You are on page 1of 49

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Dalam kegiatan belajar mengajar tidak semua anak didik mampu berkonsentrasi dalam waktu yang relatif lama. Daya serap anak didik terhadap bahan yang diberikan juga bermacam-macam, ada yang cepat, ada yang sedang, dan ada yang lambat. Faktor intelegensi mempengaruhi daya serap anak didik terhadap bahan pelajaran yang diberikan oleh guru. Cepat lambatnya penerimaan anak didik terhadap bahan pelajaran yang diberikan menghendaki pemberian waktu yang bervariasi, sehingga penguasaan penuh dapat tercapai. Terhadap sebagaimana perbedaan di daya atas, serap anak didik

tersebut

memerlukan

strategi

pengajaran yang tepat. Metodelah salah satu jawabannya. Untuk sekelompok anak didik boleh jadi mereka mudah menyerap bahan pelajaran bila guru menggunakan metode tanya jawab, tetapi untuk sekelompok anak didik yang lain mereka lebih mudah menyerap bahan pelajaran bila guru menggunakan metode demonstrasi atau eksperimen.

Karena

itu

dalam

kegiatan

belajar

mengajar,

menurut

Roestiyah, N.K. (1989: 1), guru harus memiliki strategi agar anak didik dapat belajar secara efektif dan efisien, mengena pada tujuan yang diharapkan. Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu adalah harus menguasai teknik-teknik penyajian atau biasanya disebut metode mengajar. Dengan demikian, metode mengajar adalah stategi pengajaran

sebagai alat untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Pada dasarnya siswa SD Wonokerto 02 kelas V punya keinginan menyampaikan pendapat akan tetapi belum mempunyai keberanian bertanya, oleh karena itu sangat perlu di motivasi melalui salah satu metode lempar kartu pertanyaan dengan penelitian tindakan kelas (PTK). Penyebab masalah yang perlu diindentifikasi adalah mayoritas siswa masih belum dapat menyebutkan rukun iman secara tertib dan benar Apa yang menjadikan belajar aktif? Agar belajar menjadi aktif siswa harus mengerjakan banyak sekali tugas. Mereka harus menggunakan otak, mengkaji gagasan, memecahkan

masalah, dan menerapkan apa yang mereka pelajari. Belajar aktif harus gesit, menyenangkan, bersemangat dan penuh gairah. Siswa bahkan sering meninggalkan tempat duduk mereka, bergerak leluasa dan berfikir keras (moving about dan thinking aloud)

Sebagai contoh pelajaran Aqidah diajarkan dengan menekankan pada aspek kemampuan pemahaman tentang bagaimana meneladani nabi nabi dan mengetahui tentang kitab-kitabnya serta kepada siapa kitab itu diturunkan. Sebagai kontribusi dari penelitian ini adalah : Bagi siswa menumbuhkan keberanian dalam menyampaikan pertanyaan Bagi guru menambah wawasan dan acuan dalam kegiatan belajar mengajar Bagi sekolah berupaya meningkatkan ketertiban dan kedisiplinan di lingkungan akademika. Dari uraian di atas sudah terlihat bahwa pembelajaran dengan menggunakan media lempar kartu dapat meningkatkan motivasi bertanya siswa terhadap mata pelajaran aqidah khususnya rukun iman ( Malaikat dan tugasnya). Dengan hal tersebut mendorong penulis untuk membuat penelitian tindakkan kelas. B. Rumusan dan Pemecahan Masalah 1. Rumusan Masalah Bertolak dari latar belakang tersebut di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran Agama Islam materi aqidah melalui penerapan media pembelajaran lempar kartu ? 2. Bagaimana motivasi siswa kelas V SDN Wonokerto 02, Kecamatan Gucialit, Kabupaten Lumajang dalam pembelajaran Agama Islam melalui penerapan media pembelajaran lempar kartu ?

3.

Bagaimana hasil belajar siswa kelas V SDN Wonokerto 02, Kecamatan Gucialit, Kabupaten Lumajang dalam pembelajaran Agama Islam melalui penerapan pembelajaran melalui media lempar kartu pertanyaan?

2. Pemecahan Masalah Dengan penggunaan media lempar kartu dapat meningkatkan motivasi bertanya siswa. Kelas V SD Wonokerto 02 Kecamatan Gucialit Dengan menggunakan media elektronik dalam hal ITC siswa lebih mudah dalam menghafal rukun iman khususnya bab kitab suci. C. Tujuan Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini sebagai berikut: a. Untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran Agama Islam materi aqidah melalui penerapan media pembelajaran lempar kartu pertanyaan? Untuk mendeskripsikan respon atau motivasi siswa dalam pembelajaran Agama Islam materi aqidah melalui penerapan media pembelajaran lempar kartu pertanyaan siswa kelas V SDN Wonokerto 02 b. Untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar Agama Islam materi aqidah siswa kelas V SDN Wonokerto 02 melalui penerapan media pembelajaran lempar kartu pertanyaan D. Manfaat Penelitian a. Manfaat teoritis Penelitian ini diharapkan 1. Memberikan informasi tentang metode pembelajaran yang sesuai dengan materi agama Islam.

2. Meningkatkan motivasi siswa pada pelajaran pendidikan agama Islam 3. Mengembangkan metode da model pembelajaran yang sesuai dengan bidang studi agama Islam. b . Manfaat Praktis Penelitian ini penting karena hasilnya diharapkan dapat bermanfaat bagi: 1. Bagi Siswa Meningkatkan keaktifan dan kreatifitas siswa dalam pembelajaran Agama Islam khususnya pelajaran aqidah 2. Bagi Guru Sebagai alat bantu media mengajar yang dapat memudahkan pembelajaran Agama Islam 3. Bagi Sekolah Sebagai pengembangan metode pembelajaran Pendidikan

Agama Islam di sekolah dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Konsep Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses, cara menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Sedangkan belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berusaha tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman (KBBI, 1996:14) 1. Pengertian Motivasi Motif adalah gaya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan sesuatu atau keadaan seorang atau organisme yang menyebabkan 5

kesiapanya untuk memulai serangkaian tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan atau keadaan dan kesiapan dalam arti individu yang mendorong tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu (Usman,2000:208) Menurut Djamarah (2002:114) motivasi adalah suatu pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi merupakan salah satu factor penentu dalam pencapaian prestasi belajar. Siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi akan mudah diarahkan untuk mencapai prestasi belajar. Motivasi dapat di bangkitkan dari dalam diri siswa (motivasi intrinsic) dan dapat pula di bangkitkan dari luar (motivasi ekstrinsik). Motivasi dalam diri siswa akan tumbuh apabila siswa tahu dan menyadari bahwa apa yang dipelajari bermakna dan bermanfaat. Ada dua potensi yang dapat membangkitkan motivasi belajar yang efektif yaitu keingintahuan dan keyakinan siswa akan kemampuan dirinya. Pada umumnya siswa memiliki rasa ingin tahu dan memiliki keyakinan akan kemampuan dirinya. Karena itu guru harus dapat membangkitkan motivasi belajar siswa. Motivasi adalah sesuatu yang dapat dorongan orang untuk sudi menjalankan suatu pekerjaan. Motivasi belajar adalah suatu yang mendorong siswa untuk sudi melakukan kegiatan belajar. Motivasi belajar merupakan sesuatu yang sangat penting untuk kelangsungan kegiatan belajar dan peningkatan prestasi belajar . Louisell dan Descamps (1992) mengemukakan bahwa " guru mungkin sangat menguasai bahan pelajaran dan teknik pembelajaran, tetapi jika mereka tidak tahu bagaimana cara meningkatkan keterlibatan siswa dalam belajar, maka usaha-usaha mereka akan sia-sia ". Pernyataan tersebut dapat dijadikan indikasi bahwa dalam pembelajaran yang berpusat pada siswa, yang sekarang merupakan suatu pendekatan yang sangat diandalkan, motivasi siswa untuk terlibat dalam proses pembelajaran merupakan factor yang sangat penting. Macam-macam motivasi menurut jenisnya, motivasi dibedakan menjadi dua yaitu:

