You are on page 1of 26

Hipertensi Hipertensi atau tekanan darah tinggi, adalah naiknya tekanan darah di atas normal, yaitu di atas 140/90

mmHg. Gejalanya biasanya berupa sakit kepala, nyeri tengkuk, mudah marah, dan lain-lain. Tekanan darah setiap saat berfluktuasi. Kadang-kadang agak turun, kadang-kadang meninggi, terutama jika konsumsi garam berlebihan. Semakin tinggi tekanan darah, semakin besar tekanan yang diderita oleh dinding pembuluh darah. Jika tekanan sedemikian tingginya, misalnya di atas 200/140 mmHg, maka pembuluh darah dapat pecah, terutama pembuluh darah kecil yang berdinding lebih tipis. Stroke Stroke adalah kondisi dimana pasokan darah ke jaringan otak terhenti. Penyebab utamanya ada dua, yaitu akibat sumbatan pembuluh darah (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Akibat terhentinya pasokan darah, maka beberapa saat kemudian jaringan otak mengalami kerusakan dan kematian. Gejala yang tampak pada penderita antara lain tubuh mati sebelah, susah bicara, bingung,

tidak dapat melihat, susah berdiri atau berjalan, atau sakit kepala hebat. Gejala-gejala ini biasanya terjadi secara tiba-tiba. Hubungan hipertensi dan stroke Tekanan darah yang tinggi pada hipertensi akan memicu pecahnya pembuluh darah otak. Pada gilirannya, jaringan otak akan rusak dan timbul gejala-gejala stroke. Stroke akibat hipertensi termasuk ke dalam stroke hemoragik, atau stroke perdarahan. Perlu diingat, bahwa hipertensi hanyalah salah satu penyebab stroke, diantara berbagai macam penyebab stroke lainnya.

GANGGUAN BICARA
GANGGUAN BICARA

Gangguan atau kelainan bicara merupakan salah satu jenis kelainan atau gangguan perilaku komunikasi yang ditandai dengan adanya kesalahan proses produksi bunyi bicara. Kesalahan proses produksi bicara tersebut menyebabkan kesalahan artikulasi fonem, baik dalam segi titik artikulasi dan dalam segi cara pengucapan. Akibat dari kesalahan segi

titik artikulasi, seseorang dapat melakukan kesalahan berupa : Penggantian (substitusi). Penghilangan (omisi). Penambahan (adisi). Pengucapan yang tidak jelas

berpikir atau tingkat kecerdasan di bawah rata-rata. Ciri-ciri : Terdapat kesalahan pengucapan

karena ketidakmampuan untuk mengamati perbedaan bunyi-bunyi bicara yang hampir sama. Contoh tadi dengan tapi, kopi dengan topi. Adanya penghilangan fonem, suku

(distorsi). Berdasarkan penyebabnya, maka gangguan bicara dapat dibedakan menjadi 5 yaitu : 1. Disaudia. Disaudia adalah satu jenis gangguan bicara yang disebabkan oleh adanya gangguan pendengaran. Ciri-ciri : - Terdapat kesalahan pengucapan karena mekanisme pergerakan titik artikulasi yang kurang tepat. Kesalahan dalam penggunaan fonasi. Mengalami perubahan nada yang

kata, atau kata pada saat mengucapkan kalimat karena keterbatasan dalam proses mengingat. - Kemampuan pembentukan kalimat sangat sederhana. Ada kesulitan untuk menghasilkan

nada yang bervariasi. - Kurang lancar dalam mengucapkan kata-kata yang mengandung pengertian kompleks atau kata-kata yang baru didengar. Contoh psikologi diucapkan spikologi.

terjadi seara tiba-tiba.

1. Disartria. Disartria adalah suatu jenis kelainan bicara yang disebabkan oleh adanya kelumpuhan, kelemahan, kekakuan atau gangguan koordinasi organ bicara sehubungan dengan adanya kerusakan pada susunan saraf pusat atau saraf tepi.

1. Dislogia. Dislogia adalah satu bentuk kelainan bicara yang disebabkan oleh kapasitas

Diasrtria dibedakan lagi menjadi 5 yaitu : - Spastik disartria, ditandai oleh ketidakmampuan bicara akibat kekakuan otot-otot pada organ bicara. Flaksid disartria, ditandai oleh adanya

Anomali, yaitu adanya kelainan pada

struktur dan bentuk organ-organ bicara. Contoh lidah pendek, lidah tebal, tali lidah yang pendek, tidak tumbuh velum dan lain-lain. 1. Dislalia. Dislalia adalah kelainan bicara karena ketidakmampuan dalam memperhatikan bunyi-bunyi bicara yang diterima akibat pengaruh psikososial atau kondisi psikologis. Berdasarkan kelainan artikulasi, maka gangguan bicara dibedakan menjadi 5 yaitu : 1. Baby Talk.

kelemahan otot-otot organ bicara. Ataksia disartria, ditandai adanya

gangguan koordinasi gerakan-gerakan fonasi, artikulasi, dan resonansi. - Hipokinetik disartria, ditandai adanya ketidakmampuan proses produksi bunyi bicara akibat penurunan gerak dari otototot organ bicara terhadap ransangan dari saraf pusat. Hiperkinetik disatria, ditandai oleh

adanya gerakan-gerakan otot organ biara yang berlebihan sehingga kekerasan, kenyaringan suara serta fonasi terputusputus. 1. Disglosia Dislogia adalah kelainan bicara karena adanya kelainan bentuk dan struktur organ bicara. Macam-macam kelainan bentuk dan struktur organ bicara antara lain : Palatoskisis yaitu adanya celah pada

Keadaan organ bicara normal, tapi tingkat perkembangan bahasanya seperti anakanak pada tahun pertama.

1. Lalling. Adanya kesulitan dalam mengucapkan bunyi huruf r-, -i-, -t-,. d-, dan s-. 1. Lisping. Adanya kesulitan mengucapkan bunyi huruf s- dan z- atau huruf desis.

palatum. - Maloklusi yaitu adanya kelainan struktur gigi atas dan gigi bawah.

1. Delayed Speech. Ditandai dengan keterbatasan penguasaan kosakata yang tidak sesuai dengan usianya. 1. Oral Inaccurcy. Ditandai dengan pengucapan bahasa yang kurang teliti, kurang tepat, atau tidak sesuai dengan kaidah bahasa yang berlaku sehingga sulit dimengerti.

a. Proses Produksi Bunyi


Sebelum memaparkan lebih jauh tentang gangguan bicara, perlu sedikit disinggung mengenai dihasilkan proses dari produksi udara bunyi. Bunyi yang

pada-paru

dilewatkan melalui Trachea dan melewati pita suara pada tenggorokan. Jika otot pita suara tidak digerakkan, maka udara yang melewatinya langsung menuju pharynxdan keluar menuju mulut. Namun jika otot pita suara digerakkan, maka udara akan dihambat dan menghasilkan bunyi bersuara atau bunyi tak bersuara. Udara

Gangguan Berbicara
REP | 27 January 2013 | 02:47 Dibaca: 379 Komentar: 0 Nihil

dari tenggorokan kemudian dapat dilewatkan melalui hidung (nasal) atau mulut (oral). Organ

Bahasa sebagai instrument komunikasi berperan dalam menyampaikan pesan dari penutur kepada pendengar. Kompetensi

bicara yang berfungsi sebagai pembenghasil bunyi disebut dengan artikulator. Udara yang melewati mulut kemudian dihambat oleh artikulator atau dilangsung keluar dari mulut. Variasi bunyi yang dihasilkan dari variasi organorgan bicara yang terlibat dalam produksi bunyi, yang meliputi tempat artikulasi (place of articulation), titik artikulasi (point of

kebahasaan yang berada pada tataran mental kemudian diartikulasikan melalui organ bicara. Proses artikulasi bahasa melibatkan sistem yang sangat kompleks dan melibatkan berbagai organ pada tubuh manusia. Gangguan atau kerusakan pada organ bicara dapat

articulation), dan cara artikulasi (manners of articulation).

menyebabkan

terganggunya

komunikasi

normal. Dalam makalah ini, akan dipaparkan beberapa gangguan bicara yang umum

ditemukan, penyebabnya, dan perawatannya.

b. Gangguan

Berbicara

dan

Penyebabnya
Gangguan berbicara mempengaruhi

bagaiman seseorang berbicara. Orang yang mengalami gangguan berbicara sebenarnya tahu apa yang akan disampaikannya, namun meraka mengalami kesulitan dalam meproduksi bunyi yang mengakibatkan komunikasinya

terganggu. Dalam studi tentang gangguan bahasa


Organ Wicara

dan

bicara

(Speech

Language

Pathology), secara umum gangguan berbicara meliputi, gangguan kefasihan, gangguan

artikulasi, dan gangguan suara.

