You are on page 1of 18

1.

Latar Belakang Teori graf saat ini menjadi topik yang banyak mendapat perhatian, karena modelmodel yang terdapat dalam teori graf berguna untuk aplikasi yang luas, seperti masalah dalam jaringan komunikasi, transportasi, ilmu komputer, riset operasi, dan lain sebagainya. Salah satu aplikasi dalam teori graf adalah menentukan kota terjauh (maksimal lintasan terpendek) dari suatu kota ke kota lain yang terdiri dari kumpulan kota dalam suatu daerah. Misalkan G adalah graf yang memiliki himpunan vertex V(G) dan himpunan edge E(G), dengan vertex adalah kota dan jalan yang menghubungkan dua kota adalah edge. Jarak (distance) dari vertex u ke v di G adalah panjang lintasan (path) terpendek dari vertex u ke v, dinotasikan dengan d(u,v). Jarak (distance) dari vertex u ke setiap vertex di G, dapat ditentukan dengan menggunakan Algoritma BFS-Moore. Eksentrisitas (eccentricity) vertex u pada graf G , dinotasikan e(u) adalah jarak terjauh (lintasan terpendek maksimum) dari vertex u ke setiap vertex di G. Digraf eksentrik dari graf G adalah graf yang memiliki himpunan vertex yang sama dengan himpunan vertex di G dan arc (edge yang berarah) menghubungkan vertex u ke v jika v adalah vertex eksentrik dari u. Vertex v merupakan vertex eksentrik dari u jika d(u,v) = e(u). Menurut Kusmayadi [1], terdapat beberapa operasi dalam graf seperti operasi union, join, cartesian product. Double cones adalah salah satu dari kelas-kelas graf. Graf double cones memiliki vertex dan edge. Sebagai contoh, graf double cones DC3 dengan 5

vertex dan 9 edge yang disajikan pada Gambar 1.

Gambar 1. Graf Double cones DC3 Selain contoh dari double cones DC3 akan dijelaskan lebih rinci mengenai operasioperasi dalam graf dan digraf eksentrik yang melandasi adanya teorema maupun lemma dalam double cones. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas mengenai digraf eksentrik pada graf double cones dan operasi dari graf P3 dan C3.

2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dapat dirumuskan masalah sebagai berikut, 1. bagaimana hasil union, joint, dan cartesian product dari graf P3 dan C3, dan 2. bagaimana menentukan digraf eksentrik dari Graf Double Cones. (kayake biasanya pakai tanda tanya)

3. Tujuan Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut, 1. dapat menentukan hasil union, joint, dan cartesian product dari graf P3 dan C3, dan 2. dapat menentukan digraf eksentrik dari graf double cones.

4. Pembahasan 4.1. Graf dan Digraf Berdasarkan Chartand [2] diperoleh definisi-definisi berikut. Definisi 1. Suatu graf G adalah sebuah kumpulan obyek-obyek yang disebut kumpulan vertex yang berpasangan antara satu vertex dengan vertex lainnya yang dihubungkan dengan sebuah edge. Himpunan vertex dan himpunan edge dalam graf disimbolkan dengan dan ( )
Definisi 2. Directed graph atau digraf adalah himpunan tidak kosong berhingga yang tediri dari vertex dengan himpunan (mungkin himpunan kosong) dari pasangan vertex yang berbeda pada yang dihubungkan dengan edge berarah yang disebut arc.

( )

Gambar 2. Contoh (a) Graf dan (b) Digraf

4.2. Graf P3 dan C3

Berikut ini akan diberikan definisi Menurut Chartrand dan Lesniak [1]. Definisi 3.1.1. Graf lintasan adalah graf yang terdiri dari satu lintasan (path).

Gambar 1. Graf Lintasan P3 Definisi 3.1.2. Graf cycle Cn adalah suatu connected graf yang membentuk cycle dengan n-vertex (n 3) dan setiap vertexnya mempunyai degree 2

. Gambar 2. Graf Cycle C3 4.3. Operasi pada Graf Menurut Kusmayadi [1], graf G1 dan G2 dapat dioperasikan dengan cara union, join, dan cartesian product. Definisi dari operasi-operasi tersebut adalah sebagai berikut. 4.3.1. Union Definisi 3.2.1. Union dari G1 dan G2, dinotasikan ( ) ( ) ( ) dan ( ) ( ) ( ). adalah graf dengan

Dari definisi union, maka jika G1 adalah graf lintasan P3 dan G2 adalah Graf Cycle C3 maka disajikan pada gambar 3.

