You are on page 1of 22

Sejarah Asia Timur Awal Modernisasi Jepang

Oleh :

Nama : Edi Suari (A1A112033) Kifli (A1A112) M. Hifzi (A1A112021)

Dosen : Mansyur, S. Pd, M. Hum Dr. Herry Porda NP, M. Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN IPS FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARMASIN 2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat, rahmat dan hidayah-Nya juwalah kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah dengan pembahasan sejarah awal moderniasi di Jepang ini. Makalah ini disusun agar penyusun maupun pembaca dapat memahami dan menambah pengetahuan tentang awal modernisasi di Jepang, juga dapat melihat dan menghargai aspek historis yang membentuk perkembangan di Jepang. Makalah ini disusun berdasarkan hasil kajian dari berbagai sumber. Dalam penyajiannyapun terdapat berbagai rintangan, baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Kami menyadari bahwa penyajian makalah ini belum sempurna, namun kami telah berusaha menyusunnya dengan sebaik mungkin. Kami Berharap tujuan dari penyusunan makalah ini dapat tercapai dan semoga banyak ilmu dan manfaat yang bisa diambil oleh pembaca dari makalah ini. Atas perhatian pembaca kami ucapkan terima kasih.

Banjarmasin,

Maret 2013

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI.. BAB I PENDAHULUAN.. A. Latar Belakang. B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penulisan. BAB II PEMBAHASAN A. Pembukaan Negara.. B. Jatuhnya Tokugawa. C. Restorasi Meiji. D. Pembangunan Negara Modern. E. Organisasi Pemerintahan Baru. F. Perubahan Ekonomi dan Kebudayaan. BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan.. B. Saran. DAFTAR PUSTAKA..

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Jepang sebelum Restorasi Meiji adalah bangsa yang hancur karena konflik sosial dan bentrokan antarkelompok. Akibatnya, kehidupan ekonomi pun tidak tertata dengan baik. Restorasi Meiji 1868 adalah sejarah penting bagi Jepang karena menjadi pemantik bagi pembaharuan. Tak heran jika Restorasi Meiji berpengaruh luas dan abadi bagi bangsa Jepang hinga sekarang. Di bawah kaisar Meiji, Jepang dapat berkembang pesat dalam waktu relatif singkat. Untuk mencapai kemajuan itu mungkin memerlukan waktu berabad-abad lamanya. Yang dimaksud adalah bahwa Jepang langsung dapat memasuki pembentukan negara modern, dengan industri negara modern pula.

B. Rumusan Masalah Apa Restorasi Meiji? Apa yang menyebabkan Keshogunan Tokugawa jatuh? Bagaimana Jepang saat zaman Meiji?

C. Tujuan Penulisan Mengetahui apa Restorasi Meiji. Mengetahui sebab Keshogunan Tokugawa jatuh. Mengetahui Jepang saat zaman Meiji.

BAB II PEMBAHASAN

A. Pembukaan Negara Saat Jepang tenggelam dalam tidurnya yang panjang dalam keterasingan, evolusi bentuk Negara modern dan persatuan nasional sedang berlangsung di bagian Barat dunia. Lebih dari itu, perkembangan kapitalisme mengakibatkan revolusi industri yang menyebabkan bangsa Barat melihat ke luar negeri untuk mencari pasaran bagi hasil industrinya dan untuk sumber-sumber bahan baku baru. Dengan cara ini tangan dunia Barat mulai merentang ke Jepang. Bangsa pertama yang mengetuk pintu Jepang ialah Rusia. Pada tahun 1792 Rusia yang telah meluaskan wilayahnya hingga ke Siberia, mengirim seorang utusannya, Adam Laxmann, ke Nemuro di Hokkaido untuk memulangkan awak kapal Jepang yang kandas di Rusia, dan untuk mengajukan nota resmi yang memohon dibukanya hubungan perdagangan antara kedua Negara itu. Bakufu memberitahu utusan ini tentang kebijaksanaan pengasingan Jepang, mengatakan bahwa pembicaraan lebih lanjut harus dilakukan di Nagasaki, dan memintanya supaya pulang kembali. Setelah itu Rusia mengirim utusan ke Nagasaki, tetapi utusan ini pun diusir oleh penguasa Jepang, yang menyebabkan Rusia kemudian menggunakan kekuatan militernya untuk menyerang wilayah bagian Utara Jepang. Karena itu Bakufu meletakkan Hokkaido langsung di bawah pengawasannya dan memperkuat pertahanan di sana. Sementara itu tentara bayaran bakufu bernama Kondo Juso menjelajahi daerah Kuriles, dan Mamiya Rinzo membuat survai atas Karafuto (Sakhalin) dan memastikan bahwa apa yang selama ini dianggap bagian dari benua sebenarnya merupakan pulau-pulau tersendiri. Pada tahun 1853 Komodor Perry, komandan dari Squardon Hindia Timur dan Amerika Serikat memasuki pelabuhan Uraga dengan kapal-kapal perangnya membawa surat dari presiden Amerika yang ingin membuka hubungan dagang