1. Gangguan Kefasihan
Penderita yang mengalami

gangguan kefasihan berbicara (fluency disorder) kegagapan, latah, atau biasanya pengulangan mengalami kata-kata, bunyi,

memperpanjang

silaba, atau kata tertentu. Gangguan kefasihan umum terjadi pada anakanak, misalnya menambahkan bunyi oh, mengganti kalimat (seperti mama pergi mama ke pasar), mengulangi
Speech Muscle

frasa (seperti aku mau, aku mau, aku mau pulang, atau mengulangi bunyi

(seperti a-a-a- aku mau permen). Seiring bertambahnya tentang usia dan

kegagapan. Hal ini menunjukan bahwa gagap merupakan gangguan yang

pengetahuannya gangguan

bahasa, bisa

dibawa secara genetis. Para peneliti tersebut juga menemukan bahwa lakilaki lebih banyak menderita gagap dari pada perempuan. Selain gagap, gangguan kefasihan juga dapat berupa gangguan psikogenik seperti berbicara manja, berbicara

kefasihan

tersebut

hilang. Namun demikian, gangguan tersebut bisa saja bertahan hingga dewasa yang dapat menghambatnya dalam interaksi sosial. Gagap biasanya diderita oleh anakanak dan biasanya hilang seiring Namun

kemayu, dan latah.

pertambahan

usianya.

demikian, tidak sedikit orang dewasa yang menderita gagap. Orang yang gagap sebenarnya tahu bahwa tuturan yang dihasilkannya tidak benar, namuin mereka tidak mampu

2. Gangguan Artikulasi
Artikulasi bunyi melibatkan organ bicara seperti lidah, gigi, bibir, dan palatal. Ganguan artikulasi dapat

diakibatkan oleh kangker mulut dan tenggorokan, kecelakaan, bawaan lahir (seperti celah bibir), atau faktor lain yang mengakibatkan rusaknya organ bicara. Orang yang mengalai gangguan artikulasi biasanya bermasalah dalam melafalkan bunyi atau melafalkan bunyi

mengendalikannya ujarannya. Selain gangguan mengalami komunikasi, kegagapan orang juga yang dapat

mengalami gangguan psikologis seperti minder dan enggan bergaul. Belum ada yang tahu penyebab yang pasti mengapa seseorang

dengan keliru. Perubahan bunyi b menjadi w, seperti pada pelafalan wambut untuk bunyi, kata rambut, pada

mengalami kegagapan. Namun, para ilmuan penderita anggota menemukan gagap keluarga bahwa 50% riwayat

penghilangan

seperti

memiliki yang

pelafalan and untuk kata hand, salah pengucapan, seperti pada pelafalan

mengalami

tsutsu untuk kata susu. Beberapa kesalahan artikulasi juga dipengaruhi oleh faktor bahasa ibu dan dialek daerah. Gangguan artikulasi pada anakanak masih dianggap normal, namun seiring perkembangannya, jika

degenerative seperti Parkinson. Orang yang mengalami Dysarthria biasanya

mengalami serak atau parau, bahkan tidak dapat berbicara sama sekali. Penderita biasanya berbicara pelan, tidak jelas, dan sulit dimengerti karena kesalahan artikulasi konsonan. Indikasi lainDysarthria biasanya penderita

gangguan artikulasi masih terjadi, maka hal tersebut sudah dapat dianggap sebagai sebuah kelainan atau penyakit. Walaupun gangguan artikulasi pada anak-anak tidak menghambatnya dalam berkomunikasi, sekolah namun pada usia

berbicara melalui hidung dan seperti bergumam. Namun demikian, gejalana tergantung pada lokasi dan kadar kerusakan sistem saraf. Ganguan saraf lain yang dapat menimbulkan adalahApraxia atau ganguan dikenal bicara dengan

biasanya

mereka

menjadi

bahan tertewaan teman-temannya. Selain faktor rusaknya organ

motorik-fonetik (Jack dan Robin, 2010), yaitu gangguan yang diakibatkan oleh kerusakan bagian otak yang

wicara, faktor neurologis juga dapat mengakibatkan artikulasi. Dysarthria adalah gangguan gangguan

berhubungan dengan proses bicara yang mengakibatkan ketidakmampuan menerjemahkan kedalam bentuk gramatikal yang

motorik yang diakibatkan oleh lesi pada otak di daerah yang bertanggung jawab untuk perencanaan, gerakan eksekusi, otot dan yang untuk

susunan

fonetik

pengendalian dibutuhkan

benar.Penderita biasanya mengalami kesulitan, susunan fonetis, irama dan waktu, atau berbicara sesuatu yang berbeda dari yang dimaksudkannya.

berbicara. Dysarthria umumnya ditemukan pada orang yang pernah mengalaim stroke, tumor, dan penyakit

Apraxia pada

anak-anak

dalam menyusun kata atau silaba dengan benar. Mereka biasanya sadar akan kesalahannya dan berusaha

(Developmental Apraxia of Speech), ditandai dengan keterlambatan bicara. Anak-anak yang mengalami gangguan ini tidak melewati tahap babbling.

mengulangi tuturannya dengan benar, seperti pada contoh berikut ini O-o-on . . . on . . . on our cavation, cavation, cacation . . oh darn . . . vavation, oh, you know, to Ca-cacaciporenia . . . no, Lacifacnia, vafacnia to Lacifacnion. On our vacation to Vacafornia, no darn it . . . to Ca-caliborneo . .

Seiring bertambahnya usia, pada saat dewasa mereka mengalami kesulitan dalam mengucapkan frasa yang atau kalimat yang panjang. Anak mengalami masalah yang

dengan

kemampuan otaknya dalam pengolahan dan penyampaian sinyal yang

dibutuhkan untuk berbicara. Diantara faktor yang menyebabkan

. (Lanier, 2010)

keterlambatan bicara pada anak antara laian, gangguan pedengaran, gangguan pada otot bicara, kognitif, keterbatasan mengalamai

Stroke
Mengapa Saya Perlu Cegah Stroke Sejak Dini?

kemampuan

gangguan pervasive, dan kurangnya komunikasi dan interaksi dengan orang tua dan lingkungannya. (Sastra, 2011) Apraxia pada (Acquire Apraxia) orang agak dewasa berbeda

Kepedulian seseorang untuk mencegah Stroke sejak di Penyakit Tak Menular (PTM) adalah Stroke sebesar 15,4 (Riset Kesehatan Dasar) pada tahun 2007.

Kenapa jika terkena stroke, seseorang dapat mengalam

bersifat lokal atau umum, timbul secara mendadak serta Pada dasarnya gejala yang tampak pada pend 1. Stroke iskemik yaitu stroke akibat tersumbatnya p stroke adalah stroke Iskemik. Stroke iskemik ini dibagi

denganApraxia pada anak-anak karena mereka telah memiliki bahasa.

- Stroke Trombotik: Disebabkan oleh terbentuknya tromb - Stroke Embolik: Tertutupnya pembuluh arteri oleh beku - Hipoperfusion Sistemik: Berkurangnya aliran darah ke s 2. Stroke hemoragik adalah stroke yang disebabkan o
hemoragik ada 2 macam, yaitu:

Gangguan pada orang dewasa biasanya ditandai dengan ketidakmampuannya

- Hemoragik Intraserebral: Pendarahan yang terjadi dida - Hemoragik Subaraknoid: Pendarahan yang terjadi pada

3. Mempertahankan

kolesterol

Banyak orang bersimpati terhadap penderita stroke Peningkatan karena kolesterol melihat LDL mereka tinggi menyebabkan yang kesulitan penim b terhadap kondisi fisik memang signifikan, hal 4. ini Mempertahankan bisa dideteksi dengan mengenali tanda-tand kolesterol

1. 2. 3. 4. 5.

