Pengaruh dari Intervensi multifaktorial Kematian yang di alami penderita Diabetes Tipe 2

latar belakang Mengintensifkan intervensi multifaktorial - dengan regulasi glukosa ketat dan penggunaan reninangiotensin system, aspirin, dan agen penurun lipid telah terbukti mengurangi risiko penyakit kardiovaskular fatal antara pasien dengan diabetes mellitus tipe 2 dan mikroalbuminuria. Kami dievaluasi apakah pendekatan ini akan memiliki efek pada tingkat kematian dari setiap penyebab dan akibat kardiovaskular penyebab. Metode Dalam Steno-2 Studi, kami secara acak 160 pasien dengan diabetes tipe 2 dan albuminuria mikro gigih untuk menerima terapi intensif atau terapi konvensional, masa pengobatan rata-rata adalah 7,8 tahun. Pasien kemudian diikuti observasional selama rata-rata 5,5 tahun, sampai dengan 31 Desember 2006. Titik akhir primer pada 13,3 tahun follow-up adalah waktu untuk kematian dari setiap penyebab. Hasil Dua puluh empat pasien dalam kelompok-terapi intensif meninggal, dibandingkan dengan 40 pada kelompok-terapi konvensional (rasio hazard, 0,54, interval kepercayaan 95% [CI], 0,32-0,89, P = 0,02). Terapi intensif dikaitkan dengan rendahnya risiko kematian akibat kardiovaskuler (rasio hazard, 0,43, 95% CI, 0,19-0,94, P = 0,04) dan kejadian kardiovaskular (rasio hazard, 0,41, 95% CI, 0,25-0,67, P <0,001). Satu pasien dalam kelompok-terapi intensif memiliki perkembangan ke stadium akhir penyakit ginjal, dibandingkan dengan enam pasien dalam kelompok terapi konvensional (P = 0,04). Lebih sedikit pasien dalam kelompok-terapi intensif diperlukan photocoagulation retina (risiko relatif, 0,45, 95% CI, 0,230,86, P = 0,02). Beberapa efek samping utama yang dilaporkan. Kesimpulan Pada pasien yang berisiko diabetes tipe 2, intervensi intensif dengan beberapa kombinasi obat dan modifikasi perilaku telah menderita efek menguntungkan sehubungan dengan komplikasi pembuluh darah dan pada tingkat kematian dari setiap penyebab dan akibat kardiovaskuler. (ClinicalTrials.gov nomor, NCT00320008.)