1. Motivasi Intrinsik Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat dari dalam individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain, sehingga dalam kondisi yang demikian akhirnya ia mau melakukan sesuatu untuk belajar (Usman,2000:29) Sedangkan menurut Djamarah (2002:115), motivasi intrinsic adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar karena dalam setiap diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Menurut Winata (dalam Eriniati, 1994:105) ada beberapa setrategi dalam mengajar un tuk membangun motivasi intrinsic setrategi tersebut adalah sebagai berikut: 1. Mengaitkan tujuan belajar dengan tujuan siswa 2. Memberikan kebebasan dalam memperluas materi pelajaran sebatas yang pokok 3. Memberikan banyak waktu ekstra bagi siswa untuk mengerjakan tugas dan memanfaatkan sumber belajar di sekolah. 4. Sesekali memberikan penghargaan pada siswa atas pekerjaan nya. Dari uraian di atas dapat disimpulkn bahwa motivasi inmtrinsik adalah motivasi yang timbul dari dalam individu yang fungsinya tidak perludirangsang dari luar. Seseorang yang memiliki motivasi intrinsic daridalam dirinya, maka secara sadar akan melakukan kegiatan yang tidak memerlukan motivasi dari luar dirinya. 2. Motivasi Ekstrinsik Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan kondisi yang demikian akhirnya ia mau melakukan sesuatu atau belajar. Misalnya seseorang mau belajar karena ia disuruh oleh orang tuanya agar mendapat peringkat pertama di kelasnya. (Usman,2000:29). Sedangkan menurut Djamarah (2002:117) motivasi ekstrinsik adalah kebalikan dari motivasi intrinsic. Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar. Beberapa cara membangkitkan motivasi ekstrinsik dalam menumbuhkan motivasi ekstrinsik antara lain :

1.Kompetisi (persaingan) : guru berusaha menciptakan persaingan diantara siswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya, memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya dan mengatasi prestasiorng lain. 2.Pace making ( membuat tujuan sementara atau dekat): Pada awal kegiatan belajar mengajar guru hendaknya terlabih dahulu menyampaikan kepada siswa TIK yang akan dicapai sehingga dengan demikian siswa berusaha mencapai TIK tersebut. 3.Tujuan yang jelas : Motif mendorong individu untuk mencapai tujuan, makin jelas tujuan makin besar nilai tujuan begi individu yang bersangkutan dan makin besar motivasi dalam melakukan suatu perbuatan. 4.Kesempurnaan untuk sukses : Kesuksesan menimbulkan rasa puas, kesenangan dan kepercayaan terhadap diri sendiri, sedangkan kegagalan membawa efek nyan sebaliknya. Dengan demikian, guru hendaknya banyak memberikan bimbingan guru. 5.Minat yang besar : Motif akan timbul jika individu memiliki minat yang besar. 6.Mengadakan penelitian atau tes pada umumnya siswa mau belajar dengan tujuan memperoleh nalai yang baik. Hal ini terbukti dalam kenyataan bahwa banyak siswa yang tidak belajar bila tidak ada ulangan. Akan tetapi, bila guru mengatakan bahwa lusa akan diadakan ulangan lisan, barulah siswa giat belajar dan menghafal agar ia mendapat nilai yang baik. Jadi angka atau nilai itu merupakan motivasi yang kuat bagi siswa. Dari uaraian diatas diketahui bahwa motivasi ekstrinsi adalah motivasi yang timbul dari luar individu yang berfungsi karena adanya perangsang dari luar, misalnya adanya persaingan dari luar, untuk mencapai nilai yang tinggi, dan lain sebagainya 2. Konsep Aqidah Aqidah Islamiyyah adalah Keimanan yang teguh dan bersifat pasti kepada Allah swt dengan segala pelaksanaan kewajiban, bertauhid (Tauhid Rububiyah, Tauhid Uluhiyah dan TAuhid Asma' wa Shifatullah) dan taat kepada Nya, 8 kesempatan kepada anak untuk meraih sukses dengan usaha mandiri, tentu saja dengan

beriman kepada Malaikat malaikat Nya, Rasul rasul Nya, Kitab kitab Nya, hari Akhir, takdir baik dan buruk dan mengimani seluruh apa apa yang telah shahih tentang Prinsip prinsip Agama (Ushuluddin), perkara perkara yang ghaib, beriman kepada apa yang menjadi lima' (konsensus) dari Salafush Shalih, serta seluruh berita berita qath't (pasti), baik secara ilmiah maupun secara amaliyah yang telah ditetapkan menurut Al Qur an dan As Sunnah yang shahih serta lima' Salafush Shalih. 3. Konsep Iman Pengertian iman secara bahasa menurut Syaikh Ibnu Utsaimin adalah pengakuan yang melahirkan sikap menerima dan tunduk. Kata beliau makna ini cocok dengan makna iman dalam istilah syariat. Dan beliau mengkritik orang yang memaknai iman secara bahasa hanya sekedar pembenaran hati (tashdiq) saja tanpa ada unsur menerima dan tunduk. Kata iman adalah fiil lazim (kata kerja yang tidak butuh objek), sedangkan tashdiq adalah fiil mutaaddi (butuh objek) (Lihat Syarh Arbain, hal. 34) Adapun secara istilah, dalam mendefinisikan iman manusia terbagi menjadi beragam pendapat [dikutip dari Al Minhah Al Ilahiyah, hal. 131-132 dengan sedikit perubahan redaksional] : 1. Konsep Rukun Iman
1. Iman Kepada Allah Taala 2. Iman Kepada Para Malaikat-Nya 3. Iman Kepada Kitab-Kitab 4. Iman Kepada Rasul-rasul

5. Iman Kepada Kebangkitan Setelah Mati 6. Iman Kepada Takdir Yang Baik Maupun Yang Buruk Dari Allah Taala.

BAB. III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan ( action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai. Menurut Sukidin dkk (2002:54) ada 4 macam bentuk penelitian tindakan, yaitu: (1) penelitian tindakan guru sebagai peneliti, (2) penelitian tindakan

10

kolaboratif, (3) penelitian tindakan simultan terintegratif, dan (4) penelitian tindakan sosial eksperimental. Keempat bentuk penelitian tindakan di atas, ada persamaan dan perbedaannya. Menurut Oja dan Smulyan sebagaimana dikutip oleh Kasbolah, (2000) (dalam Sukidin, dkk. 2002:55), ciri-ciri dari setiap penelitian tergantung pada: (1) tujuan utamanya atau pada tekanannya, (2) tingkat kontekstual berbasis masalah antara pelaku peneliti dan peneliti dari luar, (3) proses yang digunakan dalam melakukan penelitian, dan (4) hubungan antara proyek dengan sekolah. Dalam penelitian ini menggunakan bentuk guru sebagai peneliti, dimana guru sangat berperan sekali dalam proses penelitian tindakan kelas. Dalam bentuk ini, tujuan utama penelitian tindakan kelas ialah untuk meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas. Dalam kegiatan ini, guru terlibat langsung secara penuh dalam proses perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Kehadiran pihak lain dalam penelitian ini peranannya tidak dominan dan sangat kecil. Penelitian ini mengacu pada perbaikan pembelajaran yang berkesinambungan. Kemmis dan Taggart (1988:14) menyatakan bahwa model penelitian tindakan adalah berbentuk spiral. Tahapan penelitian tindakan pada suatu siklus meliputi perencanaan atau pelaksanaan observasi dan refleksi. Siklus ini berlanjut dan akan dihentikan jika sesuai dengan kebutuhan dan dirasa sudah cukup.

