You are on page 1of 9

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik yaitu untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Penelitian yaitu hubungan tingkat pengetahuan dan sikap remaja tentang bahaya merokok dengan frekuensi merokok pada remaja. Rancangan yang digunakan adalah belah lintang (cross sectional) karena mengukur variabel penelitian dalam waktu yang sama atau sesaat (Nursalam, 2003). Yang dinilai adalah pengetahuan dan sikap remaja tentang bahaya merokok dengan frekuensi merokok pada remaja di Desa Pojoksari Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal.

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 2002). Populasi penelitian ini adalah semua remaja yang mempunyai kebiasaan merokok dan tinggal di Desa Pojoksari Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal. Dimana berdasarkan hasil survey bulan Juni 2009 berjumlah 132 remaja. 2. Sampel Sampel adalah sebagian dari populasi yang dipilih dengan metode sampling tertentu untuk bisa memenuhi atau mewakili populasi (Nursalam, 2003). Berdasarkan Notoatmodjo (2002) untuk populasi kecil atau lebih kecil dari 1.000 maka untuk menetapkan jumlah sampel dapat menggunakan rumus yang sederhana yaitu:

25

n=
n=

N 1 + N (d 2 )

132 1 + 132.(0,05) 2
132 1 + 0,33

n=

= 99,25 remaja, dibulatkan menjadi 100 orang Keterangan n N d2 : besar sampel : besarnya populasi : tingkat kepercayaan atau ketepatan yang diizinkan 5%

Berdasarkan perhitungan dengan rumus di atas maka diperoleh besar sampel sebanyak 100 orang. Metode pengambilan sampelnya adalah dengan cara proportional random sampling dengan penentuan kelompok didasarkan pada wilayah tempat tinggal dari populasi, yaitu remaja yang tinggal di Desa Pojoksari yang terdiri dari 4 RW. Remaja yang berumur 11-24 tahun, belum menikah, remaja yang mempunyai kebiasaan merokok, bersedia menjadi responden, jenis kelamin laki-laki, untuk pemerataan pembagian kuesioner maka dilakukan perimbangan antara jumlah sampel dan jumlah remaja di Desa Pojoksari dengan hasil sebagai berikut :

Tabel 3.1 Jumlah Sampel Remaja Perokok Di Kota Desa Pojoksari


No. 1. 2. 3. 4. RW I RW II RW III RW IV Jumlah Wilayah Jumlah Remaja (orang) 24 28 34 46 132 Jumlah Sampel
24 x99 132 28 x99 132 34 x99 132 46 x99 132

= 18 (18) = 21 (21) = 25,5 (27) = 34,5 (34) 100

26

C. Definisi Operasional
No 1 Variabel Penelitian Variabel bebas a. Pengetahuan remaja tentang bahaya merokok Definisi Operasional Kemampuan remaja untuk mengetahui tentang bahaya merokok meliputi: sebab, akibat yang ditimbulkan oleh rokok Alat Ukur Kuesioner A, pertanyaan dengan kemungkinan jawaban benar dan salah diukur dengan skor 1 untuk jawaban benar dan skor 0 untuk jawaban salah Hasil Ukur - Skor pengetahu an (0-13). Baik, bila presentase benar antara 80-100 % (rentang nilai 11-13) Cukup 65-79 % (rentang nilai 8-10) Kurang <65 % (rentang nilai 0-7 Sikap terdiri 10 pernyataan dengan kategori : Sikap Mendukung skor (26-40) Sikap mendukung (10-25) Tidak skor Skala Interval

b.

Sikap remaja tentang bahaya merokok

Respon penilaian, pendapat remaja baik positif maupun negatif tentang merokok

2.

Variabel terikat frekuensi merokok pada remaja

Banyak dan seringnya remaja yang mengkonsumsi rokok

Kuesioner B, merupakan pertanyaan positif (favourable) maupun yang bersifat negatif (unfavourable) dinyatakan dengan skala likert. Jawaban diukur dengan skor: 1. Pertanyaan positif SS : 4 S:3 TS : 2 STS : 1 2. Pertanyaan negatif SS : 1 S:2 TS : 3 STS : 4 Kuesioner C dengan Dengan menentukan jumlah batang rokok yang dihisap setiap hari

Interval

- Perokok ringan jika merokok berselang seling kurang dari 5 batang setiap hari - perokok sedang jika merokok setiap hari > 5 batang < 1 bungkus - Perokok berat jika merokok setiap hari > 1 bungkus

