Professional Documents
Culture Documents
Direncanakan suatu dermaga dengan data-data sebagai berikut : q Data Tanah w Data Sondir 15.00 w Tinggi Tanah Daratan + 1.00 q Data-data pasang surut w Muka air terendah (LWS) = w Muka air tertinggi (HWS) = Jadi beda tinggi air pasang surut (t)
m m
-1.00 -0.50 =
m m -0.50
-1.00
0.50 m
Bobot rencana kapal (Gross Tonage) = 27000 ton Berdasarkan bobot rencana tersebut, dari tabel "Specifications of Vessels", diperoleh data sbb: Panjang kapal = ( 27000 20000 ) w 30 m ( 186 ( 30000 20000 ) Lebar kapal = ( 27000 20000 ) w 12.5 m ( 27 ( 30000 20000 ) Draft kapal = ( 27000 20000 ) w 10.9 m ( 11 ( 30000 20000 ) Tinggi kapal = w
177 ) 23 ) 10 )
Untuk dermaga bagi kapal-kapal yang memerlukan kedalaman lebih dari 4,5 m dengan pasang pasang surut terbesar : w 3 m atau lebih, maka elevasinya : ( 0.5 1.5 ) m (dihitung dari HWS) w kurang dari 3 m, maka elevasinya : (1 3) m dihitung dari HWS. Jadi, karena pasang surut terbesar = -0.50 m maka elevasi dermaga = -0.50 + 1.3 = 0.8 m Merencanakan lebar dermaga untuk water depth : w kurang dari 4,5 m adalah 10 m w antara 4,5 - 7,5 m adalah 15 m w lebih dari 7,5 m adalah 20 m Kemiringan lantai dan arah dermaga w Kemiringan lantai dibuat 1% - 1,5% ke arah laut w Arah dermaga diusahakan agar searah dengan angin dominan. Fasilitas lantai dermaga w Bitt Direncanakan jenis kapal antar samudera dengan jarak antar bitt : w Vender
35 m
Data-data lainnya : w Kecepatan arus w Beban angin w Jenis dermaga w Beban lantai rencana : a Beban hidup a Beban Truck a Crane Kap. w w Kecepatan sandar kapal (V) Lokasi Daerah Gempa
= = = = = = = =
0.55 knots = 0.64 mil laut/jam 12 knots bertiup sejajar dengan dermaga Umum (barang dan penumpang) 500.0 16.0 20.0 Kg/m ton ton
0.15 m/det IV
dimana : n = jumlah kapal yang ditambat Loa = panjang kapal Lp = panjang dermaga
0.50 m
177 ) 23 ) 10 )
= = = =
dengan dermaga
#REF! #REF! 25 m
Kapal
#REF! 15 m
Kapal
25 m
GUDANG
GUDANG
#REF!
#REF!
HWS - 0.30
MSL - 1.05
#REF!
#REF!
LWS - 2.40
draft
#REF!
#REF!
1 m
V. PENENTUAN PROFIL TURAP Mencari momen maksimum Momen maks akan terjadi pada titik yang mempunyai geseran = 0. Data-data: Ta = Ea1 = Ea2 = Ea3 = Ea4 =
H = 0 Ea1 +EPa2 + Ea3 + Ea4 + Ea5 + Ea6 + Ea7 - Ta = 0 Pa1 = Pa2 = 10.370 15.555 Pa3 = Pa4 = (q+.b).Ka2.x = 0.5(-1).Ka2.x = 9.22 x 6.76 x
10.370 6.7596875
15.555 x +
+ 9.21775574 9.2177557 x-
x+ 101.237
6.7596875 =
x 0
127.1623859
2.9675976
Untuk menghitung momen maksimum digunakan persamaan dibawah ini Mmax = Ta(b-ya+x) - (Pa1 (1/2.b+x) + Pa2 (1/3.b+x) + Pa3(1/2.x) + Pa4(1/3.x)) Mmax = 656.7929539 t.m (persatuan panjang) Mmax = 65679295.39 kg.cm (persatuan panjang)
Momen maksimum pada papan turap; Mmax = Direncanakan menggunakan baja Bj. 37(Fe. 360) dimana; s = Mmax 656.79295 1600 0.4104956 m 410.4956 cm
wx =
= = =
Memilih Profil Larssen wx = 410.50 cm Maka profil Larssen yang digunakan adalah w= 510.00 cm Dengan : b= 600 mm h= 150 mm t= 9.5 mm s= 10 mm
LARSSEN 600
PERENCANAAN TIANG PANCANG Dalam gambar diberikan pula gaya horisontal yang berasal dari tekanan tanah aktif yang ditimbulkan oleh tanah timbunan di atas dermaga dan gaya reaksi Ra yang telah dihitung sebelumnya. Daya dukung tiang terhadap gaya horisontal yang diijinkan adalah 0.7 ton.
