You are on page 1of 8

Pemicu Yafi seorang mahasiswa fakultas kedokteran tingkat pertama berdiskusi dengan kakak kelasnya yang sekarang sudah

menjadi dokter. Pembicaraan mereka berkembang sampai metode pembelajaran pada saat sekarang yang dialami Yafi dan pembelajaran metode konvensional pada masa kakak kelasnya. Yafi kemudian berpikir apa perbedaan antara metode pembelajaran problem-based learning dengan metode pembelajaran konvensional.

A. Klarifikasi dan Definisi 1. Metode Pembelajaran : Suatu cara atau langkah-langkah yang diterapkan dalam suatu sistem pembelajaran. 2. Problem-based learning : Metode pembelajaran yang menjadikan masalah yang sesuai dengan konteks kehidupan nyata sebagai dasar pembelajaran dan mahasiswa sebagai pusat pembelajaran. 3. Konvensional : Metode pembelajaran yang menjadikan kuliah sebagai dasar pembelajaran dan komunikasi yang terjadi adalah komunikasi satu arah yaitu dari dosen ke mahasiswa.

B. Keyword Metode pembelajaran, Problem-based learning, Konvensional, Pembelajaran mahasiswa FK.

C. Rumusan Masalah Apa perbedaan antara metode pembelajaran PBL dan metode pembelajaran konvensional?

D. Analisis Masalah
Kelebihan Implementasi Kekurangan Ciri-Ciri PBL Konstruktif Mandiri Prinsip Dasar Kolaboratif Metode Pembelajaran Kontekstual Kelebihan Implementasi Kekurangan Konvensional Ciri-Ciri Prinsip Dasar

E. Hipotesis Perbedaan antara metode pembelajaran PBL dengan konvensional terletak pada ruang lingkup, pusat pembelajaran dan komunikasi yang terjadi dalam metode pembelajaran.

F. Learning Issue 1. PBL a. Sejarah b. Kelebihan dan Kekurangan c. Tujuan d. Hal-hal yang mendasari digunakannya sistem PBL e. Langkah-Langkah f. Unsur-Unsur g. Cara Evaluasi h. Hambatan dalam Pelaksanaan i. Solusi 2. Konvensional a. Kelebihan dan Kekurangan b. Tujuan
2

c. Unsur-Unsur d. Cara Evaluasi e. Hambatan dalam Pelaksanaan f. Solusi 3. Metode Pembelajaran yang paling sesuai diterapkan di FK

G. Pembahasan 1. PBL a. Sejarah Pada tahun 1920, seorang guru SD bernama Celestine Freinet yang baru pulang dari Perang Dunia I, mengalami gangguan pernapasan akibat perang tersebut dan mengakibatkan dirinya susah untuk berbicara. Untuk itu, Ia menciptakan sebuah metode pembelajaran baru, yang merupakan ide awal terbentuknya PBL. Setelah Celestine Freinet meninggal, idenya dengan cepat menyebar ke seluruh dunia. (David, dkk., 2003) Program inovatif PBL mulai dikembangkan pada tahun 1960 oleh McMaster University di Kanada. Beberapa sekolah kedokteran lain, kebanyakan di Australia, Maastritch dan New Mexico, mulai mengikuti metode ini pada tahun 1970. Sejak saat itu, banyak sekolah dan kurikulum yang mengadopsi metode PBL. Tidak hanya di bidang kedokteran, tapi juga di bidang sosial dan ekonomi.

b. Kelebihan dan Kekurangan Kelebihan PBL Mengembangkan minat siswa untuk secara terus menerus belajar. (Dr. Winna Sanjaya, M.Pd) Meningkatkan tanggung jawab untuk belajar mandiri Meningkatkan kerjasama dalam tim Semua siswa ikut berpartisipasi Mudah dalam mengingat Kolaborasi disiplin ilmu

Kekurangan PBL Memerlukan waktu untuk mengembangkan dasar pengetahuan dan keterampilan akademis. (Lia, 2006)
3

Memerlukan cara berpikir divergen yang sukar di tes dan di evaluasi. (Lia, 2006) Sulit dalam memunculkan masalah Sulit berubah menjadi aktif Penilaian subjektif Mahasiswa kurang mengetahui jumlah sumber atau bahan diskusi yang pasti. (bmj 2003; 326) Banyaknya fasil yang dibutuhkan

c. Tujuan Membuat siswa menjadi mandiri, artinya siswa dapat memilih strategi belajar yang sesuai, terampil menggunakan strategi tersebut dan mampu mengontrol proses belajar serta termotivasi untuk menyelesaikan belajarnya. (Departemen Pendidikan Nasional) Meningkatkan kecakapan dalam berpartisipasi dalam tim Mahir memecahkan masalah sendiri

d. Hal-hal yang mendasari diterapkannya PBL (Rukmini, 2006) Tuntutan pendidikan kedokteran yang semakin student-centered dan memiliki kompetensi sesuai standar lulusan dokter yang diakui dunia Tuntutan kurikulum yang lebih integratif

e. Langkah-langkah PBL 7 Jumps (Buku Pedoman Mahasiswa PBL 2011/2012 Universitas Brawijaya) 1. Klarifikasi istilah atau konsep yang tidak dimengerti bersama kelompok 2. Menentukan masalah-masalah 3. Menganalisa masalah (brainstorming) untuk menemukan penjelasan masalah 4. Menyusun hipotesis 5. Menentukan tujuan pembelajaran
4

6. Mengumpulkan informasi (belajar mandiri) dari berbagai sumber 7. Melaporkan hasil pembelajaran dalam kelompok dan menyusun penjelasan serta menerapkan pengetahuan yang didapat dari belajar mandiri untuk menjelaskan masalah-masalah yang ada