dengan Jepang. Bakufu memohon pertimbangan dari istana dan para daimyo mengenai cara membalas surat itu. Terjadi perselisihan paham antara mereka yang mendukung dibukanya negara dan mereka yang menuntut supaya orang-orang biadab ini diusir. Tetapi ketika Perry kembali pada tahun berikutnya untuk meminta jawaban, bakufu menyerah dan perjanjian persahabatan antara Jepang dan Amerika Serikat ditandatangani. Perjanjian itu mengatur bahwa dua pelabuhan, Shimoda dan Hakodate akan dibuka bagi kapal-kapal Amerika untuk member persediaan bahan bakar, air dan makanan. Ini disusul dengan perjanjian yang serupa dengan Inggris, Rusia dan Belanda. Dengan demikian, pintu Negara Jepang sekali lagi dibuka setelah pengasingan yang berlangsung sepanjang dua abad.

B. Jatuhnya Tokugawa Pada tahun 1853 Komodor Perry, komandan dari Squardon Hindia Timur dan Amerika Serikat memasuki pelabuhan Uraga dengan kapal-kapal perangnya membawa surat dari presiden Amerika yang ingin membuka hubungan dagang dengan Jepang. Bakufu memohon pertimbangan dari istana dan para daimyo mengenai cara membalas surat itu. Terjadi perselisihan paham antara mereka yang mendukung dibukanya negara dan mereka yang menuntut supaya orang-orang biadab ini diusir. Tetapi ketika Perry kembali pada tahun berikutnya untuk meminta jawaban, bakufu menyerah dan perjanjian persahabatan antara Jepang dan Amerika Serikat ditandatangani. Perjanjian itu mengatur bahwa dua pelabuhan, Shimoda dan Hakodate akan dibika bagi kapal-kapal Amerika untuk member persediaan bahan bakar, air dan makanan. Ini disusul dengan perjanjian yang serupa dengan Inggris, Rusia dan Belanda. Dengan demikian, pintu Negara Jepang sekali lagi dibuka setelah pengasingan yang berlangsung sepanjang dua abad. Menyusul perjanjian persahabatan tersebut, Amerika Serikat kemudian mendorong bakufu untuk mengadakan perjanjian dagang, tetapi istana tidak mengizinkan. Menteri bakufu Li Naosuke tidak mengindahkan penolakan dari istana dan menandatanagani perjanjian dan pada tahun 1858 perjanjian dagang dan

persahabatan ditandatangani antara Jepang dan Amerika Serikat. Perjanjian ini kurang adil; di samping Shimoda dan Hakodate, empat pelabuhan lain, yaitu Kaganawa, Nagasaki, Niigata dan Hyogo serta kota Edo dan Osaka terbuka buat perdagangan; diakui pula hak menetap bagi warga Negara Amerika, penempatan seorang menteri dan konsul, serta hak ekstra teritorial buat warga Negara Amerika; dan kedua Negara itu juga mengadakan perjanjian tentang pabean. Dalam beberapa tahun berikutnya perjanjian serupa diadakan dengan Belanda, Rusia, Inggris dan Prancis. Penandatanganan perjanjian oleh bakufu tanpa izin kaisar menyebabkan kekesalan yang meluas dan gerakan anti-bakufu semakin gencar. Li Naosuke mengambil tindakan represif yang keras melawan oposisi dan banyak orang yang setia kepada kaisar dibunuhnya. Kebencian terhadap Li sendiri memuncak, dan pada akhirnya ia dibunuh oleh samurai tak bertuan dari clan Satsuma dan Mito. Pada saat yang sama pembukaan hubungan dagang dengan Negara-negara asing sangat mengacaukan perekonomian Jepang. Pembelian barang-barang ekspor dalam jumlah besar menyebabkan ketidak-seimbangan dalam permintaan dan persediaan yang mengakibatkan kenaikan harga. Lebih dari itu, nilai emas dan perak sangat berbeda di Jepang jika dibandingkan dengan nilainya di Negara lain, pedagang asing membawa perak untuk membeli mata uang emas Jepang, sehingga emas mengalir keluar Jepang dalam jumlah besar. Karenanya bakufu mengedarkan mata uang emas dengan mutu yang lebih rendah yang menyebabkan harga-harga semakin melonjak. Setelah wafatnya Li Naosuke, bakufu berusaha mengendalikan krisis melalui kerjasama dengan istana, tetapi kekuasaannya berangsur-angsur menurun. Sementara itu perasaan anti-orang asing menjadi lebih runcing. Clan Choshu menembak kapal asing yang melalui selat Shimonoseki dan sebagai pembalasan, tempat-tempat pertahanannya sendiri diduduki, sementara clan Satsuma diserang pasukan Inggris di Kagoshima. Clan yang kuat ini cepat menyadari bahwa mengusir orang biadab sebenarnya mustahil, tetapi terus juga beersikeras dalam usaha pengusiran sebagai cara untuk mempersulit kedudukan bakufu.