Muncul tanda mati rasa pada bagian muka, bahu,Penurunan atau kaki serta kolesterol wajahHDL yang yang perot rendah atau asimetris meingkatkan kesal r

Sulit bicara dan tidak dapat menangkap pembicaraan 5. Mempertahankan lawan bicara secara tiba-tiba. lingkar perut Sulit berjalan, merasa pusing dan kehilangan keseimbangan Obesitas dikaitkan secara tiba-tiba dengan penurunan sensitivitas insu

Sakit kepala berat tanpa sebab yang jelas. 6. Tetap aktif Kesulitan melihat pada sebelah mata atau keduanya Olahraga secaradapat mendadak menurunkan kadar kolesterol secara s 7. Hentikan merokok

Ketika muncul tanda-tanda seperti di atas, penting Rokok memacu bagi kita pengerasan untuk mendeteksi didinding pembuluh apakahdarah geja

mendeteksi stroke di dalam tubuh kita, perlu 8. dilakukan Mengetahui pemeriksaan tanda-tanda stroke terkait dan seperti: segera ditangani Kolesterol total

Kolesterol total diperlukan Mulai sekarang oleh selayaknya tubuh sudah dapat untuk kita ketahui pem ba Jika berlebihan akan menyebabkan membahayakan penyakit jantung bagi dan tubuh stroke karena . memberikan kontribus LDL (Low-Density Lipoprotein) atau lemak jahat. Disebut sebagai lemak jahat karena lebih mudah tertimbun pada dinding pembuluh darah.
AFASIA, Gangguan Berbahasa Pasca

HDL (High-Density Lipoprotein) atau lemak baik. Stroke Pasca HDL disebut dengan lemak baik karena dapat mengangkut timbunan lemak dari pembuluh d seran Trigliserida gan Merupakan bentuk lemak yang berasal dari karbohidrat yang berlebihan strok dan tidak diubah me lemak kolesterol.

e selai Apo B n meni Kadar Apo B yang tinggi dapat mempersulit pelepasan plak. Peningkatan kadar apo B berba nggal Lp (a) kan kecac Merupakan salah satu pertanda risiko jantung koroner jika kadar LDL tinggi. Mempercepat pe atan Fibrinogen berupa kelumpuhan juga meninggalkan Merupakan salah satu protein yang gangguan disintesis oleh hati, berbentuk berbahasa atau yang globulin dikenal beta. Protein ini dengan sebutan Afasia. Meskipun pembentukan. gangguan afasia yang dialami pasien Homocystein stroke hanya sekitar 15 %, namun sangat mengganggu mereka akan Kadarnya tinggi pada penderita serangan jantungkarena koroner dan stroke. mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dengan individu lain.

Pasca serangan stroke selain Demi mencapai pencegahan yang optimal terhadap risiko penyakit stroke, perlu dilaku

1. Mempertahankan

tekanan darah diastolik (tekanan saat jantung kelumpuhan juga meninggalkan gangguan beristirahat berbahasa ataudengan yang dikenal dengan Tekanan darah diastolik diatas angka 80 mmHg dihubungkan peningkatan kematian akibat peny sebutan Afasia. Meskipun gangguan afasia 2. Mempertahankan kadar gula darah d yang dialami pasien stroke hanya sekitar Hiperglikemia (peningkatan gula darah diatas 100 mg/dl) meningkatkan resiko stroke 3 kali lipat karena 15 %, namun sangat mengganggu karena

meninggalkan kecacatan berupa

mereka akan mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dengan individu lain. Seperti yang dialami mantan Presiden Soeharto, dari hasil pemeriksaan kesehatan yang dilakukan tim dokter independen dan diumumkan beberapa waktu lalu, mantan presiden di era Orde Baru tersebut mengalami gangguan berbahasa yang disebut afasia. Gangguan ini berasal dari gejala sisa stroke yang dialaminya tiga tahun lalu. Sampai saat ini tak banyak masyarakat yang faham kalau akibat stroke bukan hanya lumpuh. Pasalnya, hasil penelitian ASEAN Neurological Association (ASNA) di tujuh negara ASEAN menunjukkan hanya 15% yang mengalami gangguan neuropsikologi ini. Sedangkan sisanya, 95% mengalami gangguan fungsi motorik atau kelumpuhan. Dampak stroke memang sangat bervariasi, tergantung bagian mana dari otak yang terkena. Namun, karena lesi atau kerusakan itu bisa terjadi di mana saja maka gangguan tidak selalu tunggal. Hal ini disebabkan karena stroke merupakan serangan pada pembuluh darah otak, akibat tersumbatnya dinding pembuluh darah di otak. Aliran darah menjadi tersumbat atau pecah, sehingga terjadi pendarahan. Sel-sel otak yang kekurangan atau kelebihan darah akan rusak. Menurut dr Silvia Francina Lumempou SpS dari Sub Bagian Fungsi Luhur Bagian Neurologi FKUI/Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, afasia muncul karena gangguan di bagian-bagian otak yang bertugas memahami bahasa lisan dan tulisan, mengeluarkan isi pikiran, mengintegrasikan fungsi pemahaman bahasa dan mengeluarkannya, serta mengintegrasikan pusat fungsi barbahasa ini dengan lainnya. Umumnya afasia muncul bila otak kiri terganggu. Soalnya otak kiri bagian depan berperan untuk kelancaran menuturkan isi pikiran dalam bahasa dengan baik, dan otak kiri bagian belakang untuk mengerti bahasa yang didengar dari lawan bicara. ?Namun ada beberapa laporan yang menyatakan gangguan ini dapat terjadi di

belahan otak kanan, meski kasusnya sangat jarang,? paparnya. Di pusat bahasa manusia, manusia memahami dan mengenal huruf, suku kata, arti kata, kalimat sederhana, kalimat bertingkat sampai sampai yang kompleks dan abstrak, serta berbagai macam bahasa. Sedang di bagian lain ada yang berugas mengeluarkan isis pikiran secara lisan dan tulisan, yang berarti harus berkoordinasi dengan pergerakan otototot jari. Gangguan afasia terdiri dari afasia broca, wernicke, global, konduksi, transkortikal motorik, transkortikal sensorik, dan transkortikal campuran. Seseorang disebut mengalami afasia global bila semua modalitas bahasa meliputi kelancaran berbicara, pengertian bahasa lisan, penamaan, pengulangan, membaca dan menulis terganggu berat. Pada kasus ini penderita tidak bisa bicara sama sekali dan tidak mengerti apa yang dikatakan lawan bicara serta tidak bisa membaca dan menulis. Ini terjadi karena kerusakan otak yang luas disertai kelumpuhan otot-otot tubuh sisi kanan. Afasia Broca atau afasia motorik merupakan ketidakmampuan bertutur kata. Namun ia mengerti bila diperintah dan menjawab dengan gerakan tubuh sesuai perintah itu. Ini terjadi karena kerusakan yang terjadi berdampingan dengan pusat otakuntuk pergerakan otototot tubuh. Kelumpuhan juga terjadi pada anggota tubuh bagian kanan. Afasia Wernicke atau afasia sensorik merupakan kemampuan memahami lawan bisa bicara. Ia hanya lancar mengeluarkan isi pikiran, tetrapi tidak mengerti pembicaraan orang lain. Sedangkan afasia konduksi merupakan ketidakmampuan mengulangi kata atau kalimat lawan bicara, namun penderita masih mampu mengeluarkan isi pikirannya dan menjawab kalimat lawan bicaranya. Untuk afasia anomik membuat penderita ini tidak bisa menyebut nama benda yang dilihat, angka, huruf, bentuk gambar yang dilihat. Ia juga tak bisa menyabut nama binatang yang didengar suaranya atau benda yang diraba. Gangguan anomik terdapat pada semua penderita afasia

dengan variasi kemampuan. Pada afasia transkortikal sensorik, gangguan mirip dengan Wernicke, tetapi mampu menirukan kata/kalimat lawan bicara, sedangkan gangguan afasia transkortikal campuran mirif afasia global, namun mampu menirukan ucapan lawan bicara. Berbagai tes wawancara, membaca, menulis, menggambar, ataupun melakukan tugas-tugas tertentu bisa digunakan untuk mengetahui terjadinya kerusakan otak, dan tinggal dicocokkan dengan pemeriksaan CT-Scan pada otak. Pemeriksaan ini sangat penting untuk terapi dan rehabilitasi pasien.

kosong). Halangan/rintangan dari suatu arteriole tunggal dapat mempengaruhi suatu area yang kecil dari otak menyebabkan jaringan itu mati (infarct).