Data Perencanaan :
a = b = C= D= B = Diamter = Panjang = Selimut = 1.25 2.25 4.25 8.00 11.00 m m m m m 0.3 m 15 m 0.5 m 468 Kg/cm 807 Kg/cm
1.2
qc1 qc2
n1 n2
= =
= =
75 31
B. Kedalaman tiang pancang rencana (Dutch Methode) >> Daya dukung ijin satu tiang pancang berdasarkan data Sondir (CPT/Cone Penetration Test) P = (qc*Ap)/3 + (JHL*Ka)/5 = 4928.538 Kg/cm
>>
Daya dukung satu tiang pancang berdasarkan Sondir/CPT adalah 4928.538 Kg/cm Daya dukung satu tiang pancang berdasarkan data SPT/Standart Penetration Test P = (Qu + Qsi)/3 Berdasarkan dari data Sondir Nb = (N1 + N2)/2 Nb1 = Nb2 = Nb = 27.6 31.6 29.6 = 1420.8 qs > untuk pasir qs > untuk lempung 0.2 N 0.5 N
>>
Qu = (40*Nb*Ap)
Kg/cm
>>
Daya dukung Gesek/Friction tiang pancang berdasarkan data SPT Qsi = qs*Asi
kedalaman 0-14 (jenis tanah lempung) qs1 = 0.5N*Asi ; (ket ; 0.5N adalah karena jenis tanah lempung) Asi = keliling penampang tiang pancang*tebal m Asi = 17.76 qs1 = qs*Nb*Asi = 262.848 kN Asi = 2.4 m qs2 = qs*Nb*Asi = 14.208 kN Qsi = qs1+qs2 = 277.056 kN
>>
Daya dukung satu tiang pancang berdasarkan SPT Pu = (Qu +Qsi)/3 = 565.952 kN
C. Kapasitas dukung tiang berdasarkan uji sondir (use: dutch) Kapasitas dukung tiang terhadap beban desak Besarnya perlawan ujung konus Bagian atas ujung tiang (SF1) = 8 Bagian bawah ujung tiang (SF2) = 4 Kedalaman tiang rencana Rp1 Rp2 qc = qc1/n1 = = qc2/n2 = = (Rp1+Rp2)/2 = 6.24 26.03226 = = = 16.13613 Kg/cm 0.09 1.2 m m 14.8 m
x x
0.3 0.3
= =
2.4 1.2
m m
120
Pa
150.4608 kN
Asumsi : tanah dimana tiang pancang adalah tanah non kohesif L/d = 15/0.3 = 50 > 12 termasuk tiang panjang ujung terjepit Ha = 2 My e + 0.55 (Ha)/(.d.kp)
w = 0.09 25 Mmax = 1/2 x w x a = 12.814453 kNm b. Pengangkatan 1 ujung Mmax = 1/2 x w a = 22.78125 kNm Diambil momen terkecil Menentukan Ha Ha = = 2 My e + 0.55 (Ha)/(.d.kp) 4.72 m =
2.25 kN/m
0.225 Iterasi Ha 1 10.26038 3.203182 5.732874 4.285258 4.956496 4.608673 4.779421 4.693271 4.73615 4.714661 4.725394 4.720024 4.722708 4.721366 4.722037 4.721702 4.721869 4.721785 4.721827 4.721806 4.721817 4.721812 4.721814 4.721813 4.721814 4.721813 4.721814 4.721813 10.26038 3.203182 5.732874 4.285258 4.956496 4.608673 4.779421 4.693271 4.73615 4.714661 4.725394 4.720024 4.722708 4.721366 4.722037 4.721702 4.721869 4.721785 4.721827 4.721806 4.721817 4.721812 4.721814 4.721813 4.721814 4.721813 4.721814 4.721813 4.721813
12.81445 kNm