Clan Choshu pada mulanya menyerukan kesetiaan pada kaisar dan pengusiran orang-orang asing, sementara clan Satsuma menyerukan kerjasama antara istana dan bakufu. Tidak lama kemudian fraksi yang menyerukan dijatuhkannya bakufu berkuasa di kedua clan tersebut, dan pada tahun 1866 kedua clan tersebut menandatangani parjanjian aliansi rahasia. Di istana, Iwakura Tomomi dan bangsawan berpangkat rendah lainnya, berusaha mengeluarkan perintah rahasia dari kaisar untuk menjatuhkan bakufu ke tangan clan Satsuma dan Choshu. Tetapi pada hari itu shogun kelima belas, Yoshinubo atas kehendaknya sendiri mengusulkan pengembalian tampuk pemerintahan kepada istana. Ia melakukan ini sebagai hasil peringatan yang disampaikan oleh penguasa clan Tosa kepada bakufu yang menyatakan bahwa satu-satunya jalan untuk menghindari campur tangan dan untuk memelihara kemerdekaan Jepang, ialah dengan mengembalikan pemerintahan langsung oleh kaisar secara damai. Istana menerima petisi Yoshinobu dan mengeluarkan perintah yang menyatakan pemulihan pemerintahan kaisar di tangan kaisar Meiji (tahun 1868).

C. Restorasi Meiji Jepang sebelum Restorasi Meiji adalah bangsa yang hancur karena konflik sosial dan bentrokan antarkelompok. Akibatnya, kehidupan ekonomi pun tidak tertata dengan baik. Restorasi Meiji 1868 adalah sejarah penting bagi Jepang karena menjadi pemantik bagi pembaharuan. Tak heran jika Restorasi Meiji berpengaruh luas dan abadi bagi bangsa Jepang hinga sekarang. Kaisar Mutsuhito (1852-1912) atau Kaisar Meiji mereformasi Jepang secara mendasar. Kekuasaan dikembalikan kepada kaisar. Jepang juga mengadopsi beberapa institusi Barat, termasuk pemerintahan modern, sistem hukum, dan militer.

Dalam tahun pertama pemerintahannya, Kaisar Meiji memindahkan ibu kota kekaisaran dari Kyoto ke Edo, tempat kedudukan pemerintahan feodal. Kota itu dinamakan Tokyo yang bermakna Ibu Kota Timur.1 Pada masa ini kaisar justru mendorong rakyat Jepang agar belajar lebih tekun untuk menyamai keunggulan bangsa-bangsa lain. Kaisar menyuruh tunas-tunas muda Jepang yang cerdas untuk belajar ke Eropa dan Amerika. Perintah kaisar tersebut didukung pula oleh keinginan dari dalam diri bangsa Jepang untuk tekun dalam menjalankan segala hal sehingga bangsa Jepang dapat sejajar dengan bangsa-bangsa lain yang memiliki keunggulan dan kebesaran. Restorasi Meiji terjadi pada 1866 sampai 1869, tiga tahun yang mencakup akhir Zaman Edo dan awal Zaman Meiji. Restorasi Meiji juga dikenal dengan sebutan Meiji Ishin, Revolusi, atau Pembaruan. Ini adalah rangkaian kejadian yang menyebabkan perubahan pada struktur politik dan sosial Jepang. Restorasi ini merupakan akibat langsung dari dibukanya Jepang pada kedatangan kapal dari dunia Barat yang dipimpin oleh perwira angkatan laut asal AS, Matthew Perry. Pembentukan Aliansi Sat Cho, yaitu antar Saigo Takamori, pemimpin Satsuma, dan Kido Takayoshi, pemimpin Choshu, adalah titik awal dari Restorasi Meiji. Aliansi ini dicetuskan oleh Sakamoto Ryoma dengan tujuan melawan Keshogunan Tokugawa dan mengembalikan kekuasaan kepada kaisar. Keshogunan Tokugawa resmi berakhir berakhir pada 9 November 1867, ketika Shogun Tokugawa ke-15, Tokugawa Yoshinobu, memberikan kekuasaannya kepada kaisar dan 10 hari kemudian mundur dari jabatannya. Titik ini adalah awal restorasi kekuasaan imperial. Walau begitu, Yoshinobu masih tetap memiliki kekuasaan yang signifikan. Restorasi Meiji merupakan usaha besar-besaran kaisar Meiji untuk menciptakan Jepang baru, yaitu transformasi dari Negara yang terisolasi dan miskin menjadi Negara yang modern. Restorasi Meiji membawa perubahan besar dalam
1