Pengerasan dari arteriarteri (atherosclerosis) yang menjurus ke otak. Ada empat pembuluh-pembuluh darah utama yang menyediakan otak dengan darah. Anterior circulation dari otak yang mengontrol kebanyakan motor, aktivitas, sensasi, pikiran, kemampuan bicara, dan emosi disuplai oleh arteri-arteri karotid. Posterior circulation, yang mensuplai batang otak (brainstem) dan cerebellum, yang mengontrol bagian-bagian automatik dari fungsi dan koordinasi otak, disuplai oleh arteri-arteri vertebrobasilar. Jika arteri-arteri ini menjadi sempit sebagai suatu akibat dari atherosclerosis, plak atau kolesterol, runtuhan (puingpuing) dapat terlepas dan mengambang menghilir, menyumbat penyediaan darah ke suatu bagian dari otak. Berlawanan dengan strokestroke lacunar, bagian-bagian yang lebih besar dari otak dapat kehilangan suplai darah, dan ini mungkin menghasilkan

STROKE
Definisi Stroke
Suatu stroke, atau cerebrovascular accident (CVA), terjadi ketika penyediaan darah ke bagian dari otak terganggu, menyebabkan selsel otak mati. Ketika aliran darah ke otak terganggu atau terhalangi, oksigen dan glukose tidak dapat disampaikan ke otak. Aliran darah dapat dikompromikan oleh suatu keanekaragaman mekanismemekanisme.
Halangan/Rintangan dari suatu arteri

Penyempitan dari arteriarteri kecil didalam otak dapat menyebabkan suatu yang disebut lacunar stroke, (lacune=ruang yang

lebih banyak gejala-gejala daripada suatu stroke lacunar.

Halangan/Rintangan dari suatu arteri

Embolisme ke otak dari jantung. Pada situasi-situasi dimana bekuan-bekuan darah terbentuk didalam jantung, ada potensi untuk bekuanbekuan kecil untuk putus tibatiba dan berjalan (embolize) ke arteri-arteri di otak dan menyebabkan suatu stroke.

Pecahnya suatu arteri (hemorrhage)

Cerebral hemorrhage (perdarahan didalam unsur otak). Sebab yang paling umum mendapatkan perdarahan didalam otak adalah tekanan darah tinggiyang tidak terkontrol. Situasi-situasi lain termasuk aneurysms yang bocor atau pecah atau arteriovenous malformations (AVM) dimana ada suatu koleksi abnormal dari pembuluh-pembuluh darah yang adalah mudah pecah dan dapat berdarah.

Halangan dari suatu arteri di otak oleh suatu bekuan/gumpalan (thrombosis) adalah penyebab yang paling umum dari suatu stroke. Bagian dari otak yang disuplai oleh pembuluh darah yang tersumbat kemudian dicabut/dirampas darah dan oksigennya. Sebagai akibat dari pencabutan atau perampasan darah dan oksigen, sel-sel dari bagian otak itu mati. Secara khas, suatu bekuan atau gumpalan terbentuk dalam sebuah pembuluh darah kecil didalam otak yang sebelumnya telah dipersempit yang disebabkan oleh suatu keanekaragaman faktor-faktor risiko termasuk:

tekanan darah tinggi (hipertensi), kolesterol tinggi, diabetes, dan merokok

Embolic stroke

Penyebab Suatu Stroke

Tipe lain dari stroke mungkin terjadi ketika bekuan darah atau suatu potong dari plak atherosclerotic (endapan-endapan dari kolesterol dan kalsium pada dinding dalam dari jantung atau arteri) putus terlepas, berjalan melalui arteri-arteri yang terbuka, dan memondok pada suatu arteri dari otak. Ketika ini terjadi, aliran dari darah yang kaya oksigen ke otak terhalang dan suatu stroke terjadi. Tipe stroke ini dirujuk sebagai suatu embolic stroke. Contohnya, suatu bekuan darah mungkin terbentuk didalam kamar/bilik jantung sebagai suatu

akibat dari irama jantung yang tidak teratur, seperti yang terjadi pada atrial fibrillation. Biasanya, bekuan-bekuan atau gumpalangumpalan ini tetap melekat pada lapisan dalam dari jantung, namun adakalanya mereka dapat putus tiba-tiba, berjalan melalui aliran darah, membentuk suatu sumbatan (embolism) pada suatu arteri otak, dan menyebabkan suatu stroke. Suau embolism dapat juga berasal pada suatu arteri besar (contohnya, arteri karotid, suatu arteri utama pada leher yang mensuplai darah ke otak) dan kemudian berjalan menghilir untuk menyumbat sebuah arteri kecil didalam otak.
Cerebral hemorrhage

yang melapisi otak. Darah berasal dari suatu pembuluh darah abnormal yang bocor atau pecah. Seringkali ini adalah dari suatu aneurysm (suatu penonjolan keluar yang abnormal dari dinding pembuluh). Subarachnoid hemorrhages biasanya menyebabkan suatu sakit kepala yang mendadak yang berat dan leher yang kaku. Jika tidak dikenali dan dirawat, konsekwensikonsekwensi neurologi utama, seperti koma, dan kematian otak akan terjadi.
Vasculitis

Penyebab lain yang jarang dari stroke adalah vasculitis, suatu kondisi dimana pembuluh-pembuluh darah menjadi meradang.
Sakit Kepala Migraine

Suatu cerebral hemorrhage terjadi ketika sebuah pembuluh darah didalam otak pecah dan berdarah kedalam jaringan otak yang mengelilinginya. Suatu cerebral hemorrhage (perdarahan di otak) dapat menyebabkan suatu stroke dengan mencabut atau merampas darah dan oksigen pada bagianbagian dari otak. Darah juga adalah sangat mengiritasi pada otak dan dapat menyebabkan pembengkakan jaringan otak (cerebral edema). Edema dan akumulasi dari darah dari suatu cerebral hemorrhage meningkatkan tekanan didalam tengkorak dan menyebabkan lebih jauh kerusakan dengan menekan otak terhadap tengkorak yang bertulang.
Subarachnoid hemorrhage

Nampaknya sangat sedikit peningkatan kejadian dari stroke pada orang-orang dengan sakit kepala migraine. Mekanisme untuk migraine atau sakit-sakit kepala vascular termasuk penyempitan dari pembuluh-pembuluh darah otak. Beberapa episode-episode sakit kepala migraine dapat bahkan meniru stroke dengan kehilangan fungsi dari satu sisi tubuh atau penglihatan atau persoalanpersoalan kemampuan berbicara. Biasanya, gejala-gejala menghilang ketika sakit kepala hilang.

Faktor-Faktor Risiko Untuk Stroke


Secara keseluruhan, faktor-faktor risiko yang paling umum untuk stroke adalah:

Pada suatu subarachnoid hemorrhage, darah berkumpul pada ruangan dibawah selaput arachnoid

tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, merokok, diabetes dan umur yang bertambah.

Gangguan-gangguan irama jantung seperti atrial fibrillation, patent foramen ovale, dan penyakit klep jantung dapat juga sebagai penyebab. Ketika stroke-stroke terjadi pada individu-individu yang lebih muda (kurang dari 50 tahun umurnya), faktor-faktor risiko yang lebih kurang umum dipertimbangkan termasuk obat-obat terlarang, seperti cocaine atau amphetamines, aneurisme-aneurisme yang pecah, dan kecenderungan-kecenderungan pada penggumpalan atau pembekuan darah yang diturunkan atau diwariskan (secara genetik). Suatu contoh dari suatu kecenderungan genetik pada stroke terjadi pada suatu kondisi yang jarang yang disebut homocystinuria, dimana ada tingkat-tingkat yang berlebihan dari kimia homocystine didalam tubuh. Ilmuwan-ilmuwan sedang mencoba untuk menentukan apakah kejadian yang tidak diturunkan dari tingkat-tingkat yang tinggi dari homocystine pada segala umur dapat cenderung ke stroke.

Definisi Transient Ischemic Attack (TIA)


Suatu transient ischemic attack (TIA) adalah suatu episode yang berlangsung singkat (kurang dari 24

jam) dari gangguan sementara pada otak yang disebabkan oleh suatu kehilangan suplai darah. Suatu TIA menyebabkan suatu kehilangan fungsi pada area tubuh yang dikontrol oleh bagian otak yang terpengaruh. Kehilangan suplai darah ke otak paling sering disebabkan oleh suatu bekuan/gumpalan yang terbentuk secara spontan dalam sebuah pembuluh darah didalam otak (thrombosis). Bagaimanapun, ia dapat juga berakibat dari suatu bekuan yang terbentuk ditempat lain didalam tubuh, terlepas dari lokasi itu, dan berjalan untuk memondok dalam suatu arteri dari otak (emboli). Suatu kekejangan dan, dengan jarang, suatu perdarahan adalah penyebab-penyebab lain dari suatu TIA. Banyak orang-orang merujuk suatu TIA sebagai suatu "mini-stroke." Beberapa TIA-TIA berkembang secara perlahan, dimana yang lainlain berkembang secara cepat. Secara definisi, semua TIA-TIA hilang dalam 24 jam. Stroke-stroke yang memakan waktu lebih lama untuk hilang daripada TIA-TIA, dan dengan stroke-stroke, fungsi yang sepenuhnya mungkin tidak akan kembali dan mencerminkan suatu persoalan yang lebih permanen dan serius. Walaupun kebanyakan TIATIA seringkali berlangsung hanya beberapa menit, semua TIA-TIA harus dievaluasi dengan urgensi yang sama seperti suatu stroke dalam suatu usaha untuk mencegah kekambuhan-kekambuhan dan atau stroke-stroke. TIA-TIA dapat terjadi sekali, berkali-kali, atau mendahului suatu stroke permanen. Suatu serangan transient ischemic

