You are on page 1of 5

12/10/13

Teori Postcolonial dalam Penelitian Kesusastraan - Bimbie.com

Bimbie.com Ilmu Pengetahuan Bahasa Indonesia Sastra

Artikel Terkait
Kebangkitan Penulis Wanita pada Angkatan Kesusastraan 1980 hingga 2000 Cara Analisis Puisi untuk Menemukan Kandungan Maknanya Resepsi Sastra - Pemaknaan Karya dari Sudut Pandang Pembaca Sosiologi Sastra - Sastra Sebagai Representasi Keadaan Sosia Sejarah Teori Sastra dan Perkembangannya di Tanah Air

Teori

Postcolonial

dalam

Penelitian Kesusastraan
Salah satu istilah yang paling sering kita temui dalam perbincangan teori poscolonial adalah istilah penjajahan di atas bumi ini tidak pernah berakhir, ungkapan ini merupakan salah satu konsep dasar yang mendukung lahirnya teori ini. Perumpamaan tersebut bisa dibilang benar, karena baik pada masa modernitas sekarang ini sistem kekuasaan dan praktik penjajahan masih bisa kita rasakan. Penjajahan yang dimaksudkan dalam kajian ini tidak hanya berupa penjajahan dan pengontrolan suatu daerah tersebut secara militer dan politik saja, tetapi juga secara ideologi dan intelektual. Indonesia memang telah merdeka dari Jepang dan Belanda puluhan tahun lalu, namun pengaruh penjajahan tersebut masih dapat kita rasakan hingga saat ini. Teori postcolonial inilah yang memungkinkan kita untuk melihat bagaimana pengaruh penjajahan baik selama

Topik Terkait
Psikolinguistik Mendengarkan Menulis Semantik Berbicara Pragmatik Leksikografi

penjajahan itu berlangsung, sebelumnya, dan setelah penjajahan itu berakhir seperti masa sekarang ini. Teori ini memungkinkan kita untuk melihat bagaimana praktik kekuasaan dan penanaman ide-ide kolonial yang terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari sebagai salah satu cara untuk menguasai pola pikir kita. Dalam teori postcolonial, terdapat beberapa pendekatan yang dapat kita gunakan untuk menganalisis karya sastra. Tiga di antaranya akan kita bahas pada bab ini yang meliputi pemahaman mengenai hegemoni, mimikri, dan orientalisme. Berakhirnya penjajahan bukan berarti teori ini juga mulai kurang diminati, bahkan buktinya sekarang ini semakin banyak para kritikus sastra yang mulai mendalami teori ini sebagai suatu landasan serius guna melihat bagaimana praktik-parktik penjajahan secara implisit terjadi pada abad sekarang ini.

Hegemoni
Hegemoni menurut bahasanya berarti kekuasaan. Kekuasaan yang dimaksudkan dalam kajian postcolonial adalah kekuasaan untuk mengatur suatu masyarakat, tidak hanya lewat kekuasaan militer dan
www.bimbie.com/teori-postcolonial.htm 1/5

12/10/13

Teori Postcolonial dalam Penelitian Kesusastraan - Bimbie.com

politik, tetapi juga lewat pola pikir yang ditanamkan kepada masyarakat tersebut. Praktik hegemoni berkaitan dengan bagaimana pihak yang berkuasa mengatur politik negara bawahannya dengan metode imperialisme budaya yang meliputi bahasa dan birokrasi. Teori hegemoni ini dikemukakan oleh Antonio Gramcy, yang pada mulanya hanya mengacu kepada bagaimana sekelompok masyarakat melakukan dominasi terhadap suatu kelas sosial tertentu yang lebih mengarah ke kajian marxistme, namun kemudian teori ini semakin lama semakin berkembang. Teori hegemoni Gramcy ini meliputi proses dominasi secara moral dan intelektual oleh kelompok pemegang kekuasaan kepada kelompok yang didominasi. Dengan menggunakan teori hegemoni ini, peneliti sastra dapat mengetahui bagaimana kelompok colonial melakukan dominasi yang terpresentasi dalam karya sastra. Teori ini juga memungkinkan kita untuk mengklasifikasikan kelompok-kelompok yang ada dalam kesusastraan, melihat apakah kelompok tersebut sebagai kelompok dominan yang menguasai kekuasaan yang ada di masyarakat atau sebagai kelompok yang inferior yang tidak memiliki kekuasaan sebebas apa yang didapat oleh kelompok dominan. Jadi, jika ditarik sebuah garis merah, teori hegemoni ini merupakan teori yang membahas mengenai praktik-praktik kekuasaan yang dapat ditemukan dalam karya sastra.