Mangandaralam, Syahbuddin. Mengenal dari Dekat Jepang, Negara Matahari Terbit, PT Remaja Rosdakarya, Bandung: 1993. hal. 19

kehidupan bangsa Jepang, terutama pendidikan. Sebelum Restorasi Meiji, Jepang melaksanakan pendidikannya berdasarkan sistem masyarakat feodal, yaitu pendidikan untuk samurai, petani, tukang, pedagang, serta rakyat jelata. Kegiatan ini dilaksanakan di kuil dengan bimbingan para pendeta Buddha yang terkenal dengan sebutan Terakoya (sekolah kuil). Dalam kurun waktu bergulirnya Restorasi Meiji (Meiji Ishin) dan decade sesudahnya, bangsa Jepang telah membuktikan diri kepada dunia sebagai bangsa yang memiliki kompetensi ilmu pengetahuan dan teknologi maju yang dapat disejajarkan dengan AS dan Negara-negara maju lainnya. Hal yang terpenting dari Restorasi Meiji adalah pembaharuan di bidang pendidikan, yaitu mengubah sistem pendidikan dari tradisional menjadi modern (saat itu dimulai dengan mengadopsi sistem Jerman), program wajib belajar, mengirim mahasiswa Jepang untuk belajar ke luar negeri (Prancis dan Jerman), dan meningkatkan anggaran sektor pendidikan secara drastis.

D. Pembangunan Negara Modern Setelah pembangunan untuk memulihkan pemerintahan oleh kaisar, fraksi anti-bakufu menghasut para pengikut bakufu untuk menyatakan permusuhan secara terbuka dan melancarkan serangan dengan maksud manghukum Yoshinobu karena memusuhi kaisar. Tetapi berkat pembicaraan antara Katsu Yasuyoshi yaitu tentara bayaran bakufu dan Saigo Takamori, perwira staf pasukan kekaisaran, Istana Edo yang selama ini menjadi tempat kediaman Shogun, berpindah tanpa pertumpahan darah. Nama Edo diganti menjadui Tokyo, dan kaisar pindah ke sana dari Kyoto untuk mendirikan rezim baru. Langkah pertama pemerintahan baru ini ialah mengambil alih, atas nama istana, seluruh tanah dan rakyat yang hingga saat itu berada di bawah kekuasaan para daimyo, dan menghapus hubungan feodal yang telah berlaku sekian lamanya. Ini terjadi melalui petisi yang diajukan ke istana di bawah pimpinan keempat clan yaitu Satsuma, Choshu, Tosa dan Hizen. Petisi itu memohon supaya para daimyo diizinkan