harus dipertimbangkan sebagai suatu keadaan darurat karena tidak ada garansi bahwa situasinya akan hilang dan fungsi akan kembali. Suatu TIA dari suatu bekuan pada mata dapat menyebabkan kehilangan penglihatan yang sementara (amaurosis fugax), yang mana seringkali digambarkan sebagai sensasi dari suatu gorden atau tabir yang turun kebawah. Suatu TIA yang melibatkan arteri karotid (pembuluh darah yang paling besar yang mensuplai otak) dapat menghasilkan persoalan-persoalan dengan gerakan atau sensasi pada satu sisi dari tubuh, yang adalah sisi berlawanan pada halangan yang sesungguhnya. Seoang pasien yang terpengaruh mungkin mengalami kelumpuhan tangan, kaki, dan muka, semuanya pada satu sisi. Penglihatan double, kepeningan (vertigo), dan kehilangan kemampuan berbicara, mengerti, dan keseimbangan dapat juga sebagai gejala-gejala tergantung pada bagian mana dari otak yang kekurangan suplai darah.

stroke adalah kehilangan kemandirian yang terjadi pada 30% dari orang-orang yang selamat. Apa yang sebelumnya adalah gaya hidup yang mandiri dan menyenangkan mungkin hilang kebanyakan dari kwalitasnya setelah suatu stroke dan anggota-anggota keluarga lain akan menemukan diri mereka dalam suatu peran baru sebagai pemberipemberi perawatan.

Gejala-Gejala Stroke
Ketika sel-sel otak dicabut atau dirampas oksigennya, mereka berhenti melakukan tugas-tugas biasa mereka. Gejala-gejala yang mengikuti suatu stroke tergantung pada area otak yang telah dipengaruhi dan jumlah kerusakan jaringan otak. Stroke-stroke kecil mungkin tidak menyebabkan gejala-gejala apa saja, namun tetap dapat merusak jaringan otak. Stroke-stroke ini yang tidak menyebabkan gejala-gejala dirujuk sebagai silent strokes. Menurut the U.S. National Institute of Neurological Disorders and Stroke (NINDS), ini adalah lima tandatanda utama dari stroke: 1. Kematian rasa (kekebasan) atau kelemahan-kelemahan yang mendadak dari muka, tangan atau kaki, terutama pada satu sisi dari tubuh. Kehilangan dari gerakan sukarela (voluntary movement) dan/atau sensasi mungkin adalah sepenuhnya atau sebagian. Mungkin juga

Dampak Dari StrokeStroke


Di Amerika, stroke adalah penyebab ketiga paling besar dari kematian (dibelakangpenyakit jantung dan segala bentuk-bentuk dari kanker). Biaya dari stroke-stroke bukan hanya diukur dari milyaran dolar yang hilang dalam kerja, opname di rumah sakit, dan perawatan dari orang-orang yang selamat di rumahrumah perawatan. Harga atau dampak yang utama dari suatu

ada suatu sensasi kegelian (kesemutan) yang berkaitan pada area yang terpengaruh. 2. Kebingungan atau kesulitan berbicara atau mengerti yang mendadak. Adakalanya kelemahan pada otot-otot muka dapat menyebabkan pengeluaran air liur. 3. Kesulitan melihat yang mendadak pada satu atau kedua mata 4. Kesulitan berjalan, kepeningan, kehilangan keseimbangan atau koordinasi yang mendadak 5. Sakit kepala yang parah yang mendadak dengan penyebab yang tidak diketahui

Orang yang terpengaruh harus berbaring rata untuk mempromosikan suatu aliran darah yang optimal ke otak.

Jika keadaan mengantuk, tidak merespon, atau mual hadir, orang itu harus diletakkan pada posisi pertolongan pada sisi mereka untuk mencegah tercekik jika muntah terjadi. Walaupun aspirin memainkan suatu peran utama dalam pencegahan stroke (lihat dibawah), sekali gejala-gejala dari suatu stroke mulai, adalah umumnya direkomendasi bahwa tambahan aspirin jangan diberikan hingga pasien menerima perhatian medis. Jika stroke adalah tipe dari perdarahan, aspirin dapat secara teori membuat persoalan-persoalan lebih buruk.

Yang Dilakukan Jika Anda Curiga Anda Atau Seseorang Sedang Mendapat Stroke
Jika apa saja dari gejala-gejala yang disebutkan diatas tiba-tiba timbul, perhatian medis keadaan darurat harus segera dicari. Oleh karenanya, aksi pertama harus adalah memanggil 911 (atau nomor apa saja yang mengaktifkan respon medis keadaan darurat di area anda). Dokter keluarga dan/atau ahli syaraf (neurologist) juga harus dihubungi. Bagaimanapun, prioritas utama memastikan bahwa mobil ambulan tiba sesegera mungkin.

Cincinnati Prehospital Stroke Scale (CPSS)

Menurut suatu studi oleh University of North Carolina, tiga perintahperintah mungkin digunakan untuk menilai apakah seseorang mungkin mengalami suatu stroke. Orangorang awam dapat memerintahkan seorang korban stroke yang berpotensi untuk:

1. Senyum 2. Mengangkat kedua tangan 3. Mengucapkan suatu kalimat sederhana Tiga perintah-perintah, dikenal sebagai Cincinnati Prehospital Stroke Scale (CPSS), digunakan oleh ahliahli kesehatan sebagai suatu langkah pertama yang sederhana dalam proses penilaian untuk tandatanda dari stroke. Jika seseorang mempunyai kesulitan dengan salah satu dari perintah-perintah sederhana ini, pelayanan-pelayanan darurat (911) harus segera dipanggil dengan suatu penjelasan situasi, memberitahukan bahwa anda mencurigai orang itu sedang mendapat suatu stroke.

membantu dalam diagnosis dan manajemen dari pasien-pasien stroke. Hanya karena seseorang telah tidak jelas bicaranya atau kelemahan pada satu sisi tubuh tidak harus menandakan kejadian dari suatu stroke. Ada banyak kemungkinankemungkinan lain yang bertanggung jawab untuk gejala-gejala ini. Kondisi-kondisi lain yang dapat meniru suatu stroke termasuk:

tumor-tumor otak, suatu bisul otak (suatu koleksi dari nanah didalam otak yang disebabkan oleh bakteri atau suatu jamur),

sakit kepala migraine, perdarahan di otak secara spontan atau dari trauma, meningitis atau encephalitis, suatu overdosis dari obat-obat tertentu, atau suatu ketidakseimbangan dari sodium, calcium, atau glucose didalam tubuh dapat juga menyebabkan perubahanperubahan dalam sistim syaraf yang dapat meniru suatu stroke.

Mendiagnosis Stroke

Sebuah stroke adalah suatu keadaan darurat medis. Siapa saja yang dicurigai mendapat suatu stroke harus dibawa ke suatu fasilitas medis segera untuk evaluasi dan perawatan. Pada awalnya, dokter mengambil suatu sejarah medis dari pasien jika ia sadar atau keluarga lain dengan pasien jika mereka tersedia, dan melaksanakan suatu pengujian fisik. Jika seseorang telah sedang ditangani oleh seorang dokter tertentu, adalah ideal untuk dokter itu berpartisipasi dalam penilaian. Pengetahuan sebelumnya dari pasien dapat memperbaiki keakuratan dari evaluasi. Seorang ahli syaraf, seorang dokter yang spesialisasi pada kelainan-kelainan dari sistim syaraf dan penyakitpenyakit otak, akan seringkali

