You are on page 1of 5

1.

3 PERSAMAAN PASTI (EXACT EQUATIONS) Persamaan diferensial orde-pertama


M ( x, y ) + N ( x, y ) dy =0 dx

(1.15)

dikatakan pasti jika ada suatu fungsi dengan turunan parsial pertama kontinu sebagai
( x, y ) = M ( x, y ) , x
( x, y ) = N ( x, y ) , y

(1.16)

Hubungan antara fungsi dan penyelesaian persamaan diferensial itu dijelaskan dalam teorima berikut. Teoma 1.1 Jika persamaan diferensial (1.15) adalah pasti dan jika fungsi mempunyai sifat-sifat (1.16) maka suatu fungsi f , dengan y = f ( x) , penyelesaian dari persamaan diferensial itu jika dan hanya jika fungsi itu memenuhi persamaan yang bentuknya
( x, y ) = c dimana c adalah konstanta.

BUKTI Seandainya fungsi f adalah penyelesaian Persm.(1.15). Jika y = f ( x) kita maka dipunyai ( x, y ) ( x, y ) dy
x + y dx =0

atau

Disini ( x, y ) = c . Sebaliknya, andaikan fungsi (diferensial) f memenuhi persamaan ( x, y ) = c . Maka dengan diferensial implisit akan dipunyai
( x, y ) ( x, y ) dy + =0 x y dx

d ( x , y ) =0 dx

Atau
M ( x, y ) + N ( x, y ) dy =0, dx

Fungsi itu merupakan penyelesaian persamaan diferensialnya. Perhatikan bahwa jika Persm.(1.15) pasti/eksak, maka diferensial total dari adalah
d = dx + dy = M dx + N dy , x y

Sepanjang ada kurva penyelesaian, d = 0 , dan penyelesaian itu memenuhi persamaam yang berbentuk ( x, y ) = c . Diperlukan suatu kriteria untuk menentukan suatu persamaan eksak atau tidak. Selain itu juga perlu suatu metode untuk mendapatkan fungsi ketika persamaan itu eksak. Berikut ini diasumsikan bahwa fungsi M dan N adalah kontinu bersama dengan turunan parsial pertamanya dalam suatu daerah. Andaikan bahwa Persm.(1.15) eksak. Maka ada fungsi sehingga M =

N =

dan

. Karena itu
M 2 = , y y x M 2 = , x x y

Dan karena turunan parsial kedua campuran dari adalah sama (selama , y , x , xy , dan yx adalah kontinu), akan dipunyai
M N = , y x

(1.17)

Jadi jika persamaan eksak, maka kondisi (1.17) terpenuhi. Teorima 1.2 Bila M dan N memenuhi kondisi (1.17) dalam daerah segiempat D. Maka persamaan

M + Ny" = 0 adalah eksak.

Bukti Bila (x0, y0) sembarang titik tetap dalam D. Kita tentukan fungsi dari dua peubah dengan formula

( x, y ) = M ( s, y 0 ) ds + N ( x, t )dt
x0 y0

(1.18)
x =M

Untuk (x,y) dalam D. Lihat Gambar 1.1. Kita perlu memverifikasi bahwa dan y = N . Dengan mendiferensialkan respek terhadap x, didapatkan
( x, y ) N ( x, t ) = M ( x, y 0 ) + dt , x x y0
y

Selama kondisi (1.17) terpenuhi, N ( x, t ) / x = M ( x, t ) / dt . Karena itu


( x, y ) M ( x, t ) = M ( x, y 0 ) + dt x t y0
y

= M ( x, y 0 ) + M ( x, y ) M ( x, y 0 ) = M ( x, y ).

Dengan cara yang serupa/mirip dapat ditunjukkan (Latihan 1) bahwa / y = N . Selama fungsi itu mempunyai sifar-sifat (1.16) maka persamaan diferensialnya eksak.

Gambar 1.1 Formula (1.18) dapat digunakan untuk mendapatkan suatu fungsi ketika persamaan (1.15) adalah eksak. Akan tetapi, fungsi itu biasanya dapat diperoleh dengan cara prosedur lebih sederhana tanpa harus menghafalkan formula itu. Akan diilustrasikan metode itu dengan contoh. Contoh 1. Persamaan
3 x 2 2 y 2 + (1 4 xy ) dy =0 dx

(1.19)

Adalah eksak, selama


M ( x, y ) = 3 x 2 2 y 2 ,

N ( x, y ) =1 4 xy , dan

Untuk semua (x,y). Karena dengan Teorima 1.2, ada fungsi sehingga
( x, y ) ( x, y ) =1 4 xy = 3x 2 2 y 2 , y x

M ( x, y ) N ( x, y ) = 4 y = y x

(1.20)

Pengintegrasian dengan respek terhadap x dari hubungan pertama, dapat dilihat bahwa berbentuk
( x, y ) = x 3 2 xy 2 + f ( y ) ,

(1.21)

Dimana f hanya merupakan fungsi y, selama f ( y ) / x = 0 . Harus dipilih f sehingga kondisi kedua (1.20) terpenuhi. Dibutuhkan bahwa

( x, y ) = 4 xy + f ' ( y ) = 1 4 xy y

Atau
f ' ( y ) =1 .

Memungkinkan memilih f adalah f(y) = y. Kemudian dari bentuk Persm. (1.21) dapat dipunyai
( x, y ) = x 3 2 xy 2 + y .

Penyelesaian Persm.(1.19) adalah fungsi diferensial yang memenuhi persamaan dalam bentuk
x 3 2 xy 2 + y = c .

Jika persamaan M + Ny ' = 0 adalah tidak eksak, mungkin dapat dibuat eksak dengan mengalikannya dengan suatu fungsi. Barangkali fungsi itu adalah sehingga
( x, y ) M ( x, y ) + ( x, y ) N ( x, y ) y ' = 0

Adalah suatu persamaan eksak. Jika fungsi itu ada, maka fungsi itu disebut faktor integrasi untuk persamaan asli. Contoh 2. Persamaan
( xy 2 + 4 x 2 y ) + (3 x 2 y + 4 x 2 ) y ' = 0

(1.22)

Adalah persamaan eksak, selama


M ( x, y ) N ( x, y ) = 2 xy + 4 x 2 , = 6 xy +12 x 2 . y x Jika ada suatu faktor integrasi berbentuk ( x, y ) = x m y n . (Mungkin bentuknya tidak

seperti itu.) Kalikan persamaan dengan x m y n , maka akan dipunyai Maka


M ( x, y ) = ( n + 2) x m +1 y n +1 + 4( n +1) x m +2 y n , y

N ( x, y ) = 3(m + 2) x m +1 y n +1 + 4( m + 3) x m +2 y n , x

Dengan membandingkan suku dengan eksponen yang sama dalam dua besaran itu, maka dapat dilihat bahwa besaran itu sama jika
n + 2 = 3(m + 2), 4( n +1) = 4(m + 3)

Ini merupakan suatu sistem dua persamaan untuk m dan n. Didapatkan bahwa m=-1 dan n=1. Konsekuensi dari faktor integrasi adalah ( x, y ) = y / x . Dengan mengalikan persamaan asli dengan faktor integrasi ini, maka diperoleh
( y 2 + 4 xy 2 ) + (3 xy 2 + 4 x 2 y ) y ' = 0

Dengan cara yang sama deperti contoh sebelumnya, maka didapat penyelesaian persamaan adalah
xy 3 + 2 x 2 y 2 = c

You might also like