You are on page 1of 25

LIPIDA

KELOMPOK 2: Ketua : Sugeng Rachmanto Anggota Monica Prabawati Tyas Febrianti Witdiastuti Fitri Nur Yulia Putri Andari Fransiska Vita Aditiya Aprizayansyah Herlina Gustina Mutia Febriani

Ari

Safitri R.Claverra Vicky L. Zunita Arisma Susanti Vemi Rachmatria Wulan Rahayu Anisa

LIPID

senyawa organik yang terdapat dalam alam serta tak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik nonpolar seperti benzen, eter, kloroform. Senyawa organik yang diperoleh dari proses dehidrogenasi endotermal rangkaian hidrokarbon yang bersifat amfifilik, artinya lipid mampu membentuk struktur seperti vesikel, liposom, atau membran lain dalam lingkungan basah.

SIFAT LIPIDA

Tersusun dari asam lemak.

Lipid pada hewan berupa zat padat, pada tumbuhan berupa zat cair/minyak
Lemak bertitik lebur tinggi adalah asam lemak jenuh, sedang lemak cair/minyak adalah asam lemak tidak jenuh Lemak/gliserida asam lemak pendek dalam air Lemak/gliserida asam lemak panjang dalam air larut tidak larut

Di alam ditemukan jumlah asam lemak tidak jenuh lebih banyak dibandingkan asam lemak jenuh

FUNGSI LIPID
1. Sebagai sumber energi/cadangan energi 2. Sebagai penyekat panas disekeliling organ tertentu 3. Sebagai penyekat listrik, untuk perambatan cepat pada syaraf bermyelin 4. Komponen utama membran sel 5. Pelarut vitamin larut lemak

PENGGOLONGAN
Menurut Lehninger 1. Lipid komplek (yang bisa mengalami saponifikasi) contoh : trigliserida 2. Lipid sederhana (yang tidak bisa mengalami saponifikasi karena tidak mengandung gliserol) contoh : terpen, steroid, prostaglandin dll.

Menurut Bloor
1)

Lipid sederhana : ester as lemah dengan berbagai alkohol


a.

b.

Lemak : ester asam lemak dengan gliserol lemak cair dikenal sbg minyak Malam/wax : ester asam lemak dengan alkohol mono hidrat BM tinggi

2)

Lipid komplek : ester as lemak yang mengandung gugus lain disamping alkohol dan as lemak
a.
b. c.

Fosfolipid : mengandung residu as fosfat. Contoh : gliserofosfo lipid, sfingosin Glukolipid : mengandung karbohidrat. Contoh : sfingosin Lipid komplek lainnya. Contoh : sulfo lipid, amino lipid, lipoprotein

3)

Derivat lipid /prekursor lipid Bentuk ini mencakup : as lemak, gliserol, steroid, aldehid lemak, benda-benda keton, vitamin larut lemak, hormon

GOLONGAN ASAM LEMAK


Berdasar ada tidaknya ikatan rangkap, dapat digolongkan menjadi 2 : Asam lemak jenuh Tidak mempunyai ikatan rangkap pada rantai hidrokarbonnya. Asam lemak tak jenuh Mempunyai ikatan rangkap pada rantai hidrokarbonnya.

PERBEDAAN LEMAK, LILIN, dan MINYAK

LEMAK

Lemak, adalah suatu ester asam lemak dengan gliserol dan merupakan simpanan energi utama dalam tubuh hewan. Lemak adalah substrat yang terdapat dalam jaringan tumbuhan dan hewan. Berbentuk padat.

Lemak tidak dapat larut dalam air tetapi dapat larut dalam bahan organik umum seperti benzene, eter dan kloroform. Bahan organik tersebut bekerja sebagai pembawa elektron dan pembawa substrat pada reaksi-reaksi enzim dan sebagai komponen membran biologi dan penyuplai energi.