Mimikri
Teori mimikri pada kajian poskolonialisme merupakan satu teori yang dirangkumkan oleh Homi K Bhaba, teori ini berlandaskan pemikirannya mengenai hubungan ambifalen antara penjajah dengan negara yang dijajah. Sebagai waga keturunan India yang pernah dijajah oleh Inggris, Homi K Bhaba melihat praktik-praktik negara terjajah yang termakan wacana kolonialisme yang mendorong masyarakat terjajah tersebut untuk melakukan peniruan/memimik ne gara yang menjajah. Hasil peniruan tersebut tidak hanya meliputi bidang-bidang budaya, namun juga merambah pengadaptasian nilai nilai moral, dan kebiasaan masyarakatnya. Proses mimikri tidak menghasilkan suatu peniruan yang utuh, namun peniruan yang dilakukan oleh kaum terjajah masih bersifat kabur sehingga sering menjadi bahan olok-olokan. Selain menjadi bahan olok-olokan, mimikri juga dinilai sebagai upaya untuk menyembunyikan identitas diri yang sebenarnya. Meskipum pada dasarnya mimikri merupakan proses meniru, namun tidak semua aspek kehidupan dalam masyarakat ini yang menjadi objek-objek mimikri, di antaranya adalah bahasa dan agama.
www.bimbie.com/teori-postcolonial.htm 2/5

12/10/13

Teori Postcolonial dalam Penelitian Kesusastraan - Bimbie.com

Mimikri juga merupakan teori postcolonial yang langsung berhubungan dengan wacana colonialisme, karena proses peniruan oleh bangsa terjajah didasari oleh wacana kolonialisme. Wacana ini beranggapan bahwa budaya kaum penjajah yang memiliki nilai lebih dibanding budaya lokal, memancing timbulnya peniruan atau mimikri tersebut. Dengan adanya anggapan tersebut, banyak penulis kesusastraan yang berasal dari negara terjajah yang menyimpan maksud terhadap pembacanya untuk melakukan peniruan terhadap apa yang negara kolonial anut. Namun, tidak jarang novel-novel yang merepresentasikan proses mimikri dalam masyarakat ditujukan untuk mengolok-olok masyrakat tersebut.

Orientalisme
Orientalisme merupakan salah satu teori postcolonial yang dirangkum oleh Edward Said, yang kemudian menjadi salah satu teori postcolonial yang paling berpengaruh di masa ini. Teori orientalisme ini lahir setelah Said melihat bagaimana Eropa mencoba menggambarkan dunia timur yang menurutnya sama sekali tidak sesuai dengan pandangannya sebagai bagian dari timur itu sendiri. Said kemudian merangkum teori ini dengan membangun dua partikel pembanding, yaitu Oriental/timur dengan occident/barat. Dalam bukunya Culture and Imperialism, Said menuliskan bahwa kedua partikel ini merupakan komponen utama dalam penganalisisan karya sastra yang diduga memiliki nilai-nilai orientalisme. Kedua komponen tersebut merupakan suatu usaha pengelompolkan masyarakat yang digambarkan saling bertolak belakang antara satu dengan lainnya. Orient dalam istilah Said, merupakan penyimbolan terhadap

