You are on page 1of 8

FARMASI KLINIK Farmasi klinik : Pelayanan farmasi yg orientasinya pd pasien Farmasi RS : Pelayanan farmasi yg orientasinya pd produk INTERPRETASI DATA

LAB Dra. Maria Konsep Dasar Nilai Normal Tes Kualitatif = +/ Tes Kuantitat if = jumlah Sensitifity Faktor yg mempengaruhi Nilai Normal 1. Pasien Umur = anak-dewasa Jenis Kelamin = pria-wanita Tinggi Badan Berat Badan 2. Luas Permukaan Tubuh = 1m2 L

Tes Fungsi Ginjal 1. Urea Clearance (BUN / Blood Urea Nitrogen ) Urea adalah nitrogen yg mengandung sisa metabolisme protein Nilai Normal : 5-25 mg/dl 2. Serum Creatinin (SCr) Nilai Normal : 0,7-1,5 mg/dl Pria : 0,6-1,3 mg/dl Wanita : lebih rendah 0,1 mg/dl dari pria Creatinin adalah produk akhir dr metabolism phosphocreatin Obat yg dpt meningkatkan SCr Cephalosporin Cimetidin Salisilat Trimetoprim 3. Creatinin Clearance (ClCr) Nilai Normal : 90-140 ml/menit Dapat berdasarkan perhitungan dengan rumus tertentu. Tes Fungsi Lever 1. Pemeriksaan Albumin Nilai Normal : 3,5-5 g/dL 2. Total Protein Nilai Normal : 5,5-9 g/dL 3. Gama Glutamyl Transpeptidase Aspartate Aminotranserase / AST / SGOT Nilai Normal :8-42 IU/L Alanine Aminotransferase / ALT / SGPT Nilai Normal : 3-30 IU/L Lactate dehidrogenase Nilai Normal : 100-225 IU/L Tes Coagulasi Darah Heparin & Walfarin 1. Activated Partil Thromboplastin Time (aPTT) Nilai Normal : 35-45 detik 2. Trombin Time (TT) Nilai Normal : 25-35 detik 3. Protrombin Time (PT) Nilai Normal : 10-13 detik

TxBB 3600

3.

4.

Pengumpulan specimen Serum Darah Cairan cerebrospinal Urine Faeces Dahak Makanan Puasa, untuk pemeriksaan tertentu seperti pemeriksaan glukosa, hormon dan kolesterol Waktu Waktu harian Waktu dosis terakhir Waktu makan terakhir

Alat yg digunakan, alat yg berbeda akan memberikan hasil yg berbeda untuk pemeriksaan yg sama

Tes Fungsi Jantung 1. Creatin Kinase (CK) Pria : 40-200 IU/L Wanita : 35-150 IU/L 2. Lactate Dehidrogenase (LDH/LD) Nilai Normal : 100-210 UI/L 3. Aspartate Aminotransferase (AST/SGOT) Pria : 0-37 IU/L Wanita : 0-37 IU/ Tes Gula Darah Fasting : 75-100 mg/ml Post Prandial/PP : < 200 mg/ml Urine : + / ++ / +++ Urine + gula darah sudah tinggi Pemeriksaan Asam Urat Asam urat : hasil metabolism purin (protein) Pria : 4-8 mg/dl Wanita : 3-7 mg/dl Penyebab hyperuricemia Over produksi Diet tinggi protein Gangguan dalam ekskresi (kerusakan ginjal) Obat yg dapat meningkatkan asam urat Metotreksat Vincristin Prednison Busulfan Tes Darah (RBC & WBC) Kegunaannya untuk pemeriksaan Anemia Sel Darah Merah Nilai Normal : 4,6-6,2 x 10 sel/mm HB Pria : 14-18 g/dl Wanita : 12-16 g/dl Hematokrit Nilai Normal : 42-52 % Volume darah normal : 5-6 liter