LILIN (WAX)
Ester asam lemak dengan monohidroksi alkohol yang punya rantai C panjang (14 34)
CH3 (CH2)14 CH2OH setilalkohol

CH3 (CH2)28 CH2OH mirisilalkohol

Lilin tidak larut dlm air, tapi larut dalam lemak Lilin pada tumbuhan berfungsi sebagai pelindung terhadap air Lilin pada hewan sebagai penahan air (bagi domba, burung, serangga) Lilin dapat diperoleh dari lebah madu, bagian kepala ikan paus/lumba-lumba (spermaseti)

MINYAK
Lemak dan minyak dalam makanan sering disebut lipida. Dasar perbedaan antara lemak dan minyak yaitu, mengenai titik cairnya (melting point). Lemak mempunyai rantai molekul yang panjang jika dibandingkan dengan minyak.

LEMAK Lipida sederhana Bersifat non polar Bentuk padat Ester as.lemak dengan gliserol

MINYAK Lipida sederhana Bersifat non polar Bentuk cair Ester as.lemak dengan gliserol

LILIN Lipida sederhana Sangat non polar Lemak padat Ester as.lemak dengan alkohol tinggi (rantai atom C panjang) Vertebrata, Unggas, Plankton, daun dan buah

Umumnya ditemukan dibeberapa hewan

Terutama pada tumbuhan

TANAMAN PENGHASIL LIPIDA


Alpukat Alpukat memiliki kandungan lemak baik (HDL). Kandungan lutein pada alpukat berkhasiat untuk membantu meningkatkan kualitas kesehatan mata dan kandungan klorofilnya merupakan sumber antioksidan. Alpukat memiliki banyak manfaat. Bijinya digunakan dalam industri pakaian sebagai pewarna yang tidak mudah luntur. Batang pohonnya dapat digunakan sebagai bahan bakar. Kulit pohonnya digunakan sebagai pewarna warna cokelat pada produk dari bahan kulit. Daging buahnya dapat dijadikan hidangan serta menjadi bahan dasar untuk beberapa produk kosmetik dan kecantikan. Selain itu, daging buah alpukat untuk mengobati sariawan dan melembabkan kulit yang kering. Daun alpukat digunakan untuk mengobati kencing batu, darah tinggi, sakit kepala, nyeri saraf, nyeri lambung, saluran napas membengkak dan menstruasi yang tidak teratur. Bijinya dapat digunakan untuk mengobati sakit gigi dan kencing manis.

Kelapa Murni
Minyak kelapa murni, atau lebih dikenal dengan Virgin Coconut Oil (VCO), adalah modifikasi proses pembuatan minyak kelapa sehingga dihasilkan produk dengan kadar air dan kadar asam lemak bebas yang rendah, berwarna bening, berbau harum, serta mempunyai daya simpan yang cukup lama yaitu lebih dari 12 bulan Manfaatnya telah diakui ampuh sebagai anti-bakteri, kaya akan vitamin K dan E serta zat besi. Beberapa riset bahkan mengindikasikan, minyak kelapa dapat membantu manajemen berat badan, karena mengurangi stres pada sistem endokrin.

Kelapa Sawit Bahan produksi untuk mendapatkan minyak dan inti sawit adalah tandan buah. Bahan produksi yang baik adalah tandan yang sempurna matangnya. Kelapa sawit mengandung kurang lebih 80% perikarp dan sekitar 20% mesokarp yang dilapisi kulit yang tipis, kadar minyak dalam pericarp 34-40%. Manfaat minyak nabati dari sawit adalah harga yang murah, rendah kolesterol, dan memiliki kandungan karoten tinggi. Minyak sawit juga dimanfaatkan sebagai bahan baku minyak alkohol, sabun, lilin, dan industri kosmetika.

Kacang Tanah Kacang tanah mengandung asam-asam amino esensial, yaitu arginin (2,72%), fenilalanin, (1,52 %), histidin (0,51%), isoleusin (0,99%) leusin (1,92%), lisin (1,29%), methionin (0,33%), tritophan (0,21%) dan valin (1,33%). Minyak kacang tanah mengandung 76 -82 % asam lemak tidak jenuh, yang terdiri dari 40 -45 % asam oleat dan 30-35% asam linoleat.

