadi padat dan beku dan begitulah munculnya bumi, bintang-bintang dan planet-planet.

Ulasan ini paling tidak sejalan dengan Teori Ledakan Besar (Bing Bang Theory). Akan tetapi, mengingat ada beragam teori tentang penciptaan alam semesta dan sampai sekarang belum satu pun terbukti dengan pasti, maka hipotesa-hipotesa tersebut tidak bisa disandarkan pada al-Quran.

Teori Ledakan Besar mengungkapkan bahwa alam semesta termasuk bumi dan isinya itu terbentuk dari sebuah ledakan besar. Teori ini menyatakan adanya "awal atau permulaan" pada alam semesta, yang disebabkan oleh Big Bang. Berdasarkan pemodelan ledakan ini, alam semesta, awalnya dalam keadaan sangat panas dan padat, mengembang secara terus menerus hingga hari ini. Berdasarkan pengukuran terbaik tahun 2009, keadaan awal alam semesta bermula sekitar 13,7 miliar tahun lalu, yang kemudian selalu menjadi rujukan sebagai waktu terjadinya Big Bang tersebut.

Salah satu bukti yang menunjukkan alam semesta berasal dari sebuah ledakan besar adalah terdapatnya kandungan Hidrogen dan Helium yang tersebar di seluruh jagat raya. Jika alam semesta tidak memiliki awal, seharusnya Hidrogen telah menghilang dari alam semesta ini diakibatkan perubahan atom Hidrogen menjadi atom Helium. Ini bukti yang ditemukan dari penelitian yang panjang. Akhirnya, para ilmuwan di dunia mengakui kebenaran bahwa alam semesta lahir dari sebuah ledakan besar yang tentu saja diciptakan keberadaannya. Namun, jika kita ingin melihat jauh sebelum Big Bang, apa yang harus kita lalukan? Apa yang terjadi sebelum Big Bang? Kekuatan apa yang telah menciptakan itu semua?

Al-Quran dalam berbagai ayatnya, tidak hanya menyinggung partikel-partikel yang membentuk kehidupan dan penciptaan, tapi juga menjelaskan bagaimana alam semesta itu terbentuk dan masanya. Pada ayat 9-12 surat Fussilat, al-Quran memaparkan secara global tentang enam tahapan dari tahaptahap penciptaan alam semesta. Dua tahap untuk penciptaan langit, dua tahap untuk penciptaan bumi dan dua tahap untuk penciptaan apa yang ada di antara langit dan bumi. Namun, ayat-ayat tersebut tidak menyinggung proses detail dan waktu yang dibutuhkan untuk setiap tahap.

Ayat-ayat tersebut berbunyi, "Katakanlah: "Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada Yang menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagi-Nya? (Yang bersifat) demikian itu adalah Rabb semesta alam". Dan dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya dalam empat masa. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya. Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati". Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang

yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui."

Mengenai enam tahapan penciptaan tersebut, Ayatullah Makarim Shirazi menjelaskan, "Tahap pertama adalah tahap di mana alam semesta berbentuk gumpalan asap. Tahap kedua adalah fase di mana tumpukan-tumpukan besar dari gumpalan asap tersebut mulai terpisah dan berputar pada poros inti gumpalan. Pada tahap ketiga, tata surya termasuk matahari dan bumi, mulai terbentuk dan pada tahap keempat, bumi mulai dingin dan siap menyambut kehidupan. Pada tahap kelima, tumbuh-tumbuhan dan pepohonan mulai tumbuh di bumi. Dan pada tahap keenam, hewan dan manusia mulai tampak di bumi." (Tafsir Nemune, jil 6, hal 202)(IRIB Indonesia) http://indonesian.irib.ir/c/journal/view_article_content?groupId=10330&articleId=5518229&version=1. 0

You might also like