You are on page 1of 5

BAB I PENDAHULUAN Pengembangan ilmu, pengetahuan dan teknologi diawali dengan melakukan berbagai kegiatan penelitian di lapangan, di rumah

kaca, di laboratorium atau di tengahtengah masyarakat. Penelitian dilaksanakan karena adanya masalah atau adanya keinginan peneliti untuk menemukan ilmu, pengetahuan dan teknologi baru. Adanya varietas jagung yang memiliki produktivitas tinggi dan tahan terhadap kekeringan merupakan hasil dari berbagai rangkaian penelitian di Lembaga Penelitian Tanaman Serealia. Kebijakan sistem pemasaran yang menguntungkan petani, juga merupakan hasil penelitian yang dilakukan oleh para peneliti agribisnis. Sangat banyak metode penelitian yang dapat digunakan untuk melaksanakan penelitian. Salah satu metode yang banyak digunakan adalah metode percobaan. Metode ini dilakukan dengan mencobakan perlakuanperlakuan tertentu di lapangan atau di rumah kaca atau di laboratorium. Agar percobaan tersebut dapat terlaksana dengan baik dan memberikan hasil yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah, percobaan yang dilakukan harus menggunakan tata cara melaksanakan percobaan yang benar dengan tahapan kegiatan yang sistimatika. Tahapan kegiatan tersebut meliputi, 1. Perumusan masalah penelitian

2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Perumusan hipotesis Pemilihan desain percobaan Pemilihan lokasi penelitian Pelaksanaan percobaan Pengumpulan data penelitian Analisis data dan pengujian hipotesis Penarikan kesimpulan Penyajian hasil penelitian

10. Penerapan hasil penelitian Untuk melaksanakan langkah-langkah tersebut, digunakan metode penelitian yang disebut Rancangan Percobaan (Experimental Design). Rancangan percobaan secara umum dapat diartikan sebagai bagian dari statistika inferensia yaitu statistika yang berkaitan dengan Uji Hipotesis. Rancangan percobaan berkaitan dengan bagaimana melaksanakan suatu percobaan, baik percobaan di laboratorium maupun percobaan di lapangan. Rancangan percobaan terdiri dari beberapa model rancangan, yang dapat dipilih oleh seorang peneliti dalam melaksanakan suatu percobaan. Pemilihan ini didasarkan pada (i) jumlah faktor yang diteliti, (ii) keragamaan bahan/lokasi percobaan dan (iii) kemudahan melaksanakan percobaan. Kegunaan rancangan percobaan adalah agar penelitian yang dilakukan akan menjadi lebih efisien dan efektif dengan menghasilkan data yang akurat. Banyak sekali teknologi di bidang pertanian dihasilkan dengan

melakukan percobaan-percobaan dengan menggunakan rancangan percobaan sebagai sebagai metoda untuk membangkitkan data. Banyak sekali hasil penelitian yang menjadi ilmu pengetahuan dan teknologi telah dihasilkan oleh para peneliti dengan menggunakan rancangan percobaan. Model-model rancangan percobaan yang dapat dipilih adalah : 1. Rancangan acak lengkap Randomized Design) 2. Rancangan acak kelompok Block Design) (Completely (Randomized

3. Rancangan bujur sangkar latin (Latin Square Design) 4. Rancangan faktorial 2 faktor (Factorial Desin For Two Factors) 5. Rancangan faktorial 3 faktor (Factorial Desin For Three Factors) 6. Rancangan petak terpisah (Split Plot Design) 7. Rancangan petak-petak terpisah (Split Split Plot Design) 8. Rancangan tersarang (Nested design)

Ada tiga prinsip dasar rancangan percobaan, yang harus dilakukan, yaitu

1. Pengulangan, yaitu setiap perlakuan harus diulang, minimal dua kali. Khusus untuk Rancangan Bujur Sangkar Latin, jumlah ulangan harus sama dengan jumlah perlakuan. 2. Pengacakan, yaitu penempatan perlakuan pada unit percobaan harus dilakukan secara acak. Pengacakan dilaksanakan sesuai rancangan percobaan yang digunakan. 3. Kontrol lokal, yaitu kontrol percobaan harus dilakukan pada setiap unit percobaan. Ada beberapa istilah penting yang harus diketahui dalam rancangan percobaan, yaitu 1. Perlakuan, adalah prosedur yang pengaruhnya hendak diukur atau dibandingkan dengan perlakuan lainnya 2. Unit Percobaan, atau satuan percobaan adalah satuan bahan atau tempat dilaksanakannya setiap perlakuan yang akan dicobakan 3. Faktor, adalah sesuatu yang akan dilihat pengaruh atau dibandingkan, misalnya Pemupukan N, Jarak Tanam, Varietas atau Persentase Naungan. Faktor ini bisa terdiri dari satu faktor, atau dua faktor atau tiga faktor. 4. Taraf, adalah bagian dari faktor, misalnya Pemupukan N, terdiri dari beberapa taraf, 0 ; 30 ; 60 ; 90 ; dan 120 Kg/Ha. Faktor Jarak tanam, terdiri dari tiga taraf : 20 x 20 cm ; 30 x 30 cm dan 40 x 40 cm. Contoh lain, Naungan terdiri dari 4 Taraf : Naungan 0 % ; Naungan 25 % ; Naungan 50 % dan Naungan 100 %

Ada beberapa asumsi dasar rancangan percobaan, yaitu 1. Galat terdistribusi secara acak, bebas dan normal 2. Keragaman contoh (S2) bersifat homogen 3. Keragaman contoh (S2) dan rata-rata contoh tidak berkorelasi 4. Pengaruh utama bersifat aditif Hipotesis yang diuji pada suatu penelitian yang menggunakan rancangan percobaan adalah H0 : 1 = 2 = 3 = 4 .= n H1 : 1 2 3 4 . n Atau sekurang-kurangnya ada sepasang yang tidak sama Uji hipotesis dilakukan dengan melakukan analisis data, baik secara manual, maupun menggunakan komputer. Hasil analisis data akan dituliskan dalam tabel yang disebut tabel Sidik Ragam (Analysis of Variances). Bentuk tabel sidik ragam berbeda untuk setiap model rancangan. Bentuk-bentuk tabel sidik ragam ini akan disajikan pada setiap pembahasan model rancangan. Seperti metode penelitian lainnya, rancangan percobaan juga memilki beberapa kelemahan. Kelemahan tersebut, yaitu 1. Kesimpulan yang diambil tidak selalu sesuai bila hasil percobaan dicobakan pada wilayah yang lebih luas. 2. belum mampu melakukan penelitian untuk lebih dari tiga faktor

You might also like