Obat-obat yg mempengaruhi hasil Lab 1. Tes fungsi ginjal Acetohexamid, Cephalosporin, Cimetidin, Salisilat dan Trimetoprim 2. Tes fungsi liver Metyldopa, Sulfonamid, Aspirin, Kloramfenicol, Obat TBC 3. Gama Glutamyl Transpeptidase Antikolinergik, Opioid, INH, Rifampisin 4. Tes coagulasi darah Warfarin, Acetosal 5. Tes fungsi jantung Lovastatin, Cylosporin, Erythromycin 6. Tes gula darah Steroid, Kontrasepsi, Kortikosteroid, -bloker 7. Pemeriksaan asam urat Antimetabolit dan khemoterapi, Thiazid, Loop Diuretik, Pirazinamid, Allupurinol 8. Tes darah

PEMERIKSAAN FISIK (PHYSICAL EXAMINATION) Dra. Maria Pemeriksaan fisik dilakukan oleh dokter, perawat. Bisa secara visual atau menggunakan alat bantu. Anamnesa : Tanya jawab Pemeriksaan fisik : stetoskop, tensimeter, thermometer, senter Pemeriksaan penunjang lainnya Istilah yg digunakan 1. KU (Kondisi/Keadaan Umum) A. Gen = General ILL : Looking (kelihatan sakit) Arsila Dendroit : ketiak, dehidrasi Haus, urine keluar jarang, ketiak dan selangkangan kering, penurunan jaringan kulit Cyanosis (kekurangan oksigen): kebiru-biruan; bibir, ujung jari, lidah Skin Pale : kulit pucat Anemia : Fe, Vit B12, Megaloblastik, Aplastik Jaundice : kekuningan, tinggi bilirubin B. CUS : cardiovascular Tekanan darah Dengar denyut (Auscultasi) C. GIT : Gastro Intestinal Tractus Meraba : palpasi, hati Dengar usus: auscultasi

D. Respiratory Tractus : saluran pernapasan Bunyi tambahan ; Cheyne-stokes E. Swelling/Swollen : bengkak, seluruh tubuh/sebagian//sendi-sendi Dekat persendian/jauh dr persendian F. Tremor : gemetar G. Nervous system/status mental GCS : Glasgow, Coma Scafe H. Fever /demam Disebabkan karena infeksi, alergi, obat mis vaksi Infeksi yg tidak menyebabkan panas sakit gigi 2. TU (Tanda Tanda Umum) BP / TD : Blood Pressur / Tekanan Darah : 120/80 mmHg HR : Heart Rate / Denyut Jantung : 65-100 HR > 100 : Trachicardi HR< 65 : Bradicardi RR : Respiratory Rate, normal 20x/menit RR > Tahibnu T: Temperatur ; 370C BB : Berat badan HT : Tinggi Badan Senter : panca indra; Mata : reaksi pupil terhadap sinar Hati, ginjal, pankreas : ada dirongga perut

4.

5.

Aliran darah di ginjal meningkat 30 % Jantung : Cardiac output meningkat 32 % Heart rate meningkat 10-15 kali/menit Saluran pencernaan Motilitas dan keasaman menurun Tonus bowel menurun Peristaltik menurun

PENYAKIT YG DISEBABKAN KARENA KEHAMILAN 1. Mual dan muntah


Terjadi beberapa minggu sesudah kehamilan terjadi dan berlanjut hingga minggu ke 12-14

2.

IBU HAMIL DAN MENYUSUI Dra. Maria KEHAMILAN DAN PERUBAHAN FISIOLOGIS Kehamilan normal 38-40 minggu, terhitung dari hari pertama selesai menstuasi. Tanda-Tandanya 1. Amenorrhea (tanda awal) 2. Mual dan muntah pd waktu pagi (morning sickness) 3. Sering kencing 4. Pembesaran payudara dan peningkatan pigmentasi pada nipple dan ariola 5. Kehamilan awal ditandai dg adanya HCG (Human Chhorionic Gonadotropin), Urine test : 20-40 m I/ml Perubahan-perubahan fisiologis yg terjadi selama masa kehamilan : 1. Peningkatan volume darah 30-40 % (1500-1800 ml) 2. Penurunan serum protein 1-1,5g , rasio albumin/globulin 50 % 3. Perubahan fungsi ginjal GFR meningkat 50 %

3.

4.

5.

6.