B. Subjek penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Wonokerto 02 Kecamatan Gucialit, jumlah siswa 21 orang.

11

Pertimbangan penulis mengambil subyek penelitian tersebut di mana siswa kelas V telah mampu dan memiliki kemandirian dalam mengerjakan tugas seperti tugas kelompok dan individu.

C. Tempat dan waktu Penelitian Dalam penilitian ini penulis mengambil lokasi di SD Negeri Wonokerto 02 Kecamatan Gucialit, jumlah siswa 21 orang. Penulis mengambil lokasi atau tempat ini dengan pertimbangan bekerja pada sekolah tersebut, sehingga memudahkan dalam mencari data, peluang waktu yang luas dan subyek penlitian yang sangat sesuai dengan profesi penulis. Dengan beberapa pertimbangan dan alasan penulis menentukan menggunakan waktu penelitian selama 1 bulan. Waktu dari perencanaan sampai penulisan laporan hasil penelitian tersebut pada semester I Tahun pelajaran 2011/2012. D. Setting Penelitian Waktu untuk melaksanakan tindakan pada bulan Pebruari, mulai dari siklus I,dan Siklus II

Identifikasi Masalah Perencanaa n Refleksi Observasi


Perencanaan ulang

Tindakan

Siklus 1

Siklus 1

12

dst

Penjelasan alur di atas adalah: 1. Rancangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk di dalamnya instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran. 2. Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil atau dampak dari diterapkannya pengajaran kontekstual model pengajaran berbasis

masalah.Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat. 3. Rancangan/rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari pengamat membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya. E. Langkah-langkah PTK Menurut pengertiannya penelitian tindakan adalah penelitian tentang halhal yang terjadi di masyarakat atau sekelompok sasaran, dan hasilnya langsung dapat dikenakan pada masyarakat yang bersangkutan (Arikunto, Suharsimi 2002:82). Ciri atau karakteristik utama dalam penelitian tindakan adalah adanya partisipasi dan kontekstual berbasis masalah antara peneliti dengan anggota kelompok sasaran.

Penelitian tindakan adalah satu strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan nyata dalam bentuk proses pengembangan inovatif yang dicoba sambil jalan

13

dalam mendeteksi dan memecahkan masalah. Dalam prosesnya pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut dapat saling mendukung satu sama lain. Sedangkan tujuan penelitian tindakan harus memenuhi beberapa prinsip sebagai berikut: 1. Permasalahan atau topik yang dipilih harus memenuhi kriteria, yaitu benar-benar nyata dan penting, menarik perhatian dan mampu ditangani serta dalam jangkauan kewenangan peneliti untuk melakukan perubahan. 2. Kegiatan penelitian, baik intervensi maupun pengamatan yang dilakukan tidak boleh sampai mengganggu atau menghambat kegiatan utama. 3. Jenis intervensi yang dicobakan harus efektif dan efisien, artinya terpilih dengan tepat sasaran dan tidak memboroskan waktu, dana dan tenaga. 4. Metodologi yang digunakan harus jelas, rinci, dan terbuka, setiap langkah dari tindakan dirumuskan dengan tegas sehingga orang yang berminat terhadap penelitian dapat mengecek setiap hipotesis dan pembuktiannya. 5. Kegiatan penelitian diharapkan dapat merupakan proses kegiatan yang berkelanjutan (on-going), mengingat bahwa pengembangan dan perbaikan terhadap kualitas tindakan memang tidak dapat berhenti tetapi menjadi tantangan sepanjang waktu. (Arikunto, Suharsimi, 2002:82-83). 1.Siklus 1 a. Tahap Perencanaan Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelajaran 1, soal tes formatif 1 dan alat-alat pengajaran yang mendukung. Selain itu juga dipersiapkan lembar observasi pengelolaan

14

model pembelajaran Kontekstual Berbasis Masalah, dan lembar observasi aktivitas guru dan siswa. b. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan pada tanggal 13 Pebruari 2012 di Kelas V jumlah siswa 21 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai pengajar. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran yang telah dipersiapkan. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar. Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif I dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Adapun data hasil penelitian pada siklus I adalah sebagai berikut. Tabel 4.1. Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siswa Pada Siklus I No Uraian 1 Nilai rata-rata tes formatif 2 Jumlah siswa yang tuntas belajar 3 Persentase ketuntasan belajar Dari Hasil Siklus I 70,00 14 63,63

tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan

pembelajaran model Kontekstual berbasis masalah diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah 70,00 dan ketuntasan belajar mencapai 63,63% atau ada 14 siswa dari 21 siswa sudah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus pertama secara klasikal siswa belum tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai 65 hanya sebesar 68,18% lebih kecil dari persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 85%. Hal ini

15

disebabkan karena siswa masih merasa baru dan belum mengerti apa yang dimaksudkan dan digunakan guru dengan menerapkan pembelajaran model Kontekstual berbasis masalah . c. Refleksi Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut: 1) Guru kurang maksimal dalam memotivasi siswa dan dalam

menyampaikan tujuan pembelajaran 2) Guru kurang maksimal dalam pengelolaan waktu 3) Siswa kurang aktif selama pembelajaran berlangsung d. Refleksi Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I ini masih terdapat kekurangan, sehingga perlu adanya revisi untuk dilakukan pada siklus berikutnya. 1. Guru perlu lebih terampil dalam memotivasi siswa dan lebih jelas dalam menyampaikan tujuan pembelajaran. Dimana siswa diajak untuk terlibat langsung dalam setiap kegiatan yang akan dilakukan. 2. Guru perlu mendistribusikan waktu secara baik dengan menambahkan informasi-informasi yang dirasa perlu dan memberi catatan. 3. Guru harus lebih terampil dan bersemangat dalam memotivasi siswa sehingga siswa bisa lebih antusias. c. Tahap Pengamatan/ Observasi Proses mengamati dilaksanakan selama kegiatan siklus 1 sedang berlangsung. Mengamati dilakukan oleh peneliti, teman sejawat, dan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia. Adapun yang diamati adalah sikap siswa saat guru sedang membacakan 16

cerita tentang bagaimana Allah menurunkan KitabNya kepada para Rasul di depan kelas, intonasi guru ketika membacakan, kegiatan siswa saat mencacat hal-hal yang penting yang ada dalam bacaan yang telah dibacakan oleh guru,. Kegiatan tersebut harus berlangsung sesuai dengan lembaran observasi yang telah disediakan seblumnya. d.Analisis dan interprestasi data
A. PROSES ANALISIS DATA Proses analisis data sebagai basil penelitian meliputi peningkatan aktivitas dan pemunculan keterampilan kooperatif siswa, serta hasil prestasi belajarnya dalam memahami materi Aqidah, disajikan dalam 2 siklus berikut. 1. Siklus 1 Dalam proses pembelajaran siklus pertama pengenalan materi dilakukan dengan diskusi kelas, kernudian dilanjutkan dengan diskusi kelompok yang materinya dikembangkan dari LKS. Hasil penelitian menunjukkan : Siswa Aktif = Kelompok I Kelompok II Kelompok III Siswa Koopreatif = Kelompok I Kelompok II Kelompok III Siswa menyelesaikan soal tes = Kelompok I Kelompok II Kelompok III : 2 siswa : 3 siswa : 1 siswa : 3 siswa : 3 siswa : 2 siswa : 3 siswa : 2 siswa : 2 siswa

Interpretasi

17

Pengenalan materi perlu diperjelas dalam kelompok dan sebaiknya disampaikan oleh anggota kelompok. Karena materi awal belum begitu dikuasi, akibatnya proses pembelajaran belum maksimal.