Gambar 3. Graf Union 4.3.2. Joint Definisi 3.2.2. Joint dari G1 dan G2, dinotasikan union dengan Dari definisi joint, maka jika G1 adalah graf lintasan P3 dan G2 adalah Graf Cycle C3 maka disajikan pada gambar 4. bersama-sama dengan semua edge , dimana , adalah graf terdiri dari ( ) dan ( )

Gambar 4. Graf Joint 4.3.3. Cartesian Product Definisi 3.2.3. Cartesian Product dari G1 dan G2 , dinotasikan graf yang memiliki himpunan vertex ( ) ( ) dan dua vertex ( merupakan ) dan ( )

adjacent dalam ( ).

jika hanya jika

dan

) , atau

dan

Dari definisi Cartesian Product, maka jika G1 adalah graf lintasan P3 dan G2 adalah Graf Cycle C3 maka disajikan pada gambar 5.

Gambar 5. Graf Cartesian Product 4.4.Algoritma BFS-Moore Definisi dari jarak (distance) menurut Kusmayadi [1] adalah sebagai berikut Definisi 3.3.1 Jarak (distance) dari vertex u ke v di G adalah panjang lintasan (path) terpendek dari vertex u ke v, dinotasikan dengan d(u,v). Jika tidak ada lintasan yang menghubungkan vertex u dan v, maka d(u,v) = . Dari definisi jarak, dapat dikatakan jika tidak ada lintasan yang menghubungkan vertex u dan v, maka d(u,v)=. Selanjutnya, untuk menyelesaikan masalah lintasan terpendek dalam suatu graf G digunakan algoritma BFS (Breadth First Search) Moore. Langkahlangkah algoritma BFS Moore adalah 1. diambil salah satu vertex, misal u, dan dilabeli 0 yang menyatakan jarak dari u ke dirinya sendiri, sedangkan semua vertex selain u dilabeli , 2. semua vertex berlabel yang adjacent dengan u dilabeli 1,

3. semua vertex berlabel yang adjacent dengan vertex berlabel 1 dilabeli 2 dan demikian seterusnya sampai vertex yang dimaksud, misal v, sudah berlabel hingga. Dalam hal ini, label dari setiap vertex menyatakan vertex dari vertex u. Sebagai ilustrasi, diberikan graf G pada Gambar 6. Algoritma BFS-Moore digunakan untuk menentukan jarak vertex u ke setiap vertex di G, dengan langkah-langkah sebagai berikut. 1. Vertex u dilabeli 0 dan semua vertex selain u dilabeli . 2. Semua vertex berlabel yang adjacent dengan u, yaitu v1 , v 2 dan v 5 dilabeli 1. 3. Semua vertex berlabel yang adjacent dengan vertex berlabel 1, yaitu v3 , v 4 , v 6 dan

v10 , dilabeli 2.
4. Semua vertex berlabel yang adjacent dengan vertex berlabel 2, yaitu v 7 , dilabeli 3. Dari langkah-langkah di atas diperoleh label untuk tiap-tiap vertex sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6. Graf untuk Menggambarkan Jarak 4.5.Digraf eksentrik Digraf eksentrik dan eksentrisitas menurut Kusmayadi [1] adalah sebagai berikut.

Definisi 3.4.1. Digraf eksentrik dari graf G, dinotasikan ED(G) adalah graf yang memiliki himpunan vertex yang sama dengan himpunan vertex di G, V(ED(G)) = V(G), dan arc (edge yang berarah ) menghubungkan vertex u ke v jika v adalah vertex eksentrik dari u. Definisi 3.4.2. Eksentrisitas (eccentricity) vertex u, dinotasikan e(u), dalam graf G adalah jarak terjauh (lintasan terpendek maksimum) dari vertex u ke setiap vertex di G, dapat dituliskan e(u)=max(d(u,v)|v V(G)) Menurut Kusmayadi [1], radius dari vertex di adalah eksentrisitas minimum pada setiap

yang dinotasikan dengan rad(G) atau dapat dituliskan rad(G)=min{e(u)|u V(G)}. adalah eksentrisitas maksimum pada setiap vertex di atau dapat ditulis diam(G)=max{e(u)|u V(G)}. yang Jika