DMENSI TIANG PANCANG Diameter, D = 0.30 m Jarak pusat tiang bor teluar terhadap sisi luar pilecap DATA SUSUNAN TIANG jumlah baris tiang bor, Jumlah tiang bor dalam satu baris, jarak antara tiang bor arah x, Jarak antara tiang bor arah y, DIMENSI SLAB Lebar arah x, Bx = Lebar arah y, By = Tebal kolom, h =
jumlah tiang
m m m
45
Efisiensi kelompok tiang bor (menurut BDM) : Jumlah baris tiang bor, ny = 15 m Jumlah tiang bor dlm. satu baris, nx = 3 m Jarak antara tiang bor : x = 5.25 m Jarak antara tiang bor terkecil : S = 2.00 m Diameter tiang bor, D = 0.30 m
y=
2.00
DMENSI TIANG PANCANG Panjang, adap sisi luar pilecap TA SUSUNAN TIANG ny = nx = x= y= DIMENSI SLAB Tebal, Tebal, Panjang,
tiang
L= a= 15 3 5.25 2.00
m m
hp = ht = Lx =
m m m
VII. PERENCANAAN SUB STRUKTUR DERMAGA (Pondasi Tiang Pancang) A. Perhitungan gaya-gaya / beban rencana Gaya vertikal
- Muatan A - Berat balok - Berat plat lantai - Berat poer - Beban hidup = = = = [ #REF! x #REF! x #REF! x ( #REF! ( #REF! x #REF! x ( #REF! x #REF! x ( #REF! x #REF! x #REF! ) + #REF! ) ] #REF! ) #REF! ) #REF! ) x 2400 = = = #REF! #REF! #REF! #REF! ) S VA - Muatan B - Berat balok - Berat balok fender - Berat poer - Beban hidup - Berat plat = = = = = [ #REF! x #REF! x #REF! x ( #REF! ( #REF! x #REF! x ( #REF! x #REF! x ( #REF! x #REF! x ( #REF! x #REF! x #REF! ) + #REF! ) ] #REF! ) #REF! ) #REF! ) x x 2400 = = 2400 S VB = = #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! ) #REF! ) ( #REF! x x #REF! x 2400 = #REF! #REF! ( #REF! x x #REF! x 2400 = = #REF! #REF!
+ 4 ( #REF! x #REF! x
+ 4 ( #REF! x #REF! x
Q = dimana : Ns Ap JHP As
5 150 kg/cm2)
: Nilai konis.(u/pelabuhan Ns min = : Luas penampang tiang : Jumlah hambatan pelabuhan : Keliling tiang -21 50 )
Ns 4
JHP :
Q = Q = Q =
#REF!
Lk = = = = Imin = = = imin
. .
Lt
2 . 2
#REF!
. Lk
P= . #REF!
2
132586.7
kg
132586.7
#REF!
(Kelangsingan) sk
= = p
2
Lk imin . E Lk 3.14
2 2
= . imin
23965.39171
= =
.
2
#REF!
sd
= = =
.
2
l . .
3.14
n =
3.5
#REF! .
2
kg/cm2
Pk
= = = =
E .
#REF! #REF!
2. Perhitungan gaya horizontal tiang miring 2.1 Akibat reaksi fender E' . R E #REF! . #REF! #REF!
H = H =
#REF!
Reaksi reaksi ini dianggap diteruskan pada dermaga dan menyebar dengan sudut 45 0
Gaya horizintal ini ditinjau pada pinggir fender dan hanya menghasilkan tiang miring yang menerima gaya tersebut. Jadi tiang menerima gaya ( 1 pasang ) = #REF! 3 = #REF!
3 pasang
2.2 Gaya akibat tarikan kapal pada boulder Gaya tarik pada boulder yang terletak pada lantai dermaga P = gaya ini dipikul oleh #REF! 3 = 3 #REF! pasang tiang sehingga tiap pasang menerima gaya : #REF!