2. Siklus 2 Pengenalan materi diiakukan pada kelompok oleh anggota kelompok yang menguasai, kernudian dikembangkan dengan pembahasan lain dalam kelompok, hasilnya sebagai berikut. Siswa Aktif = Kelompok I Kelompok II Kelompok III Siswa Koopreatif = Kelompok I Kelompok II Kelompok III Siswa menyelesaikan soal tes Interpretasi Pada siklus kedua ini hasil observasi menunjukkan adanya kekurangan pemahaman materi, maka aktivitas dan peran siswa kurang nampak dalam pembelajaran. = Kelompok I Kelompok II Kelompok III : 5 siswa : 4 siswa : 3 siswa : 6 siswa : 5 siswa : 4 siswa 5 siswa : 6 siswa : 5 siswa

B. PEMBAHASAN DAN PENGAMBILAN KESIMPULAN

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemarnpuan siswa dalam memahami materi dengan menggunakan model pembelajaran konstruktivistik adalah memuaskan. Secara

18

keseluruhan hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan, baik aktivitas, kerjasama, maupun prestasi siswa, seperti pada tabel berikut. Tabel I Profil Hasil Penelitian I Aktivitas Siswa Siklus II I Keterampilan Siklus II I Hasil prestasi Belajar Siklus II 16 76% 15 7 71% 33% 12 9 57% 42% 6 28%

Salah satu hasil observasi selain tiga hal yang menjadi sasaran tindakan penelitian adalah dengan berkembangnya pemahaman materi sejalan dengan berkembangnya aktivitas dan keterarnpilan kooperatif siswa. Dengan kata lain, semakin siswa memahami materi, semakin eksis dalam kelompoknya. Tabel II Grafik Hasil Penelitian 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 I II

19

Hasil Prestasi Belajar Aktifitas Siswa Ketrampilan Kooperatif

c. Tahap Refleksi/ Evaluasi Merefleksi dilaksanakan pada setiap akhir siklus. Sebagai dasar merefleksi di setiap akhir pembelajaran yaitu kendala-kendala yang menyangkut proses menyimak dan pencatatan hal-hal yang penting mengenai cerita bertema turunya kitab Allah kepada para Rasul yang dibacakan oleh guru di depan kelas. Reflekdi digunakan untuk melihat keseluruhan proses pelaksanaan siklus 1 hasil pemahaman siswa. Merefleksi adalah menganalisa data-data yang diperoleh dari observasi dan dokumentasi. Tahap refleksi meliputi kegiatan memahami, menjelaskan, ddan menyimpulkan data serta dilengkapi dengan penilaian proses pembelajaran. Dalam penelitian ini siswa dilatih untuk dapat memahami pelajaran yang diberikan oleh guru saat disekolah. Selain itu siswa dilatih membuat pencatatan hal-hal yang penting yang ada dalam sebuah bacaan kemudian siswa dilatih untuk membuat pertanyaan. Tindak lanjut Siklus II Pada siklus II guru membagi siswa menjadi kelompok-kelompok dengan anggota 7 orang setiap kelompok. Waktu pelaksanaan sama seperti pelaksanaan pada siklus I yaitu 2 x 35 menit. Pada siklus II ini setiap kelompok diberi beberapa kartu berisi

20

jawaban dari sebuah bacaan. Siswa dituntut untuk membuat pertanyaan sekreatif mungkin. Siswa harus berupaya ntuk menyusun kata-kata sebagai pertanyaan dari jawaban yang telah tersedia. Rincian kegiatan pada masing-masing tahapan ini secara garis besarnya sama dengan kegiatan pada siklus I, namun dilakukan perbaikanperbaikan sesuai dengan refleksi pada siklus sebelumnya. b. Siklus II Perencanaan ulang , Pelaksanaan perbaikan, 3) Observasi, 4) Analisis dan 6) Tindak

intepretasi data, 4) Analisis dan intepretasi data, 5) Refleksi,

lanjut (kalau sudah berhasil, tidak perlu ada langkah tindak lanjut F. Tehnik Pengumpulan Data 1. Observasi / Pengamatan Peneliti dalam hal ini guru mengadakan observasi dan pengamatan sebelum mengajar terhadap siswa dalam dalam rangka mencari data tentang bagaimana siswa belajar. 2.Tes ( obyektif tes ) Peneliti dalam hal guru mengajukan beberapa pertanyan-pertanyaan kepada siswa sebagai postest ( secara lesan ) G. Tehnik analisis data 1. Tehnik diskritif 2. Tehnik analisis statistik ( Mean ) H. Kreteria Keberhasilan Proses penngkatan kualitas pembelajaran aqidah tersebut dianggap berhasil apabila nilai rata-rata mean kelas telah mencapai minimal M 70

21

BAB. IV KONDISI SEKOLAH

A. Sejarah Sekolah SD Wonokerto 02 Sekolah Dasar Negeri Wonokerto 02 berada di daerah Kecamatan Gucialit Kabupaten Lumajang tepatnya di daerah pegunungan dengan ketinggian kurang lebih 1500 dari permukaan air laut, dengan udaranya yang sejuk karena alamnya memang masih dipenuhi dengan hutan dan nun jauh disana ada kebun teh yang terhampar luas, dan lembaga ini didirikan pada tahun 1979 termasuk bangunan Inpres B. Struktur Organisasi SDN Wonokerto 02 Adapun struktur oragnisasi SDN Wonokerto 02 adalah Kepala Sekolah sebagai pimpinan yang dibantu beberapa orang guru sebagaimana tercantum pada lampiran.

KEPALA SEKOLAH Drs. SUHARDJO

KOMITE SEKOLAH MULYONO

22

GR KLS I M.NURUL

GR KLS II MUSARI

GR KLS SUJARWANTOI

GR KLS IV MISTO

GR KLS V SUWOTO

Guru kelas VI Tohari, S.Pd

GR AGAMA KANI

GR B.ING ITA DWI

GR B.DAERAH MAIDA

GR PENJAS DEVI

PENJAGA SOPAN

SISWA

KET : ----- : Koordinasi : Komando

MASYARAKAT

C. Tenaga Akademik Tenaga akademik adalah guru sebagai tenaga pengajar ada 12 orang, yang PNS adalah 1 orang Kepala Sekolah, 6 orang guru kelas, 1 orang guru agama dan 3 orang guru tenaga sukwan ditambah dengan seorang tenaga penjaga sekolah juga masih sukwan.