Sedangkan diameter dari dinotasikan dengan

diam(G)

e(u)=rad(G), maka vertex u disebut vertex pusat (central vertex). Vertex v merupakan vertex eksentrik (eccentric vertex) dari u jika d(u,v)=e(u). Definisi 3.4.3. Digraf eksentrik dari graf G, dinotasikan ED(G) adalah graf yang memiliki himpunan vertex yang sama dengan himpunan vertex di G, V(ED(G)) = V(G), dan arc (edge yang berarah ) menghubungkan vertex u ke v jika v adalah vertex eksentrik dari u Sama dengan definisi 3.4.1 Untuk menentukan digraf eksentrik dari graf G adalah sebagai berikut, 1. Menentukan jarak (distance) dari vertex u ke setiap vertex dalam graf G. 2. Menentukan eksentrisitas setiap vertex-nya dan vertex eksentriknya. 3. Eksentrisitas vertex dan vertex eksentrik disajikan dalam suatu Tabel. 4. Selanjutnya antara setiap vertex dengan vertex eksentriknya dihubungkan oleh arc, sehingga diperoleh digraf eksentrik yang merupakan komplemen dari graf G dimana setiap edge-nya diganti dengan arc. Diberikan contoh untuk menentukan digraf eksentrik dari graf G pada Gambar 7. Langkah pertama adalah dengan menentukan eksentrisitas tiap vertexnya dan vertex eksentrisitasnya terlebih dahulu

. Gambar 7. Graf untuk mengilustrasikan Eksentrisitas Tabel 1 menjelaskan eksentrisitas vertex, vertex eksentrik, radius, diameter, dan center dari graf pada Gambar 7. Tabel 1. Tabel eksentrisitas Vertex Eksentrisitas vertex ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) Vertex eksentrik

Dari Tabel 1 didapatkan

( )

dan

( )

. Setelah diperoleh vertex

eksentrisitas dari setiap vertex. Selanjutnya antara setiap vertex dihubungkan dengan arc sehingga diperoleh digraf eksentrik yang merupakan komplemen dari graf dimana edge-

nya diganti dengan arc. Gambar 8 menunjukkan digraf eksentrik dari Gambar 7.

Gambar 8. Digraf eksentrik dari graf 4.4.Graf Double Cones Definisi dari graf double cones menurut Kusmayadi [1] adalah sebagai berikut Definisi 4.4.1. Graf double cones (DCn) adalah himpunan vertex V(DCn)) = * , edge . Contoh graf double cones secara umum dapat dilihat pada gambar 9. + dan himpunan edge E(DCn) = * , dan edge +, dimana edge untuk setiap

Gambar 9. Graf Double Cones

Definisi 4.4.2. Graf double cones, dinotasikan komplemen , sehingga dapat dituliskan

, adalah join dari cycle untuk .

dan

Graf double cones memiliki n+2 vertex dan 3n edge. Sebagai contoh, graf double cones DC3 dan DC4 disajikan pada Gambar 10 dan Gambar 11.

Gambar 10. Graf DC3

Gambar 11. Graf DC4 4.5.Digraf eksentrik dari Graf Double Cones 4.5.1. Digraf eksentrik dari Graf Double Cones DC3 Graf double cones DC3 memiliki himpunan vertex dan himpunan edge ( ) * +, dimana edge untuk setiap ( ) * , edge . Graf double cones +

, dan edge untuk dapat dilihat pada gambar 12.

Gambar 12. Graf Double Cones DC3

Dari gambar 12, dapat ditentukan jarak (distance) menggunakan algoritma BFSMoore, selanjutnya dapat ditentukan eksentrisitas tiap vertexnya dan vertex eksentriknya. Eksentrisitas vertex dan vertex eksentrik pada graf double cones Tabel 2. Eksentrisitas Graf DC3 Vertex u0 u1 v0 v1 v2 Eksentrisitas vertex e(u0)=2 e(u1)=2 e(v0)=1 e(v1)=1 e(v2)=1 Vertex Eksentrik u1 u0 v1,v2,u0 ,u1 v0,v2,u0 ,u1 v0,v1,u0 ,u1 disajikan dalam tabel 2.

