You are on page 1of 8

GUNUNGAPI

Gunungapi itu adalah tempat keluarnya magma ke permukaan bumi membentuk suatu kerucut raksasa, dibagian atasnya seperti terpancung dan bila didatangi ke puncak biasanya terdapat sesuatu yang berbentuk kubah atau bukit atau sebuah lubang besar yang disebut kawah dan kadang-kadang kawah itu terisi air membentuk suatu danau. Magma itu adalah suatu cairan pijar terdapat didalam lapisan kulit bumi dengan suhu yang tinggi (lebih dari 10000C), mempunyai sifat fisika dan kimia tertentu yang terdiri dari unsur-unsur pembentuk batuan, bila mengalir ke permukaan disebut lava dan bila sudah membeku disebut batuan beku.

Secara penampang bagian dalam gunungapi terdiri dari kantong magma dan magma yang menerobos lapisan batuan dasar serta batuan gunungapi yang berlapis sebagai hasil endapan selama aktivitasnya

Gunungapi muncul pada jalur-jalur gunungapi yaitu : 1. Terbentuk di daerah punggungan tengah samudera tempat

berpisahnya/mekarnya lempeng kulit bumi yang pecah saling menjauhi antara lempeng yang satu dengan lainnya, terdorong oleh naiknya cairan magma ke permukaan bumi membentuk gunung berapi (di Islandia). 2. Terbentuk pada pertumbukan antara lempeng benua dengan lempeng samudera dan lempeng samudera dengan lempeng samudera. Di Indonesia

terbentuk sebagaian besar terjadi kerena pertumbukan antara lempeng benua dengan lempeng samudera. 3. Terbentuk pada titik panas tempat keluarnya magma ke permukaan (di benua maupun samudera)

Penampang lapisan kulit bumi, 1. Lokasi mekarnya kerak bumi, 2. Gunungapi akibat tumbukan lempeng benua dan samudera, 3. Titik panas tempat keluarnya magma. Bentuk dari suatu gunungapi itu bermacam-macam yaitu : 1. Bentuk kerucut

Tersusun dari batuan hasil letusan gunungapi yang menumpuk dan sumber letusan biasanya tidak berpindah (tetap). 2. Bentuk Kubah

Tersusun dari batuan aliran lava yang menumpuk, karena masih agak cair bentuknya menyerupai kubah. 3. Bentuk campuran (stratovulkano)

Tersusun dari batuan hasil letusan dengan tipe letusan berubah-ubah sehingga dapat menghasilkan susunan yang berlapis-lapis dari beberapa jenis batuan, sehingga membentuk suatu kerucut besar (raksasa), terkadang bentuknya tidak beraturan, karena letusan terjadi sudah beberapa ratus kali. 4. Bentuk perisai

Tersusun dari batuan aliran lava yang pada saat diendapkan masih cair, sehingga tidak sempat membentuk suatu kerucut yang tinggi (curam), bentuknya akan berlereng landai, dan susunannya terdiri dari batuan yang bersifat basaltik. contoh bentuk gunungapi ini terdapat di kepulauan Hawai. 5. Bentuk maar

Adalah bentuk dari kawah yang dihasilkan oleh suatu letusan yang kuat akibat letusan freatik, yaitu letusan yang disebabkan oleh uap dan gas vulkanik yang terbentuk karena adanya persentuhan magma yang sedang menembus

lapisan batuan dengan air tanah, sehingga terjadilah suatu letusan dari uap dan gas tadi yang cukup kuat membentuk suatu lubang kawah. Contoh bentuk maar ini antara lain terdapat di sekitar G. Lamongan di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. 6. Kaldera

Adalah bentuk kawah yang sangat besar, terjadi akibat letusan yang sangat besar, biasanya dengan volume hasil letusan sangat besar, sehingga saat letusan atau setelah letusan terjadi suatu penurunan dari bagian tubuh gunungapi (bagian puncak) dan amblas membentuk suatu lubang raksasa, dengan diameter lebih dari 2 km bahkan dapat mencapai puluhan km. Contoh kaldera diantaranya di G. Karakatau, G. Bromo, G. Batur di Bali. Material yang dihasilkan Gunungapi a. Lava adalah cairan larutan silika pijar yang mengalir keluar dari dalam bumi melalui kawah gunungapi atau melalui celah (patahan) yang kemudian membeku menjadi batuan yang bentuknya bermacam-macam. Bila cairan tersebut encer akan meleleh jauh dari sumbernya membentuk aliran seperti sungai melalui lembah dan membeku menjadi batuan seperti: lava ropi atau lava blok. Umumnya di Indonesia membentuk lava blok. Bila agak kental, akan mengalir tidak jauh dari sumbernya membentuk kubah lava dan pada bagian pinggirnya membeku membentuk blok-blok lava tetapi suhunya masih tinggi, bila posisinya tidak stabil akan mengalir membentuk awan panas guguran dari lava. b. Awan panas (Nue ardentes/aliran piroklastik), terdiri dari batuan yang pijar bersuhu tinggi (>6000C), awan panas ini dapat dihasilkan langsung dari letusan gunungapi atau akibat gugurnya lava yang masih panas mengalir melalui lembah sungai. Awan panas ini mengalir bergulung-gulung seperti