Pada evaluasi stroke akut, banyak hal-hal akan terjadi pada saat yang bersamaan. Ketika dokter sedang mengambil sejarah dan melaksanakan pengujian fisik, stafstaf perawat akan mulai memonitor tanda-tanda vital dari pasien, mendapatkan tes-tes darah, dan

melakukan suatu electrocardiogram (EKG atau ECG). Bagian dari pengujian fisik yang telah menjadi standar adalah penggunaan suatu skala stroke. The American Heart Association telah mempublikasikan suatu petunjuk pada pengujian dari sistim syaraf untuk membantu orang-orang penyedia perawatan menentukan keparahan dari suatu stroke dan apakah intervensi yang agresif mungkin diberikan. Ada suatu kerangka waktu yang sempit untuk intervensi dalam suatu stroke akut dengan obat-obat untuk membalikan kehilangan dari suplai darah pada bagian dari otak (silahkan lihat TPA dibawah). Pasien perlu dievaluasi dan distabilkan secara tepat sebelum obat-obat penghancur bekuan atau gumpalan dapat digunakan secara potensial. Computerized tomography: Dalam rangka untuk membantu menentukan penyebab dari suatu stroke yang dicurigai, suatu tes xray khusus yang disebut suatu CT scan dari otak seringkali dilaksanakan. Suatu CT scan digunakan untuk mencari perdarahan atau massa didalam otak, suatu situasi yang sangat berbeda daripada stroke yang juga dirawat secara berbeda. MRI scan: Magnetic resonance imaging (MRI) menggunakan gelombang-gelombang magnet daripada x-rays untuk mencitrakan (image) otak. Gambar-gambar (images) MRI adalah jauh lebih detil daripada yang dari CT, namun ini bukanlah suatu tes baris pertama dalam stroke. Dimana suatu CT scan mungkin diselesaikan dalam waktu

beberapa menit, suatu MRI mungkin memakan waktu lebih dari satu jam untuk diselesaikan. Suatu MRI mungkin dilaksanakan kemudian didalam perjalanan perawatan pasien jika detil-detil yang lebih halus diperlukan untuk membuat keputusan medis yang lebih jauh. Orang-orang dengan alat-alat medis tertentu (contohnya, pemacu jantung) atau metal (logam) lain didalam tubuhnya, tidak dapat dipaparkan pada medan magnet yang kuat dari suatu MRI. Metode-metode lain dari teknologi MRI: Suatu MRI scan dapat juga digunakan untuk secara khusus melihat pembuluh-pembuluh darah secara non-invasif (tanpa menggunakan tabung-tabung atau suntikan-suntikan), suatu prosedur yang disebut suatu MRA (magnetic resonance angiogram). Metode MRI lain yang disebut diffusion weighted imaging (DWI) sedang ditawarkan pada beberapa pusatpusat medis. Teknik ini dapat mendeteksi area kelainan beberapa menit setelah aliran darah ke suatu bagian dari otak telah berhenti, sedangkan suatu MRI konvensional mungkin tidak mendeteksi suatu stroke hingga sampai enam jam setelah ia telah mulai, dan suatu CT scan adakalanya tidak dapat mendeteksinya sampai ia berumur 12 sampai 24 jam. Sekali lagi, ini adalah bukan tes garis pertama dalam mengevaluasi seorang pasien stroke, ketika waktu adalah sangat penting. Computerized tomography dengan angiography: Menggunakan dye yang disuntikan kedalam suatu vena di tangan,

gambar-gambar dari pembuluhpembukuh darah didalam otak dapat memberikan informasi tentang aneurysms atau arteriovenous malformations. Begitu juga, kelainan-kelainan lain dari aliran darah otak mungkin dievaluasi. Dengan peningkatan teknologi yang canggih, CT angiography telah menggantikan angiogram-angiogram konvensional. Angiogram Konvensional: Suatu angiogram adalah tes lain yang adakalanya digunakan untuk melihat pembuluh-pembuluh darah. Suatu tabung kateter yang panjang dimasukkan kedalam suatu arteri (biasanya di area pangkal paha) dan dye disuntikan ketika x-rays secara simultan diambil. Dimana suatu angiogram memberikan beberapa dari gambar-gambar yang paling detil dari anatomi pembuluh darah, ia juga adalah suatu prosedur invasif dan digunakan hanya ketika diperlukan secara mutlak. Contohnya, suatu angiogram dilakukan setelah suatu hemorrhage ketika sumber perdarahan yang tepat perlu diidentifikasi. Ia juga adakalanya dilaksanakan untuk secara akurat mengevaluasi kondisi dari suatu arteri karotid ketika operasi untuk membuka halangan pembuluh darah itu direnungkan. Carotid Doppler ultrasound: Suatu carotid Doppler ultrasound adalah suatu metode non-invasif yang menggunakan gelombanggelombang suara untuk menyaring/melihat penyempitanpenyempitan dan pengurangan aliran darah pada arteri karotid (arteri utama pada leher yang mensuplai darah ke otak).

Tes-Tes Jantung: Tes-tes tertentu untuk mengevaluasi fungsi jantung seringkali dilaksanakan pada pasienpasien stroke untk mencari sumber dari suatu embolism. Suatu echocardiogram adalah suatu tes gelombang suara yang dilakukan dengan meletakkan alat microphone pada dada atau menuruni kerongkongan (transesophageal echocardiogram) dalam rangka untuk melihat kamar-kamar jantung. Suatu monitor Holter adalah serupa dengan suatu electrocardiogram (EKG) reguler, namun penempelpenempel electrode tetap pada dada untuk 24 jam atau lebih lama dalam rangka untuk mengidentifikasi suatu irama jantung yang salah/cacat. Tes-Tes Darah: Tes-tes darah seperti suatu angka pengendapan (sedimentation rate) dan C-reactive protein dilakukan untuk mencari tanda-tanda dari peradangan yang dapat menyarankan arteri-arteri yang meradang. Protein-protein darah tertentu yang dapat meningkatkan kesempatan stroke dengan menebalkan atau mengentalkan darah diukur. Tes-tes ini dilaksanakan untuk mengidentifikasi penyebabpenyebab stroke yang dapat dirawat atau untuk membantu mencegah luka yang lebih jauh. Tes-tes penyaringan darah yang mencari infeksi yang potensial, anemia, fungsi ginjal, dan kelainan-kelainan elektrolit mungkin juga dipertimbangkan.

Mendiagnosis Stroke

Sebuah stroke adalah suatu keadaan darurat medis. Siapa saja yang dicurigai mendapat suatu stroke harus dibawa ke suatu fasilitas medis segera untuk evaluasi dan perawatan. Pada awalnya, dokter mengambil suatu sejarah medis dari pasien jika ia sadar atau keluarga lain dengan pasien jika mereka tersedia, dan melaksanakan suatu pengujian fisik. Jika seseorang telah sedang ditangani oleh seorang dokter tertentu, adalah ideal untuk dokter itu berpartisipasi dalam penilaian. Pengetahuan sebelumnya dari pasien dapat memperbaiki keakuratan dari evaluasi. Seorang ahli syaraf, seorang dokter yang spesialisasi pada kelainan-kelainan dari sistim syaraf dan penyakitpenyakit otak, akan seringkali membantu dalam diagnosis dan manajemen dari pasien-pasien stroke. Hanya karena seseorang telah tidak jelas bicaranya atau kelemahan pada satu sisi tubuh tidak harus menandakan kejadian dari suatu stroke. Ada banyak kemungkinankemungkinan lain yang bertanggung jawab untuk gejala-gejala ini. Kondisi-kondisi lain yang dapat meniru suatu stroke termasuk:

suatu overdosis dari obat-obat tertentu, atau suatu ketidakseimbangan dari sodium, calcium, atau glucose didalam tubuh dapat juga menyebabkan perubahanperubahan dalam sistim syaraf yang dapat meniru suatu stroke.

tumor-tumor otak, suatu bisul otak (suatu koleksi dari nanah didalam otak yang disebabkan oleh bakteri atau suatu jamur), sakit kepala migraine, perdarahan di otak secara spontan atau dari trauma, meningitis atau encephalitis,