Dari tabel 2, diperoleh rad(DC3)=1, diam(DC3)=2, dan vertex v0,v1, dan v2 merupakan vertex pusat. Digraf eksentrik dari DC3 disajikan pada gambar 13.

Gambar 13. Digraf eksentrik dari graf Double Cones DC3 Akibat 4.5.1.1. Misal Eksentrisitas { ( ) ( ) merupakan graf double cones untuk , maka

Bukti Dari observasi, terlihat bahwa jarak terjauh dari vertex ui adalah 2 jika ke vertex uj dengan i,j=0,1 dimana j i, sehingga e(ui)=2 untuk setiap i = 0,1. Selain itu, jarak terjauh dari vertex vi adalah 1 jika ke semua vertex pada graf DC3 kecuali ke dirinya sendiri dengan i = 0,1,2, sehingga e(vi) = 1, untuk setiap i=0,1,2. Akibat 4.5.1.2. Misal DCn merupakan graf double cones untuk n=3, maka Vertex eksentrisitas Bukti Eksentrisitas semua vertex yang telah diperoleh digunakan untuk menentukan vertex eksentrik dari semua vertex pada graf double cones DC3. Dari Akibat 1 e(ui)=2, maka vertex eksentrik dari ui adalah vertex uj untuk setiap i,j = 0,1 dimana j i. Di samping itu, e(vi)=1, maka vertex eksentrik dari vi adalah vertex u0, u1, dan vj untuk setiap i,j = 0,1,2 dimana j i. Akibat 4.5.1.3. Misal DCn merupakan graf double cones untuk n=3, maka digraf eksentiknya adalah digraf dengan himpunan vertex V(ED(DC3))={ u0,u1,v0 ,v1,v3} dan himpunan arc {

A(ED(DC3))

Bukti Arc diperoleh dengan menghubungkan setiap vertex ke vertex eksentriknya pada graf double cones DC3. Dari akibat 2, vertex eksentrik dari vertex ui adalah vertex uj, untuk setiap i,j = 0 dimana j i, sehingga ui dihubungkan ke uj membentuk arc ui uj. Di lain pihak, vertex eksentrik dari vertex vi adalah vertex u0,u1, dan vj untuk setiap i,j = 0,1,2 dimana j i, sehingga dari vi dihubungkan ke vertex u0,u1, dan vj membentuk arc viu0, viu1, vivj. Maka terbentuk digraf eksentrik dari graf double cones DC3 dengan himpunan vertex V(ED(DC3))= V(DC3) dan himpunan arc A(ED(DC3)) tersebut.

Teorema 4.5.1. Misal DCn merupakan graf double cones untuk n=3, maka digraf eksentik ED(DC3) adalah C3 + K2 dengan karakteristik memiliki himpunan vertex V(ED(CD3))= {u0, u1, v0, v1, v2} dan himpunan arc

A(ED(DC3))

Bukti Dari akibat 3, arc dari vertex ui adjacent keluar ke vertex vj untuk setiap i,j=0,1 dimana ji dan arc dari vertex vi adjacent.

4.5.2. Digraf eksentrik dari Graf Double Cones DCn untuk n>3 Untuk mencari jarak dari setiap vertex ke vertex lainnya pada graf double cones untuk , digunakan algoritma BFS Moore. Diperoleh jarak dari vertex adalah 0 jika ke dirinya sendiri, 2 bila ke vertex untuk setiap dan 1 bila ke semua vertex setiap dan vertex setiap untuk setiap ( ) mod n dan ( ) mod n, ( ( untuk setiap dimana

. Sedangkan jarak vertex untuk ) dan 2 jika ke vertex ) mod n dan .,s\

adalah 0 jika ke dirinya sendiri, 1 jika ke vertex untuk setiap untuk untuk 0

dimana

Akibat 4.5.2.1. Misal

merupakan graf double cones untuk { ( ) ( )

, maka

Bukti Dengan algoritma BFS Moore diperoleh bahwa jarak terjauh dari vertex jka ke vertex untuk setiap dimana , sehingga ( ) adalah 2. Demikian juga jarak terjauh dari vertex dimana ( ) adalah 2. ( ) adalah 2 eksentrisitas

vertex

adalah 2 jika ke vertex ( ) dan ,

untuk setiap sehingga eksentritas vertex

Akibat 4.5.2.2. Misal

merupakan graf double cones untuk { ( )