2.3 Gaya akibat rotasi (momen torsi) terhadap pusat berat dermaga Ditinjau dermaga sebagai satu kesatuan struktur, dimana gaya akibat tumbukan kapal dianggap menimbulkan torsi (momen torsi) terhadap pusat berat konstruksi dapat dihitung dengan rumus : Hi = H n + Xi S Xi2 H.e
= Gaya horizontal pada tiang = Gaya horizontal akibat reaksi fender = Jumlah pasang tiang miring = Jarak tiang yang ditinjau terhadap pusat berat konstruksi = Jumlah jarak tiang yang ditinjau terhadap pusat berat konstruksi ( 7.5
2 2 2
) +
2 2 2
2 2 2
) + ) + ) +
2 2 2
2 2 2
2 2 2
) + ) + ) +
) + ( 42.5 ) + ( 77.5
2 2 2
) + ) + ) +
2
2 2 2
) + ) + ) +
2 2 2
) + ) + ) +
2 2 2
) + ) + ) +
2 2 2
) + ) + ) +
2 2 2
) + ) + ) +
2 2 2
) + ) + ) +
) ]
2 + + + + + + 156.25 2256.25 6806.25 13806.25 23256.25 35156.25 + + + + + + 306.25 2756.25 7656.25 15006.25 24806.25 37056.25 + + + + + + 506.25 3306.25 8556.25 16256.25 26406.25 39006.25 + + + + + + 756.25 3906.25 9506.25 17556.25 28056.25 41006.25 + + + + + + 1056.25 4556.25 10506.25 18906.25 29756.25 43056.25 + + + + + +
+ + + + + +
Hi = =
212.5
. #REF! . 1324937.5
212.5
#REF!
Akibat beban gempa Pada perhitungan beban akibat gempa diperhitungkan beban-beban yang bekerja adalah sbb : w Berat sendiri konstruksi - Lapisan aus - Plat lantai - Balok memanjang - Balok fender - Balok poer = ## . #REF! . #REF! = ## . #REF! . #REF! = = 8 8 . #REF! . #REF! 0.35 3152 q1 w Beban hidup Beban hidup yang diperhitungkan 50 % q2 = 50% . 20 . 0.3 . = = 9000 kg 9 ton = q1 = = F = k.W = Gaya horizontal akibat gempa = berat sendiri konstruksi dan beban hidup = Koefisien gempa = Koef. Daerah x Koefisien kepentingan = Koef. Daerah wilayah gempa IV = = Koef. Kepentingan = = 0.03 x 1.2 1.2 = 0.036 0.03 (untuk bangunan dermaga klasifikasi A) w k + q2 #REF! #REF! + 9 3000 . #REF! . = ## . . . . . #REF! 2400 #REF! . 2400 2400 = = = = = = = #REF! #REF! #REF! #REF! 25216 #REF! #REF!
B. Perhitungan Penulangan pada tiang pancang Berat tiang q = 0.5 . 0.5 . 2400 = 600 w Kondisi pengangkatan tiang
1/3L
2/3L
1/4L
1/2L
1/4L
Mmax =
Mmax =
q . l2 8
a = #REF!
10.3099
= tan 10.3099
Lmax
= =
#REF! #REF!
#REF!
8 Mmax . = = = ho Mult
= x
#REF! #REF!
1.5
Cu
= 30 = . 50 #REF!
#REF!
2.ko. s'. bk. b Zu = 1 q . Cu2 Mult s'.qu. Zu. ho 0.036 7.975296 x = 0.0417
A-A'
#REF!
Jadi F = =
221.536
Jadi gaya horizontal maksimum yaitu gaya akibat reaksi dari fender jadi beban / gaya maksimum pada tiang miring sbb : V H w P1 = w P2 = V sin q2 + H cos q2 sin ( q1 +q2 ) V sin q2 + H' cos q2 sin ( q1 +q2 ) 0.2 sin 11.3099 = 0.196116 11.3099
q1 = q2 = w sin q1 = sin q2 =
cos q1 = cos q2 = =
cos sin
= =
0.980581 0.384614
H' = =
18/100 10.20397
#REF!
P1 =
#REF!
. #REF!
0.98058079
#REF!
P2 =
#REF!
. #REF!
0.38461 .. ###
#REF!
Sengkang/begel praktis .. PB 71/911 1. Ukuran tidak boleh kurang dari 15 cm. 2. As min = Jadi, As = 3. As maks = 1% 25 6% . cm2 . 50 50 * * x x 45 15 50 50 cm x f batang tulangan memanjang atau 5 8 cm, diambil 12 cm 30 mm 30 cm, diambil 12 cm = 12 = 25 mm
2 150 cm
cm2
tulangan memanjang
f min =
diameter sengkang > 1/4 f tul. memanjang dan minimal f As min sengkang = 1/4 . jarak sengkang = 15 . f 26 = 26 6.5 = mm, digunakan f 390 m atau
8 - 12
DAFTAR ISI