You are on page 1of 6

PENGERTIAN KONTROL SEKUENSIAL Sistem produksi selalu mempunyai prosedur, misalnya pada transportasi material produk diinginkan arah

dan urutan yang tepat, oleh karena itu control sekuensial adalah teknik yang sangat dibutuhkan dalam industri produksi, tapi pernyataan itu terlalu umum sehingga kita tidak tahu pasti penerapannya. Didalam bab ini kita akan membahasnya, dimulai dengan contoh sederhana mengenai pentingnya control sekuensial, elemen-elemen dasarnya, dan diakhiri dengan contoh aplikasi. Control sekuensial digunakan untuk mengatur suatu dan operasi yang saling terkait, terhubung atau terencana(terjadwal). Untuk memberikan pengertian yang lebih mendalam mengenai control sekuensial, akan diuraikan sebuah contoh mengenai elevator yang beroperasi secara otomatis. 1) Seseorang memanggil sangkar elevator ke lantainya dengan menekan tombol pemanggil(naik/turun) 2) Sangkar yang terdekat dengan lantai pemanggil akan bergerak dengan arah (naik/turun) meuju ke pemanggil 3) Pintu elevator secara otomatis terbuka setelah elevator berhenti 4) Orang tersebut menaiki elevator dan menekan tombol nomor lantai yang dituju(tombol tujuan) 5) Pintu ditutup dan sangkar naik/turun ke lantai yang dituju, dan akan berhenti pada lantai berikutnya jika ada panggilan 6) Control kecepatan sangkar, untuk: a) memberikan percepatan yang sesuai hingga diperoleh kecepatan yang konstan b) menjaga kecepatan konstan c) memberikan perlambatan yang sesuai untuk berhenti pada lantai yang diinginkan dengan mulus 7) Sangkar berhenti secara berurutan pada lantai yang diinginkan penumpang di dalam sangkar 8) Pintu akan terbuka lama, jika penumpang habis, kemudian menutup dan tetap di situ sampai ada panggilan berikut

Untuk melakukan operasi elevator secara otomatis, operasi yang berurutan di atas harus dilakukan sedangkan pada industri produksi urutan yang harus dilakukan lebih rumit. Karena itu control urutan, yakni control sekuensial diterapkan. Kebanyakan control sekuensial hanya melaksakan perintah yang mempunyai dua keadaan (state) secara berurutan ;misalnya;start/stop, up/down, tutup/buka, sinyal on/off dan lain-lain. Berdasarkan hal tersebut maka control sekuensial merupakan control kwalitatif karena tidak membutuhkan keadaan kwantitatif yang tepat dari variable yang diatur dan masukan referensi. Kategori Kontrol Sekuensial Dari contoh aplikasi di atas, control sekuensial dapat dibagi menjadi tiga kategori sebagai berikut : a. Sistem melaksanakan urutan berikutnya jika kondisi yang ditentukan sebelumnya terpenuhi (conditional control) b. Sistem melaksanakan urutan berikutnya jika telah mencapai waktu yang telah ditentukan (time Schedule control) c. Sistem di mana waktu pelaksanaan atau interval waktu tidak penting, hanya urutan operasi yang telah ditetapkan yang dipentingkan (executive control) Operasi elevator termasuk dalam kategori (a). Sebagai contoh, untuk pergi ke lantai 30 dari lantai 2 dengan sangkar elevator, harus memenuhi kondisi : 1) Tombol pemanggil ditekan pada lantai 2 2) Penumpang tidak melebihi kapasitas 3) Tombol tujuan dalam sangkar ditekan Kategori (b) misalnya lampu lintas, alat pemain otomatis dan lain-lain. Kategori (c) sebagian besar dari control posisi sebagai contoh jika benda kerja akan dibentuk diameter d2 dari x ke z, waktu pengerjaan atau interval tidak penting karena kecepatan pengerjaan tergantung pada benda kerja, tenaga mesin dan material alatalat. RANGKAIAN KONTROL SEKUENSIAL Sekarang system control sekuensial dapat dengan mudah dirancang dengan baik dalam bentuk peralatan yang disebut kontroler sekuensial atau istilah lainnya sequncer, programble controllers atau logic controllers yang menggunakan computer khusus untuk control sekuensial dan dapat melaksanakan berbagai perangkat lunak

