Professional Documents
Culture Documents
Selang beberapa waktu lalu sebuah kesepakatan telah dibuat antara DPR RI dengan
Pemerintah Provinsi Riau untuk menjadikan Perpustakaan Soeman Hs sebagai pilot project
library (perpustakaan hibrida/kombinasi) bukanlah hal yang asing lagi dalam dunia
perpustakaan dewasa ini. Di era global seperti sekarang ini kemajuan teknologi informasi dan
komunikasi (ICT) sudah sedemikian pesatnya memasuki berbagai aspek kehidupan manusia
yang mau tidak mau ikut mempengaruhi dan mewarnai perkembangan perpustakaan di
Indonesia.
menyebarkan informasi kepada pengguna baik secara langsung atau tidak langsung dengan
informasi dalam perpustakaan, yaitu (1). Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan. Bidang
pekerjaan yang dapat diintegrasikan dengan sistem informasi perpustakaan adalah pengadaan,
inventarisasi, katalogisasi, sirkulasi bahan pustaka, pengelolaan anggota, statistik dan lain
sebagainya. Fungsi ini sering diistilahkan sebagai bentuk Otomasi Perpustakaan. (2).
1
Adapun hasil dari penerapan teknologi informasi tersebut dapat dilihat pada berbagai
macam bentuk bidang layanan perpustakaan, antara lain seperti: (a). Layanan sirkulasi,
reserve, inter library loan. (b). Layanan referensi dan hasil-hasil penelitian. (c).
audio-visual. (e). Layanan internet dan computer station. (f). Keamanan. (g). Pengadaan
koleksi. (e). Pengelolaan katalog (Online Public Access Catalog). (Arif, 2003).
perpustakaan ini sudah tersebar luas beritanya sebagai perpustakaan termegah dan terbesar
setelah Perpustakaan Nasional Republik Indonesia - paling tidak dilihat dari kemegahan
gedungnya dan fasilitas pendukung penyelenggaraan suatu perpustakaan. Di sisi lain masih
banyak yang harus dibenahi dan dipersiapkan untuk membuktikan bahwa e-library tersebut
memang pantas dimiliki oleh Perpustakaan Soeman Hs. Misalnya jumlah koleksi masih perlu
ditambah. Dengan ukuran luas gedung seperti sekarang ini, idealnya sebuah perpustakaan
yang representatif memiliki koleksi sekitar 6 juta eksemplar. Perlu waktu panjang, upaya
keras dan sungguh-sungguh untuk mencapai jumlah tersebut, mengingat saat ini koleksi yang
Kemudian pasokan listrik mesti tersedia sepanjang waktu 24 jam selama tujuh hari
(24/7), khususnya untuk menghidupkan pendingin udara. Karena suhu dalam ruangan
perpustakaan harus berada dalam temperatur rendah. Meskipun jadwal perpustakaan sedang
tutup, pendingin udara harus senantiasa hidup untuk memastikan agar suhu udara tetap sejuk
agar buku yang tersimpan di rak buku tetap awet dan umurnya panjang. Suplai tenaga listrik
juga harus dipastikan lebih dari cukup demi lancarnya proses pengolahan dan sirkulasi buku,
2
hidupnya server, personal komputer dan jaringan LAN, serta tetap berfungsinya wifi access
menjadi ikon ilmu pengetahuan dan budaya Melayu. Sebab dalam Undang Undang tentang
Perpustakaan (UU No. 43/2007) dinyatakan bahwa pemerintah provinsi dan pemerintah
daerah berdasarkan kekhasan daerah sebagai pusat penelitian dan rujukan tentang kekayaan
budaya daerah di wilayahnya. Dan koleksi perpustakaan harus mendukung pelestarian hasil
sepanjang hayat.
Dengan misi yang diembannya sebagai perpustakaan umum daerah yang bercirikan
dan misi perpustakaan. Sebab pengadaan dan pengembangan koleksi harus didasarkan atas
kebijakan, prosedur, dan aturan seleksi sesuai dengan visi dan misi perpustakaan.