12 Langkah (Brenda) (Muhson, 2009) 1. Klarifikasi dan identifikasi masalah 2. Analisis masalah 3. Hipotesis (penjelasan logic sistematik) 4. Identifikasi pengetahuan yang diperlukan 5. Identifikasi pengetahuan yang sudah diketahui 6. Penentuan sumber belajar yang tepat 7. Identifikasi pengetahuan baru 8. Sintesis pengetahuan lama dan baru untuk diterapkan pada masalah 9. Pengulangan langkah (yang diperlukan) 10. Menyimpulkan hal yang tidak terpelajari 11. Merangkum hasil 12. Penerapan ke masalah berikutnya

f. Unsur-unsur dalam PBL (Kuliah dr. Arif Wicaksono) Ketua : Bertugas memimpin diskusi, mendorong partisipasi anggota, menstimulus diskusi, tidak harus selalu yang pertama dalam memberi pendapat, tidak berpanjang lebar. Sekretaris : Bertugas mencatat jalannya diskusi, mencatat dengan jelas dan bahasa yang baik, merangkum pembelajaran berdasarkan masalah yang tersedia. Pembaca pemicu : Bertugas membaca pemicu dengan benar, jelas, keras; mengarahkan pada kata-kata penting. Time Keeper : Bertugas untuk membantu mengatur waktu
5

dalam diskusi, mengingatkan waktu yang tersedia. Fasilitator : Bukan sebagai sumber referensi masalah dalam diskusi, bijak sesuai pemicu bukan keahlian, promotor tanpa jadi instruktur.

g. Cara evaluasi Penilaian memadukan tiga aspek pengetahuan (UAS, UTS, Kuis, dokumen, laporan), kecakapan atau skill (penguasaan alat bantu software maupun hardware), dan sikap atau attitude (soft skill, partisipasi, keaktifan).

h. Hambatan dalam pelaksanaan PBL Pengetahuan yang didapat tidak terorganisir Terbatasnya sarana Perubahan paradigm dosen dan mahasiswa Kegagalan diskusi Mahasiswa fokus pada fakta yang tidak berkaitan Gagalnya komunikasi Ketidakmampuan siswa dalam kerjasama dalam tim Tidak jelas arah pembelajarannya

i. Solusi Dibutuhkan kerjasama mengintegrasikan ilmu yang didapat Harus membiasakan diri dalam metode PBL Anggota kelompok harus fokus pada ruang lingkup yang jelas Menerapkan empat prinsip PBL dengan baik

2. Konvensional a. Kelebihan dan Kekurangan Kelebihan metode Konvensional Murah dan mudah dilakukan Dapat menyajikan materi pelajaran yang luas Dapat memberikan pokok-pokok materi yang perlu ditonjolkan
6

Guru dapat mengontrol keadaan kelas, guru bertanggungjawab penuh atas kelas

Kekurangan metode konvensional Kurang mengembangkan keterampilan mahasiswa Berpusat pada dosen, berarti komunikasi yang terjadi adalah komunikasi satu arah Materi kurang berkembang Terkesan membosankan Tidak semua mahasiswa memiliki cara belajar dengan mendengarkan. (Astuti, 2010)

b. Tujuan Menurut brooks and brooks (1993) tujuan metode pembelajaran konvensional yaitu untuk menambah pengetahuan sehingga belajar dilihat sebagai proses meniru dan pelajar dituntut untuk dapat mengungkapkan kembali pengetahuan yang sudah dipelajari melalui tes standar.

c. Unsur-unsur Narasumber/dosen Peserta didik/mahasiswa

d. Cara evaluasi Tes Sudjana (2004) menyatakan bahwa tes adalah alat ukur yang diberikan kepada individu untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang diharapkan baik secara tertulis atau secara lisan atau secara perbuatan. Tes menghasilkan suatu bilangan yang dapat dipakai untuk mengelompokkan, menilai, atau yang semacamnya bagi orang yang menempuh tes tersebut. Karena itu, hasil tes dipakai sebagai generalisasi pengetahuan, dan sebagainya dari seseorang atau kelompok, maka semestinya tes itu adalah sampel yang representatif dan baik.
7

e. Hambatan dalam pelaksanaan metode pembelajaran konvensional Komunikasi satu arah menyebabkan mahasiswa merasa acuh-tak acuh dalam perkuliahan Hanya diberikan teori saja sehingga mahasiswa susah menerapkannya ke kehidupan nyata

f. Solusi Memberikan stimulus kepada mahasiswa untuk mengaplikasikan teori ke kehidupan nyata Membangkitkan semangat belajar mahasiswa Setelah kuliah sebaiknya diadakan sesi tanya jawab agar terjadi interaksi antara mahasiswa dan dosen

3. Metode Pembelajaran yang paling cocok diterapkan di FK Metode pembelajaran yang paling cocok diterapkan di FK adalah metode pembelajaran problem-based learning karena metode ini memiliki empat prinsip dasar yang salah satunya adalah kontekstual, yang berarti pembelajaran dilakukan berorientasi kepada kehidupan nyata. Metode PBL ini menggunakan masalah atau kasus yang diambil dari kehidupan nyata, sehingga sangat cocok diterapkan di pembelajaran FK mengingat orientasi pekerjaan yang akan dihadapi oleh dokter tentunya akan menemui banyak kasus yang beraneka ragam. Untuk itu, mahasiswa FK memang seharusnya dibiasakan dan dilatih menganalisa masalah dengan cepat dan tepat.

H. Kesimpulan Perbedaan antara metode pembelajaran PBL dengan konvensional terletak pada sistem pembelajarannya yang dapat dilihat dari berbagai aspek.

You might also like