perintah control sekuensial untuk berbagai penggunaan. Tetapi untuk memberikan dasar rangkaian control sekuensial maka pada kesempatan ini akan digunakan rangkaian relay sekuensial konvensional. Elemen Dasar Rangkaian Sekuensial Umumnya system control terdiri dari sensor, peralatan control dan actuator. Energi penggerak juga diperlukan untuk mengoperasikan system. Dalam hal ini peralatan control berfungsi seperti otak manusia. Karena itu maka untuk merancang system control diperlukan pengetahuan tentang rangkaian control dasar dan elemenelemennya serta prinsip operasinya. 1) Switch (saklar) Banyak tipe saklar yang beredar dan digunakan di sekitar kita. Sebagai contoh micro-switch yang dapat dioperasikan dengan tekanan yang ringan mempunyai aksi saklar yang andal dan kapasitas arus cukup besar, banyak digunakan sebagai sensor pada rangkaian control sekuensial, misalnya sebagai saklar pembatas untuk alarm, energi stop, control posisi dan lain-lain. 2) Relay Relay dapat dibagi menjadi dua tipe : (1) Relay tipe kontak membuka/menutup secara mekanis. (2) Relay tipe non kontak menggunakan gerbang semikonduktor 3) Kontaktor Elektromagnetik dan Pewaktu (timer) Kapasitas arus listrik untuk motor berdaya besar terlalu besar untuk dioperasikan oleh operator secara langsung dan manual dengan power-switch. Oleh karena itu maka kontaktor elektromagnetik (MC) biasanya digunakan untuk mengatasi hal tersebut. Dengan menggunakan MC maka dapat dengan mudah direalisasikan untuk mengatur secara ON-OFF arus listrik yang berkapasitas besar secara tidak langsung. Control sekuensial untuk arus listrik yang besar biasanya memakai MC sebagai salah satu komponennya. MC dapat dibayangkan sebagai kontak relay untuk piranti dengan arus yang besar. Pewaktu (timer) atau relay pewaktu (timer relay) juga merupakan komponen system control sekuensial utamanya untuk control pengaturan waktu (timesceduledcontrol).

3.3.2 Rangkaian Sederhana Kontrol Sekuensial (Rangkaian Logika)

Banyak contoh peralatan yang dapat kita lihat sehari-hari yang menggunakan control sekuensial. Sebagai contoh, kita periksa cara kerja dari proyektor slide-film atau OHP (OverheadProyektor): Ketika power ON, pertama motor fan menyala dan kemudian lampu. Sebaliknya ,pada saat power OFF, lampunya yang pertama akan padam dan baru motor fan akan berhenti. Jika urutan ini tidak jalan, akan timbul kebakaran atau lampunya akan cepat rusak. Pada rangkaian berikut ini dapat dipakai untuk merealisasikan control sekuensial secara sederhana dan mudah. 1) Rangkaian OR Tugas: Rangkailah rangkaian OR menggunakan tiga relay dan tiga saklar toggle. Jika salah satu saklar atau lebih ON maka lampu akan menyala. 2) Rangkaian AND Tugas: Rangkailah rangkaian menggunakan dua saklar toggle dan dua relay Perlu anda catat bahwa switch dan relay dihubungkan parallel untuk rangkaian OR, dan hubungan seri untuk rangkaian AND. 3) Rangkaian NOT (deny) 4) Rangkaian Self-Conservative Biasanya push-button switch selalu dalam keadaan ON hanya apabila push button ditekan. Seringkali hal tersebut tidak dikehandaki. Rangkaian selfconservative yang akan kita bahas kali ini dapat mengatasi hal tersebut, yaitu mampu mempertahankan kondisi ON meskipun push-button hanya ditekan sekali lalu dilepaskan. Rangkaian ini merupakan rangkaian yang banyak dipakai dalam perancangan sistemkontrol sekuensial yang menggunakan relay. 5) Rangkaian Inter-Locking Rangkaian interlocking adalah rangkaian control sekuensial yang dirancang untuk melindungi mesin dan piranti serta keselamatan operator dengan cara mengendalikan operasi mesin dan piranti agar berhubungan antara satu dengan lainnya dengan memakai titik kontak elektris seperti kontak relay sehingga dapat terjadi urutan operasi yang benar. Sebagai contoh, mari kita bahas kasus pencegahan bahaya bila ada dua mesin (A dan B) yang diinginkan bila salah satu bekerja, maka yang lainnya tidak dapat bekerja. Jadi, motor MA dapat dijalankan, tetapi motor MB tidak mungkin bisa dijalankan. Rangkaian tersebut dikenal sebagai rangkaian