Komplikasi yg dapat terjadi : Kekurangan nutrisi, kekurangan BB Terapi Nutrisi parenteral Dimenhidrinat Pyridoksin Heartburn (Rasa panas disekitar Hati) Terjadi pd saat-saat terakhir kehamilan Disebabkan karena relaksasi cardiac sphinter dan peningkatan tekanan dibagian perut karena pembesaran uterus Terapi Antacid : Al, Mg, OH Sukralfate Konstipasi Terjadi akibat berkurangnya peristalsis Terapi : laxative Hemoroid Terjadi karena peningkatan tekanan vena dibawah uterus dan karena konstipasi Terap : pelembut masa yg digunakan per rectum Gangguan Pembekuan Darah Insidennya jarang Terapi : Heparin SC (juga beresiko) Hypertensi (karena kehamilan) Tanda : Tekanan darah 140/90 mmHg Proteinurea 100 mg/dl (Preeklamsia sedang) (protein tdk blh ada dlm urin) Edema Terapi Dirawat / bedrest MgSO4 untuk mencegah kejang Penanganan khusus

7.

Anemia Dideteksi dari kekurangan Fe (Hb < 10 g/dl; Hematocrit < 30 %) Penyebab : kehilangan darah secara tidak normal, nutrisi yg tidak mencukupi Terapi : Fe 30-60 mg/hari

KEHAMILAN DAN PENYAKIT KRONIK 1. Diabetes Sebelum / selama kehamilan Peningkatan resiko terjadinya hypoglikemi dan ketoacidosis (keracunan) Monitor glukosa 1 jam sesudah makan 1 kali/minggu Hypoglikemik oral (tdk diindikaskan): menembus placenta & akan merangsang pancreas fetus (dpt terjad hypoglikemia fetus) Inslin : Intermediate-acting, monitoring ketat 2. Hypertensi kronik Tujuan utama pengobatan : mencegah komplikasi maternal Monitoring ketat Terapi : Metildopa, Propanolol, Hydralazine Tidak diindikasikan : Ca-chanel bloker, ACE-Inhibitor 3. Epilepsi Tujuan utama pengobatan : mencegah kejang Serum konsentrasi menurun (untuk beberapa antikonvulsan) Terapi : carbamazepin, phenobarbital 4. Asma Teofilin oral, jika perlu ditambah aerosol steroid, metaproterenol PENGARUH OBAT PADA JANIN Secara langsung/tidak langsung obat yg dimakan oleh bumil akan cenderung ke janin Obat melewati placenta dg cara difusi pasif Obat BM kecil (< 400), mudah larut dalam lemak,tidak terionisasi, lebih cepat melewati placenta Aliran darah ibu dan fetus Derajat ikatan protein PENGOBATAN / PENGGUNAAN OBAT SELAMA MENYUSUI Prinsip umum yg perlu diketahui : 1) Sekresi obat ke ASI Pd umumnya banyak obat yg disekresikan kedalam ASI dg kadar : pd ASI < plasma Keberadaan dalam ASI sukar dideteksi karena kadarnya rendah Pasien dg gagal ginjal : konsentrasi dlm ASI >> Beberapa obat disekresi dalam bentuk tidak aktif 2) Konsentrasi obat mencapai ASI tergantung pada Dosis obat

Half life obat Ikatan dg protein plasma Berat molekul Kelarutan didalam lemak Perbedaan pH antara plasma dan ASI 3) Pengaruh obat pada proses laktasi (pembuatan ASI) Dapat meningkatkan atau menurunkan produksi ASI Meningkatkan ASI Metoklopramid Oxytocin Menurunkan ASI o Bromocriptin o Levodopa o Diuretik o Alkohol Kategori Obat 1. Obat yg tidak terdeteksi didalam tubuh bayi Contoh : walfarin, aminoglikosida 2. Obat yg mencapai bayi tapi dalam jumlh sedikit Contoh : analgetik non narkotik, antiinflamasi 3. Mencapa bayi dalam jumlah banyak Tidak dianjurkan untuk ibu menyusui