23

D.Tenaga Administrasi Sedangkan untuk tenaga administrasi selama ini di lembaga SDN tidak ada sehingga segala administrasi di kerjakan oleh Kepala Sekolah . E. Kesiswaan Keadaan siswa untuk SDN Wonokerto 02 Kecamatan Gucialit Kabupaten Lumajang tahun pelajaran 2010 / 2011 sebagai berikut : No 1 2 3 4 5 6 Kelas I II III IV V VI Jumlah Jenis kelamin L P 19 8 15 10 9 10 15 10 10 11 10 7 78 56 Jumlah 27 25 19 25 21 17 134

F. Organisasi Kesiswaan. Organisasi kesiswaan juga tidak ada . G. Sarana dan Prasarana

24

Untuk sarana dan prasarana yang ada di SDN Wonokerto 02 yang ada meliputi ruang kelas sejumlah 6 ruang, gedung perpustakaan, sarana olah raga berupa meja pimpong, sepak bola, bulu tangkis dan catur. Juga disediakan DVD dan TV sebagai media pembelajaran disampaing media-media yang lain seperti gambar peta, turso, globe dan sarana yang lain dan yang sangat membanggakan adalah adanya instalasi listrik dari PLN sehingga mempermudah untuk kegaiatan pembelajaran yang ada kaitannya dengan ITC. Juga terdapat warung sehat sebagai warungnya sekolah yang menyediakan makanan kecil untuk siswa yang bekerja sama dengan wali murid , sedangkan untuk ruang belajar ada 6 lokal untuk ruang kelas, 1 ruang untuk kantor Kepala Sekolah dan 1 lokal untuk ruang guru, ruang UKS, gudang, tempat parkir dan kamar mandi untuk guru dan siswa. G. Laboratorium/Perpustakaan Laboratorium di SDN Wonokerto 02 belum ada, tetapi untuk perpustakaan sudah ada namun masih berupa bangunan fisiknya saja untuk isinya dalam hal ini buku perpusnya belum ada, fisik inipun mendapat proyek dari pemerintah. STRUKTUR ORGANISASI PREPUSTAKAAN SD WONOKERTO 02
KEPALA SEKOLAH Drs. SUHARDJO

PIMPINAN PERPUSTAKAAN SUWOTO,S.Pd

25

TEHNIS PENGADAAN MUSARI, S.Pd

LAYANAN SIRKULASI MAIDA NUR,S.Pd

JENIS PENGOLAHAN Drs. SUJARWANTO

LAYANAN BUKU RUJUKAN MISTO, S.Pd

TEHNIS PENYUSUNAN DAN PERAWATAN TOHARI, S.Pd

LAYANAN PEMBACA ITA DWI L,S.Pd

BAB. V PELAKSANAAN PEMBELAJARAN AQIDAH DI SDN WONOKERTO 02 KECAMATAN GUCIALIT

A. Siklus I Pada siklus I ini terdiri dari : 1) Perencanaan, 2) Pelaksanaan, 3) Observasi, 4) Analisis dan Interprestasi data, 5) Refleksi dan 6) Tindak lanjut 1. Perencanaan Pembelajaran Aqidah Rencana Pembelajaran aqidah sesuai dengan RPP yang telah peneliti siapkan dengan mengacu pada pokok bahasan masalah Kita-kitab Allah pada semester I kelas V yang pelaksanaannya 2 x pertemuan 35 menit. a. Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti materi tentang nama-nama kitab Allah dan nama-nama rosul yang

26

menerima kitab Allah melalui metode cerama, tanya jawab dan model pembelajaran make a match siswa dapat : 1) Menjelaskan pengertian kitab suci Allah SWT 2) Menjelaskan tujuan Allah SWT menurunkan kitab suci 3) Menyebutkan nama-nama kitab Allah SWT 4) Menjelaskan isi pokok kitab suci Allah SWT 5) Menyebutkan nama-nama Rosul yang menerima kitab Allah SWT b. Materi Pembelajaran Kitab Allah adalah kitab yang berisi wahyu Allah yang diturunkan kepada para Rosul yang dikehendaki-Nya untuk dijadikan pedoman hidup bagi mereka, adapun nama Rosul dan nama kitab suci anatara lain : 1. Nabi Musa as, menerima kitab suci Taurat, berisi tentang hukum-hukum syariat agama, 2. Nabi Daud as, menerima kitab suci Zabur, berisi tentang doa, dzikir, nasehat dan hikmah, 3. Nabi Isa as menerima kitab suci Injil, berisi tentang tauhid dan kasih sayang sesama manusia, 4. Nabi Muhammad SAW menerima kitab suci Al quran berisi tentang petunjuk bagi orang bertaqwa. c. Metode / Model Pembelajaran Ceramah untuk menyampaikan materi Tanya jawa untuk mengetahui seberapa jauh siswa memahami materi Make a match untuk mencocokkan kartu d. Langkah-langkah pembelajaran 1. Kegiatan Pendahuluan

27

a. Guru mengajak siswa bernyanyi tentang nama-nama kitab Allah dan rosul penerimanya secara bersama b. Guru menanyakan materi kemarin yang sudah diajarkan ( Appersepsi ) c. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang akan dicapai d. Guru mengadakan pre test e. Guru mempersiapkan bagan peta konsep tentang pengertian kitab suci, tujuan Allah menurunkan kitab suci dan isi pokok kitab suci dan ditempel dipapan f. Guru menyiapkan kartu nama kitab dan kartu nama rosul penerimanya 2. Kegiatan Inti a. Eksplorasi Siswa diajak membaca materi tentang mengenal kitab Allah SWT (Gemar membaca) Guru bersama siswa mengadakan tanya jawab tentang penertian kitab suci dan tujuan Allah menurunkan kitab suci, sambil sesekali guru menerangkan hal-hal yang belum dimengerti sesuai dengan bagan peta konsep di papan ( Tanya jawab ) Bersama siswa guru menjelaskan isi pokok kitab suci Allah SWT Guru meminta siswa membaca materi tentang nama kitab dan Rosul penerimanya ( Gemar membaca ) Guru membagi kartu nama kitab dan kartu nama rosul dengan warna yang berbeda Tiap siswa mendapat satu kartu secara acak Tiap siswa mencari pasangan kartu nama kitab dan Rosul penerimanya ( Kerja sama )

28

Siswa yang telah menemukan pasangan kartu nama kitab dan Rosul penerimanya langsung ,eme,pelkan pada tempat yang telah ditentukan guru ( Kerja sama, Tanggung jawab ) Setelah semua siswa menemukan pasangannya mempresentasikan kasilnya ( Tanggung jawab, percaya diri ) b. Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru : Siswa menyebutkan nama-nama Rosul yang menerima kitab-kitab Allah SWT secara klasikal Siswa menyebutkan nama-nama Rosul yang menerima kitab-kitab Allah SWT secara kelompok Siswa menyebutkan nama-nama Rosul yang menerima kitab-kitab Allah SWT secara individu Siswa menghafal nama-nama Rosul yang menerima kitab-kitab Allah SWT c. Konfirmasi Guru memberikan penguatan dari hasil kerja pasangan siswa ( Demokratis, Menghargai prestasi ) Guru meberikan penilaian terhadap hasil kerja siswa ( Tanggung jawab ) Guru memberi reward pada pasangan yang cepat dan benar jawabannya ( Menghargai prestasi ) Guru bersama siswa mengadakan pengecekan kembali dengan membaca hasil presentasi siswa ( Gemar membaca, Menghargai prestasi )

29

Guru memberikan motivasi terhadap siswa yang belum faham untuk belajar yang leboih giat dirumah ( Tanggung jawab ) 3 Penutup a. Guru menyimpulkan materi dan siswa mencatat b. Guru dan siswa melakukan refleksi mengenal kegiatan belajar dalam KD ini c. Guru memberikan umpan balik dengan mengadakan post test d. Guru memberikan pesan moral e. Guru memberikan tugas siswa untuk mempelajari Al quran sebagai kitab suci terakhir sebagai materi selanjutnya e. Sumber Belajar 1. Buku PAI Klas V Penerbit Erlangga 2. Buku PAI Klas V Penerbit Cempaka Putih 3. LKS Al Ilmu KKGPAI Kabupaten Lumajang Media : 1. Kartu nama kitab dan kartu nama rosul penerimanya 2. Bagan peta konsep f. Penilaian 1. Tes tulis 2. Tes Perbuatan Indikator Pencapaian Tehnik Penilaian Bentuk Instrumen Menjelaskan .1 Test tulis Uraian pengertian kitab suci Allah SWT Menjelaskan .2 Test tulis Uraian tujuan Allah SWT menurunkan kitab suci Contoh Instrumen Menjelaskan .1 pengertian kitab suci ! Allah Menjelaskan tujuan .2 Allah menurunkan kitab ! suci