memberikan tanah dan rakyatnya kepada kaisar. Bentuk gerakan ini merupakan akibat kesetiaan kepada kaisar yang memuncak sejak tahun-tahun terakhir pemerintahan bakufu. Istana mendirikan pemerintahan pusat dengan menghapus clan dan mendirikan perfektur yang diperintah oleh gubernur yang ditunjuk oleh pemerintah. Satu langkah penting lainnya adalah penghapusan sistem pangkat feodal. Perbedaan antara samurai, petani, tukang dan pedagang dihapus, dan hak-hak pribadi atas kebebasan memilih pekerjaan, tempat tinggal, hak milik dan kebebasan dalam perkawinan diakui. Bekas samurai yang berjumlah sekitar dua juta orang, menjadi masalah sosial yang menyulitkan, tetapi pemerintah menangani masalah ini dengan memberikan kepada mereka pensiun berbentuk obligasi yang berlaku secara turun temurun, dan menyalurkan tenaga mereka dalam pekerjaan sebagai petani, tukang dan pedagang. Sistem wajib militer diberlakukan ; semua laki-laki berumur dua puluh tahun ke atas, dengan beberapa pengecualian, diharuskan menjalankan tugas militer. Akhirnya pemerintahan baru mengubah sistem pajak tanah yang selama ini menjadi sumber sebagian besar penghasilan tahunan para samurai. Pertama-tama larangan jual-beli tanah pertanian dicabut dan akte tanah dikeluarkan sebagai bukti pemilikan atas tanah ; harga setiap bidang tanah ditentukan dan dikenakan pajak sebesar tiga persen. Sistem pembayaran dalam bentuk bentuk uang, dan landasan keuangan pemerintah diperkuat dengan menolak keluwesan dalam jumlah pajak yang harus dibayar menurut besarnya panen setiap tahun. Pembaharuan lain dalam bidang ekonomi mencakup usaha memperkenalkan sistem keuangan baru atas dasar sistem desimal dengan yen, sen dan rin sebagai unit dasarnya; memajukan pembangunan industri baru melalui pabrik percontohan yang diselenggarakan oleh pemerintah; dan memperbaiki hubungan dan angkutan melalui sistem pos modern, telepon dan telegrap, jalan kereta api dan sebagainya. Dalam bidang urusan luar negeri, segera sesudah pembentukannya, pemerintahan baru menyatakan kebijaksanaan untuk membuka negara dan mengadakan hubungan persahabatan dengan negara-negara lain. Ditentukan juga

bahwa kaisar akan menerima kunjungan menteri-menteri asing dan diplomasi Jepang akan dijalankan atas nama kaisar. Utusan yang dipimpin oleh Iwakura Tomomi sebagai duta besar berkuasa penuh dikirim ke Eropa dan Amerika untuk berusaha mengubah perjanjian yang tidak adil, tetapi tidak banyak berhasil. Namun utusan ini sekali lagi sangat terkesan oleh kemajuan yang yang dicapai peradaban asing dan oleh kekayaaan negara-negara besar, dan kembali ke Jepang dengan keyakinan penuh bahwa Jepang harus bekerja keras untuk mencapai tingkatan yang sama secepat mungkin. Sekitar waktu itu Jepang membuka hubungan dagang dengan Korea dan Cina, dan beberapa persoalan wilayah yang telah lama tertunda dibereskan. Pertikaian dengan Cina mengenai hak atas kepulauan Ryukyu diselesaikan dengan masuknya kepulauan itu kedalam perfektur Okinawa sebagai bagian Negara Jepang, dan perjanjian untuk menukar Sakhalin dengan kepulauan Kuriles diadakan dengan Rusia. Sakhalin menjadi wilayah Rusia sedangkan Kepulauan Kuriles menjadi wilayah Jepang. Sebagai dasar ideologis bagi pemerintahan kaisar yang baru dipulihkan kembali itu ditekankan pentingnya agama Shinto asli dari aliran Hirata At-sutane. Dalam usaha untuk memurnikan agama Shinto, perpaduan lama antara Buddha dan Shinto ditolak dan diadakan perbedaan yang jelas antara kuil Buddha dan tempat ibadat Shinto. Beberapa kuil bahkan dihancurkan. Sehubungan dengan agama Kristen, larangan Bakufu terhadap agama tersebut masih berlaku untuk sementara, tetapi setelah perjalanan utusan Iwakura ke negara-negara Barat, pemerintah mulai meneliti kembali larangan itu dan akhirnya mencabutnya. Sekolah-sekolah baru didirikan menurut gaya Barat, dan sistem pendidikan diatur kembali supaya dapat memberikan pendidikan bagi rakyat tanpa membedakan tingkatan social, kekayaan atau jenis kelamin. Gagasan-gagasan baru dari barat juga mulai masuk. Yang amat penting di antara karya-karya yang dipengaruhi Barat ialah tulisan Fukuza Yukichi yang mengajarkan gagasan akan kebebasan, persamaan hal,

kemerdekaan nasional dan penghargaan terhadap ilmu pengetahuan empiris. Semua itu sangat membantu usaha penghapusan pandangan hidup feodal yang kuno. Pembaharuan terjadi secara teratur dan mempengaruhi seluruh pemerintahan, ekonomi, agama dan pendidikan. Jepang yang feodal sedang berusaha sekuat tenaga mengangkat dirinya ke taraf yang sama seperti negara-negara modern lainnya. Bahkan unsur-unsur praktis dalam kehidupan sehari-hari mengalami perubahan yang nyata. Kebiasaan membawa pedang ditinggalkan, konde yang dahulu dipakai pria dicukur, dan orang Jepang mulai memakai pakaian gaya Barat di luar rumah; lampu tradisional yang ditutup kertas diganti dengan lampu minyak dan gas; dan sebagai ganti tandu dipakai kereta berkuda atau kereta yang ditarik orang. Kebiasaan baru ini sangat dikagumi oleh orang-orang zaman itu, yang menamakannya bummei-kaika, yaitu peradaban dan penerangan.

