You are on page 1of 27

DASAR-DASAR FARMAKOLOGI dan BENTUK OBAT

Oleh : Drs. Bintoro Hariyadi, Apt


Disampaikan pada Pendidikan Program D-III Keperawatan

INDIKASI
Uraian mengenai tujuan penggunaan obat dalam terapi terhadap penyakit yang dapat diobatinya

KONTRA INDIKASI
Adalah uraian mengenai kasus penyakit / keadaan fisiologis / tubuh yang pantang terhadap penggunaan obat bersangkutan atau kasus penyakit, jika terpaksa diberikan obat yang bersangkutan dalam penggunaannya harus dengan sangat hati-hati

EFEK SAMPING
Uraian mengenai gangguan fungsi tubuh,sindrom,kasus sakit atau keadaan sakit akibat reaksi yang tidak dikehendaki yang terjadi dalam dosis terapi, hipersensitivitas dan atau hiperaktivitas bagi obat tertentu. Dalam hal ini termasuk diantaranya ketagihan atau kecanduan

INTERAKSI

Obat dapat berinteraksi dengan makanan ,zat kimia yang masuk dari lingkungan atau dengan obat lain Positif
1. Penisilin dengan probenesid
Probenesid menghambat sekresi penisilin ditubuli ginjal meningkatkan kadar penisilin dalam plasma dan dengan demikian meningkatkan efektifitas dalam terapi GO

2. Kombinasi obat antihipertensi, meningkatkan efektifitas dan mengurangi ES 3. Kombinasi obat anti kanker, sda 4. Kombinasi obat anti tuberkulosis, memperlambat timbulnya resistensi kuman terhadap obat

Mekanisme interaksi obat secara garis besar dapat dibedakan atas 3 mekanisme
1. Interaksi farmasetik / inkompatibilitas 2. Interaksi farmakokinetik 3. Interaksi farmakodinamik

1. INKOMPATIBILITAS
Terjadi diluar tubuh (sebelum obat diberikan) antara obat yang tidak dapat dicampur biasanya berakibat INAKTIVASI OBAT Interaksi farmaseutik yang penting adalah
Antara obat suntik Antara obat suntik dengan cairan infus

Lebih dari 100 macam obat tidak dapat di campur dengan cairan infus. Lagi pula banyak obat suntik tidak kompatibel dengan berbagai obat suntik lain, yaitu dengan bahan obatnya atau dengan bahan pembawanya. Oleh karena itu dianjurkan tidak mencampur obat suntik dalam satu semprit atau dengan cairan infus kecuali bila jelas diketahui tidak ada interaksi.

2. INTERAKSI FARMAKO KINETIK


Bila salah 1 obat mempengaruhi absorpsi distribusi, metabolisme / ekskresi obat ke dua sehingga kadar plasma obat ke dua meningkat / menurun sehingga peningkatan toksisitas / penurunan efektifitas obat tersebut

3. INTERAKSI FARMAKO DINAMIK


Interaksi antara obat yang bekerja pada sistem reseptor, tempat kerja atau sistem fisiologik yang sama sehingga terjadi efek yang : ADITIF, SINERGISTIK atau ANTAGONISTIK

BENTUK OBAT
Adalah bentuk obat yang siap pakai yang tersedia, baik obat dengan zat aktif tunggal maupun kombinasi

AEROSOL
Sediaan yang kandungannya satu atau lebih zat berkhasiat dalam wadah yang diberi tekanan, berisi propelan / campuran propelan untuk memancarkan isinya hingga habis Bisa untuk obat luar / obat dalam dengan pengatur dosis

INHALASI
Disedot melalui hidung atau mulut / disemprotkan dalam bentuk kabut ke dalam saluran pernafasan

INJEKSI
Obat steril berupa larutan, emulsi atau suspensi / serbuk yang harus dilarutkan / disuspensikan dulu sebelum digunakan disuntikan dengan cara merobek / menusuk jaringan ke dalam kulit atau selaput lendir

PIL
Sediaan berupa massa bulat, diameter umumnya 3 8 mm, bobot kurang dari 300 mg. Tidak dianjurkan untuk anak kurang dari 6 tahun GRANUL < PIL < BOLI

TABLET
Sediaan padat kompak, dibuat secara kempa cetak dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler, kedua permukaannya rata / cembung. Tidak dianjurkan untuk anak kurang dari 6 tahun apabila dikehendaki dihancurkan serbuk dulu TABLET SALUT :
Tablet salut gula (dragee) Tablet salut kempa Tablet salut selaput (film coated tablet) Tablet salut enterik (enteric coated tidak larut dalam lambung hancur dan larut di lingkungan usus halus)

TABLET BUKAL : dimasukkan diantara pipi dan gusi TABLET SUBLINGUAL : dibawah lidah

TABLET HIPODERMIK, dilarutkan dulu + aqua pro injeksi disuntikkan TABLET IMPLANTASI, berupa butiran / pellet, bulat/oval pipih, steril dimasukkan ke dalam tubuh TABLET VAGINA, ke dalam vagina, bentuk oval mudah larut dalam cairan vagina LOZENGES, tablet hisap, sukar hancur pengobatan tenggorokan / rongga mulut TABLET KUNYAH, dikunyah sebelum ditelan KAPLET, tablet bentuknya menyerupai kapsul baik disalut maupun tidak KAPSUL, obat terbungkus cangkang, keras/lunak. Cangkang dibuat dari gelatin dengan atau tanpa zat tambahan lain

INFUS INTRAVENUS
Sediaan steril berupa larutan / emulsi bebas pirogen, sedapat mungkin dibuat isotonis terhadap darah, disuntikkan langsung kedalam vena dalam volume yang relatif banyak

ELIKSIR
Larutan yang mempunyai rasa dan bau sedap, selain obat + gula / zat pemanis lain, zat warna, zat pewangi dan zat pengawet obat dalam. Sebagai pelarut utama digunakan etanol mempertinggi kelarutan obat

SIRUP
Sediaan cair berupa larutan mengandung Sakarosa. Kecuali dinyatakan lain (SAKAROSA) 64,0% - 66, 0 %

SALEP
Obat berbentuk setengah padat yang mudah dioleskan obat luar. Bahan obat harus larut / terdispersi homogen dalam dasar salep yang cocok.

KRIM
Obat setengah padat berupa emulsi kadar air tidak kurang dari 60% dalam bentuk emulsi obat luar

LOTIO
Sediaan cair berupa suspensi / dispersi obat luar. Pada penyimpanan mungkin terjadi pemisahan kocok dulu sebelum dipakai

OBAT TETES
Berbentuk cairan berupa larutan emulsi / suspensi meneteskan dengan alat penetes obat dalam maupun obat luar

OBAT KUMUR
Berupa larutan umumnya pekat diencerkan dahulu sebelum digunakan sebagai pencegahan / pengobatan infeksi tenggorokan, sering disebut GARGLE

IMMUNO SERUM
Obat cair / kering beku mengandung immunoglobulin khas yang diperoleh secara permurnian serum hewan yang telah dikebalkan menetralkan toksin kuman atau bisa ular / mengikat kuman / virus atau antigen lain yang sama dengan yang digunakan pada pembuatannya.

You might also like