Professional Documents
Culture Documents
Campuran beton yang direncanakan adalah campuran beton mutu f’c 40 MPa yang
akan digunakan untuk konstruksi rigid pavement (dermaga). Dengan contoh benda uji
sebanyak 20 buah benda uji ( silinder ) .
Bahan campuran yang dipakai :
1. F’c = 50 mpa
2. Sr = 5 Mpa (k = 1.64)
3. Slump = 45 mm
4. Semen tipe 1
5. Agregat halus = alamiah (batu tidak dipecah)
6. Agregat kasar = batu pecah
7. Benda uji = silinder
19 - 100
9,6 100 52
4,8 95 7
2,4 87 0
1,2 78 -
0,6 62 -
0,3 25 -
0,15 3 -
Agregat Agregat
halus kasar
Absorbsi 1,2% 2,2%
BJ (sdd) 2,7% 2,72%
Y lepas 1,35 Kg/L 1,42 Kg/L
Kadar air 1,15% 1,25%
5. Tipe Semen
Jenis semen yang digunakan adalah semen tipe I
6. Tipe Aggregat
Jenis aggregat yang digunakan dalam pembuatan beton ini adalah :
- Coarse Aggregate ( Aggregat Kasar ) : batu pecah (crushed)
- Fine Aggregate ( Aggregat Halus) : alamiah (uncrushed)
Tabel 1
Perkiraan Kekuatan Tekan (N/mm2) Beton dengan faktor air semen 0.5 dan jenis semen dan
agregat kasar yang biasa dipakai di Indonesia
Dengan menggunakan tabel diatas dengan data yang telah ditetapkan, maka kekuatan tekan
beton pada 28 hari dengan menggunakan semen Type 1 dan jenis agregat kasar adalah batu
pecah sebesar 37 N/mm2. Kuat tekan tersebut diplotkan kedalam grafik 1 maka akan
didapatkan harga faktor air semen berdasarkan data dari Tabel 2 maka :
Faktor air semen = 0.43
Grafik 1. Hubuangan antara kuat tekan dan factor air semen
Untuk menentukan nilai faktor air bebas maksimum kita dapat menentukaan
berdasarkan SK SNI T-15-1990. SK SNI pada table 3 menentukan faktor air semen untuk
berbagai macam pembetonan dalam lingkungan khusus digunakan untuk konstruksi rigid
pavement (dermaga).
JUMLAH SEMEN MINIMUM NILAI FAKTOR
PER m³ Beton (kg) SEMEN MAKSIMUM
Beton di dalam ruang bangunan :
Keadaan keliling non-korosif 275 0.6
Keadaan keliling korosif disebabkan
325 0.52
oleh kondensasi atau uap korosif
Beton di luar ruang bangunan:
Tidak terlindung dari hujan dan terik
325 0.6
matahari langsung
Terlindung dari hujan dan terik
275 0.6
matahari langsung
Beton yang masuk kedalam tanah:
Mengalami keadaan basah dan kering
325 0.55
yang berganti-ganti
Mendapat pengaruh Sulfat dan alkali
dari tanah
Tabel 2
Persyaratan jumlah semen minimum dan faktor air semen maksimum untuk berbagai
macam pembetonan dalam lingkungan khusus.
Dari tabel diatas dengan menggunakan data yang telah ditetapkan maka:
Jumlah semen minimum beton per m3 = 325 kg
Nilai faktor air semen maksimum = 0.6
Nilai faktor air semen yang diperoleh dari butir 7 lebih kecil dari nilai faktor air semen
maksimum, maka yang dipakai adalah nilai faktor air semen yang terendah = 0.43
Dari Tabel 2.3 (perkiraan kadar air bebas dalam kg/m3 untuk berbagai jenis
dan ukuran agregat serta slump ), dengan data sebagai berikut :
• Slump : 45mm
• Maximum size of agregate : 20 mm
• Type of Aggregate : Coarse : Crushed
Fine : Uncrushed
TABEL 3. Perkiraan Kadar Air Bebas dalam kg/m3 Untuk Berbagai Jenis dan Ukuran
Agregat Serta Slump.
Agregrat halus
= C + {( Ck − Ca ) × ( C 100)}
= 0,00529875 m
3
Perbandingan Berat
Agregat Kasar Agregat Halus Semen Air
152,91 Kg 57,07 Kg 51,62 Kg 23,69 kg
3 2 2 1
Perbandingan volume
Agregat Kasar Agregat Halus Semen Air
0,05622 m3 0,0211 m3 0,034 m3 0,0236 m3
2,5 1 1,5 1
Berat jenis :
– Air = 1 gr/cm3 = 1000 kg/m3
– Semen = 1506 kg/m3
– Agregat halus = 2.7 gr/cm3 = 2.7 x 103 kg/m3
– Agregat kasar = 2.72 gr/cm3 = 2.72 x 103 kg/m3