Interval

27

D. Metode Pengumpulan Data


1. Pengumpulan data Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dengan cara door to door, yaitu dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Setelah peneliti mendapat surat pengantar dari Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan UNIMUS diberikan kepada Kepala Desa Pojoksari Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal sebagai tempat penelitian. b. Peneliti meminta izin kepada Kepala Desa Pojoksari Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal untuk melakukan penelitian c. Peneliti dibantu 2 ornag teman mendatangi sampel penelitian satu per satu sesuai dengan catatan alamat yang ada di Desa Pojoksari Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal. d. Peneliti memberikan penjelasan singkat tentang tujuan penelitian dan sifat keikutsertaan dalam penelitian. e. Peneliti memberikan kuesioner kepada remaja yang mempunyai kebiasaan merokok. f. Peneliti memberikan penjelasan cara pengisian kuesioner kepada remaja yang mempunyai kebiasaan merokok dan mendampingi selama pengisian kuesioner. g. Semua responden atau sampel penelitian dapat membaca dan memahami dengan baik maksud dari pertanyaan dalam kuesioner sehingga peneliti tidak perlu membantu responden penelitian dalam pengisian kuesioner. h. Kuesioner yang telah diteliti kemudian dikumpulkan dan diperiksa kelengkapannya oleh peneliti dan selanjutanya digunakan sebagai data penelitian. 2. Alat ukur penelitian Alat penelitian ini berupa kuesioner yang terdiri atas tiga bagian atau kuesioner A digunakan untuk mengetahui pengetahuan remaja tentang bahaya merokok, kuesioner B digunakan untuk mengetahui sikap

28

remaja tentang bahaya merokok dan kuesioner C untuk mengetahui frekuensi merokok pada remaja. Kuesioner penelitian dibuat sendiri oleh peneliti oleh karena itu perlu dilakukan uji coba kuesioner yang terdiri dari 23 meliputi kuesioner tentang pengetahuan merokok sebanyak 13 pernyataan dan 10 pernyataan mengenai sikap. Kegiatan pilot study yang dilakukan kepada remaja yang berjumlah 20 orang remaja yang mempunyai kebiasaan merokok di Desa Pojoksari Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal. Pengambilan sampel untuk uji coba kuesioner dilakukan secara acak, kegiatan uji coba ini untuk menentukan validitas dan reliabilitas kuesioner. a. Uji validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan alat tingkat-tingkat kesahihan suatu alat ukur (Arikunto, 2002). Teknik korelasi yang akan digunakan adalah Pearson Product Moment. Hal ini dilakukan untuk mengetahui korelasi antar skor tiap butir pertanyaan. Rumus: XY (X) (Y) / n rxy = Keterangan : r X dan Y n : Koefisien korelasi : Skor masing-masing variabel : Banyaknya sampel Berdasarkan perhitungan dengan rumus tersebut di atas, nilai rhitung untuk seluruh pertanyaan akan dibandingkan dengan nilai rtabel 0,44 pada taraf signifikansi 0,05. Jika nilai rhitung > r valid. Pengetahuan remaja tentang rokok : hasil uji validitas pengetahuan dalam rentang 0,7613 0,8072 artinya kuesioner pengetahuan tersebut valid karena nilai tersebut lebih besar daripada 0,44.
table,

[X2 (X)2 / n] [Y2 (Y)2 / n]

pertanyaan dinyatakan

29

Sikap remaja : hasil uji validitas sikap dalam rentang 0,4793 0,7588 artinya kuesioner sikap tersebut valid karena nilai tersebut lebih besar daripada 0,44

b. Uji reliabilitas Uji reliabilitas adalah suatu alat ukur dikatakan reliable bila alat ukur itu mengukur suatu gejala pada waktu yang berlainan senantiasa menunjukkan hasil yang sama. Jadi alat yang digunakan secara konsistensi memberi hasil ukuran yang sama (Nasution, 2001). Pengujian reliabilitas instrument pada penelitian ini menggunakan rumus alpha cronbach, instrumen dikatakan reliable bila nilai alpha mendekati angka 1 (Arikunto, 2002).
2 K S1 1 2 ( K 1) S1

Dimana: K : jumlah item


2

S1 S1

: varian responden untuk item : jumlah varian skor total

Pertanyaan dikatakan reliable bila nilai alpha mendekati angka 1 atau nilai alpha dihitung lebih besar dari 0,6. Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan bahwa : Pengetahuan remaja tentang rokok : hasil uji reliabilitas pengetahuan dengan = 0,9589 artinya kuesioner pengetahuan tersebut reliabilitas tinggi karena nilai Alpha Croanbach melebihi angka kritik dan mendekati nilai 1. Sikap remaja tentang rokok : hasil uji reliabilitas sikap dengan = 0,8816 artinya kuesioner sikap tersebut reliabilitas tinggi karena nilai Alpha Croanbach melebihi angka kritik dan mendekati nilai 1.

