You are on page 1of 26

Case Report Session

RAMADHANIATI PERI ERIAD YUNIR

(03923080) (04120035)

Identitas Pasien
Nama :H Umur Kelamin Pekerjaan Alamat St. Perkawinan Negeri Asal Agama Suku Tgl Pemeriksaan : 18 Tahun : Laki-laki : Pelajar : Pasir Jambak Rt 6 Rw 2 : Belum Menikah : Padang : Islam : Minang : 06-08-2008

Seorang pasien laki-laki umur 18 tahun datang ke Poli Kulit dan Kelamin RS Dr M. Djamil Padang pada tanggal 6 Agustus 2008, dengan :

Keluhan Utama :
Jerawat yang terasa nyeri pada pipi kanan, pipi kiri sejak1minggu yang lalu.

Riwayat Penyakit Sekarang :

Jerawat yang terasa nyeri pada pipi kanan, pipi kiri

sejak 1 minggu yang lalu. Awalnya, 2 tahun yang


lalu timbul bintik-bintik kehitaman pada hidung dan jerawat pertama kali muncul pada pipi dan dahi dan meluas hingga ke seluruh wajah. Jerawat juga ditemukan pada dada atas, punggung, bahu dan tengkuk. Jerawat tidak gatal.

Bekas jerawat yang berubah menjadi benjolan


pada dada atas, keras, tidak teratur, berbatas tegas, warna kecoklatan sejak 3 bulan yang lalu.

Pasien suka memencet jerawat dan memegang


wajah dalam keadaan tangan tidak bersih.

Pasien suka menkomsumsi makanan berlemak seperti makanan yang digoreng dan makanan pedas.

Pasien sehari-harinya suka berkendara motor


tanpa menggunakan helm penutup muka. Pasien seorang pelajar, sering stres dan sering tidur larut malam. Pasien merokok +/- 5-6 batang rokok setiap hari.

Pasien teratur menggunakan pencuci muka Biore untuk jerawat 3-4 kali terutama setelah pulang beraktivitas dan sebelum tidur.

Riwayat penggunaan kosmetika lain tidak ada. Pasien telah berobat ke dokter 6x dalam 2 tahun ini, diberikan 3 macam obat minum dan 1 macam

obat salap. Pasien teratur mengkomsumsi obat


hingga obat habis. Terdapat pengurangan dalam munculnya jerawat baru. Dalam 3 bulan terakhir

pasien tidak kontrol kedokter lagi dan tidak


mengkomsumsi obat lagi.

Riwayat Penyakit Dahulu :

Pasien menderita jerawat selama 2 tahun ini.

Riwayat Penyakit Keluarga :


Ayah dan kakak pasien menderita jerawat. Ayah pasien terdapat juga bekas jerawat yang berubah menjadi benjolan keras.

PEMERIKSAAN FISIK

Status Generalis

Keadaan Umum Kesadaran Pemeriksaan Abd

: Tampak tidak sakit : CMC : Dalam Batas Normal

Pemeriksaan Thorax: Dalam Batas Normal

STATUS DERMATOLOGIS

Lokasi 1 tengkuk dan Distribusi B/S Batas Ukuran

: Dahi, hidung, pipi kanan dan kiri, dagu, : Lokalisata : Tidak Khas : Tidak Tegas : Milier-Lentikuler pustul, nodul eritem, scar atropi. dada atas, bahu, punggung.

Effloresensi :Komedo hitam, papul eritem,

Lokasi 2 Distribusi

: Dada atas : Lokalisata

B/S
Batas Ukuran Effloresensi

: Oval / Tidak Khas


: Tegas : Lentikuler :Scar hipertropi kecoklatan

Status Venereologikus OUE : edema : (-) hiperemis : (-) erosi : (-) Sulcus coronorius: edema : (-) hiperemis : (-) erosi : (-)

Duh : (-)
ekskoriasi : (-) Kelainan Selaput

ekskoriasi : (-)
vegetasi: (-)

Tidak ada kelainan


Kelainan Kuku Tidak ada kelainan Kelainan Rambut Tidak ada kelainan Kelainan Kelenjar getah bening Tidak ada kelainan

RESUME :

Jerawat yang terasa nyeri pada pipi kanan, pipi

kiri, dan dagu. Awalnya, 2 tahun yang lalu timbul


bintik-bintik kehitaman pada hidung dan jerawat pertama kali muncul pada pipi dan dahi dan

meluas hingga ke seluruh wajah. Jerawat juga


ditemukan pada dada atas, punggung, bahu dan tengkuk. Jerawat tidak gatal.

Bekas jerawat yang berubah menjadi bentot pada dada atas, keras, tidak teratur, berbatas tegas, warna kecoklatan.

Pasien suka memencet jerawat dan memegang wajah dalam keadaan tangan tidak bersih, suka menkomsumsi makanan berlemak seperti makanan

yang digoreng dan makanan pedas, sehari-harinya


suka berkendara motor tanpa menggunakan helm penutup muka, pasien seorang pelajar, sering stres

dan sering tidur larut malam, pasien merokok +/- 56batang rokok setiap hari.

Pasien teratur menggunakan pencuci muka Biore untuk jerawat 3-4 kali terutama setelah pulang beraktivitas dan sebelum tidur. Pasien telah berobat ke dokter 6x dalam 2 tahun ini, diberikan 3 macam obat minum dan 1 macam obat salap. Pasien teratur mengkomsumsi obat. Terdapat

pengurangan munculnya jerawat baru. Dalam 3 bulan terakhir pasien tidak mengkomsumsi obat.

Ayah dan kakak pasien menderita jerawat


Ayah pasien terdapat juga bekas jerawat yang berubah menjadi benjolan keras.

Status Dermatologikus
Lokasi : Dahi, hidung, pipi kanan dan kiri, punggung Distribusi B/S Batas Ukuran Effloresensi : Lokalisata : Tidak Khas : Tidak Tegas : Milier-lentikuler : Komedo hitam, papul eritem, pustul, nodul eritem, dagu, dada atas, bahu, tengkuk dan

scar atropi

Lokasi 2 Distribusi B/S Batas Ukuran Effloresensi

: Dada atas : Lokalisata : Oval / Tidak Khas : Tegas : Lentikuler : Scar hipertropi kecoklatan

Diagnosis Kerja:
1. Akne Nodulokistik

2. Keloid

DD/ : Akne Venenata

Pemeriksaan Penunjang :

Kultur pus dan sensitivitas

Penatalaksanaan :

Umum :
Mengurangi komsumsi makanan berlemak

Menggunakan sabun pencuci muka yang lunak dan


lembut, seperti sabun untuk bayi Menghindari faktor pencetus seperti istirahat cukup, tidak merokok, berkendara motor dengan helm penutup muka serta pemencetan jerawat dan memegang muka dalam keaadaan tangan yang kotor

Memberikan informasi yang cukup mengenai penyebab


penyakit, pencegahan dan cara maupun lama pengobatan serta prognosisnya.

Khusus :
Sistemik :
Doksisiklin 50 mg/hari (2x1)

Topikal :
Eritromisin 1% cream (2x1) Untuk pagi dan sore hari Injeksi Triamnisolon Asetonid 10mg/cc pada lesi nodul dan keloid. Anjuran : Derma Roller

Prognosis :
Quo ad sanam : Bonam

Quo ad vitam
Quo ad kosmetikum Quo ad functionam

: Bonam
: Dubia ad Bonam : Bonam

You might also like