You are on page 1of 7

Problem (Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik) Sejak bulan Januari 2013 kanan menjalar punggung sampai pasien atas

sampai tapi ke mulai dan ke tidak bahu, merasakan nyeri perut

Hypothesis (DD) 1. CKD 2. Hepatomeg ali 3. Hipertensi 4. Diabetes Melitus

Mechanism (Patogenesis)

More Info (Pemeriksaan Penunjang) Hipertensi Diusulkan pemeriksaan menyebabkan USG Ginjal, penurunan protein total, Albuminperfusi renal Globulin, darah yang rutin. mengakibatkan terjadinya kerusakan parenkim ginjal. Hal ini menyebabkan peningkatan renin dan meningkatkan angiotensin II, selanjutnya angiotensin II dapat menyebabkan dua hal yaitu :

Dont know Liver Span

Learning Liver Span adalah ukuran besarnya hati antara batas atas (paruhati) dan batas bawah pada linea media clavicularis kanan (MCL).

Problem solving Terapi a. Bed duduk, L/menit b. Diet uremia 1700 kkal, 25 gr protein, rendah purin c. Inf RL 500 cc 12 tts/menit d. Furosemid 1x40 mg inj i.v e. Hemodialisis Edukasi Menerangkan pada pasien tentang penyakit dan pengelolaannya Prognosis rest O2 3

keluhan ini dirasakan hilang timbul dan lebih terasa saat bergerak. Nyeri saat duduk. Keluhan nyeri perut dirasakan lama semakin berat, pasien semakin perut posisi ini tiduran dirasakan lebih ringan miring ke kanan dan

terus menerus sampai menyebabkan

tidak bisa berjalan dan hanya bisa tiduran saja. Pasien mengeluhkan juga pusing,

peningkatan aldosteron dan vasokonstriksi arteriol. kondisi peningkatan aldosteron, akan meningkatkan reabsorpsi natrium, natrium meningkat cairan ekstraseluler sehingga menyebabkan retensi air dan peningkatan volume cairan ekstraseluler. Pada akan di Pada

Dubia ad malam

mual, bengkak anggota gerak atas dan bawah. Lalu oleh pasien dibawa ke keluarganya

RSUD dr Adhyatma pada tanggal 12 April 2013. Saat ini pasien menjalani rawat inap hari ke-8 dan sudah mendapat terapi pengobatan obat anti nyeri, anti mual, dan dua kali cuci darah. Pasien bengkak pusing(-), demam (-). merasakan berkurang, mual(-), keluhan nyeri perut dan

Sebelumnya, pada bulan Januari 2013 pasien didiagnosis gagal ginjal kronik dan harus mendapatkan terapi cuci darah dua kali seminggu secara rutin.

vasokonstriksi arteriol terjadi peningkatan tekanan glomerulus, hal ini akan menyebabkan kerusakan pada filtrasi glomerulus menurun. Sebagai kompensasi dari penurunan laju maka nefron akan filtrasi kerja yang menurun, nefron, laju sehingga

masih normal

meningkat sampai akhirnya mengalami hipertrofi. Pada kondisi hipertrofi akan meningkatkan filtrasi tetapi reabsorbsi cairan tubulus menurun, protein tubulus urine (proteinuria) yang menyebabkan penurunan protein plasma di di cairan

ekskresikan ke

(hipoproteinem ia), hipoalbumine mia, penurunan tekanan onkotik kapiler. Penurunan tekanan onkotik kapiler menyebabkan edema anasarka. Pada edema anasarka akan menekan kapiler-kapiler kecil syaraf akhirnya terjadi dan yang dan

hipoksia jaringan. Penurunan GFR lanjut tubuh mampu membuang air, garam dan sisa metabolisme, sehingga terjadi sindrom uremia. Sindrome uremia zat-zat nitrogen, akhirnya terjadi : rasa lelah, akan sisa meningkatkan lebih akan tidak

menyebabkan

anoreksia, mual muntah. dan

You might also like