, maka

( Bukti

Eksenrisitas semua vertex yang telah diperoleh digunakan untuk menentukan vertex eksentrik dari semua vertex pada graf double cones eksentrik dari vertex eksentrisitas dari vertex untuk Akibat 4.5.2.3. Misal eksentriknya * adalah +, untuk dan himpunan arc ( ( )) untuk ( Bukti Arc diperoleh dengan menghubungkan setiap vertex pada graf double cones dengan pada vertex eksentriknya. Dari Akibat 6, didapat: 1. Vertex eksentrik dari vertex sehingga dihubungkan ke adalah vertex , untuk . , dimana dihubungkan ke dan , dimana ) ( ) , dimana . dimana adalah vertex untuk Dari Akibatn 2.4.5, dimana. Selain itu, adalah vertex . , maka digraf ( ( ))

untuk setiap

yaitu 2, maka vertex eksentrik dari dimana ( ) dan

merupakan graf double cones dengan digraf dengan himpunan vertex

dan membentuk suatu arc adalah vertex ) untuk sehingga

2. Vertex eksentrik dari vertex ( ) ( .

membentuk suatu arc

Maka terbentuk digraf eksentrik dari graf double cones himpunan vertexnya ( ( )) = ( ), dan himpunan arc ( (

dengan )) tersebut.

yang

Teorema 4.5.2. Misal graf eksentrik ( ( ( )) *

merupakan graf double cones untuk +, dan himpunan arc untuk dimana

, maka digraf

) adalah digraf

dengan karakteristik memiliki himpunan vertex

)) untuk ( ) ( ) , dimana .

Bukti Dari Akibat 7(akibat dimana?), didapat: 1. Arc dari vertex adjacent keluar ke vertex untuk setiap . , sedemikian , sehingga vertex * ) ( ) sehingga + dimana ,

sehingga didapatkan 2. Arc dari vertex dimana (

membentuk digraf

adjacent keluar ke vertex ) ( )

untuk setiap

semua arc-nya simetrik, dan didapatkan bahwa vertex seluruh vertex kecuali vertex dan arc * + membentuk digraf . dan vertex (

akan adjacent keluar ke

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa digraf eksentrik dari graf double cones untuk ( ( )) + ( ) * { | +. adalah digraf dengan ( himpunan ( )) { vertex | +, dan himpunan arc ( )

Gambar 11. Graf Double Cones

untuk

dan digraf eksentriknya

5. Kesimpulan 1. Operasi-operasi dalam graf yaitu ada union, joint, dan Cartesian product. Union dari dan ( ( , dinotasikan ) ( ) ( , adalah graf dengan ( ) ( ) ( ( ) dan ) dan ). Joint dari G1 dan G2, dinotasikan G1 + G2, adalah graf , dimana

terdiri dari union ) dengan

bersama-sama dengan semua edge

. Sedangkan Cartesian Product dari G1 dan G2, , merupakan graf yang memiliki himpunan vertex ( ) ( )

dinotasikan (

dan dua vertex (u1, u2) dan (v1, v2) adjacent dalam dan 2. 3. ), atau dan ( )

jika dan hanya jika

Digraf eksentrik yang merupakan komplemen dari graf

dimana edge-nya diganti dengan arc.

Digraf eksentrik dari double cones dengan himpunan vertexnya ( ( ) dan himpunan arc ( (

))

)) diperoleh dengan menghubungkan setiap

vertex pada graf double cones pada vertex eksentriknya didapatkan a. Vertex eksentrik dari vertex sehingga dihubungkan ke adalah vertex , untuk . , dimana dihubungkan ke dan , dimana

dan membentuk suatu arc adalah vertex ) untuk sehingga

b. Vertex eksentrik dari vertex ( ) ( .

membentuk suatu arc

DAFTAR PUSTAKA [1] Kusmayadi, T. A., Graf dan Digraf Eksentrik, UNS Press, Solo, 2011. University,

[2] Chartrand, G, Introductory of Graph Theory, Western Michigan Dover Publication Inc.,New York, 1977.

You might also like