KATEGORI OBAT DALAM KEMUNGKINAN TERJADINYA TERATOGEN PADA JANIN (Didasarkan atas studi pada manusia dan hewan) A : control studi pd manusia tdk terbukti beresiko pd janin pd trimester I B : studi pd manusia & hewan tdk terbukti beresiko pd janin C : studi pd hewan terbukti beresiko Pd manusia tdk ada control studi yg dilaporkan D : terbukti secara positif beresiko terhadap janin X : beresiko terjadinya kerusakan janin secara permanen Tidak boleh digunakan pd ibu hamil Ket : Kategori A : obat pd wanita hamil tdk memperlihatkan adanya risiko thdp janin pd trimester I dan kemungkinan adanya bahaya terhadap janin tergolong sangat rendah Contoh : nystatin (vag), Liothyronine, Levotryroxine sodium (oral), Potassium Klorida, Potassium citrate, Asrorbic acid (oral), Potassium gluconate, Pyridoksin, Vit D, Vit E Kategori B : obat yg tdk memperlihatkan adanya risiko terhadap janin tetapi blm ada studi terkontrol pd ibu hamil yg menunjukkan efek samping, yg tdk diperoleh pd studi terkontrol wanita hamil trimester I Contoh : cimetidin (oral,parenteral), klindamisin, etambutol (oral), Lincomycin (oral, parenteral), Paracetamol (oral), Phenacetin, Ranitidin, Ampisillin (oral), Clotromazole

(topical, vag), Ciproheptadin (oral), Diphenhidramin (oral, pareteral), Lansoprazol (oral) Kategori C : obat yg memperlihatkan adanya efek samping pd janin. Obat dlm kategori ini hanya boleh diberikan jika manfaat yg diperoleh lebih besar dari risiko yg mungkin terjadi pd janin Contoh : albumin (parenteral), allopurinol (oral, parenteral)kloramfenicol (opthalmik, parenteral), Ciprofloxacin, Rifampisin (oral, parenteral), Griseofulvin (oral), Amlodipin (oral), Clarithromisin (oral, parenteral), Digoksin (oral), Ledova (oral), Prazocin (oral) Kategori D : terdapat bukti adanya risiko pd janin manusia, tetapi besarnya manfaat yg diperoleh dr pemberian obat pd wanita hamil mungkin melebihi risiko yg dpt terjadi Contoh : Phenitoin (oral, parenteral), Kanamycin (oral, parenteral), Gentamisin (parenteral), Diazepam, Colchicin (oral, parenteral), Karbamazepin (oral), Alprazolam (oral), Cisplatin (parenteral), Doxycyclin (oral), Vinblastin (parenteral) Kateori X : Obat pada wanita hamil telah memperlihatkan adanya abnormalitas janin atau terbukti berisiko terhadap janin dan risiko penggunaan obat pd wanita hamil jelas-jelas lebih besar dari manfaat yg diharapkan. Obat dlm kategori ini di kontraindikasikan bagi wanita yg sedang atau memiliki kemungkinan untuk hamil Contoh : Danazol (oral), Estrazolam (oral), Estradiol (oral, Vag), Lovastatin (oral), Megastrol (oral), Simvastatin (oral), Dihydroergotamin (oral), Isotretinoin (oral), Oxytocin (parenteral), Warfarin (oral), Triazolam (oral)

Efedrin Tetrasiklin

Iritabilitas Risiko teoritis perubahan warna gigi

Medications with nonteratogenic adverse effects in pregnancy 1. Antithyroid drugs 2. Aminoglycosides 3. Aspirin 4. Barbiturates ( cronic use ) 5. Beta blocker 6. Benzodiazepines ( cronicuse ) 7. Caffeine 8. Chloramfenicol 9. Cacain 10. Diuretics 11. Isoniazid 12. Narcotic analgesics (cronic use) 13. Nocotine 14. Nonsteroidal anti-inflammatory agents 15. Oral hypoglycemicagents 16. Propylthiouracil 17. Sulfonamides Medications known to be teratogens 1. ACE Inhibitor 2. Alkohol 3. Androgens 4. Anticonvulsants 5. Antineuroplastics 6. Cocain 7. Diethylstilbestrol 8. Iodides 9. Isouretinoin 10. Lithium 11. Live vaccines 12. Tetracycline 13. Warfarin Medications with no know adverse effects in pregnancy 1. Acetaminophen 2. Cephalosporins 3. Corticosteroids 4. Dorusate sodium 5. Erythromycin 6. Multiple vitamin