awan padahal didalamnya batuan pijar dan material vulkanik yang padat bercampur gas yang suhunya tinggi. c. Abu/pasir vulkanik atau jatuhan piroklastik adalah bahan material vulkanik jatuhan yang disemburkan keudara saat terjadi suatu letusan, terdiri dari batuan berukuran besar sampai berukuran halus, yang berukuran besar (bongkah - kerikil) biasanya jatuh disekitar kawah sampai radius 57 km dari kawah, dan yang berukuran halus dapat jatuh pada jarak mencapai ratusan km bahkan ribuan km, dari kawah karena dapat terpengaruh oleh adanya hembusan angin. Sebagai contoh letusan G. Krakatau 1883 dapat mengitari bumi berhari-hari, juga letusan G. Galunggung 1982 dapat mencapai Australia. d. Gas vulkanik adalah gas-gas yang dikeluarkan saat terjadi letusan gunungapi, umumnya dikeluarkan saat terjadi letusan freatik, contoh gas vulkanik adalah gas Carbon monooksida (CO), Carbon dioksida (CO2), Gas hidrogen sulfida (H2S), gas sulfur dioksida (SO2), gas nitrogen (N2, NO2), dan lain-lain. e. Hujan lumpur terjadi bila di kawah terdapat danau, maka bila terjadi suatu letusan dapat menghasilkan hujan lumpur. f. Lahar letusan terjadi pada gunungapi yang mempunyai danau kawah seperti di G. Kelut, saat letusan tahun 1966, banyak korban di daerah Blitar karena adanya lahar letusan yang bersuhu diatas 100 C melanda daerah tersebut. g. Aliran lahar terjadi pada suatu gunungapi yang baru meletus sehingga banyak material lepas hasil letusan disekitar puncak terhanyutkan oleh air hujan, sehingga aliran sungai itu terdiri dari larutan material vulkanik mulai dari halus sampai kasar (bongkah) bercampur dengan batuan lama disekitar lembah dan mengalir serta merusak semua tempat yang dilewatinya dan, yang kemudian diendapkan pada daerah lebih landai atau diendapkan di laut.

Karakterstik khusus dari tipe erupsi Klasifikasi erupsi magma dari sistem vulkanik modern umumnya bergantung pada endapan piroklastik yang terbentuk oleh erupsi vulkanik. a. Tipe Hawaiian, strombolian Jenis erupsi tipe ini adalah magma basaltik, yang mana fragmentasinya dikendalikan oleh kandungan magma yang volatile. Erupsi tipe ini umumnya bersifat eksplosif yang sangat lemah, akan tetapi beberapa penulis menduga tidak ada eksplosif sama sekali. Magma tipe hawaii ini memiliki viskositas rendah yang menghasilkan lava yang memancur keluar. Selama keluarnya lava akan membentuk gelembung gas yang besar di sekitar celah erupsinya. Sedangkan pancuran lava yang keluar terbentuk dari welded aglutinates. Lava yang keluar terus menerus mampu menyimpan panas yang cukup untuk membentuk lensa lava atau danau lava. b. Tipe Vulcanian Erupsi tipe ini diawali dengan letusan seperti meriam. Letusan seperti ini menghasilkan uap panas yang keluar berkala. Blok-blok besar dikeluarkan seperti peluru sedang abu yang halus dikeluarkan dengan lemah membentuk awan. Tipe vulkanian ini dapat diasosiasikan dengan tipe hawaiian strombolian, atau subplinian. c. Tipe Plinian Erupsi tipe ini sangat eksplosive dengan awan erupsi sampai puluhan kilometer dan jatuahn tepra yang jangkauannya sangat luas. Arah penyebaran tepra ini sangat bergantung pada arah angin sehingga membentuk yang sangat tidak teratur. Karakteristik dari tipe ini adalah kaya volatile dan magma yang kental. d. Tipe Surtseyan dan erupsi phreatomagmatic Pada dasarnya, tipe ini seperti dengan tipe sebelumnya dengan magma basaltik dan uap air akibat air tanah yang berinteraksi dengan magma. Perbedaan utamanya adalah letak tubuh air eksternal sedang endapan piroklastiknya lebih didominasi oleh juvenile pyroclast.

Daftar Pustaka Nemeth, Karoly and Ulrike Martin, 2007. Practical Volcanology: Lecture Notes to Understanding Volcanic Rock From Field Studies. Budapest: Geological Institute of Hungary. Nemeth, Karoly, 2013. Updates in Volcanology-New Advances in Understanding Volcanic Systems. Croatia: Intech The Institution of Mining and Metalurgy, 1976. Volcanic Process in Ore Genesis. Proceedings of a joint meeting of the Volcanic Studies Group of the Geological Society of London and the Institution of Mining and Metallurgy held in London on 21 and 22 January, 1976. Wohlezt, Kenneth and Grant Hiken, 1992. Volcanology and Geothermal Energy. Oxford: University of California Press.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK GEOLOGI PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI VULKANOLOGI DAN GEOTERMAL TUGAS 1: DASAR VULKANOLOGI

NAMA NIM

: ABD. HAFIDZ : D61110901

MAKASSAR 2013

You might also like