E. Organisasi Pemerintahan Baru Setelah Bakufu maka yang menjadi kepala pemerintahan adalah Tenno. Tetapi dalam kenyataannya yang memegang kekuasaan pemerintah bukanlah Tenno. Karena pada waktu itu Tenno masih muda (umur 14 tahun). Dalam pemerintahan baru itu Tenno hanya dianggap sebagai symbol kekuasaan. Jabatan-jabatan tinggi dipegang oleh Putra Kerajaan. Sedangkan yang memegang kekuasaan pemerintahan adalah kelompok Samurai. Kelompok Samurai ini merupakan oligarki yang mengendalikan pemerintah dalam restorasi Meiji. Oleh karena itu pada tahun 1863, pemerintah mengadakan perubahan struktur pemerintahan. Perubahan pemerintahan itu adalah sebagai pengganti pemerintahan Bakufu. Pemerintahan baru itu dikepalai sendiri oleh Tenno. Stuktur pemerintahan baru itu terdiri dari 3 (tiga) jabatan dan 8 (delapan) badan direktorat, yaitu : 1. Eksekutif junior 2. Penasehat junior 3. Wakil eksekutif

Sedangkan 8 bidang direktorat tersebut adalah: 1. Penasehat khusus Gizo 2. Direktorat agama 3. Direktorat dalam negeri 4. Direktorat angkatan laut 5. Direktorat angkatan darat 6. Direktorat angkatan udara 7. Direktorat angkatan kerajaan Dengan adanya perubahan bentuk pemerintahan itu, kaisar mengumumkan piagam sumpah kepada para bangsawan dan para pejabat yang berkumpul di istana Kyoto. Sumpah itu adalah untuk membentuk prinsip-prinsip dasar pemerintahan yang kuat, dan meniru model barat. Pada 6 April 1868, untuk pertama kalinya dalam sejarah Jepang Meiji Tenno mengangkat sumpah setia ( Charter Outh ) dihadapan para Daimyo dan Aristokrat. Charter Outh pada prinsipnya berisi empat asas, yakni :

Asas Musyawarah
Musyawarah merupakan sesuatu yang harus dipegang teguh. Semua peraturan negara akan ditetapkan dengan jalan musyawarah. Dalam hal ini akan dibentuk Setempat.

Asas Persatuan
Seluruh rakyat Jepang harus bersatu dan sependapat, agar ketertiban dalam masyarakat dapat terpelihara dengan baik. Hak-hak bagi semua lapisan masyarakat akan dijamin oleh negara.

Asas Keadilan
Segala tradisi lama yang merugikan bangsa dan negara dihapuskan. Persamaan hak dan kewajiban akan dijadikan dasar kehidupan nasional.

Asas Pendidikan

Pendidikan merupakan kombinasi antara sistem pendidikan lama dan baru , yang merupakan campuran cara berpikir Cina dan Jepang serta pendidikan Barat akan dijadikan dasar bagi terciptanya negara baru yang maju dan modern seperti barat. Jepang juga akan mengambil dan mempergunakan tenaga-tenaga yang cakap dari luar guna pembangunan bangsa dan negara Jepang. Dari isi sumpah setia tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa pelaksanaan pemerintahan negara dipimpin oleh Kaisar, dibantu rakyat. Tujuannya untuk kepentingan dan kesejahteraan rakyat. Restorasi yang dijalankan Meiji Tenno meliputi berbagai bidang, salah satunya dalam bidang pemerintahan, langkah-langkah yang diambil oleh Meiji Tenno dalam mengadakan restorasi dalam bidang politik, yaitu : 1. Kaisar berpegang teguh pada Charter Outh. 2. Sistem pemerintahan meniru sistem pemerintahan Barat yaitu pemerintahan dibagi ke dalam Departemen-departemen. Akan dibentuk Konstitusi baru yang akan dipimpin oleh Ito Hirobumi. 3. Sistem pemerintahan feodal dihapus. Seluruh tanah negara akan dibagi ke dalam prefecture. Prefecture adalah suatu daerah yang dikepalai oleh seorang profect ( Kepala Departemen). 4. Pemerintah mengijinkan adanya National Assembly.