30

Menyebutkan .3 Test Perbuatan nama-nama kitab suci Allah SWT Menjelaskan isi .4 Test tulis pokok kitab suci Allah SWT Menyebutkan .5 Test Perbuatan nama-nama Rosul yang menerima kitab suci Allah SWT

Unjuk kerja Jelaskan isi pokok .3 ! kitab Taurot Uraian Unjuk kerja Sebutkan nama-nama .4 kitab suci Allah SWT dan Rosul penerimanya dengan mencari pasangan kartu yang sisuai

Kunci Jawaban 1. Kitab suci adalah yang berisi wahyu Allah yang diturunkan kepada para Rosul yang dikehendaki-Nya 2. Isi poko kitab Taur ot berisi tentang hukum hukum syariat agama Skor perolehan Skor siswa = ------------------- x 100 Skor maksimal Skor maksimal = 10 Instrumen penilaian performance : Unjuk kerja mencocokkan kartu nama kitab dan rosul penerimanya Kurang cepat dan tepat 79 - 70 74 72 70 71 62 60 Kurang cepat dan tidak tepat 69 - 60 61

No 1 2 3 4 5 6 7

Nama Ilma Safira Imam Syahroni Hafiz Syahputra Hendra Karmila Fitriyani Eka Sofita

Cepat dan tepat 90 - 80

31

8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

Fatimah Mashuri Nur Wahid Helen Sucipto Reza Andreansyah Imam Fatoni Khusnul Khotimah Fatkhur Agus Sugiri Nurul Laili Syahfitri Nanang Prasetyo Abdul Kalim Sunarto

66 75 76 68 60 63 64 61 60 63 62 60 66 70

Kegiatan awal guru masuk dan memberi salam, kemudian meminta siswa untuk membaca doa sebelum pelajaran dimulai secara bersama-sama dengan dipandu salah satu siswa, dilanjutkan dengan membaca beberapa surat surat pendek untuk mengingatkan agar tidak lupa dan menambah keimanan bagi siswa.Kemudian guru memberikan beberapa pertanyaan sebagai perangsang sebelum masuk pada pelajaran inti, dan perrtanyaan yang ada hubungannya dengan pelajaran yang akan diberikan pada hari tersebut. Guru menjelaskan bagaimana Kitab-kitab Allah itu diturunkan kepada Nabi dan Rasul dan kepada siapa saja kitab itu diturunkan serta berapa lama waktu yang dibutuhkan, dilanjutkan dengan tanya jawab mengenai materi yang sudah diterangkan. Pada akhir pembelajaran diadakan tanya jawab secara lesan tentang hal-hal yang sudah diterangkan dengan angkat tangan bagi yang bisa menjawab. 3. Permasalahan yang dihadapi a. Permasalahan yang dihadapi siswa 1) Prestasi siswa 32

Ada sedikit perubahan setelah mendapatkan penjelasan guru tentang bagaimana cara bertanya 2) Masalah yang dihadapi siswa Ternyata siswa rata-rata masih merasa ,malu unutk bertanya 3) Siswa kurang membaca b. Permasalahan yang dihadapi guru 1) Kualifikasi pendidikan guru Belum adanya kerja sama sesama guru dalam upaya meningkatkan prestasi siswa 2) Kompetensi guru Kompetensi guru ternyata masih belum memenuhi syarat sebagai tenaga yang profesional c. Permasalahan Sarana dan Prasarana Untuk sarana dan prasarana memang kurang utamanya dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam karena masih belum adanya Musholla sebagai sarana praktek sholat berjamaah d. Permasalahan laboratorium / perpustakaan Untuk laboratorium rata-rat di lembaga Sekolah Dasar belum ada, bahkan untuk perpustakaan aja masih banyak yang belum ada. 4. Refleksi Dari hasil observasi yang dimulai dari perencanaan sampai dengan hasil observasi, maka penulis merefleksikannya. Observasi awal penulis melakukan dengan pembelajaran tanpa menggunakan metode lempar kartu untuk melihat bagaimana

33

proses belajar mengajar berlangsung. Di sini penulis juga mengadakan pre-test I dan II untuk mengetahui prestasi belajar siswa dan didukung data observasi. Setelah pembelajaran menggunakan metode umpan balik penulis melakukan observasi untuk mengukur sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan dan metode lempar kartu dapat berjalan efektif. Setelah materi

pembelajaran mata pelajaran Agama Islam dengan menggunakan metode umpan balik selesai diadakan pos-test I dan II yang selanjutnya dipersentasikan seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa sehingga diketahui prestasi belajar siswa. 5. Tindak Lanjut Dengan dilaksanakannya pembelajaran pada siklus I yang ternyata belum berhasil maka perlu ditindaklanjuti pada siklus II B. Siklus II Pada siklus II ini terdiri dari : 1) Perencanaan ulang, 2) Pelaksanaan Perbaikan, 3) Observasi, 4) Analisis dan Interprestasi data, 5) Refleksi 1. Perencanaan Pembelajaran Aqidah Rencana Pembelajaran aqidah sesuai dengan RPP yang telah peneliti siapkan dengan mengacu pada pokok bahasan masalah Kita-kitab Allah pada semester I kelas V yang pelaksanaannya 2 x pertemuan 35 menit. a. Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti materi tentang nama-nama kitab Allah dan nama-nama rosul yang menerima kitab Allah melalui metode cerama, tanya jawab dan model pembelajaran make a match siswa dapat :

34

1) Menjelaskan pengertian kitab suci Allah SWT 2) Menjelaskan tujuan Allah SWT menurunkan kitab suci 3) Menyebutkan nama-nama kitab Allah SWT 4) Menjelaskan isi pokok kitab suci Allah SWT 5) Menyebutkan nama-nama Rosul yang menerima kitab Allah SWT b. Materi Pembelajaran Kitab Allah adalah kitab yang berisi wahyu Allah yang diturunkan kepada para Rosul yang dikehendaki-Nya untuk dijadikan pedoman hidup bagi mereka, adapun nama Rosul dan nama kitab suci anatara lain : 1. Nabi Musa as, menerima kitab suci Taurat, berisi tentang hukum-hukum syariat agama, 2. Nabi Daud as, menerima kitab suci Zabur, berisi tentang doa, dzikir, nasehat dan hikmah, 3. Nabi Isa as menerima kitab suci Injil, berisi tentang tauhid dan kasih sayang sesama manusia, 4.Nabi Muhammad SAW menerima kitab suci Al quran berisi tentang petunjuk bagi orang bertaqwa. c. Metode / Model Pembelajaran Ceramah untuk menyampaikan materi Tanya jawa untuk mengetahui seberapa jauh siswa memahami materi Make a match untuk mencocokkan kartu d. Langkah-langkah pembelajaran 1. Kegiatan Pendahuluan a. Guru mengajak siswa bernyanyi tentang nama-nama kitab Allah dan rosul penerimanya secara bersama b. Guru menanyakan materi kemarin yang sudah diajarkan ( Appersepsi ) c. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang akan dicapai

