You are on page 1of 3

Waktu makan seringkali menjadi masalah tersendiri bagi ibu dan anak.

Maklum saja, anak-anak cenderung lebih menyukai jajanan yang kurang bergizi, atau junk food yang akhirnya menyebabkan anak menjadi obesitas. Sebagai orangtua Anda memiliki pengaruh dan kontrol yang sangat besar dalam situasi ini. Untuk itu, Anda perlu lebih cermat dalam menyediakan asupan makanan sehat pada anak-anak. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan agar anak-anak mau makan makanan sehat. 1. Beri contoh yang baik. Orangtua seharusnya menjadi contoh bagi anak-anak, termasuk dalam hal makan. Anak-anak mengamati apa yang Anda makan, bahkan ketika Anda tidak sadar mereka sedang memperhatikan Anda. Misalnya, ketika Anda sedang menonton televisi ditemani sepiring gorengan dan sekantong keripik. Hal ini mengirimkan pesan yang salah kepada anak-anak, bahwa makanan itulah yang seharusnya dinikmati seharihari. Mereka tidak akan mengerti apakah makanan tersebut cukup bergizi atau adakah pengaruh buruknya. Sebaiknya, buatlah makanan yang sehat sebagai camilan Anda, misalnya potongan buah segar di tengah hari dan tawarkan kepada anak-anak. 2. Masak makanan sehat. Anda tidak perlu memaksa anak-anak Anda untuk menyantap berbagai makanan sehat dengan alasan bisa menurunkan berat badan. Untuk mendorong kebiasaan makan sehat anak-anak Anda, kurangi kebiasaan Anda jajan, dan masaklah berbagai masakan sendiri di rumah. Gunakan kreativitas Anda untuk mengolah berbagai masakan. Jika Anda membiasakan anak untuk makan makanan rumahan sejak mereka kecil, mereka pun tidak akan membiasakan diri untuk mengonsumsi jajanan di luar yang kurang menjanjikan asupan gizinya. 3. Berikan imbalan. Berikan imbalan pada anak ketika mereka bersedia memakan sayur atau buah-buahan yang Anda sediakan untuknya. Misalnya saja, anak sangat menyukai es krim. Maka Anda bisa menetapkan aturan, mereka bisa menikmati es krim jika mereka sudah menghabiskan seporsi buah yang disediakan. Pendek kata, buah dan sayuran menjadi kudapan utamanya, sedangkan camilan lain yang menjadi favoritnya hanya diposisikan sebagai bonus saja. 4. Bersikap tegas dan konsisten. Ketika sudah menetapkan aturan untuk menyantap makanan sehat di rumah, bersikaplah konsisten dengan aturan tersebut. Jangan memberi kelonggaran hanya karena anak mengeluh sedang malas atau sedang capek. Jika anak tidak menghabiskan sayur bagiannya, beri hukuman dengan tidak memberikan makanan penutup kesukaannya. Anak-anak jauh lebih mudah memahami hadiah atau hukuman langsung dibanding hanya sekadar ucapan. Diskusikan aturan ini dengan pasangan, agar Anda bisa saling mendukung.
(dat15/kompas)

http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=229254:tips-ajarkananak-menyukai-makanan-sehat&catid=204:anak&Itemid=197

7 Kriteria Rumah Sehat Depkes RI di tahun 2006 melaporkan bahwa kondisi rumah yang memenuhi syarat sehat untuk tingkat nasional hanya 43,89%. Lalu kondisi pembuangan limbah yang memenuhi syarat sebanyak 62,11% dan kondisi jamban yang memenuhi syarat 46,54%. Sungguh ironis bukan? Padahal rumah adalah tempat yang penting bagi kita untuk memenuhi kebutuhan kita secara jasmani maupun rohani. Di rumah-lah seseorang melakukan segala sesuatunya. Mulai beristirahat, bersantai, belajar, dan beraktivitas lainnya. Sehingga pentingnya memiliki rumah yang sehat jelas adalah kebutuhan yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Rumah yang sehat memerlukan strategi desain tersendiri dipadu dengan kepedulian sang penghuni rumah untuk tetap menjaga dan memeliharanya dengan baik. Beberapa kriteria rumah sehat adalah sebagai berikut:

1. Kering Rumah dikondisikan dengan membangun sistem bangunan yang dikonstruksi dengan lingkungan dalam ruangan yang terkontrol. Bisa dilakukan dengan menjaga agar sistem saluran air, saluran pembuangan terjaga dengan baik.Begitu pun masalah perembesan dan kebocoran rumah, hendaknya diatur agar tidak terjadi. 2. Bersih Sistem bangunan yang dimiliki memungkinkan agar rumah bebas kotoran, debu, asap serta kontaminan lainnya. Rumah yang berada di dekat jalan raya jelas berbeda penangannya dengan rumah yang ada di kompleks persawahan. 3. Aman Rumah hendaknya dibangun dengan bentuk, fungsi, dan peralatan yang aman bagi penghuni. Konsep ergonomis di setiap piranti hendaknya juga dipikirkan dengan matang. Sisi keamanan adalah faktor yang penting, demi menghindari terjadinya kecelakaan di dalam maupun di sekitar rumah. 4. Bebas Kontaminasi Gunakan cat rumah dan produk-produk bangunan yang aman dan tidak mengganggu kesehatan. Jauhi penggunaan formaldehida untuk meminimalisir kontaminasi anggota keluarga. 5. Memiliki Ventilasi Ventilasi berfungsi untuk memperlancar pertukaran udara segar. Standardnya harus ada di setiap ruangan. 6. Bebas dari hewan pengganggu Penghuni hendaknya menjaga agar setiap sudut rumah bebas dari hewan pengganggu seperti tikus, kecoa, cicak, dll. Hewan-hewan ini selalu berusaha untuk mencari makanan dan sarang di dalam rumah sehingga anda harus benar-benar ekstra bekerja keras untuk mengenyahkannya. 7. Terawat Rumah yang sehat adalah rumah yang setiap elemennya terawat dan terpelihara dengan baik. Para penghuni rumah hendaknya mengatur jadwal khusus untuk saling berbagi tugas melakukan tugas ini demi kepentingan bersama. Bagi yang sedang mencari rumah sehat, kunjungi juga info rumah atau properti lainnya di Century 21 Broker Properti Jual Beli Sewa Rumah Indonesia. sumber: http://www.structuresnw.com/Library/articles/7%20Design%20Principles%20for%20Healthy

http://nonasehat.info/7-kriteria-rumah-sehat/
Memberi tahu si kecil tentang cara memilih jajanan sehat memang tidak mudah. Tapi, cobalah kenalkan mereka pada beberapa jenis zat berbahaya yang biasa digunakan pada jajanan di sekitar kawasan sekolah. Kenalkan pada buah hati Anda, mengenai warna jajanan yang membahayakan dan apa efek buruknya jika zatzat berbahaya masuk ke dalam tubuhnya. Berikut tip ajarkan anak agar bisa memilih jajanan sehat - Katakan pada si kecil memperhatikan bentuk makanan. Minta ia menghindari jajanan berwarna 'ngejreng' atau menyolok. Katakan padanya, bahan pewarna yang digunakan bisa jadi bukan pewarna makanan tetapi bahan pewarna tekstil. Biasanya banyak digunakan untuk jajanan seprti kerupuk dan saos sambal. - Ingatkan si kecil untuk memperhatikan label atau kotak kemasan. Jajanan anak dikatakan aman, jika pada

labelnya tercantum nama produk, jenis bahan, berat bersih, nama dan alamat produsen atau importir, masa kadaluarsa, dan nomor pendaftaran (MD, ML,ST atau P IRT). - Rayu si kecil agar tidak jajan di sekolah, lebih baik bawakan bekal dari rumah.Luangkan waktu Anda untuk menyiapkan jajanan kecil buatan rumah untuk di bawa ke sekolah. - Ajarkan si kecil pandai-pandai pilih makanan yang bersih. Lihat situasi sekitar, apakah banyak serangga yang hinggap dimakanan. Jika berada di tempat kotor otomatis akan banyak serangga yang datang dan menempel di makanan. Ini juga berbahaya buat kesehatan, sebab seperti halnya lalat yang hinggap seringkali membawa mikroba jahat penyebab penyakit.

http://www.parenting.co.id/article/usia.sekolah/agar.anak.pilih.jajanan.sehat/001/004/160 http://www.e-journal.akbid-purworejo.ac.id/index.php/jkk5/article/view/72/70

You might also like