Obat yg biasa digunakan yg merupakan teratogen pd manusia Obat Cacat yg banyak dilaporkan Fenitoin Kraniofasial;anggota badan Karbamazepin Sistem saraf pusat; anggota badan; jantung Valproat Tabung saraf; lain-lain ? Walfarin Kondrodisplasia punktata Renitoid Banyak Litium Jantung Danazol Maskulinisasi

Insidensi 2-26 % 0,6-36 % 1-2 % 10-25 % Tinggi < 5% Tidak diketahui

Tabel beberapa obat yg biasa digunakan dan hendaknya dihindari oleh wanita yg sedang menyusui Amiodaron Kandungan iodine dapat menyebabkan hipotirodisme neonatus Aspirin Resiko teoritis sindrom Reye Barbiturat Mengantuk Benzodiazepin Latargi Karbimazol Gunakan dosis efektif terendah untuk menghindari hipotiroidisme Kontraseptif Dapat mengurangi produksi air susu dan menurunkan kandungan (kombinasi oral) nitrogen dan protein Obat sitotoksik Masalah yg mungkin timbul adalah penekanan imun dan neutropenia

7. 8. 9. 10.

Narcotic analgesics Penicillin Phenothiazines Thyroid hormones Resume UTS 10 jenis pelayanan farmasi klinik 1. Melakukan konseling 2. Monitor efek samping obat 3. Pencampuran obat suntik secara aseptis 4. Menganalisa efektifitas biaya 5. Penentuan kadar obat dalam darah 6. Penanganan obat sitostatika 7. Penyiapan total parenteral nutrition 8. Pemantauan penggunaan obat 9. Pengkajian penggunaan obat 10. Pelayanan informasi obat Hubungan antara penilaian / Drug Related Need dg Drug Therapy Problem dan Penyebab Drug Therapy Problem Penilaian / Drug Drug Therapy Problem Related Need Indikasi 1. Perlu tambahan terapi obat Kondisi tidak terawat Sinergis / potensiasi Pencegahan / profilaksis 2. Tidak perlu terapi obat Tidak ada indikasi medis Obat adiktif / rekreasi Indikasi tanpa terapi obat Duplikasi terapi Merawat ADR yg dapat dihindarkan Efektivitas 3. Salah obat Bentuk dosis/sediaan tidak tepat Ada kontra indikasi Kondisi sukar sembuh dg obat Tidak ada indikasi untuk kondisi medis Tersedia obat yg lebih efektif 4. Dosi terlalu besar Salah dosis Frekuensi tidak tepat Lama terapi tidak tepat Penyimpanan tidak benar

Keamanan

5.

6.

Kepatuhan

7.

Cara pemberian tidak benar Interaksi obat ADR Obat tidak aman untuk pasien Reaksi alergi Cara pemberian tidak benar Interaksi obat Dosis berubah terlalu cepat Efek yg tidak diinginkan Dosis terlalu besar Salah dosis Frekuensi tidak tepat Lama terapi tidak tepat Interaksi obat Tidak mengikuti instruksi o Obat tidak tersedia o Tidak mampu memperoleh obat o Tidak dapat menelan / menggunakan o Petunjuk tidak dimengerti o Pasien tidak suka o Alasan lain

5 golongan obat yg dihindari pd pasien dg penyakit hati dan contohnya 1. Sedatif (Benzodiazepin, Opiat) 2. Obat-obat yg menginduksi gangguan elektrolit (Diuretika) 3. Obat-obat yg terkait dg perdarahan atau perubahan fungsi platelet (AINS, Warfarin, Aspirin) 4. Obat-obat yg mempengaruhi enzim hati o Penginduksi enzim (Karbamazepin, Fenitoin, Rifampisin) o Penghambat enzim (Simetidin, Eritromisin, Isoniazid) 5. Obat-obat hepatotoksik (parasetamol, Halotan, Isoniazid) Gejala dan tanda penyakit Hati Gejala Lemah Penurunan berat badan Mual Perut tidak nyaman Sedikit demam Kebingungan Test fungsi hati Tes laboratorium