Minyak kedelai Kandungan minyak kedelai relatif lebih rendah dibandingkan dengan jenis kacang-kacangan lainnya, tetapi lebih tinggi daripada kadar minyak serealia (co: minyak jagung). Kadar protein kedelai yang tinggi menyebabkan kedelai lebih banyak digunakan sebagai sumber protein dari pada sebagai sumber minyak. Asam lemak dalam minyak kedelai sebagian besar terdiri dari asam lemak esensial yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Asam lemak esensial dalam minyak dapat mencegah timbulnya atherosclerosis.

CARA MEMPEROLEH MINYAK KELAPA

Cara ekstraksi pelarut


1.

Daging buah kelapa dibuat kopra dan dicacah, kemudian dihaluskan menjadi serbuk. Serbuk kopra ditempatkan pada ruang ekstraksi, sedangkan pelarut pada ruang penguapan. Kemudian pelarut dipanaskan sampai menguap. Uap pelarut akan naik ke ruang kondensasi. Kondensat (uap pelarut yang mencair) akan mengalir ke ruang ekstraksi dan melarutkan lemak serbuk kopra. Jika ruang ekstraksi telah penuh dengan pelarut, pelarut yang mengandung minyak akan mengalir (jatuh) dengan sendirinya menuju ruang penguapan semula.

2.

3. Di ruang penguapan, pelarut yang mengandung minyak akan menguap, sedangkan minyak tetap berada di ruang penguapan. Proses berlangsung terus menerus sampai 3 jam. 4. Pelarut yang mengandung minyak diuapkan. Uap yang terkondensasi pada kondensat tidak dikembalikan lagi ke ruang penguapan, tapi dialirkan ke tempat penampungan pelarut. Pelarut ini dapat digunakan lagi untuk ekstraksi. penguapan ini dilakukan sampai diperkirakan tidak ada lagi residu pelarut pada minyak.
5. Selanjutnya, minyak dapat diberi perlakuan netralisasi, pemutihan dan penghilangan bau. Meskipun cara ini cukup sederhana, tapi jarang digunakan karena biayanya relatif mahal.

Cara kering Metode pembuatan minyak kelapa dengan cara kering, terlebih dahulu daging buah kelapa dibuat dalam bentuk kopra. Untuk dibuat dalam bentuk kopra, maka daging buah kelapa dibuat menjadi kering dengan jalan menjemur dibawah matahari atau dikeringkan menggunakan oven. 1. Kopra dicacah, kemudian dihaluskan menjadi serbuk kasar. 2. Serbuk kopra dipanaskan, kemudian dipres sehingga mengeluarkan minyak. Ampas yang dihasilkan masih mengandung minyak. Ampas digiling sampai halus, kemudian dipanaskan dan dipres untuk mengeluarkan minyaknya.

3. Minyak yang terkumpul diendapkan dan disaring.


4. Minyak hasil penyaringan diberi perlakuan berikut: Penambahan senyawa alkali (KOH atau NaOH) untuk netralisasi (menghilangkan asam lemak bebas). Penambahan bahan penyerap (absorben) warna, biasanya menggunakan arang aktif agar dihasilkan minyak yang jernih dan bening. Pengaliran uap air panas ke dalam minyak untuk menguapkan dan menghilangkan senyawasenyawa yang menyebabkan bau yang tidak dikehendaki. 5.Minyak yang telah bersih, jernih, dan tidak berbau dikemas di dalam kotak kaleng, botol plastik atau botol kaca.

Cara memperoleh minyak esensial Destilasi air merupakan metode terpilih untuk memproduksi minyak sereh, kemiri, dll. Pada minyak atsiri umumnya diisolasi dengan empat metode yang lazim digunakan, yaitu:
1. 2. 3. 4.

Metode destilasi terhadap bagian tanaman yang mengandung minyak. Metode penyarian dengan menggunakan pelarut penyari yang cocok. Metode pengepresan atau pemerasan. Metode perlekatan bau dengan memanfaatkan media lilin (enfleurage).

TERIMA KASIH

You might also like