Pada evaluasi stroke akut, banyak hal-hal akan terjadi pada saat yang bersamaan. Ketika dokter sedang mengambil sejarah dan melaksanakan pengujian fisik, stafstaf perawat akan mulai memonitor tanda-tanda vital dari pasien, mendapatkan tes-tes darah, dan melakukan suatu electrocardiogram (EKG atau ECG). Bagian dari pengujian fisik yang telah menjadi standar adalah penggunaan suatu skala stroke. The American Heart Association telah mempublikasikan suatu petunjuk pada pengujian dari sistim syaraf untuk membantu orang-orang penyedia perawatan menentukan keparahan dari suatu stroke dan apakah intervensi yang agresif mungkin diberikan. Ada suatu kerangka waktu yang sempit untuk intervensi dalam suatu stroke akut dengan obat-obat untuk membalikan kehilangan dari suplai darah pada bagian dari otak (silahkan lihat TPA dibawah). Pasien perlu dievaluasi dan distabilkan secara tepat sebelum obat-obat penghancur bekuan atau gumpalan dapat digunakan secara potensial. Computerized tomography: Dalam rangka untuk membantu

menentukan penyebab dari suatu stroke yang dicurigai, suatu tes xray khusus yang disebut suatu CT scan dari otak seringkali dilaksanakan. Suatu CT scan digunakan untuk mencari perdarahan atau massa didalam otak, suatu situasi yang sangat berbeda daripada stroke yang juga dirawat secara berbeda. MRI scan: Magnetic resonance imaging (MRI) menggunakan gelombang-gelombang magnet daripada x-rays untuk mencitrakan (image) otak. Gambar-gambar (images) MRI adalah jauh lebih detil daripada yang dari CT, namun ini bukanlah suatu tes baris pertama dalam stroke. Dimana suatu CT scan mungkin diselesaikan dalam waktu beberapa menit, suatu MRI mungkin memakan waktu lebih dari satu jam untuk diselesaikan. Suatu MRI mungkin dilaksanakan kemudian didalam perjalanan perawatan pasien jika detil-detil yang lebih halus diperlukan untuk membuat keputusan medis yang lebih jauh. Orang-orang dengan alat-alat medis tertentu (contohnya, pemacu jantung) atau metal (logam) lain didalam tubuhnya, tidak dapat dipaparkan pada medan magnet yang kuat dari suatu MRI. Metode-metode lain dari teknologi MRI: Suatu MRI scan dapat juga digunakan untuk secara khusus melihat pembuluh-pembuluh darah secara non-invasif (tanpa menggunakan tabung-tabung atau suntikan-suntikan), suatu prosedur yang disebut suatu MRA (magnetic resonance angiogram). Metode MRI lain yang disebut diffusion weighted imaging (DWI) sedang

ditawarkan pada beberapa pusatpusat medis. Teknik ini dapat mendeteksi area kelainan beberapa menit setelah aliran darah ke suatu bagian dari otak telah berhenti, sedangkan suatu MRI konvensional mungkin tidak mendeteksi suatu stroke hingga sampai enam jam setelah ia telah mulai, dan suatu CT scan adakalanya tidak dapat mendeteksinya sampai ia berumur 12 sampai 24 jam. Sekali lagi, ini adalah bukan tes garis pertama dalam mengevaluasi seorang pasien stroke, ketika waktu adalah sangat penting. Computerized tomography dengan angiography: Menggunakan dye yang disuntikan kedalam suatu vena di tangan, gambar-gambar dari pembuluhpembukuh darah didalam otak dapat memberikan informasi tentang aneurysms atau arteriovenous malformations. Begitu juga, kelainan-kelainan lain dari aliran darah otak mungkin dievaluasi. Dengan peningkatan teknologi yang canggih, CT angiography telah menggantikan angiogram-angiogram konvensional. Angiogram Konvensional: Suatu angiogram adalah tes lain yang adakalanya digunakan untuk melihat pembuluh-pembuluh darah. Suatu tabung kateter yang panjang dimasukkan kedalam suatu arteri (biasanya di area pangkal paha) dan dye disuntikan ketika x-rays secara simultan diambil. Dimana suatu angiogram memberikan beberapa dari gambar-gambar yang paling detil dari anatomi pembuluh darah, ia juga adalah suatu prosedur invasif dan digunakan hanya ketika

diperlukan secara mutlak. Contohnya, suatu angiogram dilakukan setelah suatu hemorrhage ketika sumber perdarahan yang tepat perlu diidentifikasi. Ia juga adakalanya dilaksanakan untuk secara akurat mengevaluasi kondisi dari suatu arteri karotid ketika operasi untuk membuka halangan pembuluh darah itu direnungkan. Carotid Doppler ultrasound: Suatu carotid Doppler ultrasound adalah suatu metode non-invasif yang menggunakan gelombanggelombang suara untuk menyaring/melihat penyempitanpenyempitan dan pengurangan aliran darah pada arteri karotid (arteri utama pada leher yang mensuplai darah ke otak). Tes-Tes Jantung: Tes-tes tertentu untuk mengevaluasi fungsi jantung seringkali dilaksanakan pada pasienpasien stroke untk mencari sumber dari suatu embolism. Suatu echocardiogram adalah suatu tes gelombang suara yang dilakukan dengan meletakkan alat microphone pada dada atau menuruni kerongkongan (transesophageal echocardiogram) dalam rangka untuk melihat kamar-kamar jantung. Suatu monitor Holter adalah serupa dengan suatu electrocardiogram (EKG) reguler, namun penempelpenempel electrode tetap pada dada untuk 24 jam atau lebih lama dalam rangka untuk mengidentifikasi suatu irama jantung yang salah/cacat. Tes-Tes Darah: Tes-tes darah seperti suatu angka pengendapan (sedimentation rate) dan C-reactive protein dilakukan untuk mencari tanda-tanda dari peradangan yang

dapat menyarankan arteri-arteri yang meradang. Protein-protein darah tertentu yang dapat meningkatkan kesempatan stroke dengan menebalkan atau mengentalkan darah diukur. Tes-tes ini dilaksanakan untuk mengidentifikasi penyebabpenyebab stroke yang dapat dirawat atau untuk membantu mencegah luka yang lebih jauh. Tes-tes penyaringan darah yang mencari infeksi yang potensial, anemia, fungsi ginjal, dan kelainan-kelainan elektrolit mungkin juga dipertimbangkan.

Yang Dapat Diperbuat Untuk Mencegah Suatu Stroke


Pengurangan Faktor Risiko

Tekanan Darah Tinggi: Kemungkinan menderita suatu stroke dapat dengan jelas dikurangi dengan mengontrol faktor-faktor risiko. Faktor risiko yang paling penting untuk stroke adalah tekanan darah tinggi. Jika tekanan darah seseorang adalah terlalu tinggi secara gigih, secara kasar lebih besar dari 130/85, risiko dari suatu stroke meningkat dalam proporsi ke derajat dimana tekanan darah terangkat. Mengontrol tekanan darah dalam batasan normal mengurangi kesempatankesempatan dari suatu stroke. Merokok: Faktor risiko penting lain adalah rokok atau penggunaan tembakau lain. Rokok-rokok menyebabkan arteri-arteri karotid mengembagkan atherosclerosis yang berat, yang dapat menjurus pada

penutupan mereka dan menghalangi aliran darah ke otak. Atherosclerosis pada umumnya, termasuk keterlibatan dari arteri-arteri yang mensuplai darah ke jantung, dipercepat oleh merokok. Jadi, ketika seorang individu merokok, pertanyaan utama menjadi - yang mana akan terjadi pertama; suatu stroke, serangan jantung, atau kanker paru? Diabetes: Faktor risiko lain untuk mengembangkan suatu stroke adalah diabetes mellitus. Diabetes menyebabkan pembuluh-pembuluh kecil untuk menutup secara prematur. Ketika pembuluhpembuluh darah ini tertutup diotak, stroke-stroke kecil (lacunar) mungkin terjadi. Kontrol gula darah yang baik adalah penting dalam mengurangi risiko stroke pada pasien-pasien diabetic. Suatu tingkat kolesterol darah yang naik adalah juga suatu faktor risiko untuk suatu stroke disebabkan oleh akhirnya halangan dari pembuluh-pembuluh darah (atherosclerosis). Suatu diet yang sehat dan obat-obat dapat membantu membuat normal suatu tingkat kolesterol darah yang naik. Pengencer Darah/Warfarin: Suatu denyutan jantung yang tidak teratur (terutama atrial fibrillation) dihubungkan dengan suatu risiko yang meningkat dari suatu embolic stroke, dimana bekuan darah berjalan dari jantung, melalui aliran darah, dan kedalam otak. Warfarin (Coumadin) adalah suatu "pengencer" darah yang mencegah darah membeku/menggumpal. Obat ini seringkali digunakan pada pasienpasien dengan atrial fibrillation

untuk mengurangi risiko ini. Warfarin juga adakalanya digunakan untuk mencegah kekambuhan dari suatu stroke pada situasi-situasi lain, seperti dengan kondisi-kondisi jantung lain yang tertentu dan kondisi-kondisi dimana darah mempunyai suatu tendensi untuk membeku dengan sendirinya (hypercoagulable states). Pasienpasien yang mengkonsumsi warfarin perlu untuk mendapatkan checkcheck darah secara periodik untuk memastikan bahwa dosis mereka sekarang menghasilkan efek yang diinginkan. Pasien-pasien pada warfarin juga perlu untuk mengetahui bahwa mereka berada pada risiko yang meningkat untuk perdarahan, secara eksternal atau internal. Aspirin dan Terapi Antiplatelet Lain: Banyak pasien-pasien stroke yang tidak memerlukan warfarin dapat menggunakan kelompok dari obat-obat yang disebut obat-obat "antiplatelet" untuk mengurangi risiko mereka menderita stroke lainnya. Obat-obat ini mengurangi kecenderungan dari darah untuk membeku (clog) didalam arteriarteri. Sebagai suatu efek sampingan, pasien-pasien pada obat-obat ini biasanya mempunyai suatu kemungkinan perdarahan yang lebih tinggi, namun risiko ini adalah lebih kecil daripada ketika mengkonsumsi suatu anticoagulant seperti warfarin. Yang paling umum diresepkan agent antiplatelet pilihan pertama untuk mencegah suatu kekambuhan stroke adalah aspirin. Jika pasien mempunyai suatu rekasi yang kurang baik terhadap aspirin atau mempunyai suatu stroke meskipun berada pada aspirin,