Tanda Jaundice Asites Pruritis Edema Ensefalopati Varises esophagus

Rentang nilai baku

Bilirubin total Bilirubin direct AST ALT ALP GGT Albumin PT INR

2 20 mmol/L 3 -17 mikromol/L 0 35 unit/L 0 35 unit/L 25 100 unit/L 5- 45 UI/L 35 55 g/L Sekitar 10-14 detik 1 1,2

o o o

Seorang perempuan umur 58 tahun, tinggi 168 cm, berat badan 65 kg, serum creatinin3,8 mg/dl a. Hitung creatinin clearance pasien dg menggunakan persamaan Cockroft and Gault. Tentukan fungsi ginjalnya Jawab : Diket : Perempuan, umur 58 th, tinggi 168 cm, BB 65 kg, serum creatinin 3,8 mg/dL Ditanya : creatinin clearance dan fungsi ginjalnya? T > 152,4 cm, BBI = 45,4 + [(T-152,4) x 0,89] BBI = 45,4 + [(168-152,4) x 0,89] = 59,284 kg ~ 59,3 kg Klkr =

Periksa tes fungsi ginjal; Perubahan baru/trend/kesalahan Diskusi dg dokter; manajemen gagal ginjal pasien Rekomendasi pengurangan dosis Allopurinol dan penggantian metformin dg glibenklamid Monitor : o Periksa pengurangan dosis allopurinol o Monitor efektifitas allopurinol setelah pengurangan allopurinol Periksa kadar allopurinol dalam darah o Fungsi ginjal Lanjutkan monitor test fungsi ginjal Monitor efektifitas setiap pengobatan ntuk pasien gagal ginjal Manfaat hasil pemeriksaan fisik dan pemeriksaan lab bagi farmasis Dapat mengetahui kondisi pasien secara umum Dapat memutuskan terapi yg tepat untuk pasien tersebut Dapat memilih sedia yg cocok untuk keadaan pasien tersebut Maksud dr Physical Exam : Pemeriksaan fisik yg dilakukan oleh dokter, perawat. Bisa secara visual atau menggunakan alat bantu. Yg termasuk dalam physical exam Tanda-tanda umum dan kondisi umum Kategori obat A,B, C, D dan X dan contohnya A : control studi pd manusia tdk terbukti beresiko pd janin pd trimester I Contoh : Nystatin (vag), Liothyronine, Levotryroxine sodium (oral), Potassium Klorida, Potassium citrate, Asrorbic acid (oral), Potassium gluconate, Pyridoksin, Vit D, Vit E B : studi pd manusia & hewan tdk terbukti beresiko pd janin Contoh : cimetidin (oral,parenteral), klindamisin, etambutol (oral), Lincomycin (oral, parenteral), Paracetamol (oral), Phenacetin, Ranitidin, Ampisillin (oral), Clotromazole (topical, vag), Ciproheptadin (oral), Diphenhidramin (oral, pareteral), Lansoprazol (oral) C : studi pd hewan terbukti beresiko Pd manusia tdk ada control studi yg dilaporkan Contoh : albumin (parenteral), allopurinol (oral, parenteral)kloramfenicol (opthalmik, parenteral), Ciprofloxacin, Rifampisin (oral, parenteral), Griseofulvin (oral), Amlodipin (oral), Clarithromisin (oral, parenteral), Digoksin (oral), Ledova (oral), Prazocin (oral) D : terbukti secara positif beresiko terhadap janin

1,04 x(140 usia) xBB kreatininserum 1,04 x(140 58 ) x59 ,3 18,48 = 3,8 x72

Dari hasil kreatinin clearance dapat disimpulkan bahwa pasien ini mengalami gagal ginjal sedang b. Tinjau resep pasien ini, identifikasi masalah, tindakan yg harus diambil dan parameter monitor, bila mendapat obat R/ Allopurinol 300 mg, S1dd1 R/ Digoksin 0,25 mg, S 1d1 R/ Metformin 500 mg, S 3dd1 Identifikasi masalah : karena pasien mengalami gagal ginjal sedang maka, o Allopurinol : Dosis diturunkan menjadi 100 mg/hari, karna dapat meningkatkan toksisitas dan rash o Digoksin : tidak dapat diberikan, karena akan meningkat toksisitas akibat gangguan elektrolit o Metformin : tidak boleh diberikan, karena bisa meningkatkan risiko asidosis laktat dan diganti dengan glibenklamid Tindakan yg harus diambil :