Awal tahun 1868 sistem feodal masih tetap dipakai, secara resmi system pemerintahan feodal dihapus tahun 1871 dengan dikeluarkannya Imperial Rescript oleh Kaisar. Sesudah itulah golongan samurai mendapat kesempatan memegang jabatan dalam pemerintahan. Negara dibagi menjadi propinsi yang diperintah oleh Gubernur yang dipilih dan diangkat olek kaisar. Para Daimyo yang kehilangan jabatan ada penyaluran dari pemerintah, yang mempunyai kecakapan diberi jabatan tertentu dan yang tidak memiliki kecakapan diberhentikan dan dipensiun. Walaupun secara resmi pemerintahan feodal telah dihapuskan , namun rakyat masih belum merasa puas karena pemerintahan masih dimonopoli oleh segolongan

revolusioner, dan masih bersifat oligarkhi. Rakyat menuntut agar kaisar segera membentuk pemerintahan dengan adanya perwakilan dari rakyat. Hal ini ditanggapi oleh Kaisar dengan mengeluarkan suatu pernyataan bahwa ia akan memerintah menurut kehendak rakyat dan akan membentuk konstitusi. Pembentukan komstitusi dilakukan oleh Ito yang kemudian dikenal sebagai Bapak Konstitusi Jepang, dengan para pembantunya dan ternyata berhasil. 11 Februari 1889 secara resmi Konstitusi diumumkan oleh kaisar kepada seluruh rakyat. Konstitusi 1889 mengandung pokok-pokok pikiran antara lain : a. Kedudukan Kaisar Menurut Konstitusi, Kaisar adalah sumber dari segala kekuasaan. Kedudukan Kaisar suci dan tidak dapat diganggu gugat. Kekuasaan praktis ( real power ) dijalankan oleh badan pemerintahan atas nama Kaisar. Jadi dalam menjalankan pemerintahan khususnya dalam kekuasaan legislatif, Kaisar dibantu atau didampingi oleh Diet. b. Diet ( DPR ) Sistem perwakilan di Jepang menganut system seperti di Eropa Barat, yaitu perwakilan yang terdiri dari dua kamar ( bicameral ), yaitu :

House Of Peers ( Upper House), anggotanya terdiri dari para bangsawan


tinggi yang dipilih dari para pembayar pajak yang tinggi dalam negara.

House Of Representative, anggotanya terdiri dari rakyat biasa yang


ditunjuk atau dipilih. Semua undang-undang harus mendapat pengesahan dari Diet dan persetujuan harus didasarkan pada kelebihan suara yang mutlak. c. Kabinet Kabinet ( The Council Of Minister ) langsung bertanggung jawab kepada Kaisar. Menurut Konstitusi 1889, Kabinet yang diketuai oleh Perdana Menteri mempunyai Departemen sebagai berikut : Departemen Dalam Negeri

Departemen Luar Negeri Departemen Pendidikan Departemen Perhubungan Departemen Keuangan Departemen Kehakiman Departemen Perdagangan dan Industri Departemen Pertanian dan Kehutanan Departemen Kereta Api Departemen Seberang Laut

d. Prive Council ( DPA ) Tugasnya sebagai penasehat Kaisar. Di samping Prive Council, Kaisar masih mempunyai penasehat langsung yaitu Genro atau ahli-ahli negara. Genro adalah suatu lembaga yang dibentuk di luar undang-undang. Berdasarkan Konstitusi 1889, bentuk pemerintahan Jepang adalah Monarkhi Konstitusional. Di mana Kabinet bertanggung jawab kepada Kaisar. Struktur Organisasi dari Pemeritahan Jepang yang baru adalah : Kaisar sebagai penguasa tertinggi dalam menjalankan pemerintahan. Kaisar dibantu oleh : Kabinet yang bertanggung jawab langsung kepada Kaisar. Prive Council yang berfungsi sebagai penasehat Kaisar. Genro yang berfungsi sebagai penasehat Kaisar.

F. Perubahan Ekonomi dan Kebudayaan Restorasi Meiji termasuk juga melakukan revolusi dalam bidang ekonomi, dimana sistem ekonomi feodal runtuh dan digantikan dengan sistem ekonomi kapitalis modern. Baik segi persoalan politik maupun ekonomi di Jepang, semuanya memperoleh pengaruh barat.