masyarakat dan negara-negara timur atau negara-negara dunia ketiga yang notabenenya merupakan negara-negara bekas jajahan Eropa dan juga negara-negara muslim. Orient direpresentasikan secara negatif seperti kekanak-kanakan, tidak berpendid ikan, primitif, dan berbahaya. Sedangkan occident yang merupakan komponen pembanding lainnya merupakan perlambangan negara-negara Eropa yang melakukan dominasi terhadap dunia ketiga. Occident dalam sistemnya digambarkan sebagai negara yang berpendidikan dan berbudaya, yang sangat jauh berbeda dengan negara-negara timur. Dari perbandingan di atas dapat dilihat bahwa antara orient dan occident terdapat hubungan yang saling bertolak belakang antara satu dengan lainnya, di mana terdapat jurang pemisah yang nyata antara dua kelompok tersebut sehingga membuat orient tidak akan pernah menjadi bagian dari dunia barat. Menurut Said orientalism merupakan cara dunia barat mendominasi
www.bimbie.com/teori-postcolonial.htm 3/5

12/10/13

Teori Postcolonial dalam Penelitian Kesusastraan - Bimbie.com

dunia timur dengan menerapkan Eurocentris sebagai landasannya. Dengan metode orientalisme maka dunia barat dapat menguasai negara-negara ketiga tanpa harus melakukan pergerakan militer yang memakan korban. Dengan kata lainm orientalsime dianggap sebagai usaha melakukan penjajahan secara halus, yang dilakukan tanpa melakukan kekerasan, namun memiliki nilai efektivitas yang tinggi. Indonesia sebagai negara ketiga juga tidak luput dari pencitraan barat, salah satu karya barat yang berhubungan dengan pencitraan negatif Indonesia adalah Almayers Folly: a Story of an Eastern River yang merupakan salah satu karya dari Joseph Conrad. Dalam novel tersebut Indonesia digambarkan secara negatif sebagai negara yang berbahaya di mana serangan orang-orang dayak bisa saja datang sewaktu-waktu, dengan penduduk yang tidak berpendidikan dan percaya akan kekuatan mistis. Teori orientalisme ini tidak semata-mata langsung diterima oleh para kritikus sastra, banyak di antara mereka yang melihat pendekatan yang dilakukan oleh Said merupakan upaya mendorong terjadinya rasisme dan bentuk dari pengibaan terhadap diri sendiri (dunia timur). Meskipun demikian, teori ini tetap menjadi salah satu cabang ilmu postcolonial yang patut dipelajari oleh para penganalisis sastra. Sekarang ini teori postcolonial menjadi salah satu kajian yang perkembangannya cukup pesat, tidak hanya karena bermunculannya teori-teori poskolonial yang baru, tetapi juga karena kedekatan hubungannya dengan penanaman ideologi dan wacana. Wacana dan penanaman ideologi dalam karya sastra merupakan hal yang marak, apalagi jika pengarang yang bersangkutan merupakan pendukung gerakan tertentu. Penulis sebagai pemegang kontrol atas karya yang dibuatnya memegang otoritas penuh atas apa yang disampaikannya. Terdapat banyak karya sastra yang dapat dianalisis dengan

menggunakan teori postcolonial, termasuk karya sastra Indonesia. Kita mungkin kenal dengan roman Siti Nurb aya atau Sengsara Memb awa Nikmat, menganalisis karya tersebut dengan menggunakan teori poscolonialisme dapat membantu kita dalam melihat bagaimana praktik dominasi yang dilakukan oleh penjajah terhadap perkembangan sastra dan intelektualitas bangsa. Ketiga teori di atas merupakan beberapa teori kesusastraan yang akan disuguhkan dengan teori seringkali digunakan dalam postcolonial lainnya dengan penelitian sastra. Selain teori-teori tersebut kita juga kemudian juga pembahasan yang lebih beragam tentunya.

Tolong di SHARE :
Share

Share
4/5

www.bimbie.com/teori-postcolonial.htm

12/10/13

Teori Postcolonial dalam Penelitian Kesusastraan - Bimbie.com

Add a comment...

Posting as Zakridatul Agusmaniar (Not you?) Post to Facebook


F acebook social plugin

Beranda | Kontak Kami | Privacy Policy | Sitemap

www.bimbie.com/teori-postcolonial.htm

5/5

You might also like