You are on page 1of 7

MX SPIRAL CLASSIFIER

10.1

Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk : Memisahkan mineral-mineral berharga dari pengotornya berdasarkan perbedaan ukurannya. Menentukan recovery (perolehan) mineral berharga. Menentukan nilai ratio of concentration mineral berharga.

10.2

Landasan Teori
Spiral Classifier adalah suatu alat yang mempunyai spiral-spiral yang

digunakan untuk memisahkan mineral berharga dengan mineral tidak berharga berdasarkan perbedaan ukuran secara continue. Alat ini dioperasikan

berdasarkan kemiringan dan perputaran dari spiral-spiral. Umpan yang terdiri dari suspensi atau pulp dimasukkan kedalam alat classifier. Butiran-butiran besar akan segera mengendap ke dasar classifier, sedangkan butiran halus akan tetap berada dalam cairan (pool). Butiran halus yang berada dalam cairan sebelah atas akan terdorong keluar oleh umpan yang baru masuk sebagai overflow lalu keluar dari ujung classifier yang lebih rendah. Sedangkan butiran kasar yang mengendap di dasar classifier akan dikeluarkan melalui ujung classifier yang lebih tinggi kedudukannya. Dengan menggunakan spiral (sebagai alat penggaruk). Variable-variabel yang berpengaruh terhadap produk yang dihasilkan, antara lain : Kemiringan alat. Kecepatan berputar spiral dan pengadukan (agitasi) Persen padatan (solid) Kecepatan pengumpanan (velocity feeding) Ukuran material sebagai umpan (feeder)

10.3

Alat dan Bahan


Bahan yang digunakan adalah mineral kasiterit (SnO2) sebanyak 1 kg

dengan ukuran -40 +70 # dan mineral zeolite sebanyak 4 kg dengan ukuran -6 +12 #. Adapun alat yang digunakan, adalah sebagai berikut : Timbangan (neraca) Splitter Alas plastik/karpet Sendok Nampan Kantong plastik Mikroskop atau loop Corong Papan grain counting Pan pemanas Pemanas (oven) Ember Gelas ukur Stop watch Spiral Classifier

10.4

Prosedur Percobaan
Lakukan mixing antara kasiterit dengan zeolit. Tentukan kadar feed berdasarkan berat kasiterit dan zeolite. Ukur debit air yang digunakan. Campurkan kasiterit dan zeolit di atas dengan air, lalu aduk hingga merata. Hidupkan motor Spiral Classifier (dalam hal ini buka keran air dengan ukuran debit tertentu). Masukkan feed diatas pada feeder Spiral Classifier setiap 15 detik. Atur kecepatan air sampai feed habis seluruhnya.

Foto 10.1 Pengaturan Debit Air

Matikan motor Spiral Classifier (keran air). Ambil konsentrat, lalu saring.

Foto 10.2 Konsentrat yang Dihasilkan (Gamping)

Masukkan ke pan pemanas, lalu keringkan pada suhu 1000 hingga 1050C hingga airnya hilang. Timbang berat konsentrat (kasiterit). Tentukan kadar tailing (zeolit) dengan melakukan sizeing. Tentukan berat tailing (T) beserta kadarnya (t), dengan rumus sebagai berikut :

Material Balance F=C+T Metallurgical Balance F.f = C.c + T.t

Dimana F f C c T t

: = Berat Feed (gr) = Kadar Feed (%) = Berat Konsentrat (gr) = Kadar Konsentrat (%) = Berat Tailing (gr) = Kadar Tailing (%)

10.5

Data Hasil Pengamatan


Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, maka diperoleh data sebagai

berikut : Berat feed (F) Kadar feed (f) = 500 gr (terdiri dari 400 gr gamping dan 100 gr kuarsa). = 80% (kadar gamping)

Berat concentrate (C) = 350 gr. Kadar concentrate (c) = 100%.

10.6

Perhitungan

10.6.1 Menghitung Berat Tailing (T) SiO2 T=FC T = 500 gr 350 gr = 150 gr. 10.6.2 Menghitung Berat Tailing (T) SiO2 tSiO2 =
( ( ) ) ( ) ( )

tSiO2

= =

= = 33,33% 10.6.3 Menghitung Nilai Recovery (R) R=


x 100%

= = = 87,5%

x 100% x 100%

10.6.4 Mencari Ratio of Concentration (K) K=


= = 1,43

10.7

Data Hasil Perhitungan


Tabel 10.1 Tabel Hasil Perhitungan Spiral Classifier

No 1.

Feed F (gr) 500 f (%) 80

Concentrate C (gr) 350 c (%) 100

Tailing T (gr) 150 t (%) 33,33

R (%) 87,5

K 1,43

10.8

Analisa
Dari praktikum yang telah dilakukan, maka dapat dianalisa mengenai

perbedaan ukuran butir feed sangatlah penting dalam penggunaan alat ini. Pemisahannya harus menggunakan 2 mineral yang ukuran butirnya berbeda jauh. Debit air yang mengalir, pengisian air pada alat sebaiknya dilakukan hingga feed terendam oleh air. Gaya yang bekerja pada alat ini adalah gaya gravitasi, dimana mineral yang berukuran besar akan tertahan di bagian bawah spiral

tersebut. Selain itu juga, persen padatan harus diperhatikan. Feed yang dimasukkan harus solid agar tidak mudah hancur saat spiral classifier bekerja.

10.9

Kesimpulan
Dalam proses pemisahan mineral kali ini menggunakan spiral classifier.

Dalam proses pemisahannya, alat ini bekerja dengan memanfaatkan perbedaan ukuran butir mineral. Percobaan ini dilakukan hanya sekali saja untuk 1 shift (jadi, semua data sama). Dilihat dari hasil perolehan recovery-nya, saya rasa alat ini sangat baik dengan nilai 87,5%. Dengan nilai ratio of concentration (K) sebesar 1,43. Penggunaan alat ini sangat dianjurkan, karena proses pemisahannya bisa langsung dilihat oleh kita. Alat ini juga sangat efektif digunakan karena dapat berfungsi sebagai penyaring dan pencuci bahkan mampu memberikan kadar konsentarat hingga 100%.

DAFTAR PUSTAKA

Chevy

Anjar

Syahril.

Shaking

Table.

2012.

http://www.scribd.com/doc/54332737/pendahuluan. Diakses pada 07 Desember 2012, pukul 21.33 WIB. Staff Assisten Laboratorium Tambang. Diktat Penuntun Praktikum Pengolahan Bahan Galian. 2012. Universitas Islam Bandung.

You might also like