Contoh : Phenitoin (oral, parenteral), Kanamycin (oral, parenteral), Gentamisin (parenteral), Diazepam, Colchicin (oral, parenteral), Karbamazepin (oral), Alprazolam (oral), Cisplatin (parenteral), Doxycyclin (oral), Vinblastin (parenteral) X : beresiko terjadinya kerusakan janin secara permanen Tidak boleh digunakan pd ibu hamil Contoh : Danazol (oral), Estrazolam (oral), Estradiol (oral, Vag), Lovastatin (oral), Megastrol (oral), Simvastatin (oral), Dihydroergotamin (oral), Isotretinoin (oral), Oxytocin (parenteral), Warfarin (oral), Triazolam (oral) Standar normal BP : 120/80 mmHg T : 370C HR : 65-100 RR : 20x/menit Gula darah PP 300 mg/dL maksudnya orang tersebut menderita diabetes mellitus dimana nilai normal PP < 200 mg/dL PT 30 second maksudnya pada orang tersebut terjadi perdarahan (tidak terjadi pembekuan darah) dimana nilai normal PT 10-13 detik Ureum darah 20 mg/ml maksudnya Informasi penggunaan obat bagi farmasis dlm pemberan obat utk ibu hamil dan menyusui Ibu hamil : Pengaruh obat terhadap janin (obat gol A, B, C, D dan X) Efek samping obat (bersifat teratogenik atau tidak) Obat menembus plasenta atau tidak Ibu menyusui : Sesuaikan penggunaan obat ibu menyusui

Gagal ginjal berat : mulai dg dosis kecil, karena meningkatkan sensitifitas serebral Penilaian terhadap fungsi ginjal Kreatinin serum meningkat 0,37-1,24 mg/100 ml (x72 = mikromol/L) Pria : 73-133 mikromol/L Wanita : 64-112 mikromol/L Klirens kreatinin menurun 90-150 ml/menit (120ml/menit) Urea meningkat > 10 mmol/L Berat Badan Ideal (BBI) Pria T > 152,4 cm, BBI = 50 + [(T-152,4) x 0,89] T < 152,4 cm, BBI = 50 - [(152,4-T) x 0,89] Wanita T > 152,4 cm, BBI = 45,4 + [(T-152,4) x 0,89] T < 152,4 cm, BBI = 45,4 - [(152,4-T) x 0,89]

Rumus Cockroft and Gault Pria Klkr =

1,23x(140 usia) xBB kreatininserum 1,04 x(140 usia) xBB kreatininserum

Wanita Klkr =

Cat : tuk gangguan ginjal 1. Metformin : Gagal ginjal ringan : hindari , bisa meningkatkan risiko asidosis laktat 2. Glibenklamid : Gagal ginjal berat : hindari, meningkatkan risiko hipoglikemia jangka panjang 3. Allopurinol : Gagal ginjal sedang : 100-200 mg/hari, bisa meningkatkan toksisitas dan rash Gagal ginjal berat : dosisnya 100 mg selang sehari, max 100 mg/hari 4. Captopril : Gagal ginjal ringan sedang : gunakan dengan hati-hati dan monitoring responnya untuk hiperkalimia dan efek samping lainnya mungkin terjadi 5. Digoksin : Gagal ginjal ringan : dosis harus dikurangi, toksisitas meningkat akibat gangguan elektrolit 6. Diazepam :

Jika over weight gunakan BBI, jk kurus gunakan BB sebenarnya Gangguan Ginjal Tingkat Ringan Sedang Berat

LFG 20-50 ml/menit 10-20 ml/menit < 10 ml/menit

Kreatinin serum 150-300 mikromol/L 300-700 mikromol/L > 700 mikromol/L

You might also like