Dua hal yang harus diperhatikan dalam masalah ekonomi, yaitu : 1. Bagaimana cara untuk menguasai kembali sumber-sumber perekonomian, penghasilan nasional, terutama untuk kepentingan pemerintah Jepang. Hal ini ditempuh dengan cara antara lain : membuat jalan-jalan kereta api, mendirikan bank-bank, mengijinkan pelayaran bagi kapal-kapal asing. 2. Bagaimana cara untuk mengembangkan ekonomi Jepang yang sebaikbaiknya. Hal ini ditempuh dengan jalan :

Mengirimkan misi untuk belajar pengetahuan ekonomi Barat. Membuka hubungan ekonomi dengan bangsa-bangsa barat secara luas. Membuka pabrik-pabrik. di bidang ekonomi meliputi juga bidang pertanian,

Pembangunan

perindustrian dan perdagangan. Namun yang paling berhasil adalah di bidang perindustrian dan perdagangan. Perdagangan Jepang maju pesat karena adanya dumping policy. Di bidang industry muncul golongan baru yang disebut Zaibatsu, terdiri dari Keluarga Mitsui, Sumimoto dan Jassuda. Bersamaan dengan cita-cita restorasi, pengaruh kebudayaan barat lambat laun dapat mempengaruhi kebudayaan kehidupan rakyat Jepang. Karena kuatnya dorongan restorasi tersebut, maka penyerapan orang asing semakin cepat. Bahkan, seorang terkemuka Jepang bernama Inoue Kaoru menganjurkan agar pakaian barat diterima sebagai pakaian tetap di Jepang. Sebenarnya sejak akhir zaman Bakufu kehidupan ala Eropa sudah dapat dilihat oleh masyarakat di sepanjang kota. Salah satu kehidupan ala Eropa pada zaman Bakufu itu adalah meluasnya pakaian kostum barat yang dipakai orang Jepang. Tetapi sebelum pamakaian kostum barat tersebut meluas di Jepang, pakaian orang Jepang hanya terdiri dari 2 (dua) potong. Karena begitu meluasnya kostum barat tersebut, sehingga pakaian kerja Jepang diganti dengan kostum barat karena dianggap lebih praktis. Serdadu adalah orang yang pertama-tama memakai pakaian ala Eropa. Karena sejak akhir zaman Bakufu, para serdadu itu sudah sering mengadakan latihan dan memerlukan pakaiaan yang praktis. Karena begitu meluasnya pemakaian kostum

barat dalam kalangan. Masyarakat, pada zaman Meiji baik masyarakat biasa, pegawai pemerintah maupun kaisar mulai memakai pakaian Eropa. Melihat keadaan tersebut sehingga pemerintah menetapkan undang-undang bahwa pakaian seragam dan pakaian resmi harus menggunakan kostum ala Eropa.

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN Jepang sebelum Restorasi Meiji adalah bangsa yang hancur karena konflik sosial dan bentrokan antarkelompok. Akibatnya, kehidupan ekonomi pun tidak tertata dengan baik. Restorasi Meiji 1868 adalah sejarah penting bagi Jepang karena menjadi pemantik bagi pembaharuan. Tak heran jika Restorasi Meiji berpengaruh luas dan abadi bagi bangsa Jepang hinga sekarang. Restorasi Meiji yang terjadi di Jepang telah mengubah Jepang menjadi negara modern dan imperialis, di mana pembangunan yang dilakukan pada akhirnya menjerumuskan mereka kedalam Perang dunia II. Jepang yang tadinya merupakan masyarakat yang kolot dan terisolir secara drastis berubah menjadi masyarakat yang modern. Restorasi Meiji ini tidak akan mampu berjalan jika tidak diimbangi dengan kemampuan dan etos kerja yang baik dari masyarakatnya. Sebuah bangsa tidak akan bisa maju jika tidak ada keinginan dari dalam bangsa itu untuk merubahnya. Satu hal yang mesti kita ingat dari Restorasi Meiji adalah bahwa antara unsure-unsur baru dan unsur-unsur tradisional semuanya berjalan secara bersama-sama. Jadi bisa kita katakan meskipun Jepang mengalami perubahan di berbagai bidang dan sektor. Nilainilai tradisi leluhurnya tetap terjaga dengan baik hingga sekarang. Ini memberikan pelajaran bagi kita bahwa modernisasi bukan berarti merubah pola hidup dan tradisi lama leluhur yang positif dengan budaya barat.

B. SARAN

DAFTAR PUSTAKA

Sakamoto, Taro. Jepang Dulu dan Sekarang, Gadjah Mada University Press, Jakarta: 1982.

Susilo, Taufik Adi. Spirit Jepang: 30 Inspirasi & Kunci Sukses Orang-Orang Jepang, Garasi, Jogjakarta: 2009.

Mangandaralam, Syahbuddin. Mengenal dari Dekat Jepang, Negara Matahari Terbit, PT Remaja Rosdakarya, Bandung: 1993.

http://zuardey.blogspot.com/2012/05/restorazi-meiji-dan-modernisasi-jepang.html

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29054/4/Chapter%20II.pdf

You might also like