You are on page 1of 1

Patogen

Penyebab bergantung pada lokasi geografis: candida, aspergillus niger, aspergillus fumigatus, penicillium, dsb.

Diagnosis
Pelaksanaan kultur jarang dilakukan. Pada kasus imunokompromis atau pasien dengan gambaran atipik diindikasikan untuk biopsi.

Tatalaksana
Pengobatan dermatofitosis terdiri atas eliminasi faktor predisposisi, penggunaan antifungi, dan pembersihan kanalis auditori. Antifungi dibagi antara tipe spesifik dan nonspesifik. Yang termasuk antifungi nonspesifik antara lain asam borat, aluminim sulfatkalsium asetat, gentian violet 2%, cresylate. Sedangkan antifungi spesifik berupa bubuk, krim, dan cairan. Dalam penelitian didapatkan clotrimazole efektif terhadap aspergillus dan candida. Antifungi lain yang umum digunakan adalah amfotericin B, mikonazole, tolnaftat, dan nistatin. Obat-obat ini juga efektif pada kasus otomikosis yang bukan dikarenakan komplikasi dengan disertai pembersihan kanalis auditori. Pada pasien dengan kavum telinga tengah terbuka misalkan pada tekanan seimbang tuba, radikal mastoidektomi, dan perforasi, diperlukan perhatian khusus dalam pengobatan dan pilihan terapi. Cresylate dan gentian violet menyebabkan iritasi pada mukosa telinga tengah. Selain itu gentian violet menyebabkan vestibulotoksik dan menimbulkan reaksi inflamasi. Sediaan nonspesifik seperti asam asetat dan propilen glikol terlihat meningkatkan ambang respon sel stem otak, sedangkan pada clotrimazole, mikonazole, nistatin dan tolnaftat tidak menyebabkan gangguan sel. Pengangan yang khusus juga berlaku pada otomikosis pasien tua dengan alat bantu dengar dan pasien imunokompromis. Pada pasien dengan alat bantu dengar, krim dan cairan dapat menyebabkan keadaan sekitar kanal lembab sehingga terapi antifungi spesifik diperlukan. Disarankan untuk melepas alat bantu dengar hingga infeksi disembuhkan agar menjaga telinga tetap kering. Pasien imunokompromis dapat menyebabkan infeksi jamur invasif dan biopsi dengan terapi sistemik diperlukan.

You might also like