You are on page 1of 23

ASFIKSIA

Alfred C. Satyo

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

ASFIKSIA
Definisi Suatu keadaan : Gangguan pertukaran udara Karena berkurangnya oksigen darah (hipoksia) Disertai peningkatan karbondioksida (hiperkapnea) Akibatnya jaringan tubuh mengalami kekurangan oksigen(hipoksia hipoksik) dan terjadi kematian

Etiologi asfiksia

Penyebab alamiah Laryngitis difteri, fibrosis paru Trauma mekanik, yang mengakibatkan asfiksia mekanik. Mis: Emboli udara vena Emboli lemak Pneumotorak bilateral Sumbatan saluran nafas Bahan racun Yang mengakibatkan defresi pusat pernafasan.

Barbiturat Narkotika

Asfiksia Mekanik Terjadi Akibat Kekerasan Mekanik Penutupan Saluran Pernafasan Atas
1.

2.
3.

Smothering (Pembekapan) Gagging (dalam orofaring) Choking (lebih dalam pada laringofaring)

Penekanan dinding saluran pernafasan


4. 5. 6.

Strangulation (Penjeratan) Throttling/manual strangulation (Pencekikan) Hanging (Gantung diri)

Lanjutan
Asfiksia traumatik (Penekanan dinding dada dari luar) Drowning (Tenggelam karena saluran nafas terisi air) Catatan: Ada pakar yang tidak memasukkan drowning sebagai asfiksia mekanik, ada dibicarakan tersendiri.

4 Fase asfiksia
1.

2.

3.

4.

Fase dispnea (O2 dalam darah menurun) Fase konvulsi CO2 meningkat, merangsang SSPkejang Fase apnea depresi pusat pernafasan pernafasan melemah Fase akhir paralisis pusat pernafasan

Klasifikasi asfiksia menurut GORDON


1.

2.
3. 4.

Anoksik anoksia Anemik anoksia Stagnant anoksia Histotoksik anoksia

Lama kematian

Saat timbul asfiksia sampai kematian dapat bervariasi Umumnya 4-5 menit Fase 1-2 kira-kira 3-4 menit

Pemeriksaan post mortem


Pemeriksaan luar

Sianosis pada bibir, ujung jari dibawah kuku akibat menurunnya tekanan O2 dan peningkatan Hb tereduksi Lebam mayat merah kebiruan gelap Busa halus pada mulut dan hidung (akibat aktifitas pada fase 1) kadang- kadang bercampur darah Petichie pada conjunctiva bulbi, palpebra dan sub serosa lain

Pemeriksaan dalam
1.

2.
3.

4.
5. 6. 7.

Darah warna lebih gelap dan lebih encer Busa halus dalam saluran pernafasan Pembendungan organ dalam. Organ lebih berat, lebih gelap dan pada pengirisan banyak mengeluarkan darah Jantung kanan penuh darah, gelap dan jantung kiri kurang mengeluarkan darah Petichie pada usus halus dan visceral lain Udema paru Kelainan akibat kekerasan. Misalnya faktor laring, perdarahan faring

HANGING (Gantung diri)


Definisi : Bentuk kematian karena tergantungya sebagian atau seluruh tubuh akibat berat badan korban sendiri. Mekanikanisme kematian :
1. 2. 3. 4.

Kerusakan pada batang otak dan medula spinalis (akibat dislokasi atau fraktur vertebra) Asfiksia akibat terhambatnya aliran udara pernafasan Iskemia otak, akibat terhambatnya aliran arteri-arteri leher Refleks vagal

Posisi korban gantung diri


Kedua kaki tergantung (complete hanging) 2. Duduk berlutut 3. Berbaring Jenis gantung diri : 1. Typical hanging, titik gantung diatas daerah oksiput 2. Atypical hanging, titik gantung terletak di samping 3. Letak titik gantung di depan atau di dagu
1.

Pemeriksaan post mortem


Pemeriksaan luar
1. 2.

3.

4.

5.