30

E. Metode Pengolahan dan Analisa Data

1. Metode pengolahan data Menurut Sugiyono (1999) langkah-langkah dalam pengolahan data sebagai berikut: a. Editing Editing ini digunakan untuk pengecekan jumlah kuesioner, kelengkapan data, diantaranya kelengkapan identitas, lembar kuesioner dan kelengkapan isian kuesioner, dalam penelitian ini semua data telah lengkap dan sesuai. b. Coding atau scoring Pemberian kode berupa angka untuk mempermudah pengelompokan data dan menghindari kerancuan dalam mengklasifikasi data. Untuk sesi pertama menggunakan (kuesioner A) untuk pengetahuan remaja. Pengetahuan baik dengan skor diatas 80% diberi kode (2), cukup baik dengan skor antara 65-79% diberi kode (1), dan pengetahuan kurang dengan skor kurang dari 5% diberi kode (0). Sesi kedua yaitu sikap remaja menggunakan (kuesioner B) sikap mendukung dengan skor antara 26-40 diberi kode (1), sedang sikap tidak mendukung dengan skor 10-25 diberi kode (0). Untuk sesi ketiga yaitu frekuensi merokok pada remaja menggunakan (kuesioner C). Perokok sangat berat lebih dari 31 batang per hari diberi kode (3), perokok berat 21-30 batang per hari diberi kode (1) dan perokok ringan 10 batang per hari diberi kode (0). c. Tabulasi Membuat tabel distribusi frekuensi, tendensi sentral (mean, median, modus, sum) dan disperse atau penyebaran data (standar deviasi, variasi, range, minimum, maksimum) dengan menggunakan SPSS 10 for windows. d. Processing Setelah kuesioner terisi penuh dan juga sudah melewati pengkodingan, maka dilakukan pemrosesan data dengan cara mengentry data dalam

31

kuesioner ke paket program computer yaitu program SPSS for Windows. e. Cleaning Cleaning (pembersihan data) merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah diproses apakah ada kesalahan atau tidak, dengan cara melihat kembali data yang dimasukkan kedalam tabulasi. Setelah data tidak ada kesalahan lagi maka diteruskan pada proses selanjutnya yaitu pengolahan data. 2. Analisa data a. Analisa univariat Analisa ini digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik masingmasing variabel bebas yaitu pengetahuan dan sikap maupun variabel terikat yaitu frekuensi merokok dengan tabel distribusi frekuensi. b. Analisa bivariat Analisa bivariat yaitu analisa yang dilakukan untuk mengetahui hubungan 2 variabel yang meliputi variabel bebas dan variabel terikat (Hastono, 2001). Untuk mencari adanya hubungan dan hipotesis antara 2 variabel maka diuji dahulu kenormalannya dengan uji kolmogorov smirnov. Hasil uji kolmogorov smirnov menunjukkan semua data tidak berdistribusi normal. Berdasarkan data tersebut maka analisa data menggunakan uji korelasi Rank Spearman, taraf kesalahan ditetapkan 5% atau taraf kepercayaan 95% (Sugiyono, 2005).

F. Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian, peneliti memperhatikan masalah etika penelitian. Etika penelitian meliputi: 1. Informal consent (lembar persetujuan) Sebelum dilaksanakan penelitian, peneliti memberikan informasi tentang tujuan dan manfaat penelitian. Setelah sifat keikutsertaan dalam penelitian. Sampel penelitian yang setuju berpartisipasi dalam penelitian dimohon untuk menandatangani lembar persetujuan penelitian.

32

2. Anonimity (tanpa nama) Untuk menjaga kerahasiaan responden dalam penelitian maka peneliti tidak mencantumkan nama pada lembar kuesioner cukup dengan memberi nomor kode pada masing-masing lembar yang hanya diketahui oleh peneliti. 3. Considentiality (kerahasiaan) Peneliti menyimpan data penelitian pada dokumen pribadi penelitian dan data-data penelitian dilaporkan dalam bentuk kelompok bukan sebagai data-data yang mewakili pribadi sampel penelitian.

G. Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian terlampir.

You might also like