preparat-preparat antiplatelet yang lebih baru dapat digunakan [clopidogrel (Plavix), dipyridamole (Persantine)]. Carotid endarterectomy: Pada banyak kasus-kasus, seseorang mungkin menderita suatu TIA atau suatu stroke yang disebabkan oleh penyempitan atau pemborokan/ulceration (luka-luka) dari arteri-arteri karotid (arteri-arteri utama pada leher yang mensuplai darah ke otak). Jika dibiarkan tidak dirawat, pasien-pasien dengan konidsi-kondisi ini mempunyai suatu risiko tinggi mengalami suatu stroke utama di masa depan. Suatu operasi yang membersihkan arteri karotid dan memugar kembali aliran darah yang normal dikenal sebagai suatu carotid endarterectomy. Prosedur ini telah ditunjukkan dengan jelas mengurangi kejadian dari suatu stroke yang berikutnya. Pada pasien-pasien yang mempunyai suatu arteri karotid yang menyempit, namun tidak ada gejalagejala, operasi ini mungkin diindikasikan dalam rangka untuk mencegah kejadian dari suatu stroke pertama.

Masa Depan Untuk Perawatan Stroke


Sekarang ini, studi-studi sedang dilakukan pada obat-obat tambahan yang menghancurkan bekuanbekuan. Obat-obat ini dimasukan kedalam vena-vena (seperti TPA) atau secara langsung kedalam arteri yang tersumbat. Tujuan dari studistudi ini adalah untuk menentukan pasien-pasien stroke yang mana

mungkin mendapat manfaat dari bentuk perawatan yang baru dan agresif ini. Obat-obat baru juga sedang diuji yang membantu memperlambat degenerasi dari sel-sel syaraf yang dicabut atau dirampas oksigennya sewaktu suatu stroke. Obat-obat ini dirujuk sebagai "neuroprotective" agents, suatu contoh darinya adalahsipatrigine. Contoh lain adalah chlormethiazole, yang bekerja dengan memodifikasi ekspresi dari gen-gen didalam otak. (Gen-gen menghasilkan proteinprotein yang menentukan suatu pembentukan individu.) Akhirnya, sel-sel induk (stem cells), yang mempunyai potensi untuk berkembang kedalam suatu keanekaragaman dari organ-organ yang berbeda, sedang digunakan untuk mencoba menggantikan selsel otak yang dirusak oleh suatu stroke sebelumnya. Pada banyak pusat-pusat akademi medis, beberapa dari agent-agent percobaan ini mungkin ditawarkan pada tatacara dari suatu percobaan klinik. Dimana terapi-terapi baru untu perawatan dari pasien-pasien setelah suatu stroke berada pada horison, mereka masih belum sempurna dan mungkin tidak memugar kembali fungsi sepenuhnya pada seorang korban stroke.

Komplikasi-Komplikasi Yang Terjadi Setelah Suatu Stroke

Suatu stroke dapat menjadi memburuk meskipun suatu kedatangan yang dini pada rumah sakit dan perawatan medis yang tepat. Adalah bukan tidak biasa untuk suatu stroke dan suatu serangan jantung terjadi pada saat yang bersamaan atau dalam kedekatannya yang sangat satu sama lain. Sewaktu penyakit akut, menelan mungkin dipengaruhi. Kelemahan yang mempengaruhi lengan, kaki, dan sisi muka dapat juga berdampak pada otot-otot menelan. Suatu stroke yang menyebabkan kemampuan bicara yang tidak jelas nampaknya mempengaruhi pasien pada mekanik-mekanik menelan yang abnormal. Jika sampai makanan atau air liur memasuki trachea sebagai gantinya kerongkongan ketika makan atau menelan, pneumonia atau suatu infeksi paru dapat terjadi. Menelan yang abnormal dapat juga terjadi tidak tergantung dari kemampuan bicara yang tidak jelas. Karena suatu stroke seringkali dapat berakibat pada kelumpuhan, bekuan-bekuan darah dapat berkembang pada suatu vena kaki (deep vein thrombosis). Ini merupakan suatu risiko untuk suatu bekuan yang berjalan keatas ke dan memondok didalam paru-paru suatu situasi yang secara potensial mengancam nyawa (pulmonary embolism). Ada sejumlah cara-cara dimana dokter yang merawat dapat membantu mencegah bekuanbekuan vena kaki ini. Kelumpuhan yang berkepanjangan dapat juga menjurus pada luka-luka atau lecetlecet tekanan (suatu pecahnya kulit,

yang disebut decubitus ulcers), yang dapat dicegah dengan seringkali mereposisi (membalikan) pasien oleh perawat atau penjaga-penjaga lain. Pasien-pasien stroke seringkali mempunyai beberapa persoalan dengan depresi sebagai bagian dari proses kesembuhan, yang perlu dikenali dan dirawat. Prognosis yang mengikuti suatu stroke dihubungkan pada keparahan dari stroke dan berapa banyak dari otak yang telah dirusak. Beberapa pasien-pasien kembali ke suatu kondisi yang mendekati normal dengan kekakuan yang minimal atau kerusakan-kerusakan kemampuan berbicara. Banyak pasien-pasien stroke ditinggalkan dengan persoalan-persoalan yang permanen seperti hemiplegia(kelemahan pada satu sisi tubuh), aphasia (kesulitan atau ketidakmampuan untuk berbicara), atau incontinence (tidak dapat menahan) dari usus besar dan/atau kandung kemih. Suatu jumlah yang signifikan dari orangorang menjadi tidak sadarkan diri dan meninggal setelah suatu stroke utama. Jika suatu stroke adalah secara besar-besaran atau membinasakan pada kemampuan seseorang untuk berpikir atau berfungsi, keluarga ditinggalkan dengan beberapa keputusan-keputusan yang sangat sulit. Pada kasus-kasus ini, adakalanya sebaiknya membatasi intervensi medis yang lebih jauh. Adalah seringkali tepat untuk dokter dan keluarga pasien untuk mendiskusikan dan menerapkan perintah-perintah untuk tidak menyadarkan pasien pada kasus dari

suatu cardiac arrest (berhentinya kerja jantung), karena kwalitas hidup untuk pasien akan begitu buruk. Pada banyak kasus-kasus, keputusan ini dibuat sedikit banyaknya lebih mudah jika pasien telah membuat permintaan semacam ini ketika masih baik.

Stroke menyebabkan darah tidak mampu mencapai bagian tertentu otak yang antara lain dipicu oleh kematian sel otak karena tidak mendapatkan cukup oksigen. 2. Benturan pada kepala Benturan keras ke kepala juga dapat merusak otak. 3. Infeksi dan tumor Infeksi dan tumor pada otak bisa menyebabkan afasia. Kerusakan ini dapat mempengaruhi pemahaman bahasa serta kemampuan membaca dan menulis. Jenis Afasia Berikut adalah jenis afasia: 1. Wernicke Aphasia Wernicke Aphasia juga dikenal sebagai Receptive Aphasia atau Fluent Aphasia atau Sensory Aphasia. Dalam kasus ini, sisi kiri tengah otak (bagian kendali bahasa) mengalami kerusakan sehingga mengarah ke afasia.

Afasia (aphasia) terjadi ketika seseorang tidak dapat berbicara dengan baik dan semestinya yang dipicu oleh kerusakan otak. Kondisi ini rentan membuat penderitanya mengalami depresi dan terisolasi karena tidak bisa mengungkapkan apa yang mereka rasakan. Definisi dan Penyebab Istilah afasia berasal dari kata Yunani yang berarti aphatos atau tidak bisa berkata-kata. Afasia merupakan gangguan bahasa atau komunikasi akibat terjadinya gangguan atau kerusakan otak. Bagian otak yang bertanggung jawab untuk bahasa berada di sisi kiri. Kerusakan mungkin terjadi karena beberapa sebab berikut: 1. Stroke

You might also like