Bila arteri leher tertutup muka pucat dan tidak ada petichie pada kulit maupun konjungtiva Bila hambatan hanya pada saluran pernafasan dan aliran vena dari kepala ke leher, maka pembendungan pada sebelah atas ikatan dijumpai petichie pada konjungtiva dan kulit Kadang-kadang perdarahan pada tepi jejas jerat. Memar pada konjungtiva bawah kulit dan otot bagian dalam Tulang lidah dan atau tulang rawan gondok patah Lebam mayat, pada kaki,tangan dan genitalia eksterna. Pada wanita, labium membesar dan lebam Pada laki-laki penis seolah ereksi, keluar semen dan lebam pada scrotum

Aspek medikolegal
1.

2.
3.

Suicidium (bunuh diri) Accidental (kecelakaan) Homicidal (pembunuhan pada judicial hanging)

Drowning (Tenggelam)
Definisi : Kematian akibat asfiksia karena terhalangnya udara masuk ke paru-paru akibat adanya cairan di saluran pernafasan.

Mekanisme kematian

Bila orang jatuh ke dalam air ia akan tenggelam beberapa saat. Korban berusaha muncul kembali dengan menggerakkan seluruh tubuh terutama kaki dan tangan. Setelah kepala muncul di permukaan air, maka air akan tertelan dan masuk ke lambung dan paru-paru. Keadaan ini merangsang refleks batuk untuk mengeluarkan air yang masuk. Muncul lagi ke permukaan air untuk menghirup udara, namun air terlebih dulu masuk ke paru-paru. Demikian berlangsung berulang kali. Korban kejang-kejang. Akhirnya meninggal karena kehabisan oksigen.

Klasifikasi drowning
1. 2.

Typical drowning (wet drowning) Atypical drowning

Dry drowning, air hanya masuk sedikit ke nasofaring


dan sedikit ke paru-paru

Immersion syndrom
Submersion

Korban terlalu lama terendam air dingin, menyebabkan jantung berhenti. Korban pingsan karena mungkin menderita epilepsi, penyakit jantung hipertensi, alkoholik, munculnya aneurisma serebral

Pemeriksaan post mortem


Pemeriksaan luar
1. 2. 3. 4. 5. 6.

7.
8. 9.

Korban basah, mungkin berpasir dan lumpur Busa halus pada hidung dan mulut, kadang-kadang berdarah Mata setengah terbuka Lebam mayat warna merah muda pada kepala, leher dan dada (jarang perdarahan konjungtiva) Kutis anserina pada kulit Washer womens hand pada telapak kaki dan tangan Cadaveric spasm Luka lecet (ante dan post mortem) Retraksi penis dan scrotum

Pemeriksaan dalam
1. 2. 3. 4.

5.

Pada trakhea dan bronchus dijumpai busa halus dan benda asing Paru-paru membesar sampai menutup kantung jantung Pada paru-paru hanya sedikit petichie. Mungkin ada bercak Partauf (akibat robeknya alveoli) Tanda-tanda pembendungan pada otak, ginjal dan hati Lambung membesar

Pemeriksaan laboratorium :
1. 2. 3.

Pemeriksan diatome Pemeriksaan destruksi (digesti asam pada paru) Pemeriksaan getah paru

Pemeriksaan darah jantung


Berat jenis dan elektrolit darah yang berasal dari bilik jantung kiri, bilik jantung kanan Tenggelam dalam air tawar :
1. 2.

3.
4. 5.

6.
7.

Apnea selama 1-2 menit Konsentrasi elektrolit rendah maka terjadi hemodilusi Air masik aliran darah, maka terjadi hemolisis Kalium ion meningkat Akibat keseimbangan K dan Ca terjadi fibrilasi ventrikel dan penurunan tekanan darah drastis. Terjadi serebral asfiksia Kematian dalam waktu 5 menit

Tenggelam dalam air laut


1.

2.

3. 4. 5.

Air akan ditarik dari sirkulasi pulmonal ke dalam interstisial paru Akibatnya udem pulmonal, hemokonsentrasi, hipovolemia, dan kadar magnesium meningkat Sirkulasi melambat Payah jantung Kematian dalam waktu 8-9 menit

Pemeriksaan elektrolit
Pemeriksaan elektrolit darah yang diambil dari bilik kanan dan kiri jantung Bila kadar Cl jantung kanan < jantung kiri, berarti tenggelam di air laut bila > jantung kiri di air tawar Aspek medikolegal : 1. Accidental (kecelakaan) 2. Homicidal (pembunuhan) 3. Suicidium (bunuh diri)

You might also like