prioritas parallel [parallel priority circuit] karena motor yang dioperasikan terlebih dahulu mempunyai operasi prioritas, yang lain tidak mungkin bisa dijalankan. Dalam prakteknya, untuk pengaturan giliran motor-motor besar, maka dibutuhkan rangkaian inter-locking pada masing-masing rangkaian driver-nya untuk menjaga keselamatan operasi. Ilustrasi berikut menggambarkan skema konsep system alarm rumah menggunakan rangakaian OR dan self-conservative. Bayangkan bila limit switch dipasang di dekat jendela dan pintu membentuk rangkaian OR (yaitu dengan cara menghubungkan secara parallel). Jadi, koil relay R dieksitasi untuk mengoperasikan kontak relay self-conservative R dan untuk membunyikan bel alarm bila pencuri membuka paksa jendela atau pintu dan menyentuh, meskipun sesaat. Hanya push-button PB yang dapat menghentikan bunyi bel tersebut. Toggel-switch SW digunakan untuk m`engaktifkan system alarm tersebut, system tersebut akan bekerja bila SW ditutup. Ilustrasi berikut menggambarkan aplikasi rangkaian AND untuk rangkaian catu daya slide projector atau overhead projector. Pada rangkaian tersebut, kipas pendingin harus beroperasi bila lampu proyektor menyala. Dengan kata lain, lampu tidak boleh menyala selama kipas pendingin belum beroperasi, untuk mencegah kerusakan akibat panas pada slide film dan menurunnya usia pakai lampu karena kenaikan suhu yang melebihi biasanya. APLIKASI KONTROL SEKUENSIAL Kontrol sekuensial diaplikasikan secara luas dalam banyak cabang rekayasa, karena itu adalah mustahil untuk melakukan sigi seluruh aplikasinya. Sebagai acuan, beberapa dari aplikasi yang penting akan kita bahas sekarang. 1) Aplikasi untuk kebutuhan sehari-hari Alat rumah tangga elektronik (mesin cuci, lemari es, oven listrik, AC dsb), system lampu lalu lintas, pintu lintasan kereta api automatic, system pintu automatis 2) Aplikasi untuk bermacam-macam mesin Mesin tool, mesin transfer, system control conveyor, robot industri, printer,mesin rolling press, mesin las, mesin penyortir automatis, mesin pencetak plastic, generator listrik, piranti telekomunikasi, computer. 3) Aplikasi untuk proses industri

Kontrol proses kontinyu, tungku, peralatan penukar ion, system drainase/pencatu air, system penyaringan dan pembuangan limbah, pencampur bahan mentah. 4) Aplikasi untuk menejemen industri Transportasi,pergudangan, jalur perakitan, catu daya dan distribusi listrik, control lalu lintas/kendaraan automatic, pelayanan pengepakan, bongkar/muat chargo. 5) Lain-lain System pengapian roket, operasi reactor nuklir, system pilot pesawat udara, analisis medik.

You might also like