Komposisisi koleksi perpustakaan sangat ditentukan oleh jenis perpustakaan tersebut. Bagi
pembaca, namun tetap mendukung pelestarian budaya daerah seperti yang diamanatkan
3
Kedua. Dengan kekhasan budaya Melayu yang ingin ditonjolkan oleh Perpustakaan
karya Melayu baik fiksi, non-fiksi, sastra, dan sebagainya. Diantara upaya-upaya yang bisa
para penulis, budayawan, pujangga, seniman, dan sastrawan Melayu Riau. Baik dari
angkatan tua maupun angkatan muda. Sebab cukup banyak karya-karya yang telah dihasilkan
oleh sastrawan dan pujangga asal Riau pada zaman dahulu yang masih berserakan, belum
sempat didata, dikumpulkan, dan terorganisir secara rapi. Kemudian setelah itu baru
melengkapinya dengan karya-karya budaya Melayu yang ada di Nusantara. Bahkan kalau
adalah menjadi syarat mutlak demi terwujudnya sebuah e-library (perpustakaan berbasiskan
ICT) yang mampu memuaskan kebutuhan pengguna. Tidak cukup hanya dengan memiliki
ijazah akademik saja, tetapi harus memenuhi standar kompetensi yang dapat
dipertanggungjawabkan dan diuji. Ada dua standar kompetensi yang harus dimiliki oleh
pustakawan, yaitu: (1). Kompetensi profesional, yaitu yang terkait dengan pengetahuan
perpustakaan dan informasi. (2). Kompetensi individu, yaitu menggambarkan satu kesatuan
ketrampilan, perilaku dan nilai yang dimiliki pustakawan agar dapat bekerja secara efektif,
nilai lebihnya serta dapat bertahan terhadap perubahan dan perkembangan dalam dunia
4
Disamping itu penguasaan dan kemahiran berbahasa Inggris adalah menjadi
keharusan bagi seorang pustakawan di era globalisasi sekarang ini. Sedangkan kemampuan
tambahan berbagai macam bahasa lain seperti bahasa Arab, Prancis, Mandarin, dan bahasa
asing lainnya adalah sangat dibutuhkan untuk mendukung proses klasifikasi dan katalogisasi
buku-buku yang tidak berbahasa Indonesia. Perlu upaya terus-menerus dalam meningkatkan
ketrampilan, keahlian, kwalitas, dan kompetensi tenaga perpustakaan (pustakawan dan tenaga
teknis perpustakaan) melalui berbagai kegiatan seperti pelatihan, workshop, seminar, dan
sebagainya.
fasilitas perpustakaan yang dimanfaatkan dan dialokasikan secara efektif dan proporsional.
Sumber daya perpustakaan adalah semua tenaga, sarana dan prasarana, serta dana yang
dimiliki dan/atau dikuasai oleh perpustakaan. Karena itu pemerintah provinsi sebagai stake
holder harus memiliki kebijakan yang tepat dalam mengalokasikan anggaran perpustakaan
Keenam. Menampilkan citra atau image yang baik dan positif di tengah masyarakat
pemakainya dengan memberikan pelayanan prima, yaitu bersifat cepat, tepat/akurat, nyaman,
dan ramah. Oleh karena itu bangunan dengan arsitektur yang indah dan fungsional, koleksi
yang memadai, dan fasilitas perpustakaan yang representatif, hendaknya memenuhi syarat
atau paling tidak mendekati kriteria perpustakaan modern masa depan yang bercirikan
kecepatan dan kemudahan. Dengan meningkatnya pelayanan yang didapat oleh pemustaka,
5
maka akan menimbulkan dan mempertinggi minat baca masyarakat serta meningkatkan
apresiasi terhadap buku, pengarang, dan penulis. Dengan demikian pelayanan perpustakaan
serta merta menjadi meningkat, lebih baik, dan lebih luas/bervariasi dengan membuka akses