35

d. Guru mengadakan pre test e. Guru mempersiapkan bagan peta konsep tentang pengertian kitab suci, tujuan Allah menurunkan kitab suci dan isi pokok kitab suci dan ditempel dipapan f. Guru menyiapkan kartu nama kitab dan kartu nama rosul penerimanya 2. Kegiatan Inti a. Eksplorasi Siswa diajak membaca materi tentang mengenal kitab Allah SWT (Gemar membaca) Guru bersama siswa mengadakan tanya jawab tentang penertian kitab suci dan tujuan Allah menurunkan kitab suci, sambil sesekali guru menerangkan hal-hal yang belum dimengerti sesuai dengan bagan peta konsep di papan ( Tanya jawab ) Bersama siswa guru menjelaskan isi pokok kitab suci Allah SWT Guru meminta siswa membaca materi tentang nama kitab dan Rosul penerimanya ( Gemar membaca ) Guru membagi kartu nama kitab dan kartu nama rosul dengan warna yang berbeda Tiap siswa mendapat satu kartu secara acak Tiap siswa mencari pasangan kartu nama kitab dan Rosul penerimanya ( Kerja sama ) Siswa yang telah menemukan pasangan kartu nama kitab dan Rosul penerimanya langsung ,eme,pelkan pada tempat yang telah ditentukan guru ( Kerja sama, Tanggung jawab ) Setelah semua siswa menemukan pasangannya mempresentasikan kasilnya ( Tanggung jawab, percaya diri ) c. Konfirmasi

36

Guru memberikan penguatan dari hasil kerja pasangan siswa ( Demokratis, Menghargai prestasi ) Guru meberikan penilaian terhadap hasil kerja siswa ( Tanggung jawab ) Guru memberi reward pada pasangan yang cepat dan benar jawabannya ( Menghargai prestasi ) Guru bersama siswa mengadakan pengecekan kembali dengan membaca hasil presentasi siswa ( Gemar membaca, Menghargai prestasi ) Guru memberikan motivasi terhadap siswa yang belum faham untuk belajar yang leboih giat dirumah ( Tanggung jawab ) 3 Penutup a. Guru menyimpulkan materi dan siswa mencatat b. Guru dan siswa melakukan refleksi mengenal kegiatan belajar dalam KD ini c. Guru memberikan umpan balik dengan mengadakan post test d. Guru memberikan pesan moral e. Guru memberikan tugas siswa untuk mempelajari Al quran sebagai kitab suci terakhir sebagai materi selanjutnya e. Sumber Belajar 1. Buku PAI Klas V Penerbit Erlangga 2. Buku PAI Klas V Penerbit Cempaka Putih 3. LKS Al Ilmu KKGPAI Kabupaten Lumajang Media : 1. Kartu nama kitab dan kartu nama rosul penerimanya 2. Bagan peta konsep

37

f. Penilaian 1. Tes tulis 2. Tes Perbuatan Indikator Pencapaian Menjelaskan .1 pengertian kitab suci Allah SWT Menjelaskan .2 tujuan Allah SWT menurunkan kitab suci Menyebutkan .3 nama-nama kitab suci Allah SWT Menjelaskan isi .4 pokok kitab suci Allah SWT Menyebutkan .5 nama-nama Rosul yang menerima kitab suci Allah SWT Tehnik Penilaian Bentuk Instrumen Contoh Instrumen Test tulis Uraian Menjelaskan .1 pengertian kitab suci ! Allah Test tulis Uraian Menjelaskan tujuan .2 Allah menurunkan kitab ! suci Test Perbuatan Unjuk kerja Jelaskan isi pokok .3 ! kitab Taurot Test tulis Uraian Sebutkan nama-nama .4 kitab suci Allah SWT Test Perbuatan Unjuk kerja dan Rosul penerimanya dengan mencari pasangan kartu yang sisuai

Kunci Jawaban 1. Kitab suci adalah yang berisi wahyu Allah yang diturunkan kepada para Rosul yang dikehendaki-Nya 2. Isi poko kitab Taur ot berisi tentang hukum hukum syariat agama Skor perolehan Skor siswa = ------------------- x 100 Skor maksimal Skor maksimal = 10

38

Instrumen penilaian performance : Unjuk kerja mencocokkan kartu nama kitab dan rosul penerimanya
Nama Cepat dan tepat Kurang cepat dan tepat Kurang cepat dan tidak tepat

No

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

Ilma Safira Imam Syahroni 61 Hafiz Syahputra 72 Hendra 70 Karmila 71 Fitriyani 72 Eka Sofita 70 Fatimah 76 Mashuri 75 Nur Wahid 76 Helen Sucipto 78 Reza Andreansyah 76 Imam Fatoni 76 Khusnul Khotimah 76 Fatkhur 70 Agus Sugiri 60 Nurul Laili 85 73 Syahfitri 62 Nanang Prasetyo 60 Abdul Kalim 76 Sunarto 82 Kegiatan awal guru masuk dan memberi salam, kemudian meminta siswa untuk

90 - 80 74

79 - 70

69 - 60

membaca doa sebelum pelajaran dimulai secara bersama-sama dengan dipandu salah satu siswa, dilanjutkan dengan membaca beberapa surat surat pendek untuk mengingatkan agar tidak lupa dan menambah keimanan bagi siswa. Kemudian guru memberikan beberapa pertanyaan sebagai perangsang sebelum masuk pada pelajaran inti, dan pertanyaan yang ada hubungannya dengan pelajaran yang akan diberikan pada hari tersebut. Guru menjelaskan bagaimana Kitab-kitab Allah itu diturunkan kepada Nabi dan Rasul

39

dan kepada siapa saja kitab itu diturunkan serta berapa lama waktu yang dibutuhkan, dilanjutkan dengan tanya jawab mengenai materi yang sudah diterangkan. Pada akhir pembelajaran diadakan tanya jawab secara lesan tentang hal-hal yang sudah diterangkan dengan angkat tangan bagi yang bisa menjawab. 4. Permasalahan yang dihadapi a. Permasalahan yang dihadapi siswa 1) Prestasi siswa Siswa lebih aktif dan agresif setelah mendapatkan penjelasan guru tentang bagaimana cara bertanya 2) Masalah yang dihadapi siswa Ternyata siswa rata-rata sudah tidak merasa malu unutk bertanya 3) Siswa mulai menyukai membaca b. Permasalahan yang dihadapi guru 1) Kualifikasi pendidikan guru Rata Guru sudah Sarjana ( S1) Pendidikan sesuai dengan persyaratan untuk mengajar di lembaga Sekolah dasar Sudah ada kerja sama sesama guru dalam upaya meningkatkan prestasi siswa 2) Kompetensi guru Kompetensi guru sudah mulai kelihatan untuk meningkatkan kompetensi dengan mengikuti kegiatan kegiatan yang berupa pelatihan, diklat juga work shop tenaga kependidikan yang profesional c. Permasalahan Sarana dan Prasarana

40

Untuk sarana dan prasarana sudah diupayakan untuk pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan penggunaan ruangan perpustakaan untuk musholla sebagai sarana praktek sholat berjamaah d. Permasalahan laboratorium / perpustakaan Untuk laboratorium rata-rat di lembaga Sekolah Dasar belum ada, akan tetapi untuk perpustakaan sudah punya walaupun baru gedungnya saja. 4. Refleksi Dari hasil observasi yang dimulai dari perencanaan sampai dengan hasil observasi, maka penulis merefleksikannya. Observasi awal penulis melakukan dengan pembelajaran tanpa menggunakan metode lempar kartu untuk melihat bagaimana proses belajar mengajar berlangsung. Di sini penulis juga mengadakan pre-test I dan II untuk mengetahui prestasi belajar siswa dan didukung data observasi.Setelah pembelajaran menggunakan metode umpan balik penulis melakukan observasi untuk mengukur sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan dan metode lempar kartu dapat berjalan efektif. Setelah materi pembelajaran mata

pelajaran Agama Islam dengan menggunakan metode umpan balik selesai diadakan pos-test I dan II yang selanjutnya dipersentasikan seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa sehingga diketahui prestasi belajar siswa. 5. Keberhasilan Pembelajaran Aqidah Dengan digunakannya metode pembelajaran lempar kartu ternyata hasilnya sangat signifikan dengan prestasi yang diperoleh siswa, sehingga metode ini perlu dipertahankan untuk melengkapi metode-metode yang ada

41

Karena dapat dilihat pada nilai siswa antara siklus I dan siklus II, yang hasil cukup memuaskan .

