You are on page 1of 4

METODE NUMERIK A.

Pengertian Metode Numerik Metode Numerik merupakan suatu metode penyelesaian suatu masalah dengan memformulasikannya secara matematis (dalam bentuk persamaan matematik) sehingga dapat dipecahkan dengan cara perhitungan (aritmatik). Persamaan matematik, dapat diselasaikan secara analitik jika bentuk persamaan tersebut sederhana. Apabila bentuk persamaannya rumit, misal : persamaan orde 4 atau lebih, maka persamaan tersebut lebih mudah diselesaikan secara numerik. Beberapa masalah matematis yang dapat diselesaikan secara numerik diantaranya: 1. Akar-akar persamaan 2. Persamaan aljabar linear serentak 3. Interpolasi 4. Pencocokan kurva (curve fitting) 5. Persamaan diferensial biasa 6. Persamaan diferensial parsial 7. Integrasi numerik B. Tujuan dan Manfaat Mempelajari Metode Numerik Dengan mempelajari metode numerik kita diharapkan: 1. Mampu menangani sitem persamaan besar, ketidaklinieran, dan geometri yang rumit 2. 3. Mengetahui teori matematika yang mendasari suatu program Mampu merancang program sendiri sesuai permasalahan yang dihadapi pada masalah rekayasa 4. Menangani galat suatu nilai hampiran (aproksimasi) dari masalah rekayasa yang merupakan bagian dari paket program yang bersekala besar 5. Kegunaan metode numerik adalah untuk menyederhanakan matematika yang lebih tinggi menjadi operasi-operasi matematika yang mendasar. C. Tahap-Tahap Memecahkan Masalah Secara Numerik 1. Pendefinisian masalah 2. Pemodelan. Yaitu memformulasi masalah menjadi model persamaan matematis

3. Penyederhanaan persamaan. Persamaan matematis yang dihasilkan dari tahap 2 mungkin terlalu rumit dikarenakan terlalu banyak variabelnya. Sehingga dibutuhkan pengandaian sehingga ada beberapa variabel yang dihilangkan 4. Pemodelan numerik. Setelah model persamaan numerik diperoleh, maka tahap selanjutnya adalah mengubahnya / memformulasikannya secara numerik 5. Pemrograman. Yakni menerjemahkan algoritma ke dalam program komputer menggunakan bahasa pemrogaman komputer 6. Operasional. Program komputer dijalankan dengan data uji coba sebelum dimasukkan data sebenarnya 7. Menginterpretasi hasil data yang diperoleh. Interpretasi meliputi analisis hasil run dan membandingkannya dengan prinsip dasar dan hasil-hasil empirik untuk menaksir kualitas solusi numerik, dan keputusan untuk menjalankan kembali program dengan untuk memperoleh hasil yang lebih baik. D. Algoritma Algoritma merupakan suatu deretan langkah logika yang di perlukan untuk menjalankan suatu perintah penyelesaian. Jenis jenis Algoritma: 1. Divide and Conquer, paradigma untuk membagi suatu permasalahan besar menjadi permasalahan-permasalahan yang lebih kecil. Pembagian masalah ini dilakukan terus menerus sampai ditemukan bagian masalah kecil yang mudah untuk dipecahkan. Singkatnya menyelesaikan keseluruhan masalah dengan membagi masalah besar dan kemudian memecahkanpermasalahanpermasalahan kecil yang terbentuk. 2. Dynamic programming, paradigma pemrograman dinamik akan sesuai jika digunakan pada suatu masalah yang mengandung sub-struktur yang optimal , dan mengandung beberapa bagian permasalahan yang tumpang tindih . Paradigma ini sekilas terlihat mirip dengan paradigma Divide and Conquer, sama-sama mencoba untuk membagi permasalahan menjadi sub permasalahan yang lebih kecil, tapi secara intrinsik ada perbedaan dari karakter permasalahan yang dihadapi 3. Metode serakah. Sebuah algoritma serakah mirip dengan

sebuah Pemrograman dinamik, bedanya jawaban dari submasalah tidak

perlu diketahui dalam setiap tahap; dan menggunakan pilihan "serakah" apa yang dilihat terbaik pada saat itu. E. Perbedaan Metode Numerik dengan Metode Analitik Metode Numerik 1. Solusi yang dihasilkan selalu berbentuk angka dan mendekati solusi sebenarnya. Selusi ini tidak tepat sama dengan solusi sebenarnya, sehingga ada selisih. Selisih ini yang dinamakan galat atau eror 2. Mengguanakan aritmatika atau hitungan dalam proses penyelesaiannya 3. Solusi selalu dapat diperoleh dengan bantuan komputer. Metode Analitik 1. Solusi yang dihasilkan biasanya dalam bentuk fungsi matematik yang selanjutnya bentuk fungsi matematik tersebut dapat dievaluasi untuk menghasilkan nilai dalam bentuk angka dan merupakan solusi yang pasti (sebenarnya) 2. Menggunakan cara aturan aturan kalkulus 3. Tidak selalu mudah memperoleh solusi. Terkadang ada suatu masalah yang tidak dapat diperoleh solusi F. Kesalah (error) Selusi yang diperoleh dari penyelsaian secara numerik, tidak tepat sama dengan solusi sebenarnya, sehingga ada selisih. Selisih ini yang dinamakan kesalahan atau eror. Ada tiga macam kesalahan / eror yakni: 1. Kesalahan bawaan. Yakni kesalahan dari nilai data. Kesalahan ini dapat diperoleh dari kekeliruan dalam menyalin data, salah membaca skala, atau kesalahan karena kurangnya pengertian mengenai hukum-hukum fisik dari data yang diukur. 2. Kesalahan pembulatan. Kesalahan ini terjadi karena tidak diperhitungkannya beberapa angka terakhir dari suatu bilangan. Misal 3,1415926 dibulatkan menjadi 3,14 3. Kesalahan pemotongan. Kesalah ini terjadi karena tidak dilakukannya hitungan sesuai dengan prosedur matematik yang benar. Misal suatu deret tak hingga diganti dengan deret terhingga.

DAFTAR PUSTAKA Triatmodjo, bambang. 2010. Metode Numerik. Yogyakarta: Beta Offset
http://fairuzelsaid.wordpress.com/2010/10/13/metode-numerik-01-pengantar-metode-numerik/ http://sidesty.blogspot.com/2010/10/metode-analitik-versus-metode-numerik.html

You might also like