You are on page 1of 5

1.

Normal phase Chromatograpy : Fase diam bersifat polar kuat dan fase gerak bersifat non-polar Misalnya : Silika = fase diam , n-hexane = fase gerak sebagai fase normal HPLC (NP-HPLC), atau kromatografi adsorpsi, metode ini memisahkan analit berdasarkan adsorpsi ke kimia permukaan stasioner dan polaritas itu adalah salah satu jenis pertama KCKT yang dikembangkan kimiawan. NP-HPLC menggunakan fasa diam polar dan fase, non-polar mobile non-air, dan bekerja efektif untuk memisahkan analit mudah larut dalam pelarut non-polar. Perusahaan asosiasi analit dengan dan dipertahankan oleh fase diam polar. Adsorpsi kekuatan meningkat dengan polaritas analit meningkat, dan interaksi antara analit kutub dan fase diam polar (relatif terhadap fase gerak) meningkatkan waktu elusi. Kekuatan interaksi tidak hanya tergantung pada kelompokkelompok fungsional dalam molekul analit, tetapi juga pada faktor-faktor sterik. Pengaruh sterics pada kekuatan interaksi memungkinkan metode ini untuk menyelesaikan (terpisah) isomer struktural .

2.

Reversed phase Chromatography: Fase diam bersifat non-polar dan fase gerak bersifat polar. Misal : Hydrocarbon = fase diam, air = fase gerak Dalam hal ini, akan ada daya tarik yang kuat antara molekul pelarut dan polar polar dalam campuran yang sedang melewati kolom. Tidak akan ada sebagai daya tarik jauh antara rantai hidrokarbon yang berlekatan pada silika (fase diam) dan molekul polar dalam larutan. Molekul polar dalam campuran itu akan menghabiskan sebagian besar waktu mereka bergerak dengan pelarut.

3. Mengapa semakin kecil(kurus) peak semakin bagus? Jawab: Kolom yang baik bahan kolom kuat dan tidak mudah berkarat partikel Isi kolom berdiameter kecil (5 Efisiensi kolom tinggi (N >>, H<<) Tahan terhadap tekanan tinggi Menghasilkan puncak simetri dan sempit Pada kromatografi ideal, bentuk pita (puncak) kromatogram yang diperoleh seharusnya berupa puncak-puncak yang sangat sempit, yang terpisah satu sama lain

Penjelasan: Semakin kecil Wave berarti semakin besar resolusinya dan sebaliknya.karena ada kromatografi ideal, bentuk pita (puncak) kromatogram yang diperoleh seharusnya berupa puncak-puncak yang sangat sempit, yang terpisah satu sama lain.

4. Beberapa penyebab pelebaran puncak dikarenakan : Difusi Eddy Penyebaran molekul analit dalam kolom karena packing kolom yang tidak seragam, sehingga analit mengambil jalan yang tidak sama panjangnya.

Packing kolom tidak seragam, jalur yang dilalui analit berbeda, sampai di ujung kolom dalam waktu yang berbeda.

Kolom kan dikemas pake partikel fase diam yang kecil. Trus fase gerak lewat sambil bawa analit. Nah ada beberapa analit yang bisa lewat dengan mudah trus sampe detektor daripada beberapa partikel yang mengalami pengalihan (diversi) karena jalannya belok2. Buat lebih jelasnya liat di gambar:

Untuk meminimalkannya dengan pake kolom dengan partikel yang homogen densitasnya.

Difusi Longitudinal Penyebaran molekul analit karena difusi molekul fasa gerak berlawanan dengan arah dengan arah aliran

Arah aliran fasa gerak berbeda dengan arah aliran (gas) Biasanya terjadi jika kecepatan alir fase gerak lambat. Pada keadaan tersebut, aliran fase gerak dengan analit di yang dekat dengan fase diam akan lambat karena adanya Vander walls force sedangkan yang berada di tengah lebih cepat alirannya namun konsentrasinya lebih kecil daripada yang samping. Karenanya analit yang semula

tertahan oleh gaya Vanderwalls di samping akan berdifusi ke tengah sesuai dengan hukum Ficks. Cara meminimalkannya: mempercepat laju alir dan menurunkan temperatur.

Effek Transfer massa Penyebaran molekul analit karena laju alir fasa gerak tidak sama di semua bagian.

Analit yang ada di pusat aliran bergerak lebih cepat dibandingkan dengan analit di dekat dinding kolom Kalo yang ini biasanya terjadi kalo laju alir terlalu cepat dan pemisahan pada kolom belum tercapai sempurna. Cara meminimalkannya: a. pake partikel kecil, karena luas permukaan besar sehingga kesetimbangan cepat tercapai b. Menaikkan temperatur c. Laju alir diperlambat

5. Faktor kapasitas

Faktor kapasitas adalah adalah faktor yang menyatakan perbandingan mol komponen analit dalam fasa diam terhadap mol komponen dalam fasa gerak, yang dirumuskan sebagai : Ukuran kekuatan interaksi suatu komponen dengan fasa diam. Faktor kapasitas menggambarkan laju migrasi komponen dalam kolom, karena menurut definisi factor kapasitas adalah perbandingan mol solute dalam fasa diam terhadap mol solute dalam fasa gerak. Dapat dirumuskan sebagai berikut : Atau Besarnya factor kapasitas menentukan laju elusi komponen. Jika k > 1 maka elusi akan berlangsung dengan cepat Jika k > 20-30 maka waktu elusi akan berlangsung sangat panjang K = = capacity factor = = perbandingan molekul sampel dalam fase diam dengan fase gerak. K Adalah nilai yang menunjukkan seberapa kuay komponen-komponen dalam sampel yang dibawa oleh fase gerak berinteraksi dengan kolom (fase diam).

3. Volume retensi, VR - volume fase gerak diperlukan untuk mengelusi zat terlarut maksimal dari seorang kolom.

dimana VR = tR x debit

You might also like