BAB VI. SIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari pembahasan pada bab-bab sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Penggunaan metode pembelajaran lempar kartu dapat meningkatkan prestasi belajar siswa hal ini terlihat dari hasil observasi pada saat belum penggunaan

42

metode umpan balik yaitu pada Siklus I, kemudian setelah menggunakan metode lempar kartu pada pelajaran Agama Islam yaitu Siklus II menunjukkan adanya peningkatan yanag signifikan terhadap prestasi belajar siswa yaitu dari rendah ke tinggi. 2. Ketuntasan belajar secara klasikal sebelum menggunakan metode lempar kartu belum tuntas, sedangkan sesudah menggunakan metode lempar kartu sudah tuntas. 3. Sarana dan prasarana hendaknya mendpatkan perhatian dari Kepala Sekolah sebagai penanggung jawab 4. Masalah laboratorium menjadi program yang harus diperhatikan karena sangat menunjang untuk kemajuan pembelajaran 5. Masalah perpustakaan tentunya juga sangan dibutuhkan oleh guru dan siswa sebagai wahana menambah pengetahuan dan juga menambah literatur 6. Dengan media yang sederhana akan mempermudah siswa belajar dengan menemukan sendiri 7. Prestasi belajar siswa meningkat pada siswa kelas V di SD Negeri Wonokerto 02, Kecamatan Gucialit, Kabupaten Lumajang menyebabkan siswa juga lebih tertarik dan antusias dalam mengikuti pelajaran Agama Islam yang tadinya sangat sulit dan membosankan.

B. Saran Melihat hasil penelitian yang telah dilakukan, maka kami menyarankan kepada :

43

1)

Guru

untuk

dapat menggunakan metode lempar kartu secara efektif,

sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. 2) Guru harus dapat bersikap bijak terhadap siswa yang memberikan jawaban salah dan memberikan penghargaan kepada siswa yang memberikan jawaban yang benar 3) Guru hendaknya selalu mengadakan inovasi mengikuti perkembangan

utamanya dalam penggunaan metode pembelajaran dengan ITC 4) Sebagai pengembangan diri guru hendaknya senang membaca dan menulis dalam pembelajaran untuk PTK 5) Sebagai Kepala Sekolah kiranya dapat memberikan motivasi khususnya kepada guru yang sudah bersertifikasi untuk mengadakan inovasi-inovasi dalam pembelajaran 6) Penggunaan metode yang bervariatif sebagai salah satu langkah untuk

membentuk karakter siswa bagi seorang guru

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL HALAMAN PENGESAHAN ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Identifikasi Masalah

44

C. D. E. F.

Pembatasan dan Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Hipotesis Tindakan Manfaat Hasil Penelitian

BAB II: KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) B. Model Pembelajaran Konstruktivistik C. Ilmu Pengetahuan Sosial BAB III : METODE PENELITIAN A. ObjekTindakan B. Setting/Subjek Penelitian C. Metode Pengumpulan Data D. Metode Analisa Data BAB IV : HASILPENELITIAN A. Gambaran Setting Penelitian B. Penjelasan Per Siklus C. Proses Analisis Data D. Pembahasan dan Pengambilan Kesimpulan BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran-saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

ABSTRAK SUHARDJO. 2012. Peningkatan Kualitas Pembelajaran Aqidah Melalui Metode Lempar Kartu Pertanyaan Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Wonokerto 02 Kecamatan Gucialit. Kata Kunci: PAI, metode Lempar Kartu Pertanyaa Ada kecenderungan dalam dunia pendidikan dewasa ini untuk kembali pada pemikiran bahwa anak akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan secara alamiah. Belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami sendiri apa yang dipelajarinya, bukan mengetahui-nya. Pembelajaran yang berorientasi target penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetisi mengingat jangka pendek, 45

tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan persoalan dalam kehidupan jangka panjang. Permasalahan yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah: (a) Bagaimanakah peningkatan prestasi belajar PAI dengan diterapkannya metode belajar dengan lempar kartu pertanyaan? (b) Bagaimanakah pengaruh metode lempar kartu pertanyaan terhadap motivasi belajar? Tujuan dari penelitian ini adalah: (a) Ingin mengetahui peningkatan prestasi belajar PAI setelah diterapkannya metode belajar lempar kartu pertanyaan.(b) Ingin mengetahui pengaruh motivasi belajar PAI setelah diterapkan metode belajar lempar kartu pertanyaan Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak dua putaran. Setian putaran terdiri dari empat tahap yaitu: rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan refisi. Sasaran penelitian ini adalh siswa kelas V SD Negeri Wonokerto 02 Gucialit Semester Gasal Tahun Pelajaran 2011/2012. Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar observasi kegiatan belajar mengajar. Dari hasil analis didapatkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus II yaitu, siklus I (63,63%), siklus II (81,81%). Simpulan dari penelitian ini adalah metode belajar lempar katu pertanyaan dapat berpengaruh positif terhadap motivasi belajar Siswa V SD Negeri Wonokerto 02 Gucialit Semester Gasal Tahun Pelajaran 2008/2009, serta model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternative pembelajaran PAI.

Format Observasi Untuk Guru

46

Assmen Butir Observasi


1. Penguasan Materi 2. Penggunaan Media 3. Interaksi Guru-siswa 4. Cara Pengelolaan kelas 5. Pengaturan suara 6. Penampilan guru

Observasi Baik Kurang

Keterangan

Format Observasi Untuk Kelas

Butir Observasi

Assmen Observasi
47

Keterangan

Baik
1. Kondisi Kelas 2. Kondisi Sarana dan Prasarana 3. Suasana Kelas 4. Kebersihan Kelas 5. Ventilasi kelas 6. Pengaturan kelas

Kurang

LEMBAR PENGESAHAN

1 . 2 .

Judul

: Peningkatan Kualitas Pembelajaran Aqidah Melalui Metode Lempar Kartu Pertanyaan Siswa Kelas V Sekolah Dasar Wonokerto 02 Kecamatan Gucialit Identitas : Nama : Drs. Suhardjo NIP : 19570424 197912 1006 Gol/ruang : Pembina (IV/a) Jabatan : Guru Pembina

48

3 . 4 . 5 .

Unit Kerja Lokasi Penelitian Lama Penelitian Biaya Penelitian

: SDN Wonokerto 02 Gucialit Lumajang : SDN Wonokerto 02 Gucialit Lumajang : 1 Bulan (Pebruari 2012) : Mandiri

Kepala Sekolah SDN Wonokerto 02

Lumajang, 25 Pebruari 2012 Peneliti

Drs. SUHARDJO NIP. 19570424 197912 1006

Drs. SUHARDJO NIP. 19570424 197912 1006

Mengetahui/mengesahkan Pembantu Rektor I IKAHA

Prof. Dr. H. HARIS SUPRATNO Niy